Ep. 4 Lunch

LINDI CAFE

TOK

TOK

TOK

"Masuk " Tanpa menoleh siapa yang tengah memasuki ruangan kecil kerjanya. Lintang masih asyik berkutat dengan laporan bulanan.

Rambutnya dicepol asal yang memperlihatkan leher jenjangnya. Padanan celana jeans panjang dengan thank top warna putih yang menggantung pada broad shouldernya. Memperlihatkan betapa besar dua aset kembarnya.

Lintang menoleh dan kaget dengan siapa yang datang. Ini merupakan hal yang sangat langka dan hampir mustahil. Suami tuanya datang ke cafe miliknya.

Lintang tersenyum keheranan,"Ngapain abang kesini? " Berdiri perlahan lalu berjalan pelan menuju balkon.

"Ngapain? " Abang Yuji terpesona dengan betapa sexinya istrinya ini. Tubuhnya tinggi dan langsing. Dada besar dengan perut rata. Bokongnya juga padat berisi. Terlihat seperti supermodel. Ia berulang kali menelan ludahnya.

"He em.... " Meminta jawaban sambil duduk di kursi santai.

"Suami datang harusnya dilayani, bukan malah seperti itu. " Mendekatinya.

"Seperti itu gimana? " Menatap suaminya yang tengah duduk di kursi sebelahnya.

Lintang akui suami tuanya itu, sangat tampan. Benar bisa bikin klepek-klepek semua perempuan yang melihatnya. Nyaris sempurna tapi sayang sungguh sayang, ada minusnya hahaha. Makanya Tuhan tu adil kok. Ya kan pemirsa?

"Stop disitu Bang!" Tangannya mengarahkan suaminya untuk tetap duduk di kursi santai yang ada di balkon.

Yuji tetap mendekat dan makin mendekat, dengan senyum penuh dengan godaan.

"Abang.... "Lintang mundur karena dirinya terasa mual dan pusing.

"Abang.. jangan bercanda deh." Ia hampir terjungkal dengan kursinya jika Yuji tidak menarik tangan kecil itu kedalam pangkuannya.

DEG

Lintang membeku saat benda keras menusuk bokongnya. Jantungnya seakan mencuat keluar, berdetak tak beraturan. Lintang memegang dada bidang itu untuk yang pertama kalinya. Tangannya gemetaran dan kakinya seakan lolos dari tubuhnya.

Yuji sangat senang kali ini harus berhasil rencananya. Ia menatap Lintang yang hanya berjarak beberapa centi darinya. Dan langsung

CUP

Menekan tengkuk Lintang dan mendaratkan ciuman pertamanya kepada Lintang. Lintang yang tak ada persiapan , menatap dengan mata melotot dengan aksi spontan suami tuanya itu. Ia tak mampu menghindar , reflek mulutnya terbuka sedikit. Yuji memainkan lidahnya dan bermain di dalamnya dengan penuh kemenangan.

Lintang meronta sekuat tenaga namun gagal. Terlihat butiran bening lolos dari pelupuk matanya. Membuat Yuji melepas ciuman itu. Nafasnya memburu dan terputus-putus. Untuk pertama kalinya ia bersentuhan langsung dengan istri kecilnya.

Lintang bangkit dan duduk menunduk sambil menangis di sofa. Duduk dengan kaki ditekuk.

"Hiks.. hiks.. hiks jahatnya abang ni. "

"Kenapa ambil ciuman pertamaku hiks.. hiks. Benar-benar tidak punya akhlak hiks.. hiks.. hiks. "

Menangis dengan sedih, sementara suami tuanya terkekeh melihat tingkah lucu mengemaskan istrinya. Yuji duduk di sebelahnya mendengarkan tangisan Lintang yang menurut Yuji sangat merdu. Dengan lembut Yuji mengelus rambut Lintang. Yang membuat Lintang mengangkat kepalanya menatap Yuji. Tak pernah ia sedekat ini.

Detak jantungnya berirama sangat kencang, membuat Lintang kalang kabut dibuatnya.

"OK sekarang jawab dengan baik!" Yuji menatapnya dengan intens. Tersenyum melihat bibir Lintang yang membengkak akibat ulahnya.

"Sudah sana pulang! jangan aneh-aneh deh Bang. " Tidak bersemangat dan mengalihkan pembicaraan.

"Apa mau dicium lagi? "

"Tentu saja tidak . Bibirku ternoda sekarang. "Dengan ketusnya. Matanya langsung melotot sambil memegangi bibirnya yang merah merekah.

"Hahahahaha. " Yuji tak mampu menahan tawanya.

"Jadi loe mau suamimu dilayani orang lain begitu? Membiarkan suaminya tidur dan punya anak dengan wanita lain, begitu? "

DOR

Jantung Lintang seakan berhenti ditempat. Tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Suami tuanya ini benar - benar aneh.

"Abang ini bicara apa sih? Kok jadi ngelantur.. keluar jalur. " Memijit kepalanya.

