"Vin, kamu mau tidur dimana?? Di sini hanya ada satu kamar?? " Tanya Nesa kepada Vino
Vino lalu meneguk segelas air putih yang sudah disediakan Nessa lalu menjawab "Di sofa saja.. "
Mereka saat ini sedang berada di meja makan untuk makan malam bersama.
"Tapi di daerah sini kalau malam cuaca dingin banget.. "
"Emmm ya sudah, aku tidur di kamar.. " Jawab Vino, dia tersenyum saat melihat ekspresi Nesa,
Dan entah kenapa sikap Vino kepada Nesa tidak bisa sedingin Vino menyikapi orang lain, mungkin karna sikapnya yang lucu membuat Vino tidak bisa bersikap dingin atau karna dia melihat Reza saat menatap Nesa
"Eh, jangan!! " Jawab Nesa cepat
"Kenapa?? Bukanya kalau tidur di sofa dingin?? "
"Eh bukan itu maksudku, maksudku ini kamu tidur di sofa tapi jangan lupa pake selimut,.. "
Vino terkekeh saat melihat ekspresi Nesa kesal, tanpa sadar Vino tersenyum, bagi Vino, ekspresi Nesa saat ini sangat menggemaskan..
"Vin!! jangan senyum-senyum sendiri, aku kan jadi takut.."
Vino tersadar dari lamunnya, dia kembali menatap istrinya
"Siapa yang senyum-senyum sendiri,.."
"Kamu lah, memang disini ada siapa lagi selain kamu dan aku.."
"Nes, itu dibelakang kamu ada apa.." Tunjuk Vino ke belakang Nesa, tiba-tiba Nesa merasakan bulu kuduknya merinding, dia memengang tengkuknya sambil menatap Vino.
"Ada apa Vin, aku takut.."
Nesa berbicara berbisik pada Vino
Tawa Vino pecah saat melihat ekspresi istrinya ketakutan, dan itu membuat Nesa kesal, dia tidak terima dibohongi suaminya
"Vino!!!! awas kamu ya!!.."
Nesa lalu bangkit dan menghampiri suaminya yang berada di hadapannya, dibawanya centong nasi
"Rasain kamu, sakit kan!! makannya jangan berani-beraninya bohong padaku, rasain ini.."
Tukk..
Tukk..
Tuk...
"Hahahaha..." Vino tertawa terpingkal-pingkal, dia tidak merasakan sakit, justru dia merasa bahagia
"Sudah, sudah perutku sakit karna tertawa, cukup Nes.." Ucap Vino memegang centong nasi lalu mengambilnya dari genggaman istrinya
"Duduk Nes, .." Sambungnya kembali
Nesa kembali ke tempat duduknya, tanganya dia silangkan di dadanya, rasa kesal masih menyelimutinya
"Jangan marah.."
"Hemm.."
"Vin, kenapa Reza meninggalkan kita.. "
Vino menghembuskan nafasnya kasar, dia kira istrinya sudah bisa melupakan Reza sesaat, tapi ternyata dia salah
"Kenapa?? Dia pernah berjanji akan selalu ada disampingku, tapi kenapa dia sekarang pergi dari kehidupan ku untuk selama-lamanya?? "
Nesa kembali mengingat kenangannya bersama Reza, walaupun Reza orang yang sangat sibuk tetapi Reza rela meluangkan waktunya untuk menemuinya
Vino yang melihat kesedihan di raut wajah istrinya pun segera menenangkannya
"Ikhlaskan semuanya, jangan bersedih, Reza pasti sedih kalau melihat kamu menangis, hapus air matanya.. " Ucap Vino kepada Nessa yang melihat buliran bening jatuh dari pelupuk matanya
Dengan cepat ia menghapus air matanya yang sudah terjatuh
"Kamu masak apa hari ini?? " Tanya Vino yang mengalihkan kesedihan di hati istrinya, dia melihat beberapa menu makanan di meja makan.
"Emm, sayur kangkung, ikan goreng sama telur Vin, maaf kalau masakanku tidak enak.. "
"Baunya saja wangi, pasti rasanya juga enak, perut aku sudah lapar, ayo kita makan.. "
"Ett centong kotor Nes.. " Cegah Vino saat Nesa mengambil centong nasi yang sudah kotor akibat ulah mereka
"Oh iya aku lupa, pake sendok aja gapapa kan? "
Vino mengangguk patuh, dia menunggu istrinya mengambilkan makanannya
"Enaknya punya istri, aku merasa tidak kesepian lagi.. " Batin Vino tersenyum
Kemudian Nesa mengambilkan nasi serta lauknya itu kedalam piring, dan setelah itu ia menyodorkannya kepada Vino
"Nih.. " Ucap Nessa
"Aku makan ya.. " Ucap Vino langsung memasukan satu sendok makan ke dalam mulutnya
"Bagaimana? tidak enak ya" Tanya Nessa, saat makanan itu sudah masuk ke dalam mulut Vino
"Emmm enak banget Nes, kamu pinter masak juga ternyata.. "
"Biasa saja, masih kalah dengan Chef di restoran yang terkenal.. "
"Aku boleh nambah?? Laper banget nih.. " Ucap Vino yang sangat menyukai masakan Nessa
"Boleh, ambil aja yang banyak.. "
"Terimakasih za, kamu telah memberikan pengganti berhati malaikat seperti Vino" Batin Nessa yang tersenyum memandang Vino
"Kamu tidak makan Nes? " Tanya Vino yang melihat Nessa hanya diam saja
"I-iya ini.. "
Setelah selesai makan malam, mereka mendudukan dirinya di kursi ruang tamu
"Nes, ada yang ingin aku katakan.. " Ucap Vino yang sudah berada di dekat Nessa
"Apa Vin?? "
"Besok aku harus kembali ke Jakarta, kamu ikut aku ya?,.. "
"Vin, boleh tidak kalau aku disini dulu.. " Tanya Nessa yang masih ingin berada dekat Reza
"Sebentar saja, nanti kalau kerjaan aku sudah beres, kita kembali ke desa ini lagi.. "
"Tapi Vin.. "
"Kamu sekarang istri aku, dan Reza sudah menitipkan kamu padaku, tidak mungkin aku meninggalkan kamu sendirian disini.. "
"Tapi, orang tuamu tahunya kamu belum menikah?? " Tanya Nesa lagi
"Aku akan bicarakan semua ini kepada mereka, dan lagipula kita akan tinggal di apartemen.. "
"Apa orang tua kamu akan menerima aku Vin?? " Tanya Nessa yang menyimpan keraguan
"Mereka pasti akan menerimamu, tapi.. " Ucap Vino yang menggantung
"Tapi apa?? " Tanya Nessa yang penasaran
"Orangtua aku tinggal terpisah, mereka sudah bercerai, dan aku tinggal sendiri di apartemen.. " Ucap Vino yang tersenyum getir
"Maaf Vin, aku tidak bermaksud.. "
"Tidak apa-apa.. "
"Sekarang kita tidur.. "
Setelah bercerita Vino memerintahkan istrinya untuk tidur karna hari sudah semakin larut
"Sebentar aku ambilkan selimut dulu.. "
Ucap Nesa langsung masuk ke dalam kamarnya, ia mengambil selimut baru di dalam lemarinya..
"Nih.." Nesa menyerahkan sebuah selimut pada Vino
"Kamu?? " Tanya Vino yang mengkhawatirkan Nessa
"Aku masih ada, itu selimut baru yang aku ambil di dalam lemari.. "
Setelah itu Nessa masuk ke dalam kamarnya, ia mendudukan dirinya di samping tempat tidur, lalu ia memandang foto Reza yang berada di atas nakas..
"Sayang, aku merindukanmu.. " Ucap Nessa yang memandangi foto Reza, tanganya terulur meraba muka reza yang berada di bingkai foto
"Kamu tahu, ternyata Vino orang yang sangat baik, aku kira dia seperti yang orang-orang bicarakan, mempunyai sifat arrogant dan kejam, tapi ternyata tidak, dia sangat baik, sikapnya berbalik dari orang-orang yang suka membicarakannya, dan dia sangat menyayangimu, aku tahu dari sikap dia yang menjagaku, aku bisa melihat dan mendapatkan rasa nyaman sama persis saat aku berada di dekatmu.." Gumam Nessa yang sudah menitikan air matanya
"Terimakasih sayang, terimakasih, semoga kamu tenang disana, aku selalu mencintaimu.. " Ucap Nessa memeluk foto Reza.
