Episode 3- Petir

"Vin, kamu mau tidur dimana?? Di sini hanya ada satu kamar?? " Tanya Nesa kepada Vino

Vino lalu meneguk segelas air putih yang sudah disediakan Nessa lalu menjawab "Di sofa saja.. "

Mereka saat ini sedang berada di meja makan untuk makan malam bersama.

"Tapi di daerah sini kalau malam cuaca dingin banget.. "

"Emmm ya sudah, aku tidur di kamar.. " Jawab Vino, dia tersenyum saat melihat ekspresi Nesa,

Dan entah kenapa sikap Vino kepada Nesa tidak bisa sedingin Vino menyikapi orang lain, mungkin karna sikapnya yang lucu membuat Vino tidak bisa bersikap dingin atau karna dia melihat Reza saat menatap Nesa

"Eh, jangan!! " Jawab Nesa cepat

"Kenapa?? Bukanya kalau tidur di sofa dingin?? "

"Eh bukan itu maksudku, maksudku ini kamu tidur di sofa tapi jangan lupa pake selimut,.. "

Vino terkekeh saat melihat ekspresi Nesa kesal, tanpa sadar Vino tersenyum, bagi Vino, ekspresi Nesa saat ini sangat menggemaskan..

"Vin!! jangan senyum-senyum sendiri, aku kan jadi takut.."

Vino tersadar dari lamunnya, dia kembali menatap istrinya

"Siapa yang senyum-senyum sendiri,.."

"Kamu lah, memang disini ada siapa lagi selain kamu dan aku.."

"Nes, itu dibelakang kamu ada apa.." Tunjuk Vino ke belakang Nesa, tiba-tiba Nesa merasakan bulu kuduknya merinding, dia memengang tengkuknya sambil menatap Vino.

"Ada apa Vin, aku takut.."

Nesa berbicara berbisik pada Vino

Tawa Vino pecah saat melihat ekspresi istrinya ketakutan, dan itu membuat Nesa kesal, dia tidak terima dibohongi suaminya

"Vino!!!! awas kamu ya!!.."

Nesa lalu bangkit dan menghampiri suaminya yang berada di hadapannya, dibawanya centong nasi

"Rasain kamu, sakit kan!! makannya jangan berani-beraninya bohong padaku, rasain ini.."

Tukk..

Tukk..

Tuk...

"Hahahaha..." Vino tertawa terpingkal-pingkal, dia tidak merasakan sakit, justru dia merasa bahagia

"Sudah, sudah perutku sakit karna tertawa, cukup Nes.." Ucap Vino memegang centong nasi lalu mengambilnya dari genggaman istrinya

"Duduk Nes, .." Sambungnya kembali

Nesa kembali ke tempat duduknya, tanganya dia silangkan di dadanya, rasa kesal masih menyelimutinya

"Jangan marah.."

"Hemm.."

"Vin, kenapa Reza meninggalkan kita.. "

Vino menghembuskan nafasnya kasar, dia kira istrinya sudah bisa melupakan Reza sesaat, tapi ternyata dia salah

"Kenapa?? Dia pernah berjanji akan selalu ada disampingku, tapi kenapa dia sekarang pergi dari kehidupan ku untuk selama-lamanya?? "

Nesa kembali mengingat kenangannya bersama Reza, walaupun Reza orang yang sangat sibuk tetapi Reza rela meluangkan waktunya untuk menemuinya

Vino yang melihat kesedihan di raut wajah istrinya pun segera menenangkannya

"Ikhlaskan semuanya, jangan bersedih, Reza pasti sedih kalau melihat kamu menangis, hapus air matanya.. " Ucap Vino kepada Nessa yang melihat buliran bening jatuh dari pelupuk matanya

Dengan cepat ia menghapus air matanya yang sudah terjatuh

"Kamu masak apa hari ini?? " Tanya Vino yang mengalihkan kesedihan di hati istrinya, dia melihat beberapa menu makanan di meja makan.

