Usia pernikahan ku menginjak satu tahun, disana aku terkadang was was takut rumah tangga ku renggang karna belum juga ada anak diantara kita. Kegiatan ku setiap pagi hanya mengurus anak sodara, kalau aku pergi dia pun ikut pergi dan aku bawa dia. Banyak yang bilang itu anak ku mirip denganku, ya mungkin karna dari bayi aku yang urus dia. Bahkan dari kandungan pun sudah manja sama aku, pengen nya dipijitin sama aku, sama orang lain dia mah gak mau. Di USG dan periksa ke bidan aku yang nganter, gimana mau orang orang menyangka dia anak ku. Rasa bahagia seorang ibu itu melihat perkembangan anak nya, itu membuat kita terasa bahagia karna perkembangan anak tidak bisa diulang kembali. Aku masih promil tapi sekarang promil ku rempah rempah jsr dr. Zaidul akbar, semoga aku bisa hamil. Pertama kali aku lihat bahannya sudah tidak mau tapi pas sudah diracik rasa nya enak, aku stop obat dan madu. Diam diam suami ku pun aku racikan jsr buat dia, tapi aku campur dengan minuman nya biar dia suka. Bulan ini aku telat lima hari, rasa ingin aku cek tapi takut sakit hati. Aku putuskan nunggu seminggu saja, sudah seminggu aku cek hasil nya masih negativ. Malam nya aku haid kembali, mungkin ini sudah terbiasa tapi kenapa tetap sakit hati ku. Aku dan suami ku kembali kecewa dan aku kembali dari nol lagi, mungkin ini sebuah keberuntungan dan sekarang aku lagi tidak beruntung. Aku putuskan kalau sudah telat dua hari aku harus badress mungkin itu jalan nya kali, tapi tetap saja tidak membuahkan hasil.
"Andai saja takdir bisa ku beli pakai uang", pikir ku kalau sudah terlalu cape.
Aku mungkin masa bodo jika tetangga ku nyinyir tentang aku dan suami, tapi kali ini yang nyinyir dan bilang mandul itu adalah kakak dari ibu ku(uwa). Hati ku sakit dibilang itu dan dia juga tidak tau seberapa besar uang yang aku keluarkan, seberapa lama waktu yang aku tunggu,seberapa kuat hati ku untuk sabar dan sabar. Kemudian orang dalam hidup ku nyinyirin aku, rasa nya sakit banget. Hati ini sakit dan tidak bisa aku maafkan, aku menangis dipelukkan suamiku.
"Tuhan aku tidak pernah berfikir dan bermimpi tentang hal ini hadir dihidupku", guman ku sambil menangis terisak.
Setelah kejadian itu, aku mulai menjauh dari orang-orang dan aku mulai di dalam rumah, kadang aku sering dikamar saja. Dunia ini terasa tak adil untuk ku, ingin aku keluar dari masalah ini tapi aku tidak tau caranya. Suami ku sebisa mungkin selalu ada disamping ku jarang jauh dari ku karna dia tau aku lagi ngdrop banget, tiap hari ke luar malam walau hanya makan dipinggir jalan tapi itu membuat ku sejenak lupa. Sedih rasa nya jika ingat peristiwa itu, aku jadi pemurung hanya berteman dengan hp. Jika ada kumpul keluarga atau acara aku tidak ikutan, tidak apa apa aku diomongin jelek. Aku hanya ingin menjaga hati biar tidak sakit lagi, mereka tidak semuanya baik pada ku, kadang ada saja yang mulutnya pedas. Aku sering menghabiskan waktu dirumah dengan suami, terkadang jika suami bekerja aku telpon kakak biar bisa bercanda sama ponakan.Karna aku dirumah terus tidak ada kerjaan akhirnya aku ikut jualan online shop sama teman ku, pertamanya iseng doang sih. Tapi setelah aku ngerti cara jualin nya dan banyak yang beli, aku seneng banget. Uang penghasilan ku ditabung, suami ku pun membolehkan aku untuk berjualan. Tiap hari waktu ku hanya untuk jualan, aku lupa akan masalah yang ada. Ya yang nama nya jualan kadang ada sepi pembeli juga tapi tidak apa apalah, aku menekuni jualan online ku meskipun aku tidak punya skill untuk jualan. Aku lepas promil ku karna aku sibuk jualan, terkadang lupa untuk aku minum. Bulan ini aku tidak sadar kalau udah telat seminggu, aku bilang sama suami ku, dia bahagia banget dan penuh harapan. Suami antusias untuk beli testpack dan aku disuruh badress, pekerjaan rumah dia yang lakukan. Pagi nya aku testpack ternyata masih negatif, aku tanya sama orang lain mungkin sebulan lagi baru di testpack kembali. Suami ku melarang aku capek dan mengerjakan pekerjaan rumah, semua di lakukan sendirian. Ada rasa bahagia dan juga cemas karna aku takut mengecewakan nya kembali, sudah dua minggu aku belum juga haid. Suami ku ngajak aku kerumah sakit untuk USG, aku takut banget.
"Gimana kalau itu akan mengecewakan lagi dan bukan kabar gembira buat kita", aku mencemaskan itu.
"Aku tidak masalah yang penting kita coba dulu aja, hasil nomor sekian sayang", suami ku meyakinkan aku kembali.
Aku ikut apa kata suami untuk USG, setelah masuk keruangan dan bertemu dokter. Panas dingin yang aku rasakan saat ini, cuman aku pasrah apa yang menjadi hasil nanti nya.
"Ini sudah ada penebalan dinding rahim, itu kemungkinan hamil atau mungkin besok akan haid, tunggu dua minggu lagi untuk memastikan hamil atau nggak nya". Dokter pun menjelaskan nya.
Aku dan suami pun pulang kerumah dan seperti biasa aku disuruh ke kamar untuk istirahat. Aku cuman boleh nonton tv sama pegang handphone, boleh jalan kalau mau mandi sama buang air. Selebihnya dia yang urus semuanya, makanan, minuman dan cemilan udah dia sediakan dikamar. Aku bagaikan ratu disana, perut ku sakit seperti mau haid ke luar. Malam nya aku merasakn tidak enak dan aku pergi ke kamar mandi untuk periksa. Ternyata tamu yang tak di undang datang kembali, aku menangis dan suami ku menghampiri ku memeluk ku.
"Maafkan aku kembali mengecewakan mu", lirih ku.
Suami cuman tersenyum dan mencium kening ku pertanda baik-baik saja, aku kembali ke kamar dan istirahat. Aku beraktivitas kembali masak dan beres beres seperti biasa, aku melakukan promil kembali setelah selesai haid. Semoga selalu ada harapan kembali untuk ini, aku promil sampai tiga macam dalam satu hari dari mulai rempah, madu, dan buah. Karna sekarang aku fokus ke promil, aku jadi lupa akan jualan olshop ku. Kalau moodku baik mungkin jualan tapi kalau tidak baik aku malas, cuman mainin handphone saja. Karna aku jualan di facebook yang baru, yang lama aku tutup semenjak nikah. Aku iseng buka kembali Facebook yang lama, rasa takut pun muncul karna disana banyak kenangan masa lalu. Aku liat liat beranda ku yang penuh dengan postingan berbagai macam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments