Selalu diabaikan

Selalu diabaikan

Kriiing …!

Kriiing …!

Tanganku meraba-raba  nakas kecil di samping tempat tidurku.

Tanganku menekan benda berisik itu dan berhenti.

“Selamat pagi dunia” kataku merentangkan  kedua tangan mengerakkan otot

Menyeret langkah kaki ini dengan malas menuju kamar mandi, membasuh wajahku sebelum melangkah kedapur,

Menyajikan serapan pagi untuk keluarga Frans, dalam keluarga Frans  semua menu makanan harus yang sehat-sehat.

Aku  mulai belajar memasak agar bisa  menyajikan makanan sesuai standar keluarga Frans. Aku  memilih jurusan ahli gizi sebenarnya agar bisa selalu menyajikan menu sehat nanti untuk Frans dan anak-anak kami. Maka serapan pagi ini;

Serapan hari ini banana Fancake dan potongan-potongan buah segar.

Setelah selesai serapan Frans langsung pamit.

“Frans tunggu aku,” teriakku, saat ia bergegas mau berangkat duluan.

Aku biasa menumpang  untuk berangkat  ke kampus, walau  nilaiku  jelek  setiap  semester,  aku  tidak peduli yang penting  aku  bisa  melihat Frans setiap saat, melihatnya  bermain  bola basket  bersama  teman - temannya hal yang paling menyenangkan untukku.

 Kebanyakan kalau  di kampus,  sepanjang  hari  tugasku menemani  lebih tepatnya mengekor pada  Frans. Dia  salah  satu deretan  cowok  idola di kampus, Frans cowok populer di kampus kami,  para mahasiswa perempuan akan menatap Frans dengan tatapan dalam setiap kami melintas, membuat hati ini sering sekali merasa panas.  Mata wanita  akan  meleleh  melihatnya,  ia  jago  main basket   ditambah lagi ia jago main  gitar  menambah  bonus  menjadi  idola  para  wanita termasuk  diriku.

Kakek,  sudah s mengingatku  beberapa  kali agar menuntaskan kuliah, aku mengacuhkannya, aku bisa dekat  setiap hari dengan Frans hal yang luar biasa untukku.

Apa Frans juga menyukaiku? jawabannya tentu saja.  Tidak

Aku masih berjuang untuk mendapatkanya, aku memang hobby memasak sejak dari kecil.

Kakekku meninggalkanku  di panti asuhan . Merasakan kehidupan yang keras. Kehidupan yang keras itu juga  menjadikanku wanita yang pantang  menyerah hingga saat itu, pantang menyerah untuk mengejar  impian termasuk  mengejar pria yang  aku suka.

 Rumah Keluarga Frans sudah sebagai  rumah  sendiri  bagiku. Mami  dan  papi  sudah menyerahkan  dapur  rumah itu padaku,  untuk menyiapkan menu makanan menjadi  tugasku, tugas  masa memasak itu aku ambil alih dari  bibi Atun, asisten rumah Frans  yang  sudah puluhan  tahun  mengabdi  untuk  keluarga  Frans aku ingin  belajar jadi  seorang istri untuk Frans.

 Kadang  kalau  aku tidak pengen  masak,  tugas itu  ku  kembalikan lagi buat  bi Atun.

Pulang dari kampus hari ini Frans  hanya diam, ia tidak banyak bicara padaku. Setelah malam  panas kami malam itu, aku berpikir ia akan berubah sedikit baik padaku karena aku sudah memberikan tubuh ini seutuhnya padanya. Tetapi dugaanku salah, bukan makin dekat Frans selalu ingin menghindar dariku.

Aku jadi sedih, tidak tahu harus bagaimana lagi untuk mendapatkan hati Frans, aku sudah melakukan semuanya. Tetapi ia tisak pernah sekalipun ia mengangapku.

Saat di dalam kamar, ku tatap tubuh ini di pantulan kaca.

‘Iya tubuhku  bengkak seperti anak gaja, tetapi aku merasa aku tetap cantik walau pipiku bakpau tetapi tetap manis, Serius  aku ….

Frans tidak mau keluar dari kamarnya sejak kami pulang sekolah, aku sudah melakukan berbagai cara untuk  menemuinya tetapi tetap tidak berhasil aku mencoba  lagi. Tepat saat bibi  membawa jus jeruk hangat pesanan Frans.