"Suamimu ini butuh disayang ma istri, diperhatikan bukan uangnya doang yang diambil.... " Menghela nafas panjang.

"Jangan-jangan abang ini kesambet ya Bang? " Menatap bingung Yuji.

"Lin.... "

"Hmmmm. "

"Loe dengar nggak sih? "

"Apanya.... ?"

"Astaga. " Yuji tampak makin gemas dibuatnya.

Yuji menatap tajam istrinya itu bahkan tidak berkedip. Sangat berbeda dengan para wanita bayarannya .Dia sangat polos dan apa adanya, nggak pernah aneh - aneh.

"Jangan liatin aku seperti itu. " Menutup mata Yuji dengan telapak tangannya yang sangat halus.

Lagi dan lagi Yuji menarik tangannya hingga Lintang jatuh ke dada bidangnya. Lintang berada di atas tubuh kekar itu. Kembali pada posisi yang sangat tidak menguntungkan.

Saking geramnya Lintang menduduki perut ratanya. Bukannya marah justru Yuji sangat menyukainya.

"Istriku mulai nakal rupanya."Memegang pinggang ramping itu.

"Abang kondisikan tanganmu " Tangan Lintang masih menempel di dadanya.

Kesal, geram, marah dan geregetan jadi satu.

"Abang sudah melanggar perjanjian itu. Abang harus ganti rugi, Lin nggak mau tahu. " Dengan serius tapi tidak dengan Yuji. Yuji dengan setia mendengarkannya.

"Lalu istriku ini minta apa? "

"Kompensasi.... "

"Wkwkkkkk. "Tawa Yuji meledak seketika. Lintang terpana melihat suami tuanya itu makin tampan saat terlihat bahagia seperti itu.

"Abang ini, aku serius Bang. " Tak sengaja menggoyangkan bokongnya. Sontak adik kecil di bawah sana bangun dan meronta. Yuji dengan serta merta memegang bokong Lintang.

"Diam ditempat atau dia akan memakanmu saat ini juga." Tersenyum smirk.

"Suruh dia jangan nakal Bang. Ok aku turun sekarang. " Yuji makin keras menekan bokong Lintang.

Lintang jadi gelagapan, ia menahan desiran dari sesuatu dibawah celana kain suaminya yang benar-benar mengeras sempurna.

"Bang.... "

"Diam atau loe harus bertanggung jawab sekarang. " Yuji terus menekan juniornya ke atas. Suaranya berat dan parau.

"Yang benar saja. " Ini kali pertama bersentuhan dengan makhluk aneh super jahat milik suaminya. Kakinya pegal dan tanpa sengaja ia justru membantu suaminya.

"Bang.... "

"Lin.. please. " Mata Yuji terlihat berkabut menahan hasr*tnya.Lintang tidak tahu harus bagaimana.

Tiba - tiba bunyi ketokan pintu yang sangat keras mencairkan suasana yang genting. Lintang tersenyum lega dan pelan berdiri. Yuji masih berebah dengan menahan kesal, karena ada penganggu.

"Masuk! "

Lintang duduk di sofa sebelah suaminya.

"Maaf Mbak ini pesanannya. Maaf terlambat."

"Terimakasih banyak Sinta. " Sinta sekilas menatap takut melihat suami bosnya itu.

"Abang makan dulu gih ! Ntar dingin nggak enak. " Yuji pura -pura nggak denger.

"Ya dah nggak apa-apa . Aku makan sendiri saja. " Lintang hendak memasukkan makanannya saat Yuji bangun dan duduk di dekatnya.

"Suapin! " Membuka mulutnya.

"What..Oh My God.. haha..kapan mulai manjanya ni? "Sambil menyuapinya .

"Kan dah abang bilang tadi, kalau istrinya abang ni ..nggak perhatian dan nggak memberi kasih sayang. " Dengan senang menerima suapan dari Lintang.

"Ya dah makan yang baik sekarang ,kalau tidak tambah ngelantur ntar." Sambil membersihkan bibirnya dengan tisu.

Lintang menyuapi suaminya hingga habis. Lintang tak habis pikir kenapa sekarang suami tuanya itu bertingkah aneh dan kayak anak ABG.

"Jaga kondisi abang dengan baik, jangan telat terus makannya. " Lintang mengingatkan sambil membersihkan meja.

"Terima kasih banyak Lin.... "

" Iya sama-sama. "

Mereka akhirnya lunch bareng.

