Menikahi Reinkarnasi Puteri Arrogant
Bagaimana jadinya jika tiba-tiba ada seorang wanita cantik dan kaya raya memaksa seorang pria miskin untuk menikahinya hanya demi sebuah harta? Itu lah yang di alami Deri sekarang.
Wanita itu bernama Reva, Reva adalah seorang pewaris tunggal perusahaan ayahnya. Ayah dan ibunya meninggal karena kecelakaan tiga tahun yang lalu. Namun Reva merasa ada kejanggalan atas kematian kedua orang tuanya karena itu dia mencoba mencari bukti atas apa yang mengakibatkan kedua orang tuanya meninggal.
Reva selalu bermimpi yang aneh dan mengerikan. Setiap tidur atau memejamkan mata, dia selalu bermimpi buruk, yang sering dia lihat di mimpinya adalah saat dia berpakaian seperti seorang puteri, tapi dia terlihat sedih dan menangis lalu mengenggelamkan dirinya sendiri di dalam danau, dan rasa sakitnya itu sangat terasa sesak didadanya seperti nyata. Berbagai pengobatan dan terapi telah di lakukan, namun hasilnya sia-sia.
Reva juga seorang wanita yang sangat angkuh dan tidak punya rasa empati, jika ada karyawan yang salah, dia langsung memecatnya begitu saja, tanpa peduli dengan nasib mereka. Bahkan dia sering gonta ganti pembantu di rumahnya.
Namun dia di haruskan menikah saat menginjak usia 25 tahun, padahal dia sama sekali tidak tertarik untuk menikah karena tidak pernah menyukai seseorang, bahkan dia merasa dirinya tidak boleh dimiliki orang lain. Karena itu dia terpaksa mencari calon suami yang bisa mengikuti aturannya di pernikahan sementaranya itu, sehingga mengharuskannya terlibat dengan seorang pria miskin yang ternyata sering hadir dimimpinya itu.
Siang itu Reva sedang melihat acara festival, yang diadakan oleh perusahaannya, banyak sekali pengunjung yang datang.
Dia menonton seorang badut sedang beratraksi, si badut melihat kejanggalan saat tak sengaja melihat seorang pria bertopi hitam berjalan kearah Reva, dia kaget saat melihat pria itu mengeluarkan pisau dari jaketnya dan akan melukai Reva dari belakang, Reva sama sekali tak menyadari hal itu.
Dengan reflek badut itu berlari dan menarik tangan Reva hingga Reva terjatuh, si badut hendak mengejar laki-laki itu tapi malah di halangi Reva karena tidak tau dengan kejadian sebenarnya.
"Kurang ajar!"
PLAAKKK!
Reva menampar si badut. Dia terlihat sangat marah.
"Mengapa kamu menampar aku? tadi aku menolong kamu. Di belakang kamu tadi ada yang.... "
Belum selesai bicara asisten Reva datang bersama polisi lalu menangkap si badut.
"Tunggu dulu pak, aku tidak bersalah pak" si badut hendak melawan tapi akhirnya di borgol juga.
Setelah 6 jam kejadian itu, Reva mendapat kabar dari asistennya kalau si badut itu tidak bersalah, karena kebetulan di tempat kejadian ada CCTV dan polisi berhasil menangkap pelaku yang sebenarnya.
Miss Gita adalah asisten yang sudah dipercaya oleh keluarga Reva, apalagi di mimpi Reva, dia melihat Miss Gita seorang pelayan yang sangat baik padanya, di mimpinya itu seperti sebuah puzzle gambaran kehidupan Reva sebelumnya, mungkin saat ini Reva adalah reinkarnasi dari seorang Puteri yang bunuh diri itu.
Miss Gita memperlihatkan biodata si pelaku yang hendak mencelakainya itu, ternyata dia mantan karyawan yang pernah dipecatnya, dia merasa dendam pada Reva karena gara-gara dia pengangguran, sang istri pergi meninggalkannya.
"Lalu bagaimana dengan biodata badut itu?" tanya Reva.
"Saya belum mendapatkan biodata nya, biar nanti saya cari... "
"Ya sudah tidak perlu, tidak terlalu penting juga"
"Baik, Nona"
"Berikan saja dia uang!"