“Bi, biar aku yang membawa ke kamar Frans iya”

“Tapi Non ….” Si bibi  menatapku dengan tatapan khawatir.

“Sudah, tidak apa-apa Bis, biar saja  saya saja.” Mengambil alih nampan di tanganya.

  Tok …! Tok ….!

“Iya?”

“Frans ini jus jeruknya pesanan kamu, si bibi memintaku mengantar ke sini”

Lama  menunggu diam, aku masih berdiri di depan pintu Frans.

“Minum sajalah, aku tidak meminumnya,” ucapnya

Aku merasa sangat kecewa, sekaligus merasa sangat sedih. Tetapi percayalah aku tidak akan menyerah.

                      *

Pagi ini, Frans kabur duluan tidak menungguku.

 Aku  memasukkan pancake  ke dalam termos  bekal  yang selalu aku,  bawakan untuknya. Pagi  tadi  Frans belum  sempat  serapan, jadi aku akan membawakan serapan pagi  untuk Frans.

Frans,  berangkat  pagi  sekali  dengan alasan ingin latihan basket sebelum pertandingan nanti siang.

Aku berharap latihan itu alasan yang sebenarnya, bukan karena  pemaksaan  yang aku lakukan  malam itu.

Tapi belakangan ini, ia sering sibuk latihan sepanjang  hari dan   sering  melewatkan  serapan  paginya,  sebagai  calon  istri  yang  baik. Aku  harus  ikut  andil  pada  kesehatan  tubuh Frans,  untuk  aset  kami  nantinya setidaknya  itu   yang  selalu  aku  pikirkan.

Jam  kuliahku  siang,  aku  berlari  ke lapangan basket, ternyata benar,  ia ada pertandingan hari ini, lapangannya   sudah  di  padati manusia   dan kebanyakan  para  gadis - gadis  muda dari kampus.

 Cewek -cewek  muda  penggemar  basket. Frans devan  sebagai  kapten di timnya, jeritan histeris para  wanita  muda itu  terdengar  memenuhi lapangan basket  hari  itu,  saat  dia men dribble bola  lalu  memasukkan nya  kedalam  keranjang .

Tubuhnya  yang  tegap  dan  senyumnya  yang  menawan, tak pelak membuat cewek cewek seperti  kena setruman aliran listrik dengan  jantung yang berdebar - debar.

Termasuk   diriku, bahkan  sekelompok cewek cewek  pengemar  Frans Devan . Membuat clup Franslovers yang  pencetusnya  seorang gadis bernama Rania   yang selalu  menyebut  diriku  ‘babu’  si  penganggu  dan  aku  menyebutnya  nenek lampir versi melania, bahkan  club  yang di bentuk  sudah  memiliki  banyak  anggota.

  Ada lagi pengemar panatik lain, bernama Tiara  seorang  anak pengusaha Batubara yang  ikut  tergila-  gila  pada  Frans dan sering kali Rania  dan Tiara  adu  Banteng  memperebutkan perhatian  Frans . Jadi posisiku sebenarnya dalam keadaan sulit, cinta sepihak.

Saat pertandingan masih berlansung,  aku mendekati lapangan basket, keringat  yang  membasahi  tubuh Frans  membuatnya  semakin  seksi,  membuat teriakan dan jeritan histeris dari para pengemarn

Akhirnya  prewitt  panjang  menderu  memenuhi lapangan menandakan  pertandingan telah usai dan kali ini di menangkan   NBD 3-2  tim Frans dan teman- teman tepuk  tangan  sorak  meriah   mengisi  seisi  lapangan  basket di Universitas ternama  itu

“Frans!” teriakku  sambil   melambaikan tangan  kearahnya.  Tapi  suaraku  sepertinya dikalahkan jeritan para cewek-cewek pengemanya yang  sedari  tadi mengkerumuninya  dengan  sangat  ramai.

Melihat  itu  hatiku  tidak  senang.   Aku  menerobos blokkade cewek- cewek  pengemar itu,  aku tarik  tangannya  dari  cewek - cewek yang mengkrubuninya,  aku menariknya paksa menjauh sampai  keluar  lapangan,   para cewek-cewek pengemarnya meneriakiku, karena aku membawa Frans.

“Lu kenapa sih Fai!” Frans membentakku dengan wajah marah, ia meyingkirkan tangan ini dari lengannya.

