Dia tetap ayahmu

~Bulan mampu menyinari redupnya malam meski bintang terkadang tak menemaninya bersinar.

......Kediaman keluarga Bulan......

Hari beranjak sore menampilkan jingga di ufuk barat. Bulan pun bergegas pulang dan segera membersihkan diri di kamar kenangannya.

tok tok tok...

"Nak... kamu di dalam? ibuk masuk ya." teriak ibu dari luar.

ibu Bulan masuk kedalam kamar putri bungsunya. Sejenak ia memandangi setiap sudut kamar bulan lalu menghela nafas.

"Huuuh." Dalam hati ibu berdoa semoga Bintang cepat menemui Bulan.

"Buk. Kenapa? tumben nggak ngajak Bulan turun aja." tanya Bulan lalu mempersilahkan ibunya duduk di tepi ranjang.

"Ibuk cuma pengen ngobrol aja sama kamu. Kamu tau sendiri kan, ibuk selalu kesepian. Apalagi kakakmu itu jarang pulang, dan sekarang lagi dinas ke luar kota." ibu menunduk menahan rasa sedihnya.

"Ibuk jangan sedih dong. Sekarang kan ada Bulan di rumah. Bulan janji bakalan langsung pulang kalo udah selesai kerja." Bulan mengusap punggung ibunya untuk menenangkan.

"Kamu udah keterima kerja nak?? Alhamdulillah ibuk ikut seneng dengernya. Semoga kamu betah ya. Nak Dirga emang anak yang baik. Nggak salah ibuk jadiin dia calon menantu." mata ibu berbinar saat membicarakan Tuan Dirga

"Iya buk Alhamdulillah." Bulan tersenyum kecut.

"Nak, ibuk boleh nanya sesuatu sama kamu?" ibu memandangi wajah cantik putri nya.

"Sejak kapan ibuk mau nanya pake acara izin." Goda Bulan

Ibu tersenyum "Nak, sampai kapan kamu mau membenci Ayah mu??"

"Ibuk nanya yang Bulan nggak tau jawabannya"

Ibu merangkup pipi putrinya

"Ayah tetaplah ayah nak. Ayah itu sayang banget sama kamu. Kamu belajar memaafkan ya nak." ibu berbicara penuh harap.

" Kalau ayah sayang sama kita semua, nggak bakalan ayah ngebohongin kita buk. Ayah udah punya istri tapi dengan gampangnya ayah bohongin ibuk dan jadiin ibuk istri kedua. Dan waktu ayah nampar ibuk di depan kami berdua, apa ayah pernah ngerasain gimana hancurnya hati kami buk?? nggak buk. nggak...!! bahkan ayah nggak noleh sama sekali ke arah kami. Ayah pergi gitu aja ninggalin kita buk..." Bulan yang telah tersulut emosi pun tak dapat lagi membendung air matanya.

Ibu hanya nangis sesenggukan mendengar setiap perkataan yang dilontarkan Bulan. Bulan pun bersimpuh di kaki sang Ibu dengan tangis yang tak kalah memilukan.

"Ampuni Bulan buk. Bulan nggak bermaksud durhaka sama orang tua Bulan. Tapi rasa kecewa di hati bulan udah terlalu besar buk. Bulan nggak sanggup untuk ketemu ayah. Terlalu sakit buk." lirih Bulan dengan Isak tangisnya.

Ibu semakin meraung. Bulan pun mendekap ibu ke dalam pelukannya.

"Ibuk udah. Jangan menangisi yang nggak pantas di tangisi." Bulan mengusap lembut pipi basah ibunya.

"Nak, ibuk nggak minta apa-apa sama kamu. Ibuk cuma minta tolong ikhlaskan masalalu kita nak. Ibuk cuma pengen kita hidup rukun." ibu menatap penuh harap pada Bulan.

"Kita udah rukun sekarang buk. Ibuk, Kak Alyssa, sama Bulan bisa hidup bahagia tanpa sosok ayah." jawab Bulan.

