Akhir-akhir ini Yuji mulai merasa hampa. Semua wanita dan pria bayarannya tak mampu membuatnya bahagia. Emosi dan hasr*tnya seakan menurun drastis tanpa sisa. Sejak menikahi Lintang , Yuji seakan mati pucuk. Juniornya bahkan tidak bisa terans*ng oleh mereka.
Dulu dia tanpa rasa bersalah ataupun malu melakukan di sembarang tempat. Sudah beberapa kali juga Lintang memergoki dirinya sedang **** party dengan beberapa pria dan wanita.
Entah sudah berapa ratus perempuan dan pria yang sudah tidur dengannya. Dia pun tak mengingatnya. Advan yang dengan baik mencarikannya. Semua dia yang atur dan dia yang membereskan.
Yang ia pikirkan hanya hasr*tnya tersalurkan dengan baik. Dia adalah pria yang suka dengan ONS. Bukan hanya untuk bersenang-senang saja tapi juga pelampiasan.
Advan dengan gampang mencarikannya sesuai kriteria yang Yuji mau. Bahkan banyak yang dengan gratis menyodorkan diri mereka untuk dinikmati. Semua itu tentunya sudah melalui proses dan tes kesehatan. Yuji juga memastikan dia selalu bermain aman. Mereka harus bersih dan tidak berpenyakit.
Yuji tidak mau jika suatu saat nanti ada yang mengaku telah hamil oleh dirinya. Dia sangat berhati-hati dengan hal itu.
***
Pagi ini Yuji terlihat tergesa-gesa karena sudah terlambat untuk ke kantor. Ada meeting penting hari ini. Ia begadang semalaman hanya untuk menjadi seorang stalker istri kecilnya.
Yuji menemani Lintang dengan duduk di belakang kursi taman itu sampai beberapa jam. Tanpa bergerak ataupun berpindah. Kedinginan dengan berteman nyanyian yang sungguh indah dari aktris dan aktor malam versi nyamuk tercinta. Ingin menyudahi tapi kakinya enggan untuk menjauh dari istrinya itu.
Terdengar aneh tapi itu adalah salah satu tingkah konyol Yuji untuk mendekati Lintang. Dia juga tidak tahu kenapa seperti itu.
"Sarapannya Tuan . " Mbok Jum setengah berteriak saat melihat tuan mudanya langsung berlari menuju garasi parkiran mobil.
"Telat Jum...." Jawab Yuji sambil menekan tombol dan melesat menuju mobil Porsche nya.
Mbok Jum yang melihat tuannya hanya mampu geleng - geleng kepala. Ia segera masuk untuk menyelesaikan kerjaannya.
Suasana pagi agak sepi, karena hari ini Nona Lintang lagi keluar untuk mengurus cafe. Sedangkan Tuan Haris lagi berjemur di taman belakang .
Yuji seperti orang kesetanan menyetir mobil. Tapi sungguh sangat sial, ia tak mampu menerobos lampu merah yang telah menyala.
"D*mn... " Yuji mengumpat kasar sambil mengepalkan tangannya. Memukul stir dengan keras.
Dengan tak sabar menunggu sambil mendengarkan musik kegemarannya. Ia memandang ke arah samping mobilnya. Matanya tiba-tiba mengarah pada pengendara motorsport merk kawasaki ninja zx warna hijau, nampak seorang cewek dengan postur tubuh tinggi rambut panjang menjuntai. Entah kenapa hatinya berdesir hanya melihatnya dari samping. Cewek itu membuka kaca helmnya yang gelap dan melambaikan tangannya pada seorang bapak tua renta, penjaja gorengan di pinggir perempatan jalan itu.
Cewek itu dengan ramah membagikan beberapa lembaran merah kepada bapak itu.
"Terimakasih banyak non Lin."
"Minta tolong ya Pak, bagikan kepada bapak dan ibu sebelah itu ya pak. Maaf tidak seberapa. " Lalu mencium punggung tangannya dengan hormat .
Aksinya menuai banyak pujian para pengendara.Sopan dan santunnya pada orang tua sangat perlu untuk dicontoh.
Terlihat kedua bapak dan ibu di pinggir jalan itu juga melambaikan tangan pada cewek itu. Seakan tanda berterima kasih. Yuji makin terpesona melihat pemandangan itu.
Saat cewek itu menoleh ke arahnya, matanya membulat sempurna. mulutnya menganga tidak percaya. Yuji mengerjapkan matanya lagi, dan seketika senyum itu mengembang sempurna.
"Oh My God my Lintang hahahaaa."
Dia mungkin tidak mengetahui karena saat ini Yuji memakai mobil sport yang baru dibelinya. Dan Yuji juga tidak tahu jika Lintang pandai bermotor. Karena memang selama ini dia tidak pernah tahu detail tentangnya.
Hubungannya dengan Lintang tidak dekat seperti sekarang. Dulu dia lebih suka tinggal sendiri di rukonya, tapi sejak kematian mamanya, Yuji meminta dia pindah ke rumah utama. Hinggalah terjadilah pernikahan ini.
Yuji terpana dengan penampilan sporty istrinya. Selama ini dia hanya menganggap dia adik kecilnya. Tanpa ada perasaan apapun. Jujur dia sangat cantik dengan kulit eksotisnya. Mata bulat indahnya. Tak bergeming memandang ciptaan Tuhan yang sungguh indah.
Tiba-tiba dia menutup helmnya dan langsung wus, lenyap bak ditelan bumi. Yuji mendengus kesal lalu melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh menuju kantor.
ATMOJO CORPORATION
Yuji merebahkan tubuhnya di kursinya dengan kedua kaki diatas meja. Mencoba memejamkan matanya karena terlalu capek. Meeting hari ini sungguh melelahkan. Ia tiba-tiba teringat wajah istrinya yang imut. Tindakannya yang mulia di perempatan jalan tadi. Membuat senyumnya kembali mengembang .
"Sial.. kenapa aku malah memikirkannya. " Berguman dalam hati.
Benar-benar ajaib, kenapa sekarang ini Lintang menguasai otaknya. Dirinya terus menerus menghantuinya. Selama ini dia buat tak tahu tentang Lintang. Dia sengaja menikahinya karena ayahnya. Tanpa melihatnya sebagai wanita.
"Bisa gila aku dibuatnya.. aaarghhhhh."
LINDI CAFE
Sebuah motor sport berhenti di parkiran depan sebuah cafe. Terlihat penuh pengunjung meski masih pagi. Lintang masih bertengger di atas Si Hijaunya, menjawab sebuah panggilan dari seseorang yang sangat dia kenal.
"Ya bang, ada apa? "Lintang dengan ramah menjawab.
"Jangan lupa jadwal terapi om Haris, besok dek. " Abang tampan itu mengingatkan.
"Ya bang, jangan kuatir. Terimakasih. " Ucapnya lembut.
"Adek dimana ni? " Tanyanya lagi.
"Di depan cafe bang." Jawab Lintang.
"Tumben Si Tua Mesum, kasih izin....? Meledek suaminya.
"Abang Yuji nggak pernah ngelarang kok bang. " Lintang menambahkan.
"Baguslah dek ,hati-hati ya. Udahan dulu ya, abang ada operasi sebentar lagi. "
"Sip bang. Moga lancar ya Bang. "
"Amin. "
Lintang melepas jaket dan menaruh helmnya dengan hati-hati di atas motor. Dengan santai memasuki cafenya yang tengah ramai. Lintang menunduk hormat kepada pelangg*n yang dilewatinya sesekali menyapa mereka.
Sang manajer cafe sekaligus teman karibnya, Ada menyapa dengan hangat. Dengan bumbu sindiran pedas di pagi hari melebihi sambal setan.
"Sungguh sangat tidak berperikemanusiaan, bisa-bisa cepet tua nih aku. " Ada manyun dengan kaki dihentak-hentakkan, sambil menaiki tangga menuju lantai dua.
"Kan memang Mbak sudah tua.🤭." Sambil mengikuti Ada dari belakang.
"Lebih baik, aku mengundurkan diri kali ya? " Ancam Ada.
"Stop, stop stop jangan bicara sembarangan.Enak saja. "
"Ya sudah pergilah ke spa, aku yang akan menggantikan Mbak. "
"Loe serius? " Ada tidak percaya.
"Hmmmm sebelum aku berubah pikiran." Lintang duduk dengan matanya melirik Ada.
"OK " Mbak Ada langsung ngacir.
Lintang tersenyum melihat kepergian Ada. Hari ini Lintang harus memeriksa semua laporan .Meski cafenya kecil, tapi selalu ramai pembeli.
Beruntungnya abang Yuji tidak melarangnya. Abang Yuji dulu berkata, "Asalkan tidak mengganggu tugasnya sebagai istri ya nggak apa-apa."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Tita Puspita Dewi
cowok cewek???? parah!!!!!!
2022-10-20
0
Tini Laesabtini
Thor aku suka novelmu.... Asyik dibacanya
2022-03-21
1
Sulati Cus
😂😂😂😂😂berarti aktornya nyamuk, kodok dan jangkrik 😂😂
2022-03-15
1