"Emm, sayur kangkung, ikan goreng sama telur Vin, maaf kalau masakanku tidak enak.. "

"Baunya saja wangi, pasti rasanya juga enak, perut aku sudah lapar, ayo kita makan.. "

"Ett centong kotor Nes.. " Cegah Vino saat Nesa mengambil centong nasi yang sudah kotor akibat ulah mereka

"Oh iya aku lupa, pake sendok aja gapapa kan? "

Vino mengangguk patuh, dia menunggu istrinya mengambilkan makanannya

"Enaknya punya istri, aku merasa tidak kesepian lagi.. " Batin Vino tersenyum

Kemudian Nesa mengambilkan nasi serta lauknya itu kedalam piring, dan setelah itu ia menyodorkannya kepada Vino

"Nih.. " Ucap Nessa

"Aku makan ya.. " Ucap Vino langsung memasukan satu sendok makan ke dalam mulutnya

"Bagaimana? tidak enak ya" Tanya Nessa, saat makanan itu sudah masuk ke dalam mulut Vino

"Emmm enak banget Nes, kamu pinter masak juga ternyata.. "

"Biasa saja, masih kalah dengan Chef di restoran yang terkenal.. "

"Aku boleh nambah?? Laper banget nih.. " Ucap Vino yang sangat menyukai masakan Nessa

"Boleh, ambil aja yang banyak.. "

"Terimakasih za, kamu telah memberikan pengganti berhati malaikat seperti Vino" Batin Nessa yang tersenyum memandang Vino

"Kamu tidak makan Nes? " Tanya Vino yang melihat Nessa hanya diam saja

"I-iya ini.. "

Setelah selesai makan malam, mereka mendudukan dirinya di kursi ruang tamu

"Nes, ada yang ingin aku katakan.. " Ucap Vino yang sudah berada di dekat Nessa

"Apa Vin?? "

"Besok aku harus kembali ke Jakarta, kamu ikut aku ya?,.. "

"Vin, boleh tidak kalau aku disini dulu.. " Tanya Nessa yang masih ingin berada dekat Reza

"Sebentar saja, nanti kalau kerjaan aku sudah beres, kita kembali ke desa ini lagi.. "

"Tapi Vin.. "

"Kamu sekarang istri aku, dan Reza sudah menitipkan kamu padaku, tidak mungkin aku meninggalkan kamu sendirian disini.. "

"Tapi, orang tuamu tahunya kamu belum menikah?? " Tanya Nesa lagi

"Aku akan bicarakan semua ini kepada mereka, dan lagipula kita akan tinggal di apartemen.. "

"Apa orang tua kamu akan menerima aku Vin?? " Tanya Nessa yang menyimpan keraguan

"Mereka pasti akan menerimamu, tapi.. " Ucap Vino yang menggantung

"Tapi apa?? " Tanya Nessa yang penasaran

"Orangtua aku tinggal terpisah, mereka sudah bercerai, dan aku tinggal sendiri di apartemen.. " Ucap Vino yang tersenyum getir

"Maaf Vin, aku tidak bermaksud.. "

"Tidak apa-apa.. "

"Sekarang kita tidur.. "

Setelah bercerita Vino memerintahkan istrinya untuk tidur karna hari sudah semakin larut

"Sebentar aku ambilkan selimut dulu.. "

Ucap Nesa langsung masuk ke dalam kamarnya, ia mengambil selimut baru di dalam lemarinya..

"Nih.." Nesa menyerahkan sebuah selimut pada Vino

"Kamu?? " Tanya Vino yang mengkhawatirkan Nessa

"Aku masih ada, itu selimut baru yang aku ambil di dalam lemari.. "

Setelah itu Nessa masuk ke dalam kamarnya, ia mendudukan dirinya di samping tempat tidur, lalu ia memandang foto Reza yang berada di atas nakas..

"Sayang, aku merindukanmu.. " Ucap Nessa yang memandangi foto Reza, tanganya terulur meraba muka reza yang berada di bingkai foto

"Kamu tahu, ternyata Vino orang yang sangat baik, aku kira dia seperti yang orang-orang bicarakan, mempunyai sifat arrogant dan kejam, tapi ternyata tidak, dia sangat baik, sikapnya berbalik dari orang-orang yang suka membicarakannya, dan dia sangat menyayangimu, aku tahu dari sikap dia yang menjagaku, aku bisa melihat dan mendapatkan rasa nyaman sama persis saat aku berada di dekatmu.." Gumam Nessa yang sudah menitikan air matanya

"Terimakasih sayang, terimakasih, semoga kamu tenang disana, aku selalu mencintaimu.. " Ucap Nessa memeluk foto Reza.

