3. Kelas Pertamaku

     Putih abu-abu, masa yang katanya paling berkesan. Masa yang katanya menyenangkan. Apakah masa putih abu-abu ku akan seberkesan itu. Masa dimana aku akan menemukan siapa aku, seperti apa jati diriku dan kemana aku akan pergi. Waktu kecil, kita pernah punya bermacam mimpi. Guru, dokter, polisi, artis, penyanyi, tentara dan lain-lain. Di usiaku saat ini, entahlah.. Mimpiku seakan samar. Bukan hancur, hanya belum punya arah tujuan yang pasti. Realistis nya, mimpiku hanyalah ingin keluarga bahagia, agama terjaga dan banyak harta berlimpah, udah gitu aja.

     " apakah penampilan ku sudah cukup baik? " gumamku di depan cermin.

      Di hari pertamaku sekolah, akan seperti apa teman-temanku nanti? Apa mereka akan cerewet dan menyenangkan atau pendiam sepertiku? Atau mereka yang lebih ekspresif?? Atau mungkin, tak akan ada orang yang mau berteman denganku.. 😩 huhuhu

     " hei!! "

      Seseorang berteriak dan berlari padaku. Apa dia memanggilku? aku hanya diam dan berjalan perlahan menjauh. Dia tampak aneh.

     " hei, tunggu!! aku memanggilmu."

     " Ohh, aku? "

      Ternyata dia benar memanggilku. Tapi ada apa? Mau aku tanya, tapi takutnya dia berpikir aku so akrab.

     " kamu juga mendaftar ke sini?? " tanya dia, aku hanya mengangguk.     

     " ngambil jurusan apa?? "

     " administrasi perkantoran.. "

     " berarti kita bakal sekelas dong?? Asyik!!! Baru masuk udah dapet temen, kita bakal cocok banget deh, kayaknya. Ohh, yaa. Namaku Yura. "

      Teman?? Cocok?? excuse me? 😒

Si narsis dan ceria, Yura.

...

...

...

...

...

...

    " nama kamu? "

    " ehh.. hmm.. Iya. Namaku Risa."

     Dia dengan sigap nya menjabat tanganku. Ternyata dia tipe orang yang bersemangat. Sungguh melelahkan jika ia akan jadi temanku.

    " kepada para siswa baru diharapkan segera memasuki kelasnya masing-masing sesuai jurusan kegiatan akan segera di mulai" ujar seorang pihak sekolah melalui pusat suara.

     " wahh, kayanya udah mau mulai. Ayo, cepat!! Kita harus jadi yang pertama masuk, biar bisa memilih bangku yang berdekatan." ujarnya sembari menarik ku keras sekali.

     Hufftt.. Merepotkan. Aku duduk di bangku yang ia pilihkan. Baris ketiga dari depan. Di sampingku duduk seorang wanita yang terlihat begitu anggun dan sopan. Saat aku menoleh, dia tersenyum padaku.

     " hai, aku Risa. " ujarku mengulurkan tangan.

     " aku Rumi. Salam kenal, ya. "

      Dia begitu baik dan feminin, rasanya pas jika aku berteman dengannya saja.

Si cantik, anggun dan pintar. Rumi.

...

...

...

...

    " rasanya aku pernah lihat kamu, deh.. " ujar Rumi.

    " benarkah??"

    " iya, tapi di mana ya?? kamu asli mana??"

    " aku daerah kampung melati, kamu??"

    " ohh, iya. Aku ingat! Ayah kamu pasti dari daerah kemuning, kan? Jadi benar, kita punya paman dan bibi yang sama."

    " maksudmu??"

    " maaf kecepetan, ya? Aku asli kemuning, paman kamu kan adik ayah kamu. Nah, bibi ipar kamu itu adiknya ayah aku juga."

    " berarti kita saudaraan, ya?"

    " nanti aku bilang ke paman dan bibi, kalau aku punya teman namanya Risa. Pasti mereka terkejut."

