~pelangi akan muncul setelah adanya hujan. Begitu juga aku. warna hidup ku akan segera hadir setelah perjalanan panjang
Kring kriiiing...
Bunyi alarm membangunkan Bulan dari tidur nyenyak nya. Ia segera bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Setelah selesai dengan ritual mandinya. Dengan segera ia mempersiapkan diri agar tidak terlambat dihari pertama kerjanya.
"Pagi ibunya Bulan. Pagi Bik Yun. " sapa Bulan pada wanita-wanita di ruang makan.
"Wah wahh pagi-pagi udah cantik aja neng Bulan." puji bik Yun setelah meletakkan lauk pauk di meja makan.
"Hehe makasih bik Yun."
"Sama-sama neng geulis." bik Yun tersenyum manis pada Bulan
"Bulan, tadi Bunda di telfon sama kakakmu. Katanya nggak bisa pulang cepet. Karna di sana masyarakatnya harus diisolasi. Jadi kemungkinan kakakmu sampe berbulan-bulan di sana." ujar ibu memberi tahu
"Wah. Bakalan kangen banget di cerewetin nya kakak nih. Tapi kok kakak nggak ngabarin Bulan ya buk?" tanya Bulan
"Mungkin kakakmu lagi sibuk nak, maklumi saja." Bulan hanya mengangguk tanda mengerti
Setelah selesai breakfast Bulan langsung pamit pada ibunya. Ia segera bergegas menuju tempatnya bekerja.
......Gedung Perusahaan Baskara Group......
"Huuuftt. Untung aku berangkat agak pagi. Jadi bisa dateng awal." ujarnya pada diri sendiri.
Meski ia berangkat dengan waktu yang masih terbilang pagi, ia tak ingin berleha-leha. Dengan segera ia menuju lantai paling atas untuk menuju ruangan kerjanya.
Ting
Pintu lift terbuka, Bulan pun masuk. Hanya ada ia sendiri karna memang masih banyak karyawan yang belum memunculkan batang hidungnya di jam sepagi ini. Saat pintu lift hendak tertutup tiba-tiba ada ada yang menahannya. Sontak membuat Bulan mengarahkan pandangannya pada orang tersebut.
gleg
Bulan tercengang namun dengan cepat ia menormalkan raut wajah terkejutnya.
"Selamat pagi Tuan Dirga." sapa nya dengan tenang.
"Pagi." singkatnya tanpa babibubebo.
Hening
Keduanya tampak dengan pikirannya masing-masing meski bersandingan. Dirga pun sedang tak ingin berbicara banyak karna mood nya sedang tidak baik.
ting
Pintu lift terbuka Bulan pun mempersilahkan Tuan Dirga jalan terlebih dahulu. Saat tengah asik berjalan, Tuan Dirga berhenti secara mendadak. Dan mau tidak mau bulan menabrak punggung kekar itu.
Brukkkk
"Maaf tuan. Anda berhenti mendadak." protes Bulan.
Tuan Dirga tak merespon ucapan Bulan langsung ia melanjutkan jalannya dan berhenti di depan pintu ruangannya.
"Minta Marcel untuk mengirimkan jadwal saya ke e-mail mu. Setelah itu masuk ke ruangan saya dan bacakan." perintahnya masih dengan posisi memunggungi Bulan.
"Baik." jawab Bulan singkat
"Buatkan saya kopi susu. pantry nya ada diujung sana." telunjuknya menunjukkan ruang pantry. Belum sempat menjawab Tuan Dirga telah masuk ke dalam ruangannya.
Setelah selesai membuatkan pak tua kopi susu. Ia pun mengetuk pintu terlebih dahulu untuk masuk ke dalam.
"Silahkan tuan. permisi." Bulan mempersilahkan dan meletakkan cangkir kopi di meja Tuannya.
Tuan Dirga melirik ke arah secangkir kopi yang dibuat Bulan.
"Tunggu," cegahnya menghentikan langkah Bulan yang hendak keluar. "Kopi ini terlalu banyak susu nya. Ini juga pasti terlalu manis. Ganti yang baru." perintah nya.
Bulan berjalan gontai meraih cangkir kopi itu dan segera menuju pantry lagi. Entah mengapa Dirga yang tadinya badmood akhirnya memiliki ide brilian untuk menjadikan Bulan hiburan pagi dengan mengerjainya.
"Ini tuan. Susu nya sudah saya kurangi dan takaran kopi nya sudah sesuai dengan yang anda minta." Bulan menunggu perintah untuk pergi dan memastikan bahwa kopi susu yang dipesan Tuan Dirga sudah benar. Karna ini sudah ke empat kalinya ia keluar masuk pantry.
"Apa ini??" tanyanya sambil menatap Bulan. "Apa kau ingin aku mati tersedak ampas kopi?? kenapa tidak kau saring?? Ganti!! buat yang baru." perintah Dirga lagi.
Bulan pun memutar otak agar Pak tua lebay ini berhenti mengerjainya. Ia pun menarik tangan Tuan Dirga agar mengikutinya.
"Hei... kau mau apa bodoh. Lepaskan tanganku." Dirga sedikit kuwalahan saat akan melepaskan cengkraman tangan Bulan. Pasalnya Cengkraman nya sangat kuat dan dari sini ia tahu bahwa Bulan ahli bela diri.