"Tapi mau sampe kapan kamu seperti ini nak. Hidup kamu akan terus terusik oleh rasa benci kamu nak. Dengerin ibuk sekali ini aja. Jangan biarkan rasa benci itu larut dalam masa depan kamu. Usia kamu sudah 23 tahun. Kamu sudah sangat dewasa untuk memahami situasi ini. Ibuk mohon nak, berdamai lah dengan keadaan." mohon ibu dengan mengatupkan kedua tangannya.

"Ibuuuk," Bulan memeluk wanita yang telah melahirkannya. "Ibuk jangan kayak gini dong. Kalo itu yang ibuk mau, Bulan akan berusaha menerima buk. Tapi Bulan nggak bisa janji." ucap Bulan menenangkan.

"Setidaknya mencoba nak. Makasih sayang. makasih" ibu langsung mendekap tubuh putrinya. "Sekarang ada yang pengen ibuk tunjukan ke kamu nak. Ikut ibuk yuk. Tapi kamu tutup mata ya." Bulan hanya mengangguk

setelah sampai di halaman rumah

"Ibuk buka ya. satu... dua... tiga... supriseee."

Bulan pun menganga tak percaya. Ada sebuah mobil keluaran terbaru terparkir di halaman rumahnya.

" Ibuk ini mobil siapa?" bulan masih bingung dengan maksud ibunya.

"Ini mobil kamu nak." jawab ibu.

"Serius buk? Alhamdulillah... akhirnya Bulan punya mobil baru." raut bahagia terpancar jelas di wajah Bulan. "Ibuk, makasih ya. Bulan janji setengah gaji Bulan nanti Bulan kasih ke ibu. muaccch."

"Alhamdulillah kalo kamu suka nak. Berterimakasih lah sama ayah nak. Mobil itu sebagai ucapan selamat untuk wisuda kamu." jelas ibu.

Bulan yang sedari tadi memancarkan senyum indahnya seketika meredupkan senyumnya.

"Dari ayah buk?" Bulan memastikan.

"Iya nak. Semoga kamu suka ya. Jangan lupa bilang makasih sama ayah." ibu memancarkan senyum terindahnya.

"Eh, iya buk. Tolong sampe in makasih Bulan ke ayah ya." Bulan memasang senyumnya lagi meski dengan keterpaksaan.

"Kenapa kamu nggak bilang langsung nak? Ayahmu pasti bahagia."

"Bulan butuh waktu buk." Bulan memegangi tangan ibunya.

Belum sempat ibu menjawab dari arah luar terdengar suara-suara cempreng yang Bulan rindukan.

"Assalamualaikuuuuum." suara-suara manusia absurd yang mulai berjalan menghampiri ibu dan Bulan. Mereka adalah Bima, David, dan Bayu. Sahabat dari masa kecil Bulan.

"widiiih mobil baru nih. Punya siapa Lan??" ucap Bayu gembul kepo sambil mengusap-usap mobil tersebut.

"Apaan sih lo. Bukannya gue dulu yang disapa malah sibuk sama mobil gue. Awas ntar lecet." mereka pun terkekeh bersama.

"Bulan sabit. Gue kangen banget sama elooo." teriak Bayu yang nyelonong meluk Bulan disusul oleh David.

"iiiiiihhh apaan sih kalian nyelonong meluk aja." Bulan menonyor kepala mereka.

Ibu dan Bima pun hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah mereka.

"Ya udah kalian masuk aja kedalam. Ibuk mau sholat dulu. Nanti kita makan malam bareng ya. Kalian kalo mau sholat jamaah aja di tempat biasa." titah ibu setelah itu berlalu pergi

"Ya udah ayok masuk. Jangan ngabisin isi kulkas gue ya" mode peringatan Bulan di mulai. Karna teman-temannya adalah garong yang nggak punya kenyang.

"Dih. gue kira makin gede bakalan berubah. Eh, nggak taunya sama pelitnya" ledek David dan langsung lari ke dalam karna takut oleh serangan macan betina.

Mereka pun masuk. namun saat hendak melangkah, langkah Bulan terhenti saat tangan nya ditahan oleh seseorang.

cupp

Ciuman mendarat di kening Bulan. Sontak membuatnya membeku.

