Pejajakan

Bima datang dengan motornya, yang biasa saja, bukan moge, kemeja rapi, pukul 12 siang pas dia sudah di depan rumahnya Rara. Untung Rara pun sudah siap. Riris dari pagi sibuk bertanya, "siapa yang jemput kakak?"

"Sudah tanya berapa kali si, Bima, teman yang suka kerja kelompok disini."

"Hmmm, kata Irfan, dia masuk dalam geng anak borju, and geng sok cool, cewek yang deketin dia juga banyak, and centil-centil, Lo sanggup kak bersaing?"

"Bersaing apa si?"

"Untuk mendapatkan hatinya Bima."

"Ku gak mau bersaing, ini jalan hanya untuk silih atas salahku."

"Salah karena tak membalas chattingannya, aneh."

Rara males nanggepin omongannya Riris.

Bima sudah muncul di depan pagar rumah Rara, dia turun, "Selamat siang, Tante."

"Selamat siang," sapa mamanya Rara.

"Selamat Natal Tante, mau ajak jalan Rara."

"Oh, iya, Rara sudah siap, Ra ayo cepat."

"Iya ma," Rara bergegas keluar rumah.

"Tante, pakai motor gak apa apa ya."

"Yang penting hati-hati."

"Iya Tante."

Rara telah siap di boncengan Bima, dia duduk ala cowok, sudah dipesan Bima dari malam, suruh pakai celana jins saja, ternyata Bima pun pakai celana jins.

Motor pun melaju kecepatan sedang, Rara hanya diam.

Rumah pertama ke pakdenya Bima, dari pihak bapaknya.

"Siapa namanya nduk?" tanya bude.

"Rara."

"Sekelas dengan Bima?"

"Iya bude."

"Boleh tau, Kristen kan?"

"Iya Bude."

"Itu Bude wanti-wanti ke Bima, harus satu iman."

Rara hanya senyum, emang dah mau nikah apa, masih kelas satu SMA bude. Dalam hati Rara berbicara.

Setelah itu mereka lanjut lagi ke pakde pihak ibunya, dan ke dua rumah sepupunya.

"Tumben Bima bawa cewek di Natalan, dah berani kamu," ujar kakak sepupunya.

"Daripada jalan sendiri, mama dan papa ke kenalannya."

"Teman Cowok lah, kaget aku, cewek tapi bukan pacar."

"Baru ketemu, di kelas satu ni."

"Hmmm, cantik kok Bim, mirip kakakmu ya."

"Iya, makanya ku ajak dia."

Rara hanya mendengar, dan senyum.

Karena tiap rumah cuma 20 menit, sore jam 5 and mereka sudah bisa nongkrong, Bima ajak ke Gerejanya, nongkrong di teras radio milik Gerejanya, ada beberapa pemuda Gereja juga sedang nongkrong, karena di buka seperti cafe.

"Bima, selesai ya utang gua, karna gak balas chat kamu," kata Rara.

"Jadi seterusnya apabila ku chat, di balas gak?" tanya Bima santai.

"Kita tu ketemu selalu setiap hari, kecuali hari Minggu, apalagi yang mau di bicarakan?"

"Banyak."

"Apa saja?" tanya Rara.

"Cuaca, kabar, teman, apapu, perasaan," jawab Bima.

"Bima, jujur aja ya cewek yang suka kamu tu banyak, kamu tinggal pilih, siapa bisa jadi teman cerita."

"Aku maunya kamu."

"Aku lagi gak deketin kamu," Rara berusaha. menegaskan keadaan yang harusnya Bima tau, menurut Rara.

"Iya, aku tau, kamu sukanya Irfan, tapi Irfan malah pacaran sama adikmu Riris, dan kamu hanya anggap aku teman biasa, teman satu kelompok, yang gak tau Napa, tiap mapel selalu aja kita satu kelompok, nah jika gak ada yang lagi deket sama kamu, apa salah aku yang deket?"

"Gak salah," Rara meminum jus yang di pesannya.

"Kamu sukanya makan apa Ra?" tanya Bima.

"Gado-gado, kamu?"

"Bakso."

"Enakan makan bakso dimana?" tanya Rara.

"Kalau mamaku buat, tapi di depan sekolah juga enak.

"Tadi kata masmu, kamu kakak perempuan?" tanya Rara.

"Iya, persis kamu, lagi kuliah, semester lima."

"Ada di rumah?"

"Iya, kenapa pengen ketemu?" tanya Bima.

"Penasaran, katanya mirip, mirip gimana coba?" tanya Rara lagi.

Bima keluarkan ponselnya dan memperlihatkan foto kakaknya, dan memang mirip dikit si.

