Sekolah yang begitu melelahkan. Terlalu banyak materi dari pihak sekolah, membosankan. Aku lebih suka jika kakak senior yang tinggi dan putih itu yang berbicara. Ohh, tampan sekali. Ponselku berbunyi, ada pesan yang masuk.
Yura : Risa kamu udah dapet jawaban belum?
Risa : Belum..
...Yura membuat grup ...
...Yura menambahkan Anda...
...Yura menambahkan Rumi ...
Risa : Grup apaan nih??😒
Yura : Grup khusus kita, lah!😌
Risa : Anggotanya tiga??
Yura : Iyalah.. Mana Rumi?? Kok nggak muncul??
Rumi : Menyimak.. 😁😁
Yura : Huh, dasar! 😑
Rumi : Jadi gimana, nih??
Risa : Kita mau cari barangnya bareng-bareng, atau gimana??
Yura : Bareng-bareng, lah!
Risa : 😒😒
Yura : Ehh, Risa. Bukannya tadi ada kakak senior yang ngasih nomor hp-nya ke kamu? Kenapa gak nanyain aja ke dia? Coba chat, gih!! 🤔
Rumi : Kakak senior yang mana? 🤔
Yura : Itu, loh. Yang berdiri terus di belakang Risa.
Rumi : Ohh.. Jadi dia naksir kamu, Ris??
Risa : Nggak, kok. Nggak gitu.. 😫
Yura : Jujur aja kali! Aku lihat sendiri. Bagaimana dia natap kamu, dan gimana kamu natap dia. 🙄
Rumi : Kamu terima aja, Ris. Lagian dia juga ganteng dan katanya pintar lho.. ☺ Aku malah sempat suka sama dia 🙊
Yura : 😶..
Risa : 😶..
Berakhir di di kalimat itu, percakapan itu. Baik Yura atau aku terdiam, tak ada yang mengetik. Apa benar Rumi menyukai pria seperti itu?? Lagipula, aku nggak cemburu. Cuman yaa.. Rasanya aneh aja. Seperti.. Tidak!! jangan sampai Rumi tau aku berpikir panjang karena perkataannya. Jangan sampai dia mengira aku menyukai kakak senior itu.
Risa : Kamu beneran suka dia? Kamu beruntung Rumi!! 👏 aku justru nggak suka tipe lelaki seperti dia. Kalau kamu mau, aku punya nomornya 😅 Kamu aja yang ngechat dia, tanyain soal teka-teki buat besok. Siapa tahu, lewat ini kalian jadi lebih dekat. 🤗🤗
Rumi : Beneran, Ris? Syukurlah kalau begitu, tapi apa nggak terlalu murahan kalau aku chat dia duluan??😥
Risa : Nggak, lah!!😉 kan tujuan kamu cuman minta bantuan dia, gak lebih. Aku kirim japri ke kamu, ya. 👍
Rumi : Makasih banget, Risa.
Yura menelepon?? Ada apa, ya??
" halo? Yura, ada apa? Bukannya kamu barusan paling ramai di grup, kenapa tiba-tiba ngilang?? "
" Risa, apa kamu serius ngasih nomor kakak senior ke Rumi?"
" Rumi suka sama dia, nggak salah kan kalau aku kasih jalan buat mereka??"
" Ris.. Kakak senior itu sukanya sama kamu, bukan Rumi. "
" Kamu tahu dari mana?? Emang dia pernah bilang sama kamu??"
" kamu nggak lihat cara dia natap kamu, Ris?? Dia mau berdiri berjam-jam di belakangmu, cuman mau deket sama kamu. Dia ngasih nomor hp-nya ke kamu, biar kamu ngontek dia. Dari situ, seharusnya kamu sudah tahu Ris."
" cuman hal itu?? Orang lain juga bisa, Ra. Lagian mana ada sih, cowok yang serius nembak cewek di jaman sekarang??"
" Risa, kalo dia beneran suka sama kamu gimana??"
