Elang

Raut cemas di wajah Keyla berangsur menghilang ketika dilihatnya sebuah motor matic yang sudah sangat ia hafal menghampiri lalu berhenti di depannya. Helaan napas lega seketika terdengar meski kekesalannya sama sekali tidak berkurang. Gara-gara Ara yang mendadak hilang bagaikan ditelan bumi, Keyla sampai menyusuri jalanan Slamet Riyadi dan bertanya pada setiap orang yang ditemuinya. Siapa tahu 'kan temannya itu dibegal.

"Dari mana aja, Buk? Gila, ya, aku cari kamu sampai mau pingsan. Mana ditelepon nggak diangkat pula!" Keyla menggerutu, lalu menyedot es teh yang tadi ia beli.

"Panjang ceritanya." Ara melepas helm bogonya dengan napas memburu. Antara lelah dan juga kesal mengingat kejadian beberapa puluh menit yang lalu.

"Cerita, dong! Kayaknya kamu kesel banget sampe mukanya lecek begitu. Sebelas dua belas sama dasternya ibuku yang nggak pernah disetrika," ejek Keyla yang hanya dijawab dengkusan oleh Ara.

Kembali memakai helm-nya, kini Ara sudah memposisikan duduknya di jok bagian belakang. "Besok aja, deh, males aku. Mana hapeku tadi mati waktu Mas Elang telepon. Pasti dia khawatir. Semoga aja Mas Elang nggak sampai nyariin ke rumah," ujar Ara tak enak hati kalau sampai merepotkan kekasihnya.

"Iya, deh, iya yang dicemasin sama mas burung. Uhuyyyy!" ucap Keyla menggoda sebelum naik ke motor Ara.

Lima belas menit kemudian, motor Ara sudah berhenti di depan rumah Keyla. Segera gadis berambut lurus hasil smoothing-an itu turun dari motor sahabatnya.

"Thanks, ya, Ra. Nanti kalau gajian aku traktir, deh."

"Thai tea, ya?" Ara menyebutkan minuman kesukaannya.

"Dih! Kamu mah cukup ditraktir cilok aja atau nggak siomay." Keyla terkikik geli melihat Ara yang kini merengut karena ucapannya.

"Kamu pikir aku anak SD! Awas aja kalau nebeng lagi, nggak aku kasih!" Ara mengancam.

"Adudu ... yang lagi kangen pacar susah diajak bercanda."

"Key!"

"Iya, ampun, Ra. Iya, aku traktir Thai Tea sampai kamu mencret kalo bisa." Setelah berkata demikian Keyla langsung ngeloyor masuk ke rumah sebelum Ara kembali mengeluarkan tanduknya.

Begitulah Ara, dia bisa berubah menjadi galak dan juga ketus karena hal kecil di saat suasana hatinya sedang buruk. Namun, dibalik wataknya yang terkadang keras, Ara sebenarnya adalah seorang yang perasa dan tidak enak hati. Karena itu, Ara menjadi salah satu makhluk di muka bumi ini yang memiliki hobi overthinking.

Jarak rumahnya yang tidak sampai seratus meter dengan rumah Keyla membuat Ara tidak butuh waktu lama untuk tiba di halaman rumahnya. Benar saja, ketika ia baru menurunkan standar motornya seorang laki-laki pertengahan 20-an keluar dari rumahnya.

Dengan raut cemas laki-laki yang tidak lain adalah Elang segera menghampiri kekasihnya. "Kamu ke mana aja? Tumben banget sampai malam gini," ucapnya sambil melepas helm Ara.

"Mas Elang harusnya nggak perlu repot-repot sampai ke sini segala. Tadi itu Keyla nebeng jadi aku nunggu dia sebentar." Ara membawa-bawa nama sahabatnya sebagai dalih. Tidak mungkin dia menceritakan kesialan yang baru menimpanya kepada orang lain. Demi tiga ratus ribu, Ara rela mempertaruhkan nyawanya di jalanan. Kalau sampai Elang apalagi orang tuanya tahu bisa-bisa dia tidak boleh membawa motor lagi.

"Nggak repot, kok. Yuk, masuk. Mas beliin kamu Martabak Bangka lhoh." Melupakan dirinya yang ingin bertanya mengapa teleponnya beberapa saat yang lalu mendadak terputus, Elang menuntun Ara masuk. Membuat gadis itu mengerutkan kening.

"Mas Elang, sadar nggak ini rumahku? Kok kesannya jadi kayak aku tamunya."

Elang tersenyum simpul. "Hehe ... udah mulai kerasan di sini, jadi nggak inget rumah siapa."

Semburat merah muda seketika menghiasi pipi mulus Ara. Perasaannya menghangat karena ungkapan Elang. Kekasihnya itu rupanya sudah nyaman tidak hanya dengannya, tapi juga keluarganya. Ara menundukkan kepala, tersipu malu.

"Ra, aku sayang banget sama kamu," ucap Elang membuat Ara sontak mengangkat wajahnya.

Pandangan mereka sejenak terkunci. Tidak mau menyia-nyiakan kesempatan yang ada, Elang yang ekor matanya sudah melirik ke kanan dan kiri memastikan tidak ada orang lain di tempat itu dengan cepat mengecup bibir Ara.