"Kami berapa bersaudara Bim?" tanya Rara.

"Dua, dia dan aku aja, namanya Arimbi."

"Kamu sudah lama teman dekat dengan Jojo?" tanya Rara.

"Baru di SMA, yang ku tau dia anak orang kaya, dan anak basket, jadi ku haruslah dekat kan aku masuk team basket.

"Tapi kalau kalian jalan, keliatan kayak anak sombong, sok cool," kata Rara.

"Kalian aja yang negative thingking, yang pasti banyak cewek melirik," Bima senyum lebar.

Rara hanya ketawa kecil.

"Kamu suka warna apa Ra?" tanya Bima.

"Putih, kalau kamu?" Rara balik bertanya.

"Hitam, kenapa suka putih?"

"Kelihatan cerah kalau dipakai."

"Hitam kelihatan misterius."

"Kami memang kelihatan misterius kok," kata Rara.

"Misterius apaan?"

"Ya kayak gini, ajak aku jalan, Natalan ke keluargamu, ngobor lancar, tapi di sekolah diam aja adanya."

"Di kelas gak ada yang cocok, semua sifatnya macam-macam, yang pas sama aku ya kamu."

"Papa kamu kerja dimana?" tanya Rara.

"Kerja di PLN, urus listrik."

"Bagus tu, kamu rencana kuliah apa?" tanya Rara lagi.

"Kerja di PLN lagi, jadi ku akan sekolah khusus, kalau kamu rencananya apa?"

"Perawat."

"What?, ngurus orang sakit?" you mau?" tanya Bima sambil tercengang.

"Maulah, dah pengen dari lama.

"Baguslah, di rumah gua butuh orang kesehatan."

"Maksudmu?" tanya Rara.

"Kalau kita berjodoh."

"Ya ampun pikir panjang sampai kesitu, semester satu kelas satu aja baru selesai."

"Ra, gua serius loh, mulai hari ini kita jalani dulu, pejajakan kita, gak sah ada kata penolakan, coba jalani dulu," tegas Bima serius.

"Kamu bicara kayak orang dah mau nikah."

"Ra, walau memang masih SMA, tapi gak apa-apa kan, jalani dengan baik-baik, daripada yang datang mendekat dengan yang beda keyakinan, gak satu pemikiran, satu hati."

"Iya sih, tapi aku masih canggung," jawab Rara, kali ini Rara lihat, Bima serius.

"Ya sudah, istilahnya kita seperti pacaran tapi belum resmi, biar saja jalani dulu, jika kedepan bosen, atau labil hubungan kita ya kembali ke pertemanan, nah jika you masih malu, kita di luar sekolah aja kayak gini atau saat kerja kelompok, kalau di sekolah kita pura-pura sebatas teman biasa," Bima menghela napas panjang, akhirnya dia rasa lega bisa mengutarakan isi hatinya.

"Baiklah, aku terima niat baikmu, kita kalau bicara di sekolah gak sah dekat, bisa lewat HP saja," Rara juga mengutarakan persyaratannya.

"Asal setiap chatku harus dibalas, ku gak suka jika chatku gak di balas," kata Bima.

"Aku janji kali ini aku balas, satu lagi, aku gak suka ribut."

Bima hanya senyum, "kelihatan, contoh kamu ngalah saat Irfan milih Riris, kamu gak pernah jujur suka Irfan kan?" tanya Bima.

"Jangan pernah cerita ke Irfan, itu hanya perasaan anak SMA," kata Rara .

"Jangan sepelekan perasaan anak SMA, perasaan tulus itu yang utama," kata Bima.

"Bima, jika ada cewek yang ngebet banget usaha deketin kamu, aku akan undur diri menjauh darimu, dan jika ada cewek yang akhirnya kami taksir tak sah enggan hati jujur ke aku," kata Rara.

Bima hanya senyum, dia tak mau berkata iya, dan tidak, karena dia tak tau apakah bisa menahan dirinya agar tak dekarlt dengan Rara di sekolah.

"Bima jawab dong," bentak Rara.

"Untuk pertanyaan ini, ku gak jawab, ok."

"Pulang yuk Bim, dah malam," ajak Rara.

"Ayuk, kamu sadar gak, kita tu teman ngobrol yang baik, dari awal kita bertemu," kata Bima sambil bersiap-siap pulang.

"Iya,ku akui untuk hal itu."

Bima mengantar Rara pulang, Bima bahagia sekali, bisa jalan bareng Rara hari ini, pejajakan mereka berdua pun dimulai.

