Malam Pertama

Menginap dirumah Nur semalaman, dengan canda dan tawa, Adi merasa bahagia, ia lupa dengan sosok wanita misterius itu.

"Aku merasa bahagia bisa bermalam disini, akumerasakan ada sesuatu yang mengajakku berlama lama disini" ucap Adi kepada Ali.

"Kamu suka dengan Nur?" dengan tegas Ali menanyakan hal yang seharusnya sudah bisa ditebak.

"Seharusnya kamu tahu itu tanpa aku menjawabnya kan"

"hehe...." Ali hanya tertawa tanpa mengucapkan sepatah kata.

"Seharusnya dari kemarin kita langsung ke desa ini"

"Jika kau tak berambisi untuk menemukan wanita misterius itu pasti kita sudah disini dari kemarin"

"Semoga ini menjadi jodohku dan semoga aku bisa melupakan wanita misterius itu"

"Mudah mudahan saja kau bisa" ucap Ali, karena Ali tau bahwa Adi tak bisa semudah itu melupakan sesuatu, tak akan pernah bisa.

...************************...

pagi telah tiba, Adi dan Ali bangun kesinagan, jam 6.00 pagi baru terbangun dari tempat tidurnya.

"Astaga kita kesiangan" kata pertama yang terucap dari bibir Ali.

"Ayo kita solat dulu" kata Ali.

Mereka bergegas ke kamar mandi untuk mengambil wudhu, setelahnya solat diruangan yang sudah lama tak terpakai, seperti gudang namun tempatnya tak ada barang satupun.

Usai solat, mereka langsung keluar dari rumah membeli makan pagi di warung ibunya Nur.

"Nur kemana bu?" tanya Adi kepada bu Nur.

"Pergi kepantai untuk membeli ikan"

"Aku mau menyusul Nur dulu ya Li" kata Adi kepada Ali.

"Sarapan dulu sini, nanti kamu sakit kalau tak sarapan" jawaban Ali penuh perhatian kepada Adi.

"Tapi nanti temenin ke pantai ya"

"Gampang itu bisa diatur"

Ibu Nur sudah menyiapkan sarapan untuk mereka berdua, dengan jamuan yang sangat banyak, seperti berada di pesta.

"Ini ibu sudah menyiapkan makanan untuk kalian"

"Terimakasih banyak bu, tak usah repot repot, kami biasa makan seadanya bu" ucap Adi kepada ibu Nur.

"Tidak merepotkan, malah saya senang ada yang bertamu, soalnya jarang orang pergi kedesa ini"

"Ini desa terpencil bu, jadi susah untuk dijangkau orang" ucap Ali.

"Ini dimakan dulu, setelah itu baru pergi kepantai"

Dengan lahap mereka makan, sampai lupa bahwa itu makanan bukan hanya untuk mereka berdua tapi untuk Nur dan ibunya.

"Kenyang sudah perutku ini, bahagia hari ini, bertemu dengan seorang wanita yang cantik dan menarik perhatianku dan ibunya juga baik memberi kita jamuan seperti ini" raut wajah bahagia dari Adi.

"Ingat nanti sore kita pulang"

"Iya, tapi besok kesini lagi temenin aku"

"minggu depan saja, besok aku pergi dengan keluarga"

"kabarin saja jika udah sampe rumah, nanti aku jemput"

Jam sudah menunjukkan pukul 7.00 pagi hari dan mereka bergegas pamit kepada ibu Nur untuk pergi kepantai berjumpa dengan Nur.

"Bu, kami pamit dulu ya mau ke pantai"

"Hati hati nak"

"Terimakasih makanannya bu, nanti kami balik kesini lagi bu"

Berjalanlah mereka menuju pantai tempat Nur membeli ikan, sesuai arahan dari ibunya tadi. Semangat Adi membuat Ali tertawa terbahak bahak, sampai lupa jika ada Ali yang menemaninya.

...*************************...

Sampainya di pantai, mereka mencari Nur, ternyata Nur sedang membeli ikan dari nelayan, Adi berlari menuju arah Nur, masih dengan pakaian sama, baju putih dan kerudung merah.

"Nur" panggil Adi kepadanya

"Iya"

"Kamu beli ikan apa?"

"Ikan Tongkol untuk jualan ibu besok"

"Sini aku bawakan ikannya" sok perhatian.

"Terimakasih ya Di, aku mau ke tebing depat sebentar"

"Aku temenin ya Nur"

"Boleh, ayo ikut"

Mereka mengikuti langkah Nur, tak jauh dari tempat tadi, kurang lebihnya 5 menit berjalan kaki, mereka sampai disuatu desa, gapura desa yang terbuat dari kayu kelapa tanpa tulisan sama sekali.

Nur langsung mengajaknya oergi ke warung ibunya, tepat di samping gapura desa itu.

"Bu, ini ada tamu dari kota, namanya Adi dan Ali"

"Silahkan nak sini" mempersilahkan mereka masuk ke warungnya.

warungnya sederhana, tapi makanan yang dijual