Perubahan Sikap

Keesokan pagi nya mereka melakukan sarapan pagi, tetapi hanya empat orang saja, Ayah, Ibu, Angga dan Ryan. sedangkan Zidan sudah pergi pagi buta dari rumah..

suasana hening, tidak ada percakapan hanya ada suara dentuman antara sendok dan piring. sebenarnya memang seperti itu suasana di keluarga Malik, tetapi kali ini memang sangat hening dan serasa udara sangat dingin dari sebelumnya...

selang beberapa menit,,

"ibu.. aku sudah selesai makan nya,, aku pergi dulu, aku ada kuliah pagi hari ini.. " ucap Ryan kemudian berdiri menciumi pipi sang ibu,..

"aku juga sudah selesai, bang,, gue ikut sekalian dengan lho ya,, " ucap Angga dan diangguki oleh Ryan,,

Angga kemudian melakukan seperti yang dilakukan Ryan, yaitu menciumi pipi sang ibu. Dan mereka berlalu pergi tanpa mempedulikan kan keberadaan sang Ayah..

Ibu menghela nafas,, ibu tau ayah merasa kurang nyaman dengan sikap mereka, biasanya mereka juga menyapa sang Ayah tetapi pagi ini seolah berbeda,,

"sayang.. apa tidak bisa kau pertimbangan kan lagi soal yang kemarin?? lihat lah mereka, sikap mereka berubah dengan sangat cepat sekali,, apa kau tidak merasakan itu sayang??" ucap ibu sambil mengelus punggung tangan ayah.

ayah membuang nafas pelan, "iya sayang,, aku tau sikap mereka berubah seperti itu karena permintaan ku kepada mereka kemarin, aku tidak bisa tidak menuruti semuanya, lambat laun mereka juga akan mengerti, aku meminta seperti itu bukan pada mereka saja, aku dulu juga menikahi mu ketika umur 23 tahun,,"

" iya,, aku tau,, tapi anak kita ada 3 sayang,, dulu dirimu kan anak tunggal, jadi yang tidak terima hanya dirimu, tapi anak kita 3 orang maka akan sulit untuk membuat ketiga putra kita itu setuju, apalagi mereka memiliki sifat-sifat yang berbeda pula..." ucap sang ibu

"aku tidak tau.. pokoknya aku tetap dengan keputusan ku, urusan mereka tidak terima itu hanya masalah waktu saja. ya sudah kau jangan membahas mengenai anak anak kita yang tidak setuju itu. aku sudah selesai makannya,, aku akan ke kantor mengecek keadaan kantor,," balas sang ayah

"hmmm.... baiklah.. semoga saja mereka menerima nya seperti yang kau katakan itu,, baiklah.. aku akan mengambilkan tas mu di kamar,, tunggu disini,," ucap ibu dan berlalu pergi untuk memenuhi kewajiban istri kepada suaminya,

sembari menunggu sang istri mengambilkan tas, sesekali ayah menatap sendu,, ia juga merasa sedikit bersalah kepada anak-anaknya tetapi lagi lagi sang ayah tetap dengan keputusan nya...

Dan tidak lama sang istri datang, ia langsung berdiri dari duduk, menyambut tas pemberian sang istri dan setelah itu menciumi pipi sang istri dan pergi ke kantor...

...****************...

Di tempat lain..

Zidan menatap langit yang sudah agak terik, karena jam hampir menunjukkan tengah hari,,

ia masih kesal dengan perkataan sang ayah kemarin, tetapi ia juga tidak mau memenuhi nya,..

karena cuaca semakin panas Zidan akhirnya masuk ke gedung dan meninggalkan atap gedung itu,, ya itu atap gedung kampusnya,,

setelah nya Zidan pergi ke perpustakaan untuk kembali menenangkan diri, selain menyendiri zidan juga biasa membaca buku seputaran kedokteran untuk mengalihkan pikirannya yang sedang kusut...

...memang terbaik lah Zidan ni, kalau author auto cari tempat makan untuk menenangkan diri😆🤣🤣...

Hampir sama dengan sang kakak,, Ryan suka menenangkan diri dengan membuat miniatur untuk mengalihkan kan pikiran yang sedang tidak baik baik saja,,, dan sesekali ia menghancurkan miniatur yang telah ia susun karena mengingat permintaan sang ayah,,,

"ahhhh... aku harus bagaimana??..." Teriak Ryan,,

untung nya di ruang khusus untuk menyusun miniatur tidak ada orang, kalau ada orang, pasti pada terkejut oleh teriakkan Ryan...

...sabar ya bg yan .... jgn marah marah terus lah,, ntar ganteng nya kurang lho🤭...

Berbeda dengan dua manusia itu,, manusia satunya malah mendiamkan diri..