"Itu hukuman buat elo karna udah ngelempar sepatu ke muka gue." ucap Bima sambil nyengir kuda dan mengedipkan sebelah matanya.

Cepat-cepat Bulan menyadarkan lamunannya lalu berkacak pinggang,

"Elo pikir gue anak kelas 2 SD yang bisa elo sosor sembarangan." Sulut nya berapi-api.

"Hahaha." Bima pun mencolek pipi Bulan setelah itu berlari ke dalam.

"Bimaaaaaaa." teriak Bulan menggema di seluruh ruangan.

Setelah menghabiskan waktu bersama. ke empat sekawan absurd itu pamit pulang. Bukan keinginan, tapi Bulan yang dengan bahasa halusnya mengusir mereka dengan alasan besok akan mulai bekerja.

"Huuuuft." Bulan merebahkan tubuhnya di atas kasur lalu menatap langit-langit kamar. Seketika ia teringat wajah menjengkelkan pak tua yang besok resmi menjadi bossnya. Bulan tersenyum-senyum sendiri memikirkan hari esok. Namun kesadarannya mulai kembali.

"Apa-apaan sih Bulaaaan. Kok malah mikirin calon kakak ipar elo sih. Dih amit amiiit." Bulan bergidik ngeri setelah menyadari perbuatannya

***

Sedangkan di tempat lain Dirga tengah berdiri di balkon kamarnya.

tuuut tuuut tuuut....

"Arrrrrrrggghhh. Kamu kemana sih Al." emosi Dirga memuncak saat sang kekasih sama sekali tak memberinya kabar.

Dia pun segera membaringkan tubuhnya di atas kasur lalu mengacak-acak rambutnya frustasi. Pasalnya Alyssa menunda acara pertunangan mereka dengan alasan ingin mengambil Dinas ke pelosok Desa yang sedang terkena wabah penyakit. Sebenarnya sudah jungkir balik Dirga membujuk Alyssa untuk menyerahkan tugas itu untuk dokter lain. Namun Alyssa bersikeras ingin membantu masyarakat di Desa itu.

"Kenapa kamu nggak mau ngertiin aku Al. Padahal aku bisa beri apapun yang kamu mau." Gumam Dirga sembari menatap langit-langit kamar.

.

.

.

.

.

.

Alhamdulillah up 4 kali dalam sehari. Dukung terus author ya guys. jangan lupa like, komen, and vote 😘 see you next episode ♥️♥️

Terpopuler

Comments

Cahyaning Fitri

Cahyaning Fitri

aku kirimkan bunga buat kamu....💐💐💐

2022-05-18

0

Follow ig : tinatina3627

Follow ig : tinatina3627

aku favorite jangan luoa ke karyaku kak teman atau suami

2022-02-25

0

Esa Aurelia

Esa Aurelia

mantap banget up 4x sehari aku 1 bab aja kadang 2 hari 😉..

semangat up kak..

