Malam hari nazia menangis didalam sujud sepertiga malam nya. ia mengadu kepada sang pencipta.
Yaa Allah.. engkau mengabulkan semua doa doa ku. menjadikan lakilaki itu sebagai suami ku. lakilaki yang aku sukai untuk pertama kali nya, nama yang pertama aku sebut dalam doa ku. Yaa Allah.. jika dia baik untukku maka berilah hamba begitu banyak kesabaran untuk bisa terus berjalan kedepan.
nazia mengaji hingga adzan subuh berkumamdang.
tok ... tok.. tok...
umi "nazia ayo keluar, abi sudah nunggiin di mussollah"
nazia "iya umi"
nazia bernjak lalu keluar dari kamar nya.
____
jam 9 pagi, saudara saudara dekat mulai berdatangan.. kakak pertama nazia juga datang, karena besok hari pernikahan nazia.
nazia duduk di dalam kamar, karena umi melarang nazia untuk keluar rumah.
alia dan safira masuk ke kamar nazia.
"assalamualaikum calon pengantin" terkekeh
"waalaikumsalam" jutek seperti biasanya
alia "cie cie yang mau nikah, kerja dan kuliah"
safira "cie cie nyonya rio, calon arsitek cie cie"
nazia "sudahlah kak, jangan gangguin aku" marah
alia "kamu tu harus ilangin sifat marah marah mu" terkekeh
safira "ehh... tapi kalau ke rio dia sangat lembut lo kak"
alia "benarkah" menatap safira lalu melirik nazia
nazia "jangan sok tau" cemberut dan nada nya Sangat datar
safira "ya taulah, zaka yang cerita"
nazia "dasar si zaka awas saja kalau ketemu" ngomel dan kakak kakak nazia langsung tertawa.
tak lama umi datang dengan seoran.
umi "sudah jangan gangguin adek mu." melihat alia dan safira "ayo tangan nya di henna dulu zia, ini mbak nya sudah datang"
nazia "mau di henna dimana umi?"
umi "disini saja, ayo alia, safira keluar.. bantuin di luar"
alia "iya umi"
alia dan safira pun keluar.
T.henna "mbak nazia mau yang model mana?"
nazia masih sibuk memilih di album foto nya.
nazia "ini bagus gak umi?" sambil melihatkan sebuah foto
umi "bagus nam, itu saja gak terlalu rame"
nazia "baik mbak, yang ini"
umi "umi tinggal dulu ya"
nazia "iya umi"
umi pun keluar dan nazia di dalam kamar tangan nya di henna.
disisi lain, rio dan nadia (kakak nya rio) sedang berjalan jalan di sebuah Mall, mereka terlihat sangat akrab. nadia sedang memilih milih baju untuk hadia hantaran nazia.
rio "kak.. yang ini saja"
nadia "hmm baiklah.. ini jilbab nya ya"
rio "hmm iya bagus kak"
nadia "berapa ukuran sepatu nya?"
rio "gak tau rio kak" terkekeh
nadia "dasar, kau ini suami macam apa gak tau nomor sepatu nya. cepat telephone dia"
rio "rio gak tau nomor telepon nya kak"
nadia "huhh.. kalau kakak di posisi nazia, maka kakak gak mau menikah dengan mu"
rio "mulai deh nenek lampir ngomel"
nadia "berani nya ya kamu ngatain kakak nenek lampir"
rio "hehehe... maaf kak, udah jangan bertengkar ini tempat umum"
nadia "baiklah kakak akan telepon aisya dulu, pasti ia tau"
setelah menelepon aisyah nadia sibuk mencoba beberapa sandal.
rio "kak, kok malah asik nyobain sendal sih"
nadia "ini kakak sedang milih sendal buat nazia, ukuran nya sama seperti ukuran kaki kakak"
rio "lalu?"
nadia "ya ini kakak milih mana yang kira kira sangat bagus dipakai"
setelah drama debat memilih sendal, Perhiasan, kotak hantaran sekarang mereka kembali ke pesantren.
___
keesokan hari nya, nazia sudah sangat cantik dengan balutan gamis putih. ia duduk di dalam kamar bersama alia kakak pertama nya dan adam keponakan nya.
alia "dekk... kamu bahagia?"
nazia "bahagia kak" menangis
alia "kenapa kamu menangis?"
nazia "sejujur nya ... " menunduk
alia "apa? ayo katakan?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
san.sany
semangat trusss pokok'e
2022-03-13
0
Liwang Liwang
ayo ayo semangat thor
2021-08-08
0
Sri Wahyuti
Smangat thoor
2021-05-05
0