Angga yang biasanya pecicilan gk jelas, dan sesekali menggoda teman kampusnya,, hari ini tiba-tiba menjadi sosok manusia yang lain..

semua teman kampus Angga merasa aneh dengan perubahan sikap Angga,, dan mereka tambah merasa aneh lagi ketika mendengar Angga membuang nafas dengan sangat berat,,

"wah.. kenapa tu anak?? biasanya berisik ketika ke kampus, ini kok diam aja,," ucap temannya,

"mungkin lagi banyak masalah kali... " sahut yang lain,,,

"emang dia punya masalah apa ya?? kok jadi aneh gitu" ucap mereka dan berlalu pergi.

ucapan para siswi tadi juga didengar oleh Angga tetapi ia lebih memilih untuk tidak memikirkan nya,,

"wihhh... kenapa nih bro?? gk biasa nya lho tu diam baek kek gini,, ada masalah apa ?? " tanya Dimas teman baik Angga sejak SMA.

"entahlah" jawab Angga.

"wah.. berat ni kayaknya,, kayak rindu si dilan ,, hahahhahahaha,,, " suara tawa Dimas yang mengejek Angga,, dan seketika berhenti ketika Angga menatap nya dengan tatapan pembunuh..

Dimas menetralkan kembali wajahnya,,

"lho kenapa sih?? coba lho cerita ma gue, mungkin gue bisa bantu, kalau gk bisa bantu cari jalan keluar setidaknya udah bantu mendengarkan,, ya kan ga??" ucap Dimas dengan pedenya.

"hmm... ayok ke kantin nanti gue cerita sambilan makan, karena gue lapar..." ucap Angga

"baiklah,, lah ayok" balas Dimas

sesampai di kantin karena suasana kantin lumayan rame mereka memiliki meja yang agak pojokan agar orang lain tidak mendengar kan apa yang mereka bicarakan,,, Angga menceritakan semua nya tentang permintaan sang ayah,, ralat,, perintah sang ayah,,

mendengar cerita Angga, dimas hanya angguk kepala, karena menurut Dimas tidak salah di usia muda untuk menikah apalagi keluarga mereka kaya jadi tidak akan kekurangan apa pun,,, ya kan.. secara mereka keluarga Sultan 😎.

"gue rasa tidak salah menuruti permintaan ayah lho kok,, lagian dia hanya menyuruh lho menikah kan?? dan juga lho pasti gk mau kan kalau sempet di coret dari ahli waris keluarga lho??" tanggapan Dimas

"iya ,, gue tau dim, tapi... masalahnya ini terlalu berat buat gue,, mana ayah minta setelah nikah harus ada anak lagi,,, nanti pasti gue tidak bisa mengurus nya,,, meskipun gue ini terkenal dengan sikap pecicilan, tetap saja gue mau nya nanti keturunan gue nanti gue juga ikut andil dalam mengurus nya, ya gue juga mau menikah,, tapi tidak sekarang Dimas...." balas Angga

...wah.. Angga mau jadi suami siaga dan bertanggung jawab guys di masa depan,, keren deh,, jadi makin cintahh😘...

"hmmmm.... gue harus gimana dong ngomong nya, gue gk tau ,, kalau gk coba lho ngomong sama saudara lho tu,,, mana tau setelah kalian berbincang kalian dapat jalan keluar bersama, saran dari gue sih gitu aja" jawab Dimas

Menghela nafas,, "oklah dim,, nanti gue coba ngomong sama saudara gue,, ya udah . gue balik dulu ya,, kelas nanti siang gue gk masuk,, lagi gk ada mood gue nya" ucap Ryan

"ok.. serah lho,,, " balas Dimas

Angga berlalu pergi dan langsung mengirim pesan kepada para saudaranya dan mengajak mereka berkumpul ke suatu tempat untuk membicarakan perihal pernikahan itu seperti yang di katakan Dimas..

...****************...