"Baik" Miss Gita mengangguk lalu segera pergi menemui sang badut.
Ternyata badut itu cukup tampan setelah memperlihatkan penampilan aslinya, namanya Deri.
Miss Gita menemui Deri di depan kantor polisi, dia sedikit membungkukan badan, "Kami minta maaf atas kesalahpahaman ini! "
"Mengapa harus anda yang minta maaf? Mengapa bukan wanita kejam itu?"
"Kebetulan sekali Nona Reva sedang ada meeting, jadi dia tidak bisa menemui anda"
"Oh namanya Reva" kata Deri, pelan.
Miss Gita memberikan sebuah amplop yang berisikan uang yang pasti jumlahnya sangat banyak, "Tolong Terima ini sebagai permohonan maaf kami"
Deri tersenyum sinis "Tidak perlu! Saya tidak butuh uang itu" dia pergi meninggalkan Miss Gita.
Reva memang sangat ahli menggambar dan melukis, karena itu dia bisa melukis siapa saja yang pernah hadir di mimpi buruknya itu.
Pertama adalah Miss Gita, dulunya dia seorang pelayan kerajaan.
Kedua adalah Om Tama, dia adalah wakil direktur di perusahaan, di mimpinya Om Tama adalah seorang yang jahat dan haus kekuasaan.
Ketiga adalah Andre, dia anaknya Om Tama, di mimpinya Andre adalah seorang Pangeran yang akan di jodohkan dengannya.
Keempat adalah seorang laki-laki yang belum pernah di temuinya di zaman modern ini, padahal di mimpinya sangat terlihat jelas wajahnya dia adalah seseorang pengawal yang di tugaskan mengawal Reva kemana-mana. Reva merasa yakin bahwa pengawal itu lah yang menyebabkan dia bunuh diri, yang terlintas di mimpinya Reva menangisi pria itu, tapi belum terlihat jelas apa penyebabnya.
Seandainya Reva bersedia datang bersama Miss Gita ke kantor polisi, Reva pasti akan menemui pria yang ada di dalam mimpinya itu, yaitu Deri.
Reva menyembunyikan gambarnya saat Miss Gita datang.
"Maaf Nona, pria itu menolak uang yang Anda berikan!" Miss Gita sedikit menunduk.
"Sombong sekali si badut itu" sinis Reva, "Ya sudah kau tidak perlu membujuk nya lagi"
"Apa Nona tidak ingin berterima kasih? dia sudah menolong Nona!"
"Tidak perlu!"
Miss Gita sudah tau bagaimana sifat Direkturnya itu, "Baik, Nona"
Terdengar suara ketukan pintu, ternyata dia Andre. Miss Nina segera keluar dan Andre masuk ke Ruangan Reva.
Andre seorang pria yang baik, sifatnya berbeda jauh dengan ayahnya yang haus kekuasaan. Dia satu sekolah dan kuliah di tempat yang sama juga dengan Reva, karena itu Reva sedikit ramah dengannya.
Andre adalah manager di perusahaannya, dia memberikan semua berkasnya kerjaannya kepada Reva.
"Kerja yang bagus!" puji Reva.
"Terimakasih, Nona Direktur" Andre sedikit membungkuk , saat hendak pergi, dia menghentikan langkahnya lalu membalikan badan, "Nanti malam ada acara?"
"Tidak, mengapa?"
"Aku ingin mengajak kamu makan malam, itu juga kalau kamu mau, tapi kalau..."
" Okay" potong Reva.
Andre tersenyum, "Baiklah aku jemput nanti jam 7"
"Gak perlu, kita datang masing-masing saja.
"Mmm... iya, tidak apa-apa. "
Deri berjalan menuju rumahnya, dia teringat dengan uang yang tadi di tolaknya, ada rasa sedikit menyesal tapi dia lebih memilih harga dirinya.
Deri tidak sengaja berpapasan dengan Vina, mantan kekasihnya, mereka putus karena Vina selingkuh dengan pria yang kaya.
Deri dan Vina saling bertatapan, lalu dia melihat seorang pria berjas turun dari mobil mewah, dia memeluk Vina, dan Vina masuk ke dalam mobil pria itu.
