Menunggu

"Dama, apa kamu yakin dengan keputusanmu?" tanya Anin dalam sambungan telepon.

"Iya," jawab Dama, lalu sambungan telepon terputus.

"Halo, Dama," ucap Anin.

Wanita itu mendesah, lalu melempar telepon genggamnya di atas tempat tidur. Anin menjatuhkan dirinya di atas kasur empuk sembari menatap langit-langit kamar yang dicat warna putih.

Dama hanya menjawab singkat saja pertanyaan yang Anin sampaikan. Hanya jawaban 'iya' yang dapat Anin dengar. Jika Dama tidak setuju menikahinya, lebih baik batalkan saja rencana pernikahan itu.

Bagaimanapun Anin ingin menikah dengan pria yang menerima ia apa adanya. Anin juga tahu jika sahabatnya itu sudah punya kekasih, lalu kenapa Dama menyetujui permintaan ayahnya? Anin tidak ingin hidup Dama menderita karenanya.

"Apa aku kirim pesan saja untuk bertemu? Aku akan bicara empat mata padanya besok," gumam Anin.

Segera Anin meraih ponsel, lalu mengirim pesan singkat kepada Dama. Besok, pada saat makan siang. Anin meminta bertemu untuk membicarakan  masalah yang membelit mereka berdua.

*****

Dama meraih ponselnya yang berdering. Ia membuka kotak masuk pesan baru dari Anin, lalu membacanya.

Pria itu berdecak, lalu melempar ponsel ke atas tempat tidur. "Buat apa dia mau bertemu? Jelas-jelas tanggal pernikahan sudah ditetapkan."

Di sisi lain, Anin menunggu balasan pesan dari sahabatnya. Ia tatap ponsel itu, tetapi tetap tidak ada balasan meski Anin tahu  bahwa Dama telah membaca pesan yang kirim karena terlihat dari centang biru dua.

Anin mengembuskan napas gusar. "Besok saja bertemu. Mungkin dia sudah tidur."

*****

Anin sudah berada di restoran seafood, dan menunggu Dama datang menemui dirinya. Sudah lewat sepuluh menit, tetapi sahabatnya itu belum menampakkan batang hidungnya.

Wanita itu tetap menunggu sembari menyesap minuman yang telah ia pesan, sejak baru datang ke restoran. Dua puluh menit telah berlalu, dan Dama belum juga datang. Biasa, sahabatnya itu selalu datang tepat waktu.

Anin mencoba untuk menghubungi Dama, tetapi panggilannya tidak diangkat. Akhirnya, Anin mengirim pesan kalau dia telah menunggu hingga dua puluh menit yang lalu.

Duduk lama-lama membuat pinggang Anin terasa sakit. Ia juga merasakan pusing karena menghirup aroma tubuh dari pengunjung. Ingin pulang, tetapi Dama belum datang.

Sosok yang Anin tunggu-tunggu akhirnya, datang juga. Anin tersenyum, tetapi Dama tidak membalas senyumannya itu, dan langsung duduk di kursi sembari menatap Anin.

"Ada apa? Tanggal pernikahan kita sudah ditetapkan. Sebaiknya kamu pulang dan istirahat. Kamu sedang hamil, kan?" kata Dama.

Anin tersenyum, ternyata sahabatnya masih perhatian. "Aku ingin bicara masalah kita."

"Masalah apa? Kita tidak punya masalah, kan? Aku sibuk hari ini. Aku mau pulang ke kantor dulu. Kamu hati-hati menyetir mobil," kata Dama, lalu beranjak dari restoran meninggalkan Anin seorang diri.

"Dama, aku belum sempat bertanya kepadamu," kata Anin sembari menatap sahabatnya yang berlalu.

Dama masuk ke dalam mobilnya. Ia mengumpat, dan memukul setir kemudi. Ingin sekali Dama mencabik-cabik wajah Anin yang sok polos.

"Sudah hamil di luar nikah, masih saja sok polos. Mau apa bertemu? Mau menyakinkan keputusanku? Sudah tahu  aku tidak bisa menolak pernikahan ini," ucap Dama dalam kekesalan, lalu berlalu dengan mobilnya.

Anin meninggalkan selembar uang seratus ribu di atas meja, lalu beranjak pergi dari restoran. Ia masuk ke dalam mobil kemudian berlalu dari sana.

"Apa Dama benar-benar menerima diriku? Aku akan sangat berterima kasih jika dia mau menjadi ayah bagi anakku," ucap Anin.

Bersambung

Dukung Author dengan vote, like dan koment

Terpopuler

Comments

Nala Ratih Soemarna

Nala Ratih Soemarna

Kasihan nasib Anin

2024-03-13

0

beby

beby

salah sangka

2023-01-26

0

Fitriyani

Fitriyani

brrti dama blm bs d sbut sahabat, Krn klo bnr2 sahabat,pasti Dy bs ngrti n mmahami sprti apa shbtnya,tp dama,bhkn Dy mragukan kepolosan Anin tnpa brtnya apa yg trjd sbnrnya

2022-11-08

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!