" kalau dia bisa suka sama aku, dia juga bisa suka sama Rumi. Rumi lebih berhak dapetin dia. Toh, dia juga suka."
" Risa!! Cinta nggak semudah itu. Kamu juga pasti pernah ngerasain kan, jatuh cinta sama seseorang yang membuatmu tak bisa mencintai hal lainnya lagi??"
Dari mana Yura tau aku pernah ngalamin itu? Kevin.. Apa mungkin hatiku belum sepenuhnya bisa melepaskan nya??
" Risa, hal seperti itu lumrah dan wajar. Aku sih yakin, kalau kamu gak pernah punya pacar. Orang sifat kamu cuek gini, mana ada yang mau sama kamu. Hahaha.. "
" Yura kamu tega banget, sih!! 😑 "
" hehehe.. Sorry bercanda. Terserah kamu, deh. Aku gak ikut campur, ya. "
" iya, iya. "
Kok aneh, ya. Cuman ngasih nomor hp doang rasanya berat gitu, padahal dia siapa? Kenapa aku harus takut kalau dia marah? Aahk, masa bodoh!! Yang penting Rumi senang dulu, deh.
" Risa!! "
" iya, bu? "
Ibu mengetuk pintu kamarku. Entah ada apalagi ini😑
" ada yang nyariin kamu. "
Hah?? Tumben ada orang nyariin aku 🤔
" siapa??" tanyaku
" Kevin! Cepat kamu turun, ya."
Lho.. Kevin? Mau ngapain sih dia?😱 ibu juga sih, kok langsung turun gitu aja. Gak masuk kamar dulu. Padahal tadinya kalau aku tahu itu Kevin, minta ibu aja buat bilangin ke dia aku tidur atau gak ada atau ke mana kek.😑 Males ahk!!
" Ehh.. Kevin.😊 Ada apa? tumben kesini.. " ucapku. Di akrab-akrabin aja. Aku gak mau dia lihat kekesalan di hatiku ini.
" aku tau banget kamu senang aku datang ke sini, kan? "
Hah?? Senang? 😑😑 iya senang, kalau kamu masih kayak dulu.
" Hmm, iya. Ehh aku ambil minum dulu, ya? " jangan kelamaan di sini😑
" eh, jangan! Nggak usah sungkan gitulah. Lagian aku ke sini juga mau ngajak kamu keluar. "
" keluar?🤔 ke mana? Kayaknya ibuku gak bakalan ngijinin, deh. " semoga aja bener🙏😩 ibu, please help me!!!
" biar aku aja yang minta izin ke ibu. Tenang aja, ibu kamu nggak bakalan tau kau kalau kita mau apel. "
" apel??😑"
" iya.. Kencan, kata romantisnya."
Lu siapa gue, sih?? Pacar bukan 😑kalau mantan sih, iya. 😐 Aku hanya tersenyum masam. Gak bisa aku sembunyikan rasa kesal ini. Benar-benar kesal!!
" ibu..." ucapnya saat ibuku keluar.
Ibu?? Sejak kapan ibuku jadi ibumu? 😑😑
" boleh gak aku ngajak Risa ke pasar malam? Anak-anak komplek disini pada mau main ke sana, mereka nyuruh aku buat ngajakin Risa biar lebih ramai katanya. Boleh kan, bu?"
Hei!! Kenapa jadi bawa anak-anak komplek? 😒 katanya kencan.
" ohh iya, boleh kalau rame-rame. Asal jangan kemalaman ya, pulangnya. Ibu titip Risa sama kamu ya, Kevin."
" siap, bu. "
Udah gitu aja? Nggak ada yang nanya gimana pendapatku gitu? aku mau atau nggak, sibuk atau enggak. 😑 Ibu nggak adil banget!! Kenapa sih aku nggak bisa bilang TIDAK? Padahal otakku ini sudah memproduksi banyak kalimat untuk merangkai nya. Tetapi semua itu hanya bisa ku ungkapkan lewat ekspresi. Dan gak ada yang peka tentang hal itu sama sekali. 😩😩
To Be Continue..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments