LINDI CAFE
TOK
TOK
TOK
"Masuk " Tanpa menoleh siapa yang tengah memasuki ruangan kecil kerjanya. Lintang masih asyik berkutat dengan laporan bulanan.
Rambutnya dicepol asal yang memperlihatkan leher jenjangnya. Padanan celana jeans panjang dengan thank top warna putih yang menggantung pada broad shouldernya. Memperlihatkan betapa besar dua aset kembarnya.
Lintang menoleh dan kaget dengan siapa yang datang. Ini merupakan hal yang sangat langka dan hampir mustahil. Suami tuanya datang ke cafe miliknya.
Lintang tersenyum keheranan,"Ngapain abang kesini? " Berdiri perlahan lalu berjalan pelan menuju balkon.
"Ngapain? " Abang Yuji terpesona dengan betapa sexinya istrinya ini. Tubuhnya tinggi dan langsing. Dada besar dengan perut rata. Bokongnya juga padat berisi. Terlihat seperti supermodel. Ia berulang kali menelan ludahnya.
"He em.... " Meminta jawaban sambil duduk di kursi santai.
"Suami datang harusnya dilayani, bukan malah seperti itu. " Mendekatinya.
"Seperti itu gimana? " Menatap suaminya yang tengah duduk di kursi sebelahnya.
Lintang akui suami tuanya itu, sangat tampan. Benar bisa bikin klepek-klepek semua perempuan yang melihatnya. Nyaris sempurna tapi sayang sungguh sayang, ada minusnya hahaha. Makanya Tuhan tu adil kok. Ya kan pemirsa?
"Stop disitu Bang!" Tangannya mengarahkan suaminya untuk tetap duduk di kursi santai yang ada di balkon.
Yuji tetap mendekat dan makin mendekat, dengan senyum penuh dengan godaan.
"Abang.... "Lintang mundur karena dirinya terasa mual dan pusing.
"Abang.. jangan bercanda deh." Ia hampir terjungkal dengan kursinya jika Yuji tidak menarik tangan kecil itu kedalam pangkuannya.
DEG
Lintang membeku saat benda keras menusuk bokongnya. Jantungnya seakan mencuat keluar, berdetak tak beraturan. Lintang memegang dada bidang itu untuk yang pertama kalinya. Tangannya gemetaran dan kakinya seakan lolos dari tubuhnya.
Yuji sangat senang kali ini harus berhasil rencananya. Ia menatap Lintang yang hanya berjarak beberapa centi darinya. Dan langsung
CUP
Menekan tengkuk Lintang dan mendaratkan ciuman pertamanya kepada Lintang. Lintang yang tak ada persiapan , menatap dengan mata melotot dengan aksi spontan suami tuanya itu. Ia tak mampu menghindar , reflek mulutnya terbuka sedikit. Yuji memainkan lidahnya dan bermain di dalamnya dengan penuh kemenangan.
Lintang meronta sekuat tenaga namun gagal. Terlihat butiran bening lolos dari pelupuk matanya. Membuat Yuji melepas ciuman itu. Nafasnya memburu dan terputus-putus. Untuk pertama kalinya ia bersentuhan langsung dengan istri kecilnya.
Lintang bangkit dan duduk menunduk sambil menangis di sofa. Duduk dengan kaki ditekuk.
"Hiks.. hiks.. hiks jahatnya abang ni. "
"Kenapa ambil ciuman pertamaku hiks.. hiks. Benar-benar tidak punya akhlak hiks.. hiks.. hiks. "
Menangis dengan sedih, sementara suami tuanya terkekeh melihat tingkah lucu mengemaskan istrinya. Yuji duduk di sebelahnya mendengarkan tangisan Lintang yang menurut Yuji sangat merdu. Dengan lembut Yuji mengelus rambut Lintang. Yang membuat Lintang mengangkat kepalanya menatap Yuji. Tak pernah ia sedekat ini.
Detak jantungnya berirama sangat kencang, membuat Lintang kalang kabut dibuatnya.
"OK sekarang jawab dengan baik!" Yuji menatapnya dengan intens. Tersenyum melihat bibir Lintang yang membengkak akibat ulahnya.
"Sudah sana pulang! jangan aneh-aneh deh Bang. " Tidak bersemangat dan mengalihkan pembicaraan.
"Apa mau dicium lagi? "
"Tentu saja tidak . Bibirku ternoda sekarang. "Dengan ketusnya. Matanya langsung melotot sambil memegangi bibirnya yang merah merekah.
"Hahahahaha. " Yuji tak mampu menahan tawanya.
"Jadi loe mau suamimu dilayani orang lain begitu? Membiarkan suaminya tidur dan punya anak dengan wanita lain, begitu? "
DOR
Jantung Lintang seakan berhenti ditempat. Tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Suami tuanya ini benar - benar aneh.