Terpopuler

Comments

🍭ͪ ͩᵇᵃˢᵉ fj⏤͟͟͞R ¢ᖱ'D⃤ ̐

🍭ͪ ͩᵇᵃˢᵉ fj⏤͟͟͞R ¢ᖱ'D⃤ ̐

oiii ..mas Elang nyosor aja nih 🤦‍♀️

2022-11-17

0

ᴠᴀʟᴇɴᴀ🥀ᴅ α.ᴋ.α ʜ

ᴠᴀʟᴇɴᴀ🥀ᴅ α.ᴋ.α ʜ

ish.. ish malu oylah disini ada yg liat 😂

2022-03-18

0

L i l y ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈💦

L i l y ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈💦

Takut di begal ????
Bukan di begal g dibayar ngojek 😂😂😂

2022-03-11

0

lihat semua
Episodes
1 Ojek
2 Kartu Nama
3 Elang
4 Darma
5 Rumah Elang
6 Ulang Tahun
7 Kecewa
8 Mall
9 Bioskop
10 Berkenalan
11 Rumah Keyla
12 Janji
13 Rencana yang Pernah Tertunda
14 Kencan
15 Kembali Bertemu
16 Diantar Pulang Lagi!
17 Kakak dan Adik
18 Cucu Kesayangan
19 Kenapa?
20 Bubaran
21 Balikan?
22 Syukuran
23 Gubrak!
24 Ternyata Kamu
25 Keluarga
26 Tamu Malam Tahun Baru
27 Sop Buntut
28 Left Handed Person
29 Tamu Tak Diundang
30 Canggung
31 Kantor
32 Is it okay?
33 Suka
34 Proposal
35 First Date
36 One Fact
37 Rumah Darma
38 Kebodohan Ara
39 Kiriman Makanan
40 Brownies
41 Kapan?
42 Stabilo
43 Cucu?
44 Tak Nyaman
45 Tak Nyaman 2
46 Park Min Young
47 Stop it!
48 Another Fact
49 S2?
50 Apartemen
51 Apartemen 2
52 Unhappy Birthday
53 Can't Move On
54 Saudara
55 Three Years Later
56 Ketidaksengajaan
57 See You Tomorrow
58 Berakhir?
59 Tanda Tanya
60 Kondangan
61 Penjelasan
62 Penjelasan 2
63 Titik Terang
64 Just Say Yes
65 Keresahan
66 Restu
67 Lamaran
68 Perkara Resign
69 The Best Appetizer
70 Prewedding
71 How Time Flies
72 Wedding Day
73 Our First Morning
74 Cuap-cuap Author
75 Rumah Sakit
76 Ngidam
77 Ngidam 2
78 Taruhan
79 Dokter Kandungan
80 Babymoon
81 Cari Nama
82 Mendebarkan
83 Ashila Wants Baby
84 Drama Queen
85 Om-om
86 Ashila Wants Baby 2
87 Keinginan
88 Pesan
89 Ajakan
90 Keluarga Elang
91 Sekolah
92 Suami Malang
93 Psikolog
94 Ketahuan?
95 Diabaikan
96 Kedatangan Mertua
97 Tamparan
98 Air Mata
99 Berbaikan
100 Nasihat
101 Bali
102 Diuntit?
103 Ajeng?
104 Ketakutan
105 Berat Hati
106 Mutasi Rekening
107 Pertengkaran
108 Bachelor Party
109 Tamparan
110 Permohonan Maaf
111 Berbeda
112 Ashila's Birthday
113 Nostalgia
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Ojek
2
Kartu Nama
3
Elang
4
Darma
5
Rumah Elang
6
Ulang Tahun
7
Kecewa
8
Mall
9
Bioskop
10
Berkenalan
11
Rumah Keyla
12
Janji
13
Rencana yang Pernah Tertunda
14
Kencan
15
Kembali Bertemu
16
Diantar Pulang Lagi!
17
Kakak dan Adik
18
Cucu Kesayangan
19
Kenapa?
20
Bubaran
21
Balikan?
22
Syukuran
23
Gubrak!
24
Ternyata Kamu
25
Keluarga
26
Tamu Malam Tahun Baru
27
Sop Buntut
28
Left Handed Person
29
Tamu Tak Diundang
30
Canggung
31
Kantor
32
Is it okay?
33
Suka
34
Proposal
35
First Date
36
One Fact
37
Rumah Darma
38
Kebodohan Ara
39
Kiriman Makanan
40
Brownies
41
Kapan?
42
Stabilo
43
Cucu?
44
Tak Nyaman
45
Tak Nyaman 2
46
Park Min Young
47
Stop it!
48
Another Fact
49
S2?
50
Apartemen
51
Apartemen 2
52
Unhappy Birthday
53
Can't Move On
54
Saudara
55
Three Years Later
56
Ketidaksengajaan
57
See You Tomorrow
58
Berakhir?
59
Tanda Tanya
60
Kondangan
61
Penjelasan
62
Penjelasan 2
63
Titik Terang
64
Just Say Yes
65
Keresahan
66
Restu
67
Lamaran
68
Perkara Resign
69
The Best Appetizer
70
Prewedding
71
How Time Flies
72
Wedding Day
73
Our First Morning
74
Cuap-cuap Author
75
Rumah Sakit
76
Ngidam
77
Ngidam 2
78
Taruhan
79
Dokter Kandungan
80
Babymoon
81
Cari Nama
82
Mendebarkan
83
Ashila Wants Baby
84
Drama Queen
85
Om-om
86
Ashila Wants Baby 2
87
Keinginan
88
Pesan
89
Ajakan
90
Keluarga Elang
91
Sekolah
92
Suami Malang
93
Psikolog
94
Ketahuan?
95
Diabaikan
96
Kedatangan Mertua
97
Tamparan
98
Air Mata
99
Berbaikan
100
Nasihat
101
Bali
102
Diuntit?
103
Ajeng?
104
Ketakutan
105
Berat Hati
106
Mutasi Rekening
107
Pertengkaran
108
Bachelor Party
109
Tamparan
110
Permohonan Maaf
111
Berbeda
112
Ashila's Birthday
113
Nostalgia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!