Tetesan air yang jatuh dari langit mulai semakin terdengar ditelinga manusia, sama halnya dengan Nessa yang sedang berduka, salah satu kenangannya saat bersama Reza adalah di dalam derasnya hujan

"Hujan?? " Batin Nessa saat mendengar suara air yang jatuh dari langit..

"Kemarin setiap ada petir Reza selalu tenangin aku dari petir walaupun hanya lewat telfon, tapi sekarang hiks..hikss.. " Ucap Nesa menangis, dia sangat merindukan sosok Reza

"Dan aku ingat, saat kita bermain bersama dalam guyuran hujan deras, aku mengingatnya hikss..hiks.."

Duuaarrrr...

Terdengar suara petir yang menggema di seluruh ruangannya dan terlihat juga kilatan cahaya dari jendela kamar Nessa,

"Aaaaaaaa.... Rezaa!!! " Teriak Nessa yang ketakutan.

Vino yang baru saja memejamkan matanya pun terkejut mendengar teriakan Nessa, lalu ia segera menghampiri istrinya

"Ness.. " Ucap Vino saat melihat Nessa menutup tubuhnya dengan selimut tebal

"Vin.. hiks.. hiks... " Tangis Nessa pecah, dia sangat takut, tubuhnya bergetar hebat

"Ada apa?? "

Duuuuaarrr..

"Aaaaa Vino!!! hiks.. hiks.. " Teriak Nessa saat petir itu datang kembali, dan kini Vino sudah mengerti bahwa Nessa takut dengan suara petir

"Ada aku, jangan takut.. " Ucap Vino tersenyum saat melihat Nessa terbungkus selimut..

Sikap Nessa saat ini sangat menggemaskan di mata Vino, dia seperti kepompong yang terbungkus sarangnya.

"Vin, kamu masih ada disini kan?? "

"-_-" Vino masih diam, dia gemas dengan tingkah laku istrinya yang menurutnya sangat lucu, dia beruntung dan berterimakasih kepada Reza, karna sudah memberikan malaikat kecil yang selalu membuatnya tersenyum

"Vin.. " Ucap Nessa lagi yang membuka selimut bagian kepala,

Duuuarrr..

"Vino!!!!! " Dengan reflek Nesa memeluk tubuh Vino yang sedang duduk di sampingnya

Vino yang mendapat pelukan mendadak itu pun terjatuh di atas tubuh Nessa,

Tanpa sengaja mata mereka saling bertemu,

Vino yang tidak sengaja melihat bibir ranum milik istrinya pun tiba-tiba tubuhnya bereaksi seakan tubuhnya meminta lebih saat melihat bibir mungil milik Nesa,

"Pasti rasanya sangat manis.. " Batin Vino memandang bibir ranum istrinya

"Cantik juga.. "

Nesa tersadar, dia menatap Vino yang sedang menatapnya tanpa berkedip "Eh, maaf Vin, aku tidak sengaja.. "

Vino tersadar lalu menggelengkan kepalanya, dia berkata "Tidak apa-apa, sekarang kamu tidur lagi, aku akan keluar, dan besok kita harus pergi ke Jakarta.. " Ucap Vino yang bangkit dari tubuh Nesa, dia mendadak gerogi, degupan jantungnya berdetak dua kali lebih cepat..

"Ya Tuhan, apa ini?? ada apa denganku ??

"Harusnya ini malam pertamaku, tapi aku tidak bisa melakukannya..

"Arrrggggkkkhhh sial, aku manusia normal.. "Batin Vino menjerit

.

.

.

.

.

.

.

.

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian di sini (like, favorite, komen, vote dan hadiah🥰🥰)

Mohon maaf jika ada kesalahan kata atau kalimat😘😘

........ #Happy Reading😘#........

Terpopuler

Comments

Tulip

Tulip

😂😂😂 vino langsung kesentrum

2022-02-25

0

Annisa Nurshabrina

Annisa Nurshabrina

kok aku yg deg²an ya Thor liat Vino dan Nessa..hehe..
Vino idaman banget..semoga sikapnya g berubah ketika ada cobaan dalam rumah tangganya aamiin..

2022-01-12

1

Annisa Nurshabrina

Annisa Nurshabrina

kok aku yg deg²an ya Thor liat Vino dan Nessa..hehe..
Vino idaman banget..semoga sikapnya g berubah ketika ada cobaan dalam rumah tangganya aamiin..