“Aku  membawa ini untuk Kakak,” ucapku menahan  volume suaraku, kemarahan di wajah Frans membuatku ingin berteriak menangis.

 Aku menunjukkan  rantang  bekal pancake yang  ku buat tadi pagi.

“Aduh  Fai,  tidak usah seperti ini lagi, gue  sudah  serapan, kan  gue  uda bilang  jangan  bawa-  bawa begituan  lagi, gue malu, lihat … lihat semua mata teman-temanku menatapku aneh, mereka mentertawakanmu Fai dengan segala tingkah konyolmu”

“Aku  tidak  mau  kamu  sakit,  makan   di luar   itu  kan tidak  sehat,” jawabku dengan  santai seperti biasanya.

Tidak perduli apapun, aku menarik tangannya lagi,  membawanya di kursi taman kampus, aku membuka bekalnya untuk ia makan.

“Ayo makan,” ungkapku penuh semangat.

“Fai  gue  masih belum lapar. Ayolah Fai jangan seperti ini … gue itu bukan anak kecil lagi, berhenti melakukan begini terus.. gue capek Fai, gue malu ama teman-teman gue, berhenti mengikuti  gue terus-menerus, cobalah untuk mencari pria lain Fai. Lelaki di luar sana sangat banyak,” ucapnya menatapku dengan tatapan serius.

Aku sudah biasa dengan kalimat seperti itu pengusiran dari cara halus sampai kasar,  ia sudah lakukan, dua tahun sudah aku melakukan hal yang sama setiap hari. Aku memang orang yang gigih, kali inipun aku mengacuhkan sikap penolakan itu, aku selalu mengangap semua hanya angin berlalu.

“Ini  baju  salinnya,  aku  mengeluarkan bag  kecilku dari tasku,” wajahnya datar.

“Letakkan saja disitu, ndut..,” katany, tanpa menolehku, matanya menatap serius ke ponselnya.

Aku  sudah  mengerti dirinya ,  kalau  dia  buru  -buru  dia  akan  sering  lupa bawa  baju ganti, maka itu aku selalu membawa baju ganti untuknya.

“Aku masuk iya, aku ada kuliah siang hari ini,” kataku meninggalkan Frans.

“Iya”

Aku berjalan meninggalkanya, saat aku  meliriknya dari jauh,  ia  masih sibuk dengan ponsel tanpa menyentuh bekal aku letakkan.

Tari sudah menungguku, ia juga melihat kami dari jauh.

“Fai, lo gak capek di acuhkan terus-menerus begitu sama Frans?”

“Gak, aku biasa saja, semuakan butuh proses,”  jawabku ceria merangkul pundak mungil Tari sahabatku.

“Ini sudah berapa tahun lebih,Fai,” ucap Tari nada suaranya lagi-lagi  terdengar  kesal.