Apa ya keputusan mereka?? menerima atau menolaknya??? 🤔

Episodes
1 Awal Perintah
2 Perubahan Sikap
3 Jawaban
4 Pernikahan
5 Dita Maharani
6 Vina Septia
7 Kartika Wulandari
8 Mansion Utama
9 Aktivitas Baru
10 Hamil
11 Kabar Gembira
12 Melakukan itu
13 Menjadi Ibu
14 Mengingat Janji
15 Menunggu
16 Pergi
17 Tujuh Tahun kemudian
18 Story of Zidan
19 Kehidupan baru
20 Bertemu kembali
21 Si kembar terluka
22 Siapa mereka
23 Dia bos ku
24 Keluarga Malik
25 Kecurigaan Tiga Anak pintar
26 Kebenaran
27 Misi
28 Bertemu
29 Bertemu lagi
30 Teman lama
31 Pemantauan Dimas
32 Laporan Dimas
33 Curhat Tiga Ceo
34 Pertemuan
35 Pertemuan Mantan Mertua
36 Kebenaran
37 Membujuk Zico
38 Tiga Serangkai Pergi
39 Menginap
40 Kesempatan Masih Ada
41 Masalah Baru
42 Pengertian
43 Penjelasan Zidan
44 Permintaan Ryan
45 Galau
46 Awal Kebahagiaan
47 Mencoba
48 Masih Mencoba
49 Bella
50 Zidan Cemburu
51 Sekedar Jalan-Jalan
52 Dimas... Rina...
53 Merasa Bersalah
54 Kunjungan Kevin
55 Kembali ke Mansion
56 Berbaikan
57 Menerima Kembali
58 Piknik
59 Masih Belum Bisa
60 Patah Hati
61 Kondisi Ryan
62 Kesempatan Ryan
63 Angga
64 Terikat
65 Bergosip
66 Permintaan Ibu
67 Calon Istri
68 Calon istri Part 2
69 Menuju Pernikahan
70 Wedding Day
71 Berbeda
72 Masih Malam Kedua
73 Kejujuran Angga
74 Semakin Menyayangi
75 Kebersamaan di Mansion
76 Menghancurkanmu
77 Rumah Baru
78 Kembali
79 Tidak Seperti Yang Terlihat
80 Mengalah
81 Pengunduran Bella
82 Pasutri Mesra
83 Kecurigaan
84 Aneh
85 Nonton
86 Dia
87 Ada Apa?
88 Dugaan
89 Dita Hamil Lagi
90 Ryan Kecelakaan
91 Mereka Di Culik
92 Tidak Tau Harus Bagaimana
93 Kebingungan Ryan
94 Gudang
95 Lana, Bella & kekonyolan Tika
96 Masih Hidup
97 Berhasil Menemukan Mereka
98 Kembar Tiga
99 Ingin Juga
100 Selalu Sama
101 Berkumpul
102 D&R Bertunangan
103 Kericuhan Keluarga Malik (menyambut cucu baru)
104 Novel Baru
105 Novel Baru
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Awal Perintah
2
Perubahan Sikap
3
Jawaban
4
Pernikahan
5
Dita Maharani
6
Vina Septia
7
Kartika Wulandari
8
Mansion Utama
9
Aktivitas Baru
10
Hamil
11
Kabar Gembira
12
Melakukan itu
13
Menjadi Ibu
14
Mengingat Janji
15
Menunggu
16
Pergi
17
Tujuh Tahun kemudian
18
Story of Zidan
19
Kehidupan baru
20
Bertemu kembali
21
Si kembar terluka
22
Siapa mereka
23
Dia bos ku
24
Keluarga Malik
25
Kecurigaan Tiga Anak pintar
26
Kebenaran
27
Misi
28
Bertemu
29
Bertemu lagi
30
Teman lama
31
Pemantauan Dimas
32
Laporan Dimas
33
Curhat Tiga Ceo
34
Pertemuan
35
Pertemuan Mantan Mertua
36
Kebenaran
37
Membujuk Zico
38
Tiga Serangkai Pergi
39
Menginap
40
Kesempatan Masih Ada
41
Masalah Baru
42
Pengertian
43
Penjelasan Zidan
44
Permintaan Ryan
45
Galau
46
Awal Kebahagiaan
47
Mencoba
48
Masih Mencoba
49
Bella
50
Zidan Cemburu
51
Sekedar Jalan-Jalan
52
Dimas... Rina...
53
Merasa Bersalah
54
Kunjungan Kevin
55
Kembali ke Mansion
56
Berbaikan
57
Menerima Kembali
58
Piknik
59
Masih Belum Bisa
60
Patah Hati
61
Kondisi Ryan
62
Kesempatan Ryan
63
Angga
64
Terikat
65
Bergosip
66
Permintaan Ibu
67
Calon Istri
68
Calon istri Part 2
69
Menuju Pernikahan
70
Wedding Day
71
Berbeda
72
Masih Malam Kedua
73
Kejujuran Angga
74
Semakin Menyayangi
75
Kebersamaan di Mansion
76
Menghancurkanmu
77
Rumah Baru
78
Kembali
79
Tidak Seperti Yang Terlihat
80
Mengalah
81
Pengunduran Bella
82
Pasutri Mesra
83
Kecurigaan
84
Aneh
85
Nonton
86
Dia
87
Ada Apa?
88
Dugaan
89
Dita Hamil Lagi
90
Ryan Kecelakaan
91
Mereka Di Culik
92
Tidak Tau Harus Bagaimana
93
Kebingungan Ryan
94
Gudang
95
Lana, Bella & kekonyolan Tika
96
Masih Hidup
97
Berhasil Menemukan Mereka
98
Kembar Tiga
99
Ingin Juga
100
Selalu Sama
101
Berkumpul
102
D&R Bertunangan
103
Kericuhan Keluarga Malik (menyambut cucu baru)
104
Novel Baru
105
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!