2022-01-12

0

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Tokoh
2 Episode 1- Sah
3 Episode 2- Bisikan Tetangga
4 Episode 3- Petir
5 Episode 4- Vino
6 Episode 5- Restu Ayah
7 Episode 6- Kedatangan Rayhan
8 Episode 7- Berkunjung ke makam Reza
9 Episode 8- Ungkapan Rasa
10 Episode 9- Malam Indah
11 Episode 10- Wanita Penggoda
12 Episode 11- Pulang larut malam
13 Episode 12- Hubby
14 Episode 13- Permainan
15 Episode 14- Ketakutan
16 Episode 15- Pesta
17 Episode 16- Obat
18 Episode 17- Efek Obat
19 Episode 18- Kegagalan Vicky
20 Episode 19- Bertemu Dia
21 Episode 20- Bergumam Sendiri
22 Episode 21- Kesalahpahaman
23 Episode 22- Pertemuan yang tidak disengaja
24 Episode 23- Skak Mat
25 Episode 24- Dia Istriku
26 Episode 25- Mencabut Rumput
27 Episode 26- Cinta Pertama
28 Episode 27- Jujur Demi kebohongan
29 Episode 28- Mengusik Kehidupan
30 Episode 29- Cemas
31 Episode 30- Hampir Saja
32 Episode 31- Curhatan Nesa
33 Episode 32- Curhat Nessa 2
34 Episode 33- Kesalahpahaman
35 Episode 34- Kejadian tak Terduga
36 Episode 35- Mencari Vino
37 Episode 36- Mabuk
38 Episode 37- Pecat Sean
39 Episode 38- Terungkap
40 Episode 39- Berbaikan
41 Episode 40- Malam Bersejarah
42 Episode 41- Perang Dingin
43 Episode 42- Perkebunan
44 Episode 43- Ketakutan Vino
45 Episode 44- Kenyataan Pahit
46 Episode 45- Flashback
47 Episode 46-Menyimpan Rahasia Besar
48 Episode 47- Rencana Pindah
49 Episode 48- Pilih Kasih
50 Episode 49- Kedatangan Alex
51 Episode 50- Mall
52 Episode 51- Danau Hijau
53 Episode 52- Bandara
54 Episode 53- Di dalam Pesawat
55 Episode 54- Undangan
56 Episode 55- Pesta 1
57 Episode 56- Pesta 2
58 Episode 57- Kesalahpahaman Lagi
59 Episode 58- Kepulangan Vino
60 Episode 59- Pembalasan
61 Episode 60- Menemui Vicky
62 Episode 61- Kesalahpahaman lagi
63 Episode 62- Penjelasan
64 Episode 63- Emosi
65 Episode 64- Mengetahui
66 Episode 65- Ponsel Baru
67 Episode 66- Tamparan dari Mertua
68 Episode 67- Kembali Membaik
69 Episode 68- Minum Obat
70 Episode 69-Membaik 2
71 Episode 70- Perdebatan Sengit
72 Episode 71- Kecemburuan Renata
73 Episode 72- Flashback
74 Episode 73- Istriku Hilang
75 Episode 74- Mencari Istriku
76 Episode 75- Nesa Bahagia tanpa Vino
77 Episode 76- Kacau
78 Episode 77- Kedatangan Vicky
79 Episode 78- Desa A
80 Episode 79- Makam
81 Episode 80- Mabuk
82 Episode 81- Video Call
83 Episode 82- Bertemu sang Istri
84 Episode 83- Pertikaian
85 Episode 84-Pertikaian 2
86 Episode 85- Pertengkaran
87 Episode 86- Kembali kedalam pelukan
88 Episode 87- Bella
89 Episode 88- Kemesraan Sepasang Kekasih
90 Episode 89- Di Kantor
91 Episode 90- Kecelakaan
92 Episode 91- Rumah Sakit
93 Episode 92-Di perbolehkan Pulang
94 Episode 93-Dokter Rezki
95 Episode 94-Penyesalan Renata
96 Episode 95-Bakso
97 Episode 96-Sakit Perut
98 Episode 97-Apartement
99 Episode 98-Memberitahu Nesa
100 Episode 99-Sate Ayam
101 Episode 100-Keputusan
102 Episode 101-Seblak
103 Episode 102-Seblak 2
104 Episode 103-Dokter Rezki
105 Episode 104-Restoran
106 Episode 105-Rayhan
107 Episode 106-Selena Hilang
108 Episode 107-Kedatangan Rayhan
109 Episode 108-Pernikahan
110 Episode 109-Meninggal
111 Episode 110-Pemakaman
112 Episode 111-Persalinan
113 Episode 112-Persalinan 2
114 Episode 113-Baby Tampan
115 Episode 114-Baby Revan
116 Episode 115-Alex kembali
117 Episode 116-Pulang dari Rumah sakit
118 Episode 117-Pertengkaran
119 Episode 118-Kemarahan Vicky
120 Episode 119-Sakit
121 Episode 120-Sakit 2
122 Episode 120-Tangisan Baby R
123 Episode 121-Rumah Sakit
124 Episode 122-Pergi untuk Selamanya
125 Episode 123-Jenazah Vicky
126 Episode 124-Pemakaman
127 Episode 125-Perubahan Sikap Nesa
128 Episode 126-Kamar Mandi
129 Episode 127-Jatuh
130 Episode 128-Ancaman
131 Episode 129-Anton
132 Episode 130-Anton 2
133 Episode 131-Aneh
134 Episode 132-Kecemburuan Nesa
135 Episode 133-Perang Dingin
136 Episode 134-Rumah sakit
137 Episode 135-Mencari
138 Episode 136-Bertemu
139 Episode 137-Rumah Sakit
140 Episode 138-Rumah Vino
141 Episode 139-Hilang
142 Episode 140- Gedung Tua
143 Episode 141-Hilang
144 Episode 142-Pulang
145 Episode 143-Kembali ke rumah
146 Episode 144-Kemarahan Vino
147 Episode 145-Kantor
148 Episode 146-Jawaban Selena
149 Episode 147-Makam
150 Episode 148-Kembali Nesa
151 Episode 149-Butiq
152 Episode 150-Perjalanan menuju Butiq
153 Episode 151-Kecelakaan
154 Episode 152_Rumah Sakit
155 Episode 153- Polisi
156 Episode 153-Kritis
Episodes

