Ketika aku lagi liat liat beranda ternyata ada yang lewat, aku lihat foto profil nya ternyata anak kecil yang cantik. Aku buka profil nya ternyata dia mantan pacarku yang dulu ninggalin aku, yang dulu pernah berjanji untuk memperjuangkan ku. Kini dia telah menikah dan punya anak, pikiran ku bernostalgia dengan dia. Ku buka semua tentang kehidupan nya Yang dulu karna sudah lama aku pun tidak tau kabar dia, aku tutup Facebook ku. Aku melihat suami ku ada rasa kasian, ada rasa salah karna aku tlah melanggar nya dan membuka kembali luka itu. Aku putuskan untuk tidak membukanya lagi karna tidak mau mengecewakan suami ku, semenjak kejadian aku telat dua minggu dan ternyata mengecewakan dia kembali. Suami ku sering pulang telat bahkan tidak pulang alasannya nginap dirumah orang tua nya. Pertamanya aku selalu percaya dia, tapi lama kelamaan aku pun curiga dengan suamiku karna terlalu sering dia beralasan seperti itu. Setiap kali aku bertanya suamiku menjawab dengan suara lantang, aku takut dengan perdebatan antara aku dan suamiku. Aku selalu mengalah dan aku tidak menanyakan kembali jika dia telat pulang. Mungkin ini salah ku sering mengecewakan nya kembali, aku memberanikan diri kembali untuk bicara dengan suamiku,
"Jika sudah ada pengganti aku kenapa kamu belum melepaskan aku",aku sambil menangis bicara seperti ini.
Tapi suami ku diam tidak menjawab pertanyaan ku. Mungkin itu pertanyaan terakhir ku sama suamiku, aku putuskan untuk tidak ikut campur dengan urusan dia. Dia mau pulang atau nggak sudah tidak peduli lagi, hilang respack ku sama suami ku. Jika dirumah suami ku sibuk dengan handphone nya dan terkadang dia tidur dikamar kedua, sekarang jarang tidur bareng aku. Aku bosan melihat tingkah suami ku dan aku suntuk, aku buka kembali Facebook lama ku, ada pesan singkat yang dikirim untuk ku dari seseorang yang kemarin aku liat profilnya.
"Apakabar kamu sekarang, sudah lama kita tidak jumpa, dan sudah lama juga kamu tidak online di facebook ", itu yang dia kirimkan untuk ku.
Rasa ingin membalas tapi takut karena aku sudah punya suami dan dia pun sudah punya istri. Aku pun membalasnya,
" Kabar ku selalu baik, aku online pake Facebook baru", sangat singkat aku membalas dia. Kebetulan dia juga lagi online.
"Maaf atas kejadian masa lalu, aku tau kamu sudah menikah dan ketika itu juga aku pun disini menikah", itu balasan dari mantan pacar ku.
"Oh selamat ya", aku tidak tau mau jawab apa.
"*S**emoga kamu bahagia dengan suami mu yang jauh lebih baik dari aku*", dia pun membalasnya.
"*A**minn*", aku jawab hanya singkat.
"Kalau boleh aku minta nomor WhatsApp mu, hanya untuk silaturahmi, jika itupun boleh", dia pun menjawab.
Aku bingung mau ngasih atau nggak, tapi aku lihat suami ku sudah tidak peduli dengan ku.
"082116021389", akhirnya aku pun ngasih nomor ku.
Kita berlanjut di WhatsApp pertamanya ada rasa canggung tapi setelah lama kelamaan rasa itu seperti biasa kembali. Tiap hari aku selalu nostalgia bersama mantan pacar ku disaat pertama kali kita bertemu dulu.
"Kau dulu yang melukai ku, kau dulu yang mematahkan ku tapi kenapa rasa ini selalu ada dan memaafkan mu wahai mantan pacar ku",teriak ku dalam hati.
Suami dan aku mulai renggang komunikasi pun dirumah seperlunya saja, handphone masing-masing dikata sandi jadi biar aman. Ntah apa yang suami ku perbuat aku tidak tau, dia sering pulang pagi atau larut malam tapi aku tidak berani bertanya kemana saja. Uang belanjaan ku masih rutin tiap bulan nya, tidak ada yang berubah cuman sikap dan sifatnya saja yang berubah. Aku sudah tidak lagi terbebani masalah hamil karna takut kecewa lagi, aku sudah mulai nyaman dengan dunia ku. Tiap hari aku selalu WhatsApp sama mantan pacar ku, kita tidak membahas masalah rumah tangga masing-masing tapi malah mengenang masa lalu disaat pertama bertemu dan berpacaran.
"Memang dari dulu aku selalu nyaman dengan mu", ungkap mantan pacar ku.
Kita memang sering WhatsApp tapi tidak dengan telfonan,dia takut dan aku pun begitu.
"Kenapa dulu kamu tidak berjuang untuk ku", aku bertanya tentang awal dia meninggalkan ku.
"Aku pernah niat dan ingin kembali ke kamu setelah satu tahun aku meninggalkan mu, tapi aku dapat kabar kalau kamu sudah duluan nikah, disitu aku merasa sia sia, aku bekerja agar bisa menikahi mu", balasan dia.
"Kenapa kamu tidak bilang dan berterus terang sebelum akhirnya aku dan kamu lost kontak", pungkas ku.
"Karena aku tau kamu lagi kecewa sama aku, niat aku pun akan kamu anggap bohong, jadi mungkin aku putuskan untuk mendatangi mu secara tiba-tiba sebagai surpraise kalau aku benar-benar sayang sama kamu, tapi malah aku yang dikasih surpraise oleh mu", jawaban mantan pacar ku.
"Maaf dulu aku terlalu egois sehingga aku sendiri yang harus melewati ini semua, maaf niat mu menjadi seperti ini karna aku", ada rasa menyesal, ada rasa sedih campur aduk perasaan ku saat ini.
"Kita mungkin cukup seperti ini sampai kapan pun, karna waktu sudah tidak berpihak kembali", lanjut ku.
"Kenapa aku tidak bisa bersama mu lagi, bukankah kita masih bisa, kamu masih sayang sama aku kan, aku sayang kamu", dia mulai gila dan membuat ku campur aduk, ntah dosa atau kah harus apa aku ini.
"Kenapa kamu diam tidak menjawab pesan ku", dia melanjutkan kembali pesan nya.
Di posisi itu aku diam tidak bisa sempat berfikir jernih,hingga akhirnya mantan pacar ku pun nelfon aku karna aku tidak menjawab pesan nya.
"Hallo",suara ku pelankan.
"Hallo bidadari ku yang tak pernah bisa aku genggam dan hanya bisa aku lihat", gombalan dia pun mulai menjadi jahanam.
"Apa sih? ", aku jawab dengan rasa malu.
"Kenapa kau diam tak menjawab semua pertanyaan ku", dia mulai kembali membuat ku bingung.
"Wahai mantan terindah ku, aku mungkin bodoh atau egois aku pun tidak tau. Kau dulu yang membuat ku luka, membuat ku membenci mu, tapi rasa ini dan sampai detik ini sekali pun rasa itu tetap utuh", aku coba menjelaskan dengan basa basi.
"Jadi apakah kamu mau kita melanjutkan cerita tentang kita yang dulu pernah berhenti sejenak, kita akan bahagia aku jamin itu", dia selalu meyakini ku.
Itu yang membuat ku lemah dihadapan dia.
"Menurut mu harus kah kita bersama kembali dengan keadaan kita saat ini yang tak mungkin pernah bisa untuk seutuh nya kembali", mungkin kah aku pun sudah mulai gila seperti dia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments