Andini masuk ke kamar dan duduk di tepi tempat tidur, mengambil sebuah bingkai foto berisikan foto diri nya saat remaja dengan Ibu dan ayah nya yang sudah tidak ada.
Meski memiliki wajah yang cantik dan di kagumi para laki-laki, hidup Andini yang tampak tidak sempurna memiliki masa kelam yang tak bisa ia lupakan, Andini tak memiliki siapa pun selain Om nya yang adalah adik dari ayah nya.
Sejak ia masih duduk di bangku SMP, Andini kehilangan Ibu dan ayah nya pada kecelakaan yang menghilangkan nyawa kedua orang yang ia sayangi. Andini pun sejak saat itu di asuh oleh Tante dan Om nya yang begitu baik dan tak pernah membandingkan diri nya dengan anak-anak nya Om dan Tante nya itu.
"Papa, Mama, Andini kangen sama kalian, Kasian Om Wandy dan Tante Irma, Andini disini hanya menjadi beban untuk mereka."Ucap Andini dan air mata menetes dari pelupuk mata nya.
"Andini harus gimana Ma?." Tanya Andini pada Foto yang ia tahu tak akan bisa menjawab nya, namun ada kelegaan tersendiri saat mencurahkan isi hati nya pada foto itu, berharap kedua orang tua nya bisa mendengarkan jeritan hati nya yang sedang tidak baik.
Andini lalu terpikirkan untuk mencari kerjaan sampingan, Ia lalu membuka Laptop nya dan membuka Website lowongan kerja paru hari agar ia bisa membantu Tante dan Om nya.
Namun setelah mencari ia tak menemukan ada kerjaan yang bisa bekerja saat ia pulang kerja. Andini menghela nafas tidak bersemangat ia menyandarkan tubuh nya pada sandaran kursi.
•••
Malam itu.
Andini ke meja makan untuk makan malam bersama, Suasana di di meja makan pun begitu sunyi dan kaku.
Meja makan yang biasa ada obrolan dan candaan mendadak begitu dingin saat Om dan Tante nya tidak saling bicara karena masalah tadi siang.
"Kak, Papa sama mama kenapa sih?." tanya Indah anak pertama Pak Wandy dan Bu Irma yang masih duduk di bangku SMA. Andini hanya mengeleng-gelengkan kepala nya dan meminta Indah untuk tidak banyak bicara.
"Andini, Nanti Om sama Tante, dan Kenzo mau keluar kota, Tante titip Indah ya, kalian sudah besar bisa jaga diri kalian Dirumah, kan ada bibi dan Pak Yanto (Sekuriti) temani kalian."Ucap Bu Irma.
"Iya Tante."Balas Andini.
Setelah selesai makan malam dan mengantar Pak Wandy dan Bu Irma yang akan berangkat keluar kota untuk mengurus perusahaan yang sedang jatuh sampai di teras rumah, Andini dan Indah pun masuk ke dalam rumah.
Andini masuk ke kamar nya dan membaringkan tubuh nya di tempat tidur, menatap langit-langit kamar nya. memikirkan bagaimana cara ia bisa mendapatkan kerjaan paru waktu saat ia pulang kuliah.
Pagi itu.
Andini yang sudah sampai di kampus berjalan menuju ke kelas dengan tidak begitu semangat, tanpa sengaja tubuh nya menabrak seseorang hingga membuat nya terjatuh ke lantai.
"Auw."Andini merintih kesakitan pada pinggang saat ia terduduk di lantai.
"Maaf, kau tidak apa-apa?." Sebuah tangan di ulurkan untuk membantu Andini berdiri.
Saat Andini berdiri, Andini melihat seorang pria yang ia kenal namun kedua nya tak pernah saling kenal, hanya saling mendengar nama dan gosip dari mulut mahasiswa/Siswi di kampus.
"Kamu gak apa-apa?." Tanya laki-laki itu.
"Iya Oke kok, Maaf ya tadi aku jalan gak sambil liat kedepan."Ucap Andini, Laki-laki itu tersenyum kecil.
"Marcel." Laki-laki itu mengulurkan tangan nya mengajak Andini berkenalan.
"Andini."Balas Andini tersenyum..
"Kalau gitu aku duluan."Ucap Marcel dan Andini mengangguk sembari tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Hanipah Fitri
semangat lanjut ....terus
2021-11-15
0
Wahyu Distiaji
zabsenn Thor
2021-10-29
0
Martha Yuliana
mmpir thor
2021-10-27
0