Updated 156 Episodes

1
Perkenalan Tokoh
2
Episode 1- Sah
3
Episode 2- Bisikan Tetangga
4
Episode 3- Petir
5
Episode 4- Vino
6
Episode 5- Restu Ayah
7
Episode 6- Kedatangan Rayhan
8
Episode 7- Berkunjung ke makam Reza
9
Episode 8- Ungkapan Rasa
10
Episode 9- Malam Indah
11
Episode 10- Wanita Penggoda
12
Episode 11- Pulang larut malam
13
Episode 12- Hubby
14
Episode 13- Permainan
15
Episode 14- Ketakutan
16
Episode 15- Pesta
17
Episode 16- Obat
18
Episode 17- Efek Obat
19
Episode 18- Kegagalan Vicky
20
Episode 19- Bertemu Dia
21
Episode 20- Bergumam Sendiri
22
Episode 21- Kesalahpahaman
23
Episode 22- Pertemuan yang tidak disengaja
24
Episode 23- Skak Mat
25
Episode 24- Dia Istriku
26
Episode 25- Mencabut Rumput
27
Episode 26- Cinta Pertama
28
Episode 27- Jujur Demi kebohongan
29
Episode 28- Mengusik Kehidupan
30
Episode 29- Cemas
31
Episode 30- Hampir Saja
32
Episode 31- Curhatan Nesa
33
Episode 32- Curhat Nessa 2
34
Episode 33- Kesalahpahaman
35
Episode 34- Kejadian tak Terduga
36
Episode 35- Mencari Vino
37
Episode 36- Mabuk
38
Episode 37- Pecat Sean
39
Episode 38- Terungkap
40
Episode 39- Berbaikan
41
Episode 40- Malam Bersejarah
42
Episode 41- Perang Dingin
43
Episode 42- Perkebunan
44
Episode 43- Ketakutan Vino
45
Episode 44- Kenyataan Pahit
46
Episode 45- Flashback
47
Episode 46-Menyimpan Rahasia Besar
48
Episode 47- Rencana Pindah
49
Episode 48- Pilih Kasih
50
Episode 49- Kedatangan Alex
51
Episode 50- Mall
52
Episode 51- Danau Hijau
53
Episode 52- Bandara
54
Episode 53- Di dalam Pesawat
55
Episode 54- Undangan
56
Episode 55- Pesta 1
57
Episode 56- Pesta 2
58
Episode 57- Kesalahpahaman Lagi
59
Episode 58- Kepulangan Vino
60
Episode 59- Pembalasan
61
Episode 60- Menemui Vicky
62
Episode 61- Kesalahpahaman lagi
63
Episode 62- Penjelasan
64
Episode 63- Emosi
65
Episode 64- Mengetahui
66
Episode 65- Ponsel Baru
67
Episode 66- Tamparan dari Mertua
68
Episode 67- Kembali Membaik
69
Episode 68- Minum Obat
70
Episode 69-Membaik 2
71
Episode 70- Perdebatan Sengit
72
Episode 71- Kecemburuan Renata
73
Episode 72- Flashback
74
Episode 73- Istriku Hilang
75
Episode 74- Mencari Istriku
76
Episode 75- Nesa Bahagia tanpa Vino
77
Episode 76- Kacau
78
Episode 77- Kedatangan Vicky
79
Episode 78- Desa A
80
Episode 79- Makam
81
Episode 80- Mabuk
82
Episode 81- Video Call
83
Episode 82- Bertemu sang Istri
84
Episode 83- Pertikaian
85
Episode 84-Pertikaian 2
86
Episode 85- Pertengkaran
87
Episode 86- Kembali kedalam pelukan
88
Episode 87- Bella
89
Episode 88- Kemesraan Sepasang Kekasih
90
Episode 89- Di Kantor
91
Episode 90- Kecelakaan
92
Episode 91- Rumah Sakit
93
Episode 92-Di perbolehkan Pulang
94
Episode 93-Dokter Rezki
95
Episode 94-Penyesalan Renata
96
Episode 95-Bakso
97
Episode 96-Sakit Perut
98
Episode 97-Apartement
99
Episode 98-Memberitahu Nesa
100
Episode 99-Sate Ayam
101
Episode 100-Keputusan
102
Episode 101-Seblak
103
Episode 102-Seblak 2
104
Episode 103-Dokter Rezki
105
Episode 104-Restoran
106
Episode 105-Rayhan
107
Episode 106-Selena Hilang
108
Episode 107-Kedatangan Rayhan
109
Episode 108-Pernikahan
110
Episode 109-Meninggal
111
Episode 110-Pemakaman
112
Episode 111-Persalinan
113
Episode 112-Persalinan 2
114
Episode 113-Baby Tampan
115
Episode 114-Baby Revan
116
Episode 115-Alex kembali
117
Episode 116-Pulang dari Rumah sakit
118
Episode 117-Pertengkaran
119
Episode 118-Kemarahan Vicky
120
Episode 119-Sakit
121
Episode 120-Sakit 2
122
Episode 120-Tangisan Baby R
123
Episode 121-Rumah Sakit
124
Episode 122-Pergi untuk Selamanya
125
Episode 123-Jenazah Vicky
126
Episode 124-Pemakaman
127
Episode 125-Perubahan Sikap Nesa
128
Episode 126-Kamar Mandi
129
Episode 127-Jatuh
130
Episode 128-Ancaman
131
Episode 129-Anton
132
Episode 130-Anton 2
133
Episode 131-Aneh
134
Episode 132-Kecemburuan Nesa
135
Episode 133-Perang Dingin
136
Episode 134-Rumah sakit
137
Episode 135-Mencari
138
Episode 136-Bertemu
139
Episode 137-Rumah Sakit
140
Episode 138-Rumah Vino
141
Episode 139-Hilang
142
Episode 140- Gedung Tua
143
Episode 141-Hilang
144
Episode 142-Pulang
145
Episode 143-Kembali ke rumah
146
Episode 144-Kemarahan Vino
147
Episode 145-Kantor
148
Episode 146-Jawaban Selena
149
Episode 147-Makam
150
Episode 148-Kembali Nesa
151
Episode 149-Butiq
152
Episode 150-Perjalanan menuju Butiq
153
Episode 151-Kecelakaan
154
Episode 152_Rumah Sakit
155
Episode 153- Polisi
156
Episode 153-Kritis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!