    " teman??"

    " ya, teman."

     Hari pertama sekolahku sudah banyak hal yang terjadi tanpa aku duga. Aku bersyukur bisa bertemu orang-orang baik ini.

     " hei!! Kenalin aku juga dong!! Aku Yura. Teman pertamanya Risa. Kita kayaknya bakal jadi teman terhebat."

     Huft.. Dia lagi. Tak apalah, setidaknya harus ada seorang ekstrover di sini yang dekat dengan ku. Yaa.. buat jaga-jaga.

    " adik-adik mohon perhatiannya!! " ujar seorang kakak senior yang ada di kelas kami.

     " Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah kalian akan dimulai pada hari Senin, jadi hari ini kita akan mempersiapkan apa saja yang harus dibawa nantinya."

      Kakak senior yang super berwibawa itu menjelaskan banyak hal. Penuturannya begitu jelas dan lantang, membuatku terpaku bukan pada pokok pembahasannya tapi..

    " mengapa kau begitu memperhatikannya? Apa dia begitu menarik bagi mu??" ujar seorang pria.

     " kenapa tidak?? Tunggu! siapa itu?"

     Astaga!! Sejak kapan kakak senior ini ada di belakangku? Aku bahkan tak tahu kapan dia masuk dan sejak kapan dia ada disitu.

    " ehh.. Kakak senior, maaf."

    " kenapa minta maaf?? Aku baru saja datang aku nggak denger apa-apa, kok. "

     Aku hanya tertawa kesal. Lagipula kenapa organisasi OSIS di sini punya anggota seperti dia? Di saat yang lain dengan gagah nya berdiri di depan sebagai senior, dia malah berdiri dibelakangku. Dari tampangnya pun tak ada wibawa sedikitpun. Rambut gondrong, kancing baju terbuka, tak memakai dasi, bahkan kemejanya pun tak dimasukkan. Dia benar-benar OSIS?? I don't think so.. 😒😒

     " nah, adik-adik. Jadi ini semua akan dikumpulkan hari Senin nanti. Jangan sampai lupa dan jangan sampai salah, ya. Teka-teki nya kalian harus paham" ujar kakak OSIS itu.

     Kemudian mereka keluar satu persatu.

    " sepertinya kau kesulitan memecahkan teka-teki itu??"

      Demi apapun!! 😒 Dia masih di belakangku rupanya. Kesal sekali!! Tapi dia senior, aku harus tetap sabar.

     " aku pasti bisa, kak. Teka-teki ini mudah." 😊

     " coba kamu jawab yang ini.. "

      Sial!! Ada apa dengannya? Memberiku soal yang paling sulit. Buah beracun? Apa ini?😵

     " yang ini??"

     " yaa, yang itu. Menurutmu apa?"

     " mengkudu, mungkin??"

     " bodoh!! Bukanlah. Kalau mengkudu beracun, yang sakit bukan sembuh tapi mati."

      Tau, ahhk!! Nyebelin banget sih!! Rasanya pengen aku tampol wajahnya itu.

     " Mau tahu jawabannya, nggak ??"

      Kesel sih, tapi apa boleh buat. Dia seniornya, lumayanlah kalau dapat sedikit bocoran. Hehe.. Aku hanya mengangguk dan dia menarik buku dan pulpen ku.

Kriing..!! Kriing..!!

     " bel istirahat sudah berbunyi, lekas lah makan. Kegiatan masih banyak. Nih, udah aku kerjain. Aku pergi dulu. "

      Yaa udah, sana! Bodo amat 😑 yang penting aku dapat bocoran. 😁 ehh.. Apa ini??

Buah beracun : 089841322xxx

                             kalau kamu mau tahu

                             hubungi aku.

      Tolong beritahu aku siapa namanya!! Kenapa dia menyebalkan sekali!! 😤😤

To Be Continue..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!