Happy reading 😘😘😘
Seperti apa yang telah disampaikan oleh Abimana, pagi ini Kirana mengantar Khanza dan Adithya pergi ke butik langganannya. Butik tersebut dimiliki oleh Tiara, putri Adam dan almarhumah Shelly.
Tiara menyambut para tamunya dengan ramah. Bagi Tiara, Kirana merupakan pelanggan yang teramat spesial.
"Tante Kiran," sapa Tiara. Kedua wanita berbeda generasi itu saling berpeluk singkat.
"Tiara, apa kabar sayang?"
"Alhamdulillah, baik Te. Tante apa kabar?"
"Alhamdulillah, sama seperti Tiara. Oya, apa kabar Mama Misshel? Sudah dua minggu ini kami tidak bertemu. Mama Misshel sehat 'kan?"
"Mama Misshel juga baik-baik saja, Te. Beliau dalam keadaan sehat wal afiat. Sudah satu minggu lebih Mama Misshel dan Papa Adam berlibur ke Inggris."
"Syukurlah kalau Mama Misshel dalam keadaan sehat wal afiat. Papa dan mama sambungmu selalu so sweet. Mereka pasangan yang sangat serasi, Ra."
"Iya, Te. Tapi Tante Kiran dan Om Bima juga pasangan yang selalu so sweet. Bahkan lebih so sweet bila dibandingkan dengan Tiara dan Mas Nino," puji Tiara seraya merendah.
Hati Kirana berdaun-daun kala mendengar pujian yang dilontarkan oleh Tiara. "Ahhhh, bisa aja kamu Ra," sahutnya dengan melebarkan senyum.
"Astaghfirullah, sampai lupa nggak menyapa adik comel." Tiara menepuk jidatnya. Karena keasyikan berbincang dengan Kirana, sampai-sampai ia terlupa menyapa Khanza.
"Khanza sayanggggg," sapa Tiara sambil memberi pelukan erat.
"Mbak Tiara sayang." Khanza membalas pelukan wanita yang sudah ia anggap sebagai kakaknya sendiri dengan tak kalah erat.
"Tumben ikut ke butik, Za?" tanya Tiara sambil melerai pelukan.
Khanza menghembus nafas sedikit kasar lantas membalas pertanyaan Tiara, "perintah dari Baginda Raja, Mbak."
Dahi Tiara mengerut kala mendengar jawaban yang diberikan oleh Khanza. "Baginda Raja? Maksudnya ... Om Bima?"
"Yupsss, bener banget Mbak."
"Ehem, begini lho Ra --" Kirana menyela obrolan Tiara dan Khanza.
"Insya Allah, satu minggu lagi ... Khanza akan menikah. Jadi, ayahnya Khanza meminta Tante untuk mengantar putri dan calon menantu kami ke butik agar mereka berdua bisa memilih kebaya pengantin dan jas hasil rancangan terbaikmu Ra," imbuh Kirana.
Tiara terkesiap kala mendengar penjelasan Kirana. "Beneran Te, Khanza comel sebentar lagi akan menikah? Dengan siapa? Pasti calon suami Khanza nggak kalah cakep dari Albirru 'kan?" cecar nya.
"Iya, Ra. Khanza akan menikah dengan calon imam yang insya Allah lebih baik bila dibandingkan dengan Albirru," jawab Kirana dengan mengulas senyum, sedangkan Khanza ... ia memilih untuk tidak menanggapi semua pertanyaan yang dilontarkan oleh Tiara. Khanza teramat malu untuk mengakui bahwa Adithya lah yang menjadi calon suaminya. Pria berambut gondrong, berkumis, dan berjenggot lebat. Sangat jauh dari kata handsome. Bila dibandingkan dengan Albirru, wajah Adithya tidak ada apa-apa nya.
Kirana sangat memahami putrinya. Ia pun mewakili Khanza ... memperkenalkan Adithya pada Tiara.
"Ra, kenalkan ... ini Adithya! Calon suami Khanza."
Netra Tiara berotasi sempurna. Ia menatap Adithya dari bagian kaki hingga ke ujung kepala. Tiara tidak percaya, ternyata calon suami Khanza jauh dari bayangannya.
Adithya mengulas senyum sambil menangkupkan kedua telapak tangan di depan dada. Setelah sejenak terpaku, Tiara melakukan hal yang sama dengan Adithya.
"Emmm, Khanza ... Adith, silahkan memilih kebaya dan jas yang kalian sukai!" ucap Tiara dengan tersenyum kikuk.
"Terserah Mbak Tiara aja dech. Mbak Tiara sudah tau 'kan, model kebaya yang Khanza suka? Dan untuk jas nya ... model apapun, pasti cocok untuk dia," sahut Khanza seraya menyindir calon suami gondrongnya.
Kirana menghela nafas dalam dan menggelengkan kepala ketika mendengar sindiran Khanza yang ditujukan untuk Adithya. Sedangkan Adithya, dia hanya tersenyum. Pemuda berambut gondrong itu sangat memaklumi calon istri comelnya.
Tiara pun mulai memilihkan kebaya dan jas untuk kedua calon pengantin dadakan.
"Coba kebaya yang ini, Za!" Tiara mengulurkan kebaya dengan model kerah semi sanghai berwarna putih yang dihiasi renda dan bertabur payet.
Dengan malas Khanza menerima kebaya tersebut lalu ia masuk ke kamar pas untuk mencobanya.
Adithya menatap kagum ketika calon istrinya keluar dari kamar pas dengan mengenakan kebaya yang dipilihkan oleh Tiara. "Masya Allah, cantik sekali --" puji Adithya tanpa mengedipkan netranya.
"Ngapain lihat-lihat?" ketus Khanza.
"Za, sebagai seorang perempuan yang berpendidikan, nggak baik lho bicara seperti itu. Bicaralah yang manis dan sopan dengan calon suamimu!" tutur Kirana sambil mengelus pundak putrinya.
Khanza mendengkus. Ia teramat sebal jika harus berbicara manis dan sopan dengan calon suami yang sama sekali tidak diinginkan nya.
Setelah Khanza mencoba kebaya, kini gantian Adithya ... mencoba jas yang dipilihkan Tiara untuknya. Pria berambut gondrong itu terlihat bertambah gagah dengan jas berwarna putih.
Khanza mengakui kegagahan Adithya. Namun sayang, setiap melihat kumis dan jenggot lebat yang menghiasi wajah calon suaminya itu, membuat Khanza bergidik ngeri. Jika bukan karena baktinya terhadap sang ayah, Khanza serasa ingin melarikan diri saat ini juga demi menentang perjodohannya dengan Adithya.
Khanza hanya bisa pasrah. Ia berusaha menerima goresan takdir dengan keikhlasan meski di dalam batinnya menjerit dan menangis. Pernikahan tanpa cinta, bukanlah impian Khanza selama ini ....
🌹🌹🌹🌹
Bersambung ....
Jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejak like 👍
Beri komentar
Rate 5
Gift atau vote jika berkenan mendukung author agar tetap berkarya
Trimakasih dan banyak cinta ❤😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
KHANZA KYKNYA LUPA WAJAH RANGGA, DN KHANZA GK CURIGA DGN NMA ADITHYA. APA KHANZA GK TAU NMA PANJANG RANGGA
2023-03-22
0
Elly Sumanti Istriningsih
aditya itu rangga mungkin ya krn nama kepanjangan rangga ada adityanya
2023-02-05
1
Regita Regita
beres ngusrek di dapur...istirahat sejenak sambil baca karya Author yang baru aku temukan...penasaran.langsung Fav dan bunga meluncur.
2023-01-24
1