2022-01-23

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Pulang (pertemuan dengan pak tua)
3 Tawaran kerja
4 Dia tetap ayahmu
5 Hari pertama bekerja
6 Bulan jadi korban
7 All about you
8 Rencana Alyssa dan Ciuman kedua
9 Hari dan kabar buruk
10 Permintaan Alyssa (menikah)
11 Pernikahan dan ajal
12 Titik rapuh seorang Bulan
13 Strong Woman
14 Cemburu
15 Minta jatah
16 Play solo
17 Lamaran Marcel
18 Trauma masa lalu dan isi hati Dirga
19 Oliv and Marcel
20 Obat Rindu
21 Salah paham
22 Bulan diculik
23 Bintang
24 Bintang 2
25 Hamil??
26 Promise
27 Bar-bar
28 Buka Puasa ala Dirga
29 Pantai
30 Kecewa
31 posesif
32 Culik Oliv!!
33 baikan, balikan
34 Insiden
35 Dua Janin Dan Misteri Genius
36 Sahabat
37 Pengumuman
38 Sebelum menyesal
39 Dimandiin
40 Nyobain Perawan Lagi?
41 Rindu Bintang
42 Mabuk
43 Amanah dari Bintang
44 Kepergian Bintangku
45 Uneg-uneg Pino
46 Sedikit Peka
47 Ngidam itu
48 Amarah Dirga
49 Berjuang untuk restu
50 Al??
51 Calon istri
52 Tentang Marcel
53 Tentang Marcel dan Verta
54 Genk Absurd(rujak buah)
55 Keluarga kecil
56 Setengah atau Full
57 Seram Pasar Malam
58 Ssssstt
59 Hantu Masa Lalu
60 Membongkar Rahasia
61 Terungkap
62 Bahu untuk Oliv
63 Masih Ada Rahasia Lagi
64 Rasa yang terpangkas mati
65 Lamaran?
66 Lamaran 2
67 Baju Haram
68 Kebanyakan drama
69 Udah segede ini?
70 Karena Mas Fahmi
71 Rencana Dirga
72 Alam Kebebasan
73 Perkenalan dengan Gema
74 Kenapa Selalu Berdebar?
75 Luka Verta yang Sesungguhnya
76 Puncak (Hantu Gunung)
77 Gema Olivia
78 Penculikan
79 Selaput Dara
80 Yang sebenarnya terjadi
81 You are my life
82 Terbongkar (Fatal)
83 Kepedesan atau Nangis?
84 Mengganti mempelai pria
85 Pelukan Perpisahan
86 Tusuk-tusuk Tupai
87 Akad (TAMAT)
88 Launching new novel "Gembira Fajarini"
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Prolog
2
Pulang (pertemuan dengan pak tua)
3
Tawaran kerja
4
Dia tetap ayahmu
5
Hari pertama bekerja
6
Bulan jadi korban
7
All about you
8
Rencana Alyssa dan Ciuman kedua
9
Hari dan kabar buruk
10
Permintaan Alyssa (menikah)
11
Pernikahan dan ajal
12
Titik rapuh seorang Bulan
13
Strong Woman
14
Cemburu
15
Minta jatah
16
Play solo
17
Lamaran Marcel
18
Trauma masa lalu dan isi hati Dirga
19
Oliv and Marcel
20
Obat Rindu
21
Salah paham
22
Bulan diculik
23
Bintang
24
Bintang 2
25
Hamil??
26
Promise
27
Bar-bar
28
Buka Puasa ala Dirga
29
Pantai
30
Kecewa
31
posesif
32
Culik Oliv!!
33
baikan, balikan
34
Insiden
35
Dua Janin Dan Misteri Genius
36
Sahabat
37
Pengumuman
38
Sebelum menyesal
39
Dimandiin
40
Nyobain Perawan Lagi?
41
Rindu Bintang
42
Mabuk
43
Amanah dari Bintang
44
Kepergian Bintangku
45
Uneg-uneg Pino
46
Sedikit Peka
47
Ngidam itu
48
Amarah Dirga
49
Berjuang untuk restu
50
Al??
51
Calon istri
52
Tentang Marcel
53
Tentang Marcel dan Verta
54
Genk Absurd(rujak buah)
55
Keluarga kecil
56
Setengah atau Full
57
Seram Pasar Malam
58
Ssssstt
59
Hantu Masa Lalu
60
Membongkar Rahasia
61
Terungkap
62
Bahu untuk Oliv
63
Masih Ada Rahasia Lagi
64
Rasa yang terpangkas mati
65
Lamaran?
66
Lamaran 2
67
Baju Haram
68
Kebanyakan drama
69
Udah segede ini?
70
Karena Mas Fahmi
71
Rencana Dirga
72
Alam Kebebasan
73
Perkenalan dengan Gema
74
Kenapa Selalu Berdebar?
75
Luka Verta yang Sesungguhnya
76
Puncak (Hantu Gunung)
77
Gema Olivia
78
Penculikan
79
Selaput Dara
80
Yang sebenarnya terjadi
81
You are my life
82
Terbongkar (Fatal)
83
Kepedesan atau Nangis?
84
Mengganti mempelai pria
85
Pelukan Perpisahan
86
Tusuk-tusuk Tupai
87
Akad (TAMAT)
88
Launching new novel "Gembira Fajarini"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!