“Kita masuk, nanti kita bahas,” kataku menariknya ke dalam kelas

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Naga Bulan Salju

Naga Bulan Salju

kasian T_T

2021-11-23

1

lihat semua
Episodes
1 Menunggu
2 Akan melakukan apapun untukmu
3 Selalu diabaikan
4 Babu
5 Cinta sepihak
6 Mencoba membuat cemburu
7 Marah tanpa alasan
8 Aku cemburu
9 Ditampar
10 Bertemu Mohan
11 Menghina Ibu
12 Salah sasaran kemarahan
13 Bersikap seperti biasa walau hati sakit
14 Pengalaman Pertama
15 Makan dengan rakus
16 Karena pulang malam
17 Berubah penampilan
18 Dipaksa menikah
19 Kamu harus sembuh
20 Penyakit traumah kambuh
21 Masa kecil yang menyedihkan
22 Aku tidak benar-benar mencintaimu
23 Sebulan berlalu tanpa Frans
24 Selalu bertemu walau sudah menghindar
25 Saat dia datang menawarkan cinta
26 Saat dia memintaku untuk kembali
27 Rahasia besar Mohan
28 Saat jantung berdebar pada hati yang lain
29 Dibawa Paksa
30 Hasrat yang menggebu
31 Melarikan diri dari Frans
32 Aku takut gelap
33 Selalu terjadi kemalangan
34 Kecelakaan rumah sakit
35 Lupa ingatan
36 Dibawa paksa Frans
37 Mengaku sudah menikah
38 Mendadak Romantis
39 Ingin Ziarah
40 Lelaki dingin
41 Dibawah kerumah
42 Takdir yang membawaku
43 Ternyata Teman masa kecil
44 Pantai asuhan masa kecilku
45 Teman keci saat dipanti
46 Menjasi kekasi pinjaman
47 Jangan salah menilaiku
48 Karena emosi
49 Harus dioperasi
50 Dipaksa menikah
51 Persiapan pernikahan
52 Rencana melarikan diri
53 Batal kabur
54 Pengakuan
55 Tidak ingin menikah
56 Masak Berdua
57 Selalu bersikap dingin
58 Bersikap kasar
59 Jangan menyentuh
60 Apa yang telah terjadi tadi malam?
61 Bertengkar
62 Di ganggu preman pasar
63 Kembalai ke Jakarta
64 Sahabatku yang malang
65 Ia merusak masa depan sahabatku
66 Memberi pelajaran pada Mohan
67 Hotel kakek
68 Membersihkan penipu
69 Mengusir tikus berdasi dari hotel
70 Hari pertama jadi koki
71 Tiba tiba datang
72 Mabuk
73 jatuh di kamar mandi
74 Tuduhan yang salah
75 Mulutmu Harimau mu
76 Acara lamaran
77 Rencana pernikahan
78 Kesedihan yang mendalam
79 Terluka
80 Tetap menikah
81 Menikah
82 Setelah menikah
83 Mengharapkan perhatiannya
84 Rasa cinta yang mulai pudar
85 Hanya pernikahan di atas kertas
86 Seperti menantu India
87 Mantan yang di sesali
88 kemarahan yang di tahan
89 Susah untuk berpaling
90 Fitnah
91 Kemarahan papi
92 Kakek sakit
93 Minta kado spesial
94 Malam pertama
95 Kepergian kakek
96 Hatiku tidak seperti dulu lagi
97 Ingin pergi jauh
98 Ingin meniggalkan mu
99 Bayi kembar
100 Baby twin anakku
101 Baby twin hilang
102 Rencana pulang ke Indonesia
103 Kembali ke Indonesia
104 Pertemuan dengan keluarga Frans
105 Aku tidak mengingatnya
106 Aku belum mengingat
107 Di jauhkan dari baby twin
108 kenyataan di balik kecurigaan ku
109 Sebuah kebenaran
110 Balasan untuk tukang fitnah
111 Terjebak dalam lift
112 Terjebak dalam lift 2
113 Cemburu tanda Cinta
114 Anakku
115 Antara kakak dan Frans
116 Masih suamiku
117 Di buat pingsan
118 Harus memilih
119 Pertemuan pertama dengan keluarga Frans
120 Kebersamaan yang di nantikan
121 Keracunan
122 Kenapa Mami melakukannya?
123 Menjadi ragu
124 Satu lemparan tiga yang kena
125 Berpisah
126 Jika hati tersakiti
127 Ketuk palu
128 Merasa sepi
129 Lelaki asing
130 Arvind
131 Di selamatkan seseorang
132 Ajakan tinggal bersama
133 Bertemu kembali
134 Berusaha mengejarmu kembali
135 Mengalami kemalangan lagi
136 Menjadi guru paud demi anak anaknya
137 Brondong tampan
138 Antara brondong dan mantan suami
139 menghentikan sikap sombong brondong
140 Saat hati merasa kosong
141 Berpetualang dengan Frans
142 Malam hangat bersama frans
143 Takut kehilangan
144 Ingin jadi miliknya
145 Lamaran romantis
146 Akibat mengantuk
147 Izin untuk menikah
148 Lamaran yang ditolak
149 Berbaikan dengan mantan
150 Ajakan Arvind
151 Akibat mengantuk
152 Pernikahan
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Menunggu
2
Akan melakukan apapun untukmu
3
Selalu diabaikan
4
Babu
5
Cinta sepihak
6
Mencoba membuat cemburu
7
Marah tanpa alasan
8
Aku cemburu
9
Ditampar
10
Bertemu Mohan
11
Menghina Ibu
12
Salah sasaran kemarahan
13
Bersikap seperti biasa walau hati sakit
14
Pengalaman Pertama
15
Makan dengan rakus
16
Karena pulang malam
17
Berubah penampilan
18
Dipaksa menikah
19
Kamu harus sembuh
20
Penyakit traumah kambuh
21
Masa kecil yang menyedihkan
22
Aku tidak benar-benar mencintaimu
23
Sebulan berlalu tanpa Frans
24
Selalu bertemu walau sudah menghindar
25
Saat dia datang menawarkan cinta
26
Saat dia memintaku untuk kembali
27
Rahasia besar Mohan
28
Saat jantung berdebar pada hati yang lain
29
Dibawa Paksa
30
Hasrat yang menggebu
31
Melarikan diri dari Frans
32
Aku takut gelap
33
Selalu terjadi kemalangan
34
Kecelakaan rumah sakit
35
Lupa ingatan
36
Dibawa paksa Frans
37
Mengaku sudah menikah
38
Mendadak Romantis
39
Ingin Ziarah
40
Lelaki dingin
41
Dibawah kerumah
42
Takdir yang membawaku
43
Ternyata Teman masa kecil
44
Pantai asuhan masa kecilku
45
Teman keci saat dipanti
46
Menjasi kekasi pinjaman
47
Jangan salah menilaiku
48
Karena emosi
49
Harus dioperasi
50
Dipaksa menikah
51
Persiapan pernikahan
52
Rencana melarikan diri
53
Batal kabur
54
Pengakuan
55
Tidak ingin menikah
56
Masak Berdua
57
Selalu bersikap dingin
58
Bersikap kasar
59
Jangan menyentuh
60
Apa yang telah terjadi tadi malam?
61
Bertengkar
62
Di ganggu preman pasar
63
Kembalai ke Jakarta
64
Sahabatku yang malang
65
Ia merusak masa depan sahabatku
66
Memberi pelajaran pada Mohan
67
Hotel kakek
68
Membersihkan penipu
69
Mengusir tikus berdasi dari hotel
70
Hari pertama jadi koki
71
Tiba tiba datang
72
Mabuk
73
jatuh di kamar mandi
74
Tuduhan yang salah
75
Mulutmu Harimau mu
76
Acara lamaran
77
Rencana pernikahan
78
Kesedihan yang mendalam
79
Terluka
80
Tetap menikah
81
Menikah
82
Setelah menikah
83
Mengharapkan perhatiannya
84
Rasa cinta yang mulai pudar
85
Hanya pernikahan di atas kertas
86
Seperti menantu India
87
Mantan yang di sesali
88
kemarahan yang di tahan
89
Susah untuk berpaling
90
Fitnah
91
Kemarahan papi
92
Kakek sakit
93
Minta kado spesial
94
Malam pertama
95
Kepergian kakek
96
Hatiku tidak seperti dulu lagi
97
Ingin pergi jauh
98
Ingin meniggalkan mu
99
Bayi kembar
100
Baby twin anakku
101
Baby twin hilang
102
Rencana pulang ke Indonesia
103
Kembali ke Indonesia
104
Pertemuan dengan keluarga Frans
105
Aku tidak mengingatnya
106
Aku belum mengingat
107
Di jauhkan dari baby twin
108
kenyataan di balik kecurigaan ku
109
Sebuah kebenaran
110
Balasan untuk tukang fitnah
111
Terjebak dalam lift
112
Terjebak dalam lift 2
113
Cemburu tanda Cinta
114
Anakku
115
Antara kakak dan Frans
116
Masih suamiku
117
Di buat pingsan
118
Harus memilih
119
Pertemuan pertama dengan keluarga Frans
120
Kebersamaan yang di nantikan
121
Keracunan
122
Kenapa Mami melakukannya?
123
Menjadi ragu
124
Satu lemparan tiga yang kena
125
Berpisah
126
Jika hati tersakiti
127
Ketuk palu
128
Merasa sepi
129
Lelaki asing
130
Arvind
131
Di selamatkan seseorang
132
Ajakan tinggal bersama
133
Bertemu kembali
134
Berusaha mengejarmu kembali
135
Mengalami kemalangan lagi
136
Menjadi guru paud demi anak anaknya
137
Brondong tampan
138
Antara brondong dan mantan suami
139
menghentikan sikap sombong brondong
140
Saat hati merasa kosong
141
Berpetualang dengan Frans
142
Malam hangat bersama frans
143
Takut kehilangan
144
Ingin jadi miliknya
145
Lamaran romantis
146
Akibat mengantuk
147
Izin untuk menikah
148
Lamaran yang ditolak
149
Berbaikan dengan mantan
150
Ajakan Arvind
151
Akibat mengantuk
152
Pernikahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!