"Abang ini bicara apa sih? Kok jadi ngelantur.. keluar jalur. " Memijit kepalanya.
"Suamimu ini butuh disayang ma istri, diperhatikan bukan uangnya doang yang diambil.... " Menghela nafas panjang.
"Jangan-jangan abang ini kesambet ya Bang? " Menatap bingung Yuji.
"Lin.... "
"Hmmmm. "
"Loe dengar nggak sih? "
"Apanya.... ?"
"Astaga. " Yuji tampak makin gemas dibuatnya.
Yuji menatap tajam istrinya itu bahkan tidak berkedip. Sangat berbeda dengan para wanita bayarannya .Dia sangat polos dan apa adanya, nggak pernah aneh - aneh.
"Jangan liatin aku seperti itu. " Menutup mata Yuji dengan telapak tangannya yang sangat halus.
Lagi dan lagi Yuji menarik tangannya hingga Lintang jatuh ke dada bidangnya. Lintang berada di atas tubuh kekar itu. Kembali pada posisi yang sangat tidak menguntungkan.
Saking geramnya Lintang menduduki perut ratanya. Bukannya marah justru Yuji sangat menyukainya.
"Istriku mulai nakal rupanya."Memegang pinggang ramping itu.
"Abang kondisikan tanganmu " Tangan Lintang masih menempel di dadanya.
Kesal, geram, marah dan geregetan jadi satu.
"Abang sudah melanggar perjanjian itu. Abang harus ganti rugi, Lin nggak mau tahu. " Dengan serius tapi tidak dengan Yuji. Yuji dengan setia mendengarkannya.
"Lalu istriku ini minta apa? "
"Kompensasi.... "
"Wkwkkkkk. "Tawa Yuji meledak seketika. Lintang terpana melihat suami tuanya itu makin tampan saat terlihat bahagia seperti itu.
"Abang ini, aku serius Bang. " Tak sengaja menggoyangkan bokongnya. Sontak adik kecil di bawah sana bangun dan meronta. Yuji dengan serta merta memegang bokong Lintang.
"Diam ditempat atau dia akan memakanmu saat ini juga." Tersenyum smirk.
"Suruh dia jangan nakal Bang. Ok aku turun sekarang. " Yuji makin keras menekan bokong Lintang.
Lintang jadi gelagapan, ia menahan desiran dari sesuatu dibawah celana kain suaminya yang benar-benar mengeras sempurna.
"Bang.... "
"Diam atau loe harus bertanggung jawab sekarang. " Yuji terus menekan juniornya ke atas. Suaranya berat dan parau.
"Yang benar saja. " Ini kali pertama bersentuhan dengan makhluk aneh super jahat milik suaminya. Kakinya pegal dan tanpa sengaja ia justru membantu suaminya.
"Bang.... "
"Lin.. please. " Mata Yuji terlihat berkabut menahan hasr*tnya.Lintang tidak tahu harus bagaimana.
Tiba - tiba bunyi ketokan pintu yang sangat keras mencairkan suasana yang genting. Lintang tersenyum lega dan pelan berdiri. Yuji masih berebah dengan menahan kesal, karena ada penganggu.
"Masuk! "
Lintang duduk di sofa sebelah suaminya.
"Maaf Mbak ini pesanannya. Maaf terlambat."
"Terimakasih banyak Sinta. " Sinta sekilas menatap takut melihat suami bosnya itu.
"Abang makan dulu gih ! Ntar dingin nggak enak. " Yuji pura -pura nggak denger.
"Ya dah nggak apa-apa . Aku makan sendiri saja. " Lintang hendak memasukkan makanannya saat Yuji bangun dan duduk di dekatnya.
"Suapin! " Membuka mulutnya.
"What..Oh My God.. haha..kapan mulai manjanya ni? "Sambil menyuapinya .
"Kan dah abang bilang tadi, kalau istrinya abang ni ..nggak perhatian dan nggak memberi kasih sayang. " Dengan senang menerima suapan dari Lintang.
"Ya dah makan yang baik sekarang ,kalau tidak tambah ngelantur ntar." Sambil membersihkan bibirnya dengan tisu.
Lintang menyuapi suaminya hingga habis. Lintang tak habis pikir kenapa sekarang suami tuanya itu bertingkah aneh dan kayak anak ABG.
"Jaga kondisi abang dengan baik, jangan telat terus makannya. " Lintang mengingatkan sambil membersihkan meja.
"Terima kasih banyak Lin.... "
" Iya sama-sama. "
Mereka akhirnya lunch bareng.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Sulati Cus
potong aja beo nya Lin klu g tau aturan 😂😂😂
2022-03-15
1
Sulati Cus
g ngaca dia, bkn nya setiap hari jg ada yg layani
2022-03-15
1
Sulati Cus
sayang py kelakuan minus akhlak
2022-03-15
0