Terpopuler

Comments

Sulati Cus

Sulati Cus

potong aja beo nya Lin klu g tau aturan 😂😂😂

2022-03-15

1

Sulati Cus

Sulati Cus

g ngaca dia, bkn nya setiap hari jg ada yg layani

2022-03-15

1

Sulati Cus

Sulati Cus

sayang py kelakuan minus akhlak

2022-03-15

0

lihat semua
Episodes
1 Ep. 1 Intro
2 Ep.2 Revisi
3 Ep. 3 Terpana
4 Ep. 4 Lunch
5 Ep. 5 Panti
6 Ep. 6 Sleep Together
7 Ep. 6 Sleep Together
8 Ep. 7 GOL
9 Ep. 8 Istri Pajangan
10 Ep. 9 Minta Maaf
11 Ep. 10 You Will Always Be My Girl
12 Ep. 11 Tidur dengannya
13 Ep. 12 Menikah Diam Diam
14 Ep. 13 Sadar
15 Ep. 14 Bahagia Itu Sederhana
16 Ep. 15 Jadi Bapak Dalam perjalanan pulang,
17 ep.16 Selamatkan Adikku Dan Bayinya
18 Ep. 17 Ketua Baru
19 Ep. 18 Stev Hamilton
20 Ep. 19 Hujan Membawa Berkah
21 Ep. 20 Semoga Disegerakan
22 Ep. 21 Abang Terima Kasih
23 Ep. 21 Abang Terima Kasih
24 Ep. 22 Jangan Buat Aku Cemburu
25 Ep. 23 Menikahi Janda Atasan
26 Ep. 24 Sok Jaim
27 Ep. 25 Kesetanan
28 Ep. 26 Dasar Psikopat
29 Ep. 27 Membujuknya
30 Ep. 28 Sabar Tahan Emosimu
31 Ep. 29 Lin Terlambat
32 Ep. 30 Mantan Pacar
33 Ep. 31 Meninggalkan Kediaman Hamilton
34 Ep. 32 Nasibmu Sungguh Malang
35 Ep. 33 Nggak Waras
36 Ep. 34 Siapa Dia?
37 Ep. 35 Memeluk Gulingnya
38 Ep. 36 Yakin Mau Pulang?
39 Ep. 36 Yakin Mau Pulang?
40 Ep. 37 Guling Alami
41 Ep. 38 Lintang Membeku
42 Ep. 39 Harusnya Abang Menolak
43 Ep. 39 Harusnya Abang Menolak
44 Ep. 40 I Love You
45 Ep. 41 Keterlaluan
46 Ep. 42 Penyusup
47 Ep. 43 Bermain Dengan Benar
48 Ep. 44 Stev Junior
49 Ep. 45 Jadi Papa
50 Ep. 46 Terharu
51 Ep. 47 Jangan Jadi Pembangkang
52 Ep. 48 Permainan Panas
53 Ep. 49 End
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Ep. 1 Intro
2
Ep.2 Revisi
3
Ep. 3 Terpana
4
Ep. 4 Lunch
5
Ep. 5 Panti
6
Ep. 6 Sleep Together
7
Ep. 6 Sleep Together
8
Ep. 7 GOL
9
Ep. 8 Istri Pajangan
10
Ep. 9 Minta Maaf
11
Ep. 10 You Will Always Be My Girl
12
Ep. 11 Tidur dengannya
13
Ep. 12 Menikah Diam Diam
14
Ep. 13 Sadar
15
Ep. 14 Bahagia Itu Sederhana
16
Ep. 15 Jadi Bapak Dalam perjalanan pulang,
17
ep.16 Selamatkan Adikku Dan Bayinya
18
Ep. 17 Ketua Baru
19
Ep. 18 Stev Hamilton
20
Ep. 19 Hujan Membawa Berkah
21
Ep. 20 Semoga Disegerakan
22
Ep. 21 Abang Terima Kasih
23
Ep. 21 Abang Terima Kasih
24
Ep. 22 Jangan Buat Aku Cemburu
25
Ep. 23 Menikahi Janda Atasan
26
Ep. 24 Sok Jaim
27
Ep. 25 Kesetanan
28
Ep. 26 Dasar Psikopat
29
Ep. 27 Membujuknya
30
Ep. 28 Sabar Tahan Emosimu
31
Ep. 29 Lin Terlambat
32
Ep. 30 Mantan Pacar
33
Ep. 31 Meninggalkan Kediaman Hamilton
34
Ep. 32 Nasibmu Sungguh Malang
35
Ep. 33 Nggak Waras
36
Ep. 34 Siapa Dia?
37
Ep. 35 Memeluk Gulingnya
38
Ep. 36 Yakin Mau Pulang?
39
Ep. 36 Yakin Mau Pulang?
40
Ep. 37 Guling Alami
41
Ep. 38 Lintang Membeku
42
Ep. 39 Harusnya Abang Menolak
43
Ep. 39 Harusnya Abang Menolak
44
Ep. 40 I Love You
45
Ep. 41 Keterlaluan
46
Ep. 42 Penyusup
47
Ep. 43 Bermain Dengan Benar
48
Ep. 44 Stev Junior
49
Ep. 45 Jadi Papa
50
Ep. 46 Terharu
51
Ep. 47 Jangan Jadi Pembangkang
52
Ep. 48 Permainan Panas
53
Ep. 49 End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!