Patah Hati

Siapa yang tidak sakit hati jika seseorang yang disukai direbut oleh orang lain? Apa ada orang yang disayangi direlakan begitu saja.

Adi, baru merasakan jatuh cinta untuk pertama kalinya, mengenal Nur dan langsung jatuh hati kepadanya, ia berusaha keras agar bisa mendapatkannya, namun seribu sayang, Nur sudah bertunangan bahkan dalam waktu dekat akan segera menikah.

Hancur sudah harapan Adi untuk menjadi kekasih Nur, untungnya masih ada Ali yang sesalu menenangkan Adi dalam situasi seperti ini. Jika tidak, mungkin saja Adi akan bunuh diri, karena sifatnya begitu mudah putus asa, namun ia juga memiliki sifat yang sangat setia dan komitmen dengan ucapannya.

Ali mengajaknya kembali menelusuri pantai, siapa tahu wanita yang ia cari dari kemarin bisa tertemukan dan bisa menghilangkan rasa sakit hatinya Adi.

"Sudah, ayo kita lanjut perjalanan, tujuan kamu bukan ini, tapi mencari wanita yang ada dalam mimpimu"

"Ini menyakitkan bagiku Li" sambil menangis dan melihat ke arah Nur.

"Tak apa, memang ini yang terbaik buatmu agar bisa menemukan cinta sejatimu kelak"

"Terimakasih banyak atas semangatnya"

"Santai, apapun keadaanmu aku selalu bersamamu, kita sudah berteman sejak lama"

"Banyak sekali pengorbananmu untukku Li, aku tak tahu apa yang harus kuberikan oadamu untuk membalas perbuatanmu itu"

"Sudah ayo, tak usah membahas itu, mari ke rumah bu Nur untuk memberesi barang kita dan melanjutkan perjalanan"

Mereka pergi meninggalkan Nur dan tunangannya itu, sesampainya dirumah Nur, bergegas untuk membereskan barang bawaan mereka.

...************************...

Setelah membereskan barangnya pergi ke warung ibu Nur dan berpamitan kepadanya.

"Bu, kami mau pamit melanjutkan perjalanan" kali ini yang berbicara Ali, karena Adi masih bersedih dan memikirkan Nur.

"Kok sekarang, apa tidak nanti saja menunggu Nur pulang"

"Tidak bu, tadi kami sudah berpamitan dengan Nur"

"Yasudah kalau memang mau melanjutkan, hati hati di perjalanan"

"Terimakasih atas pelayanannya bu, kami senang bisa mampir kesini"

"Ditunggu kedatangan selanjutnya dek"

"Insyaallah bu"

...*********************...

Lekas berpamitan langsung pergi meninggalkan desa itu, dengan penuh rasa kecewa yang sangat amat dalam, Adi tak fokus untuk melanjutkan perjalanan.

Berkali kali Ali berusaha menenangkannya, menghiburnya dengan mengajaknya balapan berlari, siapa yang sampai di ujung tebing, maka ia pemenangnya.

"Ayo kita lomba berlari sampai ujung tadi tempat kita mendirikan tenda" ucap Ali.

"Ayo" masih dengan jawaban tidak semangat.

"Ayolah semangat, nanti aku bantu mencari sosok wanita itu"

"Oke, ayo kita balapan, siapa pemenangnya ia yang bawa tas"

"Nah, begitu dong semangat"

Mereka sepakat dengan yang diucapkan Adi, setelah dihitung oleh Ali, langsung tanpa penuh keraguan mereka berlari menuju tempat mendirikan tenda sebelumnya.

"Satu.... Dua..... Tiga....."

Adi sangat bersemangat terus berlari hingga Ali terheran, biasanya Adi tak pernah berlari sekencang itu, namun sekarang Ali yang ter tinggal jauh olehnya.

...********************...

"yes aku menang" bahagia raut wajah Adi tak sama seperti sebelumnya.

"Tumben kamu cepat larinya"

"Iyalah sudah berlatih sebelumnya" jawabnya dengan mringis.

"oke aku kalah, mana tasnya biar kubawa"

"Ini, nanti kamu dibelakangku ya, biar aku yang cari jalan"

"iya iya terserah kau saja Di"

Lanjut menelusuri pantai tetapi berbalik arah, yang tadinya ke arah utara, sekarang pergi ke arah selatan. Jam 12.00 siang hari, udara begitu oanas, terik matahari membakar kulit mereka, namun tetap tak hiraukan hal itu, masih saja mereka melanjutkan, sampai bertemu disebuah perdesaan, mereka baru berhenti sejenak untuk melaksanakan kewajiban.

Usai solat, mereka mulai melanjutkan kembali perjalanannya sampai sore hari, mereka berhenti dan mendirikan tenda di sisi tebing, disana hanya ada tempat ukuran 3x4 muat hanya 1 tenda saja, benar benar sunyi dan sepi hanya ditemani oleh suara ombak besar dan suara hewan yang ada disana.

Jam 17.00 mereka melaksanakan solat asar, lekas itu mereka beristirahat sejenak sambil menunggu magrib dan isya.

Rasa capek yang mereka rasakan begitu membuatnya mengantuk dan tertidur sampai pagi tiba.

...*************************************************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!