Perkenalan

Kehidupan di SMA berbeda banyak dengan di SMP. Kuantitas yang diberikan guru, pelajaran yang lebih banyak mengutamakan diskusi kelompok. Rara berusaha mengikuti semuanya.

Karena membentuk sebuah kelompok diskusi itulah maka perkenalan di dalam kelas semakin kuat terjalin.

Ada teman yang paling malas di ajak kerja sama seperti Irwan, ada yang paling rajin seperti Sofi, Lilis dan Rara masuk dalam golongan sedang-sedang, mereka tak malas namun enggan menunjukan diri bahwa mereka rajin.

Di kelas ada yang namanya Bima, perawakan Bima gak jelek-jelek amat, dia punya teman satu geng Indra dan Ruli. Geng itu terkenal sok cool,yang membuat banyak perempuan enggan dekat dengan mereka, walau satu kelas.

Namun ada satu cowok ramah banget namanya Irfan, wajahnya biasa, namun karena supel banyak yang mendekatinya baik hanya untuk pertemanan maupun karena suka.

Rara pun senang banget jika sudah ngobrol sama Irfan.

Irfan sering main ke rumah Rara, selain karena dekat jaraknya juga karena mereka sering terlibat dalam kelompok kerja.

"Ra, kamu satu kelompok lagi sama Irfan?" tanya Lilis.

"Iya."

"Hampir semua mapel kalian berdua satu kelompok, kali ini di Bahasa Indonesia untuk drama kamu sama siapa aja selain dia?" tanya Lilis saat jam istirahat.

"Bareng Bima dan Tia."

"Bima dan Tia cuma tinggal enaknya, paling kalian dua yang buat skenarionya."

"Iya, biarlah."

"Ra, ntar ku ke rumahmu ya, kita selesaikan skenario dramanya," ujar Irfan.

"Ok.m, jam berapa?"

"Jam 3 biar cepat selesai."

"Sip."

"Ku info Bima dan Tia ya."

"Boleh, coba saja kalau ada niat mereka datang kalau gak, coret saja nama mereka."

"Janganlah."

Sorenya pukul tiga Rara sudah mandi, nungguin Irfan.

"Jam berapa ni, dah harum," goda adiknya Rinli.

"Nunggu teman, mau kerja kelompok."

"Disini?"

"Iya, bagus kan daripada ku keluarkan uang angkot."

"Iya si."

"Kak Irfan juga datang kak?" tanya Riris dari dalam kamarnya.

"Iya, emang kenapa?"

"Gak papa."

"Hmmm Riris sudah dari awal kak Irfan datang dia sudah taksir kak, mereka sudah saling tukar nomor HP."

Rara terkaget sudah sejauh itu perkenalan Riris dan Irfan pantas saja Irfan senang kerja kelompok disini.

Irfan tiba di depan rumah.

"Selamat sore," ucap Irfan.

"Sore," balas Rara.

"Kita belajar disini?" tanya Irfan.

"Iya."

"Riris dimana?" tanya Irfan.

"Di dalam, mau ku panggilan?"

"Iya."

"Ris....," panggil Rara.

"Ya."

Riris segera keluar dari kamar.

Rara lihat waw rapi banget,

"Ini pesenanmu."

Irfan memberika sebuah novel ditektif.

"Terima kasih kak🤗," Riris senyum lebar, Irfanpun demikian.

Rara seperti terpukul melihat semua itu, apakah selama ini dia yang buat, sudah hampir enam bulan mereka sering belajar bareng di rumahnya, namun Rara tak sadar tentang hubungan Irfan dan Riris.

Rara segera cepat-cepat menyelesaikan skenario dramanya, dia ingin Irfan cepat pergi dari rumahnya, ntah kenapa apa karena cemburu di hatinya. Bima dan Tia juga datang namun kerjanya hanya main HP, jika di tanya hanya jawab iya, iya begitu sudah benar.

"Rajin banget," Suara dari pagar.

"Sore kak, ada apa datang," Rara segera berdiri dan berlari ke pagar, Jose sedang di pagar.

"Cuma antar ini, mami buat katanya untuk kamu, gua langsung pulang," Jose menyerahkan sebuah bingkisan.

"Terima kasih kak, nanti ku telpon mami," jawab Rara.

Irfan, Bima dan Tia sempat berbalik mereka kaget, bintang SMA Bakti muncul di pagar. Jose setelah mengantarkan makanan langsung pulang.

"Tadi tu kak Jose, Ra?" tanya Tia.

"Iya."

"Kamu kenal?" tanya Irfan.

"Kenal banget," Riris langsung menjawab dari dalam ruang tamu.

"Kenal gimana, saudara?" tanya Bima.

Rara menyerahkan bingkisan ke Riris, "Tolong taruh di meja."

Rara langsung mengambil ponselnya dan menelpon mami.