Tetesan air yang jatuh dari langit mulai semakin terdengar ditelinga manusia, sama halnya dengan Nessa yang sedang berduka, salah satu kenangannya saat bersama Reza adalah di dalam derasnya hujan
"Hujan?? " Batin Nessa saat mendengar suara air yang jatuh dari langit..
"Kemarin setiap ada petir Reza selalu tenangin aku dari petir walaupun hanya lewat telfon, tapi sekarang hiks..hikss.. " Ucap Nesa menangis, dia sangat merindukan sosok Reza
"Dan aku ingat, saat kita bermain bersama dalam guyuran hujan deras, aku mengingatnya hikss..hiks.."
Duuaarrrr...
Terdengar suara petir yang menggema di seluruh ruangannya dan terlihat juga kilatan cahaya dari jendela kamar Nessa,
"Aaaaaaaa.... Rezaa!!! " Teriak Nessa yang ketakutan.
Vino yang baru saja memejamkan matanya pun terkejut mendengar teriakan Nessa, lalu ia segera menghampiri istrinya
"Ness.. " Ucap Vino saat melihat Nessa menutup tubuhnya dengan selimut tebal
"Vin.. hiks.. hiks... " Tangis Nessa pecah, dia sangat takut, tubuhnya bergetar hebat
"Ada apa?? "
Duuuuaarrr..
"Aaaaa Vino!!! hiks.. hiks.. " Teriak Nessa saat petir itu datang kembali, dan kini Vino sudah mengerti bahwa Nessa takut dengan suara petir
"Ada aku, jangan takut.. " Ucap Vino tersenyum saat melihat Nessa terbungkus selimut..
Sikap Nessa saat ini sangat menggemaskan di mata Vino, dia seperti kepompong yang terbungkus sarangnya.
"Vin, kamu masih ada disini kan?? "
"-_-" Vino masih diam, dia gemas dengan tingkah laku istrinya yang menurutnya sangat lucu, dia beruntung dan berterimakasih kepada Reza, karna sudah memberikan malaikat kecil yang selalu membuatnya tersenyum
"Vin.. " Ucap Nessa lagi yang membuka selimut bagian kepala,
Duuuarrr..
"Vino!!!!! " Dengan reflek Nesa memeluk tubuh Vino yang sedang duduk di sampingnya
Vino yang mendapat pelukan mendadak itu pun terjatuh di atas tubuh Nessa,
Tanpa sengaja mata mereka saling bertemu,
Vino yang tidak sengaja melihat bibir ranum milik istrinya pun tiba-tiba tubuhnya bereaksi seakan tubuhnya meminta lebih saat melihat bibir mungil milik Nesa,
"Pasti rasanya sangat manis.. " Batin Vino memandang bibir ranum istrinya
"Cantik juga.. "
Nesa tersadar, dia menatap Vino yang sedang menatapnya tanpa berkedip "Eh, maaf Vin, aku tidak sengaja.. "
Vino tersadar lalu menggelengkan kepalanya, dia berkata "Tidak apa-apa, sekarang kamu tidur lagi, aku akan keluar, dan besok kita harus pergi ke Jakarta.. " Ucap Vino yang bangkit dari tubuh Nesa, dia mendadak gerogi, degupan jantungnya berdetak dua kali lebih cepat..
"Ya Tuhan, apa ini?? ada apa denganku ??
"Harusnya ini malam pertamaku, tapi aku tidak bisa melakukannya..
"Arrrggggkkkhhh sial, aku manusia normal.. "Batin Vino menjerit
.
.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian di sini (like, favorite, komen, vote dan hadiah🥰🥰)
Mohon maaf jika ada kesalahan kata atau kalimat😘😘
........ #Happy Reading😘#........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
Tulip
😂😂😂 vino langsung kesentrum
2022-02-25
0
Annisa Nurshabrina
kok aku yg deg²an ya Thor liat Vino dan Nessa..hehe..
Vino idaman banget..semoga sikapnya g berubah ketika ada cobaan dalam rumah tangganya aamiin..
2022-01-12
1
Annisa Nurshabrina
kok aku yg deg²an ya Thor liat Vino dan Nessa..hehe..
Vino idaman banget..semoga sikapnya g berubah ketika ada cobaan dalam rumah tangganya aamiin..
2022-01-12
0