~Seribu kali aku berusaha melupakan dan meredam perasaan ini, seribu kali pula perasaan cinta ini bertambah.
...Bandara Kota J...
Tiga tahun kemudian paska Bintang pergi, Bulan kini telah berhasil menyelesaikan studi nya di kota S. Sebenarnya ibunya sempat datang di acara wisuda si Bulan, namun ibunya pulang terlebih dahulu karna Bulan masih ingin di rumah sang nenek. Setelah bujuk rayu sang nenek, akhirnya Bulan pulang ke kota kelahirannya untuk memulai karier.
Berat. karna ia harus meninggalkan kota kenangannya bersama Bintang. Namun ia sudah bertekad untuk melanjutkan hidup. Bagaimanapun ia harus membuat bangga keluarga nya.
Saat Bulan tengah berlari tergesa-gesa, ia tiba-tiba berhenti dan akhirnya...
Brukkkk.
Ia ditabrak pria asing dari belakang hingga keduanya tersungkur.
"aaaaaaaaa..." teriak bulan terkejut.
"Hei gadis ceroboh!! apa yang kau lakukan!!" hardik pria itu dengan nada tak kalah tingginya.
Ia lantas bangkit dari tubuh Bulan. Bulan pun langsung bangkit mengemasi barang-barangnya yang jatuh.
"Apakah kau bisa tidak berhenti secara mendadak??" lanjut pria asing itu dengan nada yang masih sama.
"Maaf." jawab Bulan datar. Yang membuat pria asing tersebut menyerngit kan alisnya.
"Hei, maaf mu tidak cukup. Badanku terasa remuk karena mu!!" bentak pria asing tersebut ber api-api yang membuat Bulan pun langsung menatapnya kesal.
"Apa maksud pria ini. Berlebihan sekali. Padahal aku yang tertimpa badan raksasa nya. Mengapa dia yang merasa badannya remuk. aneh, lebay." geram Bulan dalam hati. Ia pun tak ingin memperburuk suasana segera beranjak.
"Maaf tuan, tapi sepertinya dengan cara marah-marah pun anda tidak bisa mengembalikan keadaan. Saya permisi dulu. sampai jumpa." Bulan dengan tenang melangkah menjauh dari pria asing itu.
"Hei... aku belum selesai bicara! Apakah kamu tidak punya sopan santun pada orang yang lebih tua?" Pria asing tersebut berteriak karna gadis yang menabraknya hendak berlalu pergi.
Bulan menoleh lagi ke arah pria asing tersebut. "Dan satu lagi pak tua. Bila anda ingin meminta pertanggungjawaban, maaf saya tidak sanggup karna saya orang miskin." imbuh Bulan tanpa mengindahkan perkataan pria asing itu. Ia pun berlalu pergi. Pria itu tercengang dengan perkataan gadis itu.
"S**t!!" umpatnya kesal.
"Awas saja kalau bertemu lagi, aku akan membuat perhitungan dengannya. Berani-beraninya ia berkata begitu pada seorang Dirga Baskara. Masih ku ingat-ingat wajah jeleknya itu. Ingat itu gadis jelek" Sumbar nya dalam hati.
…
"Bang Wisnuuuuuu." teriak Bulan setelah mendapati sang abang tengah duduk disebuah bangku bandara.
Yang merasa terpanggil pun langsung mengalihkan pandangannya ke sumber suara. Ia langsung berdiri bersiap untuk memeluk adik kesayangannya itu.
"Dekkkkk..." mereka pun berpelukan melepas rindu. "Abang kangen banget" lanjutnya sambil mencubit pipi adiknya.
"iiiiiihhh sakit bang" ucapnya dengan raut wajah pura-pura merajuk.
"Gemes banget soalnya hehe. Habisnya kamu sih bisa-bisanya tiga tahun nggak pulang jenguk keluarga. Dasar!!" dilanjutkan dengan menarik hidung mancung sang adik.
Wisnu yang tau dari Alyssa bahwa adiknya itu memendam rasa sakit karna telah ditinggalkan Bintangnya pun tak mau menanyakan alasannya tidak pulang selama tiga tahun ini. Wisnu sendiri ialah Abang satu ayah beda ibu dengan Bulan dan Alyssa. Namun ia telah mengganggap keluarga tiri nya seperti keluarga kandung.
"Abang nyebelin iiih. ayok kita pulang bang. Bulan nggak sabar pengen gigit pipinya Rafa (anak dari bang Wisnu)." Bulan menampilkan wajah gemas.
…
...Rumah kediaman keluarga Bulan...
"Assalamualaikum..." Tak lagi basa-basi Bulan langsung berlari menuju ke ruang keluarga dan menghampiri keluarganya yang sedang menunggu kepulangannya.
"Aunty....!" bocah berusia lima tahun itu datang menghampirinya. "Rafa kangen anget ama aunty." ucap bocah itu dan langsung mengeratkan pelukannya.
"Aunty juga kangeeeen banget sama Rafa. muach... muachh.." Bulan mencium gemas pipi kanan dan kiri Rafa.
"Jadi cuma Rafa yang dikangenin nih..." protes Alyssa sang kakak dengan wajah pura-pura marah.