Ya... Pria itulah yang dulu menyebabkan Deri dan Vina putus.
Deri tersenyum sinis meratapi nasibnya yang miskin "Dosa apa apa di masa lalu sampai aku menjadi pria sengsara seperti ini?" keluhnya.
Baru saja sampai depan rumah, dia melihat sang bibi sedang bertengkar dengan rentenir.
"Ada apa, bi?"
Bi Nina menunjuk kedua rentenir itu "Mereka bilang mau menyita rumah bibi."
Deri sedikit menunduk "Tolong beri kami waktu, kami pasti akan berusaha dengan cepat untuk melunasinya"
"Baiklah, kami beri waktu kamu 2 minggu, kalau belum bisa di lunasi juga, rumah ini akan kami sita" kedua rentenir itu pun berlalu.
"Untuk apa bibi meminjam uang pada mereka?"
"Tentu saja buat biaya sekolah kamu dan Anton, buat modal juga"
Deri terdiam, hidupnya memang benar-benar tidak beruntung, dia merasa bersalah telah menyusahkan bibinya. Ibu Deri meninggal saat Deri masih berusia 4 tahun, dan sah ayah tidak tau pergi kemana. Deri di urus bibinya yang seorang janda beranak satu. Saat ini Anton masih sekolah di bangku SMA.
"Aku janji aku akan berusaha melunasi hutang bibi"
"Tidak perlu, bibi yang pinjam, jadi bibi yang harus bertanggungjawab"
Deri terdiam, bukan karena setuju tapi dia memilih diam dari pada harus berdebat terus dengan bibinya.
Tiba di kamar, Deri langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur tanpa ranjang, dia memukul kepalanya "Dasar bodoh, seharusnya aku menerima uang itu! "
Dia segera bangun mengingat saat Reva menampar dia sangat keras, tentu saja pipinya terasa sakit.
"Hah... dasar wanita kejam, dia sama sekali tidak ingin meminta maaf atau bahkan berterimakasih padaku. Benar sekali apa yang aku lakukan, aku memang harus menolak uang itu, harga diriku lebih penting!"
Malam ini Reva dan Andre sedang makan malam di sebuah restoran mewah pastinya, mereka tidak membicarakan masalah pribadi, tapi mereka malah membicarakn bisnis, walaupun Andre ingin sekali membicarakn tentang perasaannya, namun dia takut di tolak karena dia merasa tidak sepadan dengan wanita cantik dihadapannya itu.
"Mmm... apa kau ingat saat kita masih SMA?" Andre sekarang berusaha memulai pembicaraan non bisnis.
"Tentang apa?"
"Saat itu banyak sekali lelaki yang tergila-gila padamu, makanya aku selau menjadi bodyguard mu, selalu berjalan dibelakangmu"
"Ah ya aku mengingatnya, kau sangat keren!"
Andre tersenyum mendengar pujian itu. "Mmm... apa sampai saat ini kau masih bermimpi buruk?"
"Ya, aku sudah berusaha mengobatinya dan terapi, bahkan sampai ke luar negri tapi tidak ada obatnya"
"Aku selalu penasaran dengan mimpi buruk mu itu"
"Aku tidak bisa menceritakan mimpi itu kepada siapa-siapa, karena aku belum tau kebenaran tentang mimpi itu, mimpi itu seperti puzzle.Yang aku rasakan adalah bahwa mimpi itu seperti nyata bahkan aku sampai merasakan sakitnya"
Andre menatapnya dengan iba, ingin sekali dia menolongnya tapi dia tidak tau harus berbuat apa.
"...karena itulah aku selalu berusaha untuk tidak tidur"
"Kau harus menjaga kesehatanmu, jangan sampai kau sakit! "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Elly Sari Narulita
sombong amat..... Reva ituuuhh..udah ditolong in ngga terimakasih
2022-09-09
0
🦋⃟ℛ★Quen Elsa★ᴬ∙ᴴ࿐
Aku mampir thor ceritny bguss bgtt 😊😍😘😘😘
2022-08-04
0
Dyana Arsi
aku mampir Thor
2022-01-27
0