"Hallo mami, selamat sore."

"Sore sayang, sudah sampai kuenya?"

"Sudah mi, terima kasih."

"Gimana, enak?" tanya mami.

"Belum makan Mi, Rara masih belajar kelompok."

"Rajinnya, Jojo kok gak pernah belajar kelompok ya, ya udah selamat belajar ya nduk."

"Iya mi, terima kasih."

Rara mematikan panggilannya.

"Ayah kak Jose adalah bos papaku, maminya kak Jose yang menyekolahkan ku di SMA Bakti, karena papaku orang kepercayaan papanya kak Jose."

"Oh begitu," ucap Tia.

"Ayo bagaimana kerjaan kita, sudah selesai?" tanya Rara.

"Sudah ini, ayo praktek," ajak Irfan.

Keempat anak itu mempraktekan drama bahasa Indonesia yang akan mereka tampilkan.

Selesai Latihan, Bima dan Tia langsung pulang. Riris ngobrol bentar dengan Irfan, Rara masuk ke dalam rumah, mama belum pulang masih sibuk di kantor papa ada kegiatan. Rinli lagi main game.

Pesan masuk di ponsel Rara, dari Bima.

"Hai, jangan sedih lihat Irfan sama adek Lo."

"What?" Rara balas bertanya.

"Hahahaha, kelihatan tau, hari-hari di sekolah dan tadi di rumah."

"Kelihatan apa?"

"Kelihatan lo suka Irfan, tapi terjawab sudah, selama ini gua pikir Irfan sama lo pacaran, kerja kelompok bareng terus, taunya Irfan incer adek lo."

"hmmmm."

"Hahaha, oklah bye bye, tetap semangat."

Rara males membalas SMS tersebut.

Akhirnya ujian akhir semester 1 dimulai, enam bulan di SMA Bakti akhirnya bisa terlewati, Rara berusaha mendapat nilai bagus, dan berhasil. Mami Ratna bangga banget bahkan membandingkan dengan nilai Jose yang pas-pasan. Joses hanya terdiam ketika di marah.

Liburan Natal pun tiba, Irfan resmi pacaran denga Riris, Rara hanya terdiam, dia sudah malas menyukai cowok. Cowok pertama yang ia harapkan malah menyukai adiknya, sempat rasanya jadi minder, apakah dirinya kurang cantik tapi biarlah.

Ketika hari Natal, Rara di rumah mami Ratna, selain bantu-bantu, dia pun bersilahturahmi, dia kenakan gaun yang bagus dan indah sekali pemberian mami Ratna.

Orang akan berpikir Rara adalah putri dari mami Ratna. Kebetulan Jose tak memiliki saudara perempuan.

Semua temannya Jose terkaget melihat Rara,

"Jo, itu Rara anak X MIPA yang cupu?"

"Iya."

"Beda ya."

"Iya, namanya dipoles pasti beda, makanya jangan remehkan orang."

Rara tetap menjauh dari Jose dan teman-temannya, dia lebih senang bersantai di samping rumah sambil melihat kolam ikan yang tenang saat tamu mulai berkurang.

Tak disangka ada yang memikul pundaknya.

"Kok sendirian disini."

Bima datang, Rara menutup matanya, semua SMS Bima, chat WA Bima hanya dibaca tanpa dibalas.

"Gak papa," Jawab Rara.

"Kenapa semua pesanku cuma di baca tanpa di balas?" tanya Bima.

"Maaf," jawab Rara.

"What, maaf, gak bisa."

"ya maaf," pinta Rara.

"Maaf bukan sebuah alasan."

"Ngapain kamu kesini?"

"Aku kan team basketnya Jojo."

"Oh."

"Daritadi ku lihat kamu, tapi you sibuk banget , oh ya, maafmu diterima, besok gua jemput, kita natal kedua bareng ya,"

"Ra, sama siapa tu?" tanya Mami.

"Sama Bima, teman sekelas mi."

"Tante, besok Rara Natal kedua sama saya ya Tante."

Mami Ratna dan Rara kaget melihat keberanian Bima.

"Boleh, tapi jam tiga sore sudah pulang, nanti mami telpon mamanya Rara."

"Siap Tante, Ra besok jam 10 pagi kamu harus sudah siap, dah sampai jumpa besok."

Rara hanya diam.

Mami mendekati Rara, "berani sekali dia."

"Padahal semua Chat dia gak ada yang ku balas mi, tadi ku minta maaf tapi balik di bilang maafnya gak di terima, makanya di paksa natalan kedua dengan dia."

"Hmmm begitu ceritanya, kenapa chat dia kamu gak balas?"

"Dia anaknya sok cool, malas diajak ngobrol."

"Hmmm, besok jalan saja dengan dia, kelihatan dia anak yang baik."

"Iya Mi."

Rara melihat dari jauh, Bima terlihat PD dan supel dengan Jojo dan kawan-kawan team basketnya, mungkin dia cool di kelas aja kali ya.

Ntahlah lihat besok.

Episodes
1 Hari Pertama
2 Perkenalan
3 Pejajakan
4 Perjanjian
5 Ultahnya Jojo
6 Keluarga
7 Pindah Kelas
8 Angin
9 Rasa
10 Hoax
11 Banjir
12 Rahasia dan cobaan
13 Parkiran dan Jam Istirahat
14 Facebook dan Sunset
15 Putus
16 Sakit Hati
17 Melupakan
18 Hati Rara
19 Perlu Waktu
20 Teman Perjalanan
21 Lepas
22 Rekonsiliasi
23 Duel
24 Pertemuan tak terduga
25 Perhatian dan Bimbingan
26 PTS
27 Lelah
28 Perasaan dulu dan sekarang
29 Menimbang-Nimbang
30 Matahari
31 Khafilah berlalu
32 Cahaya Bintang
33 Obrolan
34 Penilaian
35 Kesempatan Kedua
36 Bully
37 Batu Loncatan
38 Planning PETA
39 Salahnya dimana?
40 Baper yang salah tempat
41 Pilihan
42 Kelas Tiga SMA
43 Kejujuran Perasaan
44 Ujian Sekolah
45 Malam Tak Terlupakan
46 Ngampus
47 Rindu
48 Batasan
49 Kenalan baru
50 Destiny
51 Taktiknya Josua dan Rian
52 Terkejut
53 Datang lagi
54 Cemas
55 Jojo dan Arya
56 Keadaan
57 Sesak dan dalam
58 Putri dan Rara
59 Mami dan Bude
60 Halan-Halan
61 Hangatnya Keluarga
62 Awal Semester dua
63 Pertengahan Semester Dua
64 Akhir Semester Dua
65 Awal Semester Tiga
66 Pertengahan Semester Tiga
67 Akhir Semester Tiga
68 Akhir Tahun
69 Raka dan Putri
70 Awal Semester Empat
71 Pertengahan Semester Empat
72 Akhir Semester Empat
73 Awal Semester Lima
74 Pertengahan Semester Lima
75 Akhir Semester Lima
76 Awal Semester Enam
77 Akhir Semester Enam
78 Awal Semester Tujuh
79 Tentang Kita 1
80 Irfan dan Putri
81 Tentang Kita 2
82 Cerita Kita
83 Perasaan Jojo dan Rara
84 Peziarah
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Hari Pertama
2
Perkenalan
3
Pejajakan
4
Perjanjian
5
Ultahnya Jojo
6
Keluarga
7
Pindah Kelas
8
Angin
9
Rasa
10
Hoax
11
Banjir
12
Rahasia dan cobaan
13
Parkiran dan Jam Istirahat
14
Facebook dan Sunset
15
Putus
16
Sakit Hati
17
Melupakan
18
Hati Rara
19
Perlu Waktu
20
Teman Perjalanan
21
Lepas
22
Rekonsiliasi
23
Duel
24
Pertemuan tak terduga
25
Perhatian dan Bimbingan
26
PTS
27
Lelah
28
Perasaan dulu dan sekarang
29
Menimbang-Nimbang
30
Matahari
31
Khafilah berlalu
32
Cahaya Bintang
33
Obrolan
34
Penilaian
35
Kesempatan Kedua
36
Bully
37
Batu Loncatan
38
Planning PETA
39
Salahnya dimana?
40
Baper yang salah tempat
41
Pilihan
42
Kelas Tiga SMA
43
Kejujuran Perasaan
44
Ujian Sekolah
45
Malam Tak Terlupakan
46
Ngampus
47
Rindu
48
Batasan
49
Kenalan baru
50
Destiny
51
Taktiknya Josua dan Rian
52
Terkejut
53
Datang lagi
54
Cemas
55
Jojo dan Arya
56
Keadaan
57
Sesak dan dalam
58
Putri dan Rara
59
Mami dan Bude
60
Halan-Halan
61
Hangatnya Keluarga
62
Awal Semester dua
63
Pertengahan Semester Dua
64
Akhir Semester Dua
65
Awal Semester Tiga
66
Pertengahan Semester Tiga
67
Akhir Semester Tiga
68
Akhir Tahun
69
Raka dan Putri
70
Awal Semester Empat
71
Pertengahan Semester Empat
72
Akhir Semester Empat
73
Awal Semester Lima
74
Pertengahan Semester Lima
75
Akhir Semester Lima
76
Awal Semester Enam
77
Akhir Semester Enam
78
Awal Semester Tujuh
79
Tentang Kita 1
80
Irfan dan Putri
81
Tentang Kita 2
82
Cerita Kita
83
Perasaan Jojo dan Rara
84
Peziarah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!