"Iya lah. Kakak kan udah ada yang ngangenin tiap hari di sini." cibirnya tak kalah sengit. Namun ia langsung beranjak untuk memeluk sang kakak. Lalu memeluk ibu nya sangat erat, dilanjutkan dengan kakak iparnya. Tiba-tiba dikejutkan dengan suara pria paruh baya yang baru saja masuk.
"Selamat siang semuanya..." sapa pria paruh baya yang tak lain ialah ayah mereka. "Selamat atas wisudamu nak, semoga menjadi anak yang sukses" Ayah Herman hendak memeluk putri bungsunya itu namun sang Bulan malah beringsut mundur ke belakang.
"Terimakasih. Emmm semuanya, Bulan ke kamar dulu ya. Badan Bulan udah pegel-pegel nih." pamit Bulan pada orang-orang yang ada di ruangan tersebut. Lalu ia berlari menuju tangga yang akan mengantarnya ke kamar.
"Ayah..." panggil Alyssa sembari mengusap punggung ayahnya.
"Ayah jangan mikir yang nggak-nggak ya. Mungkin Bulan kecapean. Biar dia istirahat dulu" bujuk Alyssa
"Mungkin begitu nak. Mungkin juga Bulan masih membenci Ayah." raut sedih jelas terpancar dari wajah ayah.
…
Kamar & kenangan
cklek...
Bulan mengamati setiap sudut di ruang kamarnya. Tidak ada yang berubah, semua masih sama. Foto-foto kenangannya bersama Bintang masih tertata rapi.
Orang yang telah memberikan warna dalam hidup nya. Walaupun akhirnya ia memberikan warna abu-abu pada hidup Bulan sebagai tanda bahwa hubungan mereka entah akan kemana arahnya.
Bintang mengambil salah satu bingkai foto. Foto itu ialah foto Bulan dan Bintang semasa SMA. Ia mengamati gambar dirinya saat dahulu. Ia mengenakan kacamata serta rambut yang dikepang dua. Ia sangat ingat masa itu ia hampir dilecehkan oleh teman semasa SMP nya karna kecantikan yang Bulan miliki.
Hingga akhirnya Bintang meminta Bulan merubah tampilannya. Di samping itu karna Bintang sangat cemburu apabila Bulan di lirik orang lain. Hanya Bintang yang boleh memiliki Bulan itu yang selalu ia katakan.
"Kamu hebat, Bintang. Seribu kali aku mencoba untuk melupakan dan meredam perasaan ini, seribu kali pula perasaan cinta ku bertambah untukmu" gumamnya sambil mengusap wajah Bintang.
"Aku akan menunggumu walau kamu pun tidak bisa memastikan kapan dirimu akan menemui ku lagi" tekad Bulan. Tak terasa pipinya pun basah hingga ia lelah dan tertidur di kasur empuknya.
…
tok tok tok...
"Dekkkkk. kakak masuk yaaaa" Alyssa langsung membuka pintu kamar tanpa persetujuan sang pemilik kamar.
"Dek. ayo bangun kita makan malam" sambil menepuk-nepuk pipi Bulan.
"Eeughhh" Bulan melenguh dan membuka matanya.
"Kenapa kak?" tanya nya.
"Kita makan malam yuk. Yang lain udah pada nunggu, sekalian kakak mau kenalin kamu sama pacar kakak" jawab Alyssa.
"Ya udah, Bulan mandi sebentar ya. Tadi belum sempet mandi soalnya hehe. Eh kak, apa mantan suami ibuk masih di bawah?" Bulan menanyakan keberadaan ayahnya.
"Yang kamu sebut itu ayah kita dek. Ayah udah pulang tadi sore, tapi bang Wisnu sama kak Lika masih disini. Udah, cepetan ya. Kakak tunggu di bawah" ucapnya sambil mengacak-acak rambut adik bontotnya.
…
Selesai dengan ritual mandinya, Bulan langsung bergegas ke ruang makan.
"Bulan, kamu lama banget turunnya. Nggak enak loh sama tamunya udah nunggu dari tadi." ujar sang ibu.
"Maaf buk. Bulan dari tadi siang ketiduran" jawabnya
"Udah-udah jangan diperpanjang" sahut Alyssa yang datang bersama seorang pria yang Bulan yakini ialah pacar sang kakak.
"Dek, kenalin ini mas Dirga" Alyssa memperkenalkan pacar pada adiknya. Bulan pun menatap pria itu.
deg deg
Dirga mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan Bulan. Ia pun meraihnya
"Dirga." ia memperkenalkan diri.
"cihh. kita bertemu lagi gadis ceroboh" gumamnya dalam hati. Ia pun menampilkan senyum smirk nya pada Bulan.
"Bulan." ia balik memperkenalkan diri.
"ternyata selera kakak ku seperti pria tua lebay ini. cihh" Ia pun segera melepaskan tangannya.
.
.
.
.
.
.
Dukung terus karya author ya kawan-kawan!! like, komen, and vote. See you next episode!!😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Bundanya Pandu Pharamadina
pak tua ternyata pacar kakak nya 🤭
2024-11-13
0
Esa Aurelia
mampir kak..
2022-01-02
0
Via🔥💰
ternyata ga jauh2 ya.. langsung ketemu lagi sama dirga pak tua wkwkwkwk
2021-12-24
1