Dirga berfikir Bulan akan mengajaknya duel karna sudah mengerjainya. Namun salah. Bulan malah mengajak Bulan ke ruangan pantry. Marcel yang baru sampai pun tercengang dengan apa yang di lakukan Bulan pada Tuannya.
"Berhubung saya disini baru, bisakah anda mengajari saya untuk membuat kopi susu yang anda maksud tuan?? Agar saya tidak salah untuk kedepannya."
Dirga diam tak berkutik. Secepatnya ia menjalankan semua perkataan Bulan yang memerintah dirinya. Saat telah selesai membuat kopi susu. Dia sadar apa yang Bulan lakukan
"Kenapa jadi aku yang kena. padahal aku ingin mengerjainya. Dan ini, aku malah menuruti perkataannya untuk membuat kopi sendiri. sial" Gerutunya dalam hati.
"Jadi begini cara membuatnya. Begini saja tidak bisa." ketus Dirga dan hendak berlalu.
"Tuan tunggu..." Dirga refleks menoleh lagi ke belakang.
"Apalagi??"
"Tapi tuan, tadi anda bilang kopinya harus disaring. Dan kopi yang anda buat itu belum disaring. Apa anda tidak takut mati karna tersedak ampas kopi??" tanya Bulan tanpa rasa bersalah. Sontak membuat Dirga membulatkan matanya.
"Hahahaha." Marcel yang sebenarnya sudah kepo sedari tadi langsung tertawa ambyar mendengar apa yang diucapkan Bulan.
"Apa yang kau tertawa kan Marcel!!!" Sulut nya terbakar emosi dan malu. "Sekali lagi kau bersuara ku potong gaji mu 50%" ancam Dirga yang terlanjur kesal. Marcel pun langsung Kincep diam tak berkutik
"Dan kau..." Dirga menunjuk Bulan "Lakukan saja apa yang aku contoh kan tadi. Jangan banyak membantah. kau dengar??"
"Baik tuan." patuh Bulan
Setelah Tuan Dirga keluar Bulan pun cekikikan. Dia merasa puas karna telah menjadikan boomerang bagi permainan boss nya. Marcel masuk ke ruangan pantry.
"Nona, Bisakah kau juga membuatkan ku kopi susu?? tapi tidak perlu di saring karna aku tidak takut mati tersedak." mereka berdua cekikikan di dalam ruangan pantry. "Sungguh kau ini berani sekali nona. Aku tidak menyangka Tuan Dirga bisa sekonyol itu."
Belum sempat menjawab, suara deheman di balik pintu membuyarkan suasana mereka.
gleg
" Bulan. segera siapkan jadwal yang saya minta," perintahnya "Dan kau Marcel. Segera kirimkan jadwal ku ke e-mail Bulan."
"Baik tuan." jawab mereka bersamaan.
" Dan satu lagi, Marcel. Aku tidak main-main dengan perkataan ku tentang gaji mu tadi." ujarnya dengan penuh penekanan yang tak bisa diubah lagi.
"Baik tuan. maafkan saya." jawabnya dengan lemas.
Setelah selesai dengan tugasnya membacakan jadwal yang kebetulan hari ini hanya ada jadwal meeting sore hari dengan klien di luar jam kantor. Tentu bukan Bulan yang mendampingi, karna ada Marcel yang lebih berpengalaman. Kini Bulan tengah berkutik dengan laptopnya untuk menyelesaikan setumpuk berkas yang diberikan Tuan Dirga tadi.
brukkk.
Setumpuk berkas kembali di letakkan di meja Bulan. Susah payah ia menelan saliva nya.
"Tolong periksa lagi pembukuan keuangan dari bulan Januari sampai bulan Mei. Tanyakan pada Marcel apabila ada yang tidak kau mengerti." perintahnya pada Bulan.
"Baik tuan." Bulan menjawab singkat tanpa ada lagi protes.
Tak terasa waktu sudah menunjukkan waktu siang hari. Saat tengah fokus, Marcel datang menghampirinya.
"Hei nona, apa kau tidak berniat mengisi perutmu??" Bulan menatapnya lalu melirik jam di pergelangan tangannya.
"Aku tidak tau kalau ini sudah masuk jam istirahat." jawab bulan.
"Baiklah. Apa kau mau lunch dengan ku?"
Bulan diam agak sedikit menimbang-nimbang.
"Tenanglah, aku tidak akan menggigit mu. Anggap saja sebagai simbol awal pertemanan kita. Bagaimana?" bujuk Marcel.
"Baiklah tuan. ayoo" setuju Bulan sambil membereskan berkas yang berantakan lalu menyambar tasnya.
.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa tinggalkan jejak ya guys. Biar author tambah semangat up nya 😘😘
and follow my ig @Hello_Maymune
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Esa Aurelia
ini pada saling ngerjain ya jadinya emang resek pak tua 🤣
2022-01-23
0
Via🔥💰
wkwkwk keren bulan.. bosnya ngerjain ehh dikerjain balik di suruh bikin kopi sendiri.
2021-12-24
1
HiaTus
aku mampir kak, besok lanjut lagi 😊😊
2021-12-22
0