Episodes
1 Hari Pertama
2 Perkenalan
3 Pejajakan
4 Perjanjian
5 Ultahnya Jojo
6 Keluarga
7 Pindah Kelas
8 Angin
9 Rasa
10 Hoax
11 Banjir
12 Rahasia dan cobaan
13 Parkiran dan Jam Istirahat
14 Facebook dan Sunset
15 Putus
16 Sakit Hati
17 Melupakan
18 Hati Rara
19 Perlu Waktu
20 Teman Perjalanan
21 Lepas
22 Rekonsiliasi
23 Duel
24 Pertemuan tak terduga
25 Perhatian dan Bimbingan
26 PTS
27 Lelah
28 Perasaan dulu dan sekarang
29 Menimbang-Nimbang
30 Matahari
31 Khafilah berlalu
32 Cahaya Bintang
33 Obrolan
34 Penilaian
35 Kesempatan Kedua
36 Bully
37 Batu Loncatan
38 Planning PETA
39 Salahnya dimana?
40 Baper yang salah tempat
41 Pilihan
42 Kelas Tiga SMA
43 Kejujuran Perasaan
44 Ujian Sekolah
45 Malam Tak Terlupakan
46 Ngampus
47 Rindu
48 Batasan
49 Kenalan baru
50 Destiny
51 Taktiknya Josua dan Rian
52 Terkejut
53 Datang lagi
54 Cemas
55 Jojo dan Arya
56 Keadaan
57 Sesak dan dalam
58 Putri dan Rara
59 Mami dan Bude
60 Halan-Halan
61 Hangatnya Keluarga
62 Awal Semester dua
63 Pertengahan Semester Dua
64 Akhir Semester Dua
65 Awal Semester Tiga
66 Pertengahan Semester Tiga
67 Akhir Semester Tiga
68 Akhir Tahun
69 Raka dan Putri
70 Awal Semester Empat
71 Pertengahan Semester Empat
72 Akhir Semester Empat
73 Awal Semester Lima
74 Pertengahan Semester Lima
75 Akhir Semester Lima
76 Awal Semester Enam
77 Akhir Semester Enam
78 Awal Semester Tujuh
79 Tentang Kita 1
80 Irfan dan Putri
81 Tentang Kita 2
82 Cerita Kita
83 Perasaan Jojo dan Rara
84 Peziarah
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Hari Pertama
2
Perkenalan
3
Pejajakan
4
Perjanjian
5
Ultahnya Jojo
6
Keluarga
7
Pindah Kelas
8
Angin
9
Rasa
10
Hoax
11
Banjir
12
Rahasia dan cobaan
13
Parkiran dan Jam Istirahat
14
Facebook dan Sunset
15
Putus
16
Sakit Hati
17
Melupakan
18
Hati Rara
19
Perlu Waktu
20
Teman Perjalanan
21
Lepas
22
Rekonsiliasi
23
Duel
24
Pertemuan tak terduga
25
Perhatian dan Bimbingan
26
PTS
27
Lelah
28
Perasaan dulu dan sekarang
29
Menimbang-Nimbang
30
Matahari
31
Khafilah berlalu
32
Cahaya Bintang
33
Obrolan
34
Penilaian
35
Kesempatan Kedua
36
Bully
37
Batu Loncatan
38
Planning PETA
39
Salahnya dimana?
40
Baper yang salah tempat
41
Pilihan
42
Kelas Tiga SMA
43
Kejujuran Perasaan
44
Ujian Sekolah
45
Malam Tak Terlupakan
46
Ngampus
47
Rindu
48
Batasan
49
Kenalan baru
50
Destiny
51
Taktiknya Josua dan Rian
52
Terkejut
53
Datang lagi
54
Cemas
55
Jojo dan Arya
56
Keadaan
57
Sesak dan dalam
58
Putri dan Rara
59
Mami dan Bude
60
Halan-Halan
61
Hangatnya Keluarga
62
Awal Semester dua
63
Pertengahan Semester Dua
64
Akhir Semester Dua
65
Awal Semester Tiga
66
Pertengahan Semester Tiga
67
Akhir Semester Tiga
68
Akhir Tahun
69
Raka dan Putri
70
Awal Semester Empat
71
Pertengahan Semester Empat
72
Akhir Semester Empat
73
Awal Semester Lima
74
Pertengahan Semester Lima
75
Akhir Semester Lima
76
Awal Semester Enam
77
Akhir Semester Enam
78
Awal Semester Tujuh
79
Tentang Kita 1
80
Irfan dan Putri
81
Tentang Kita 2
82
Cerita Kita
83
Perasaan Jojo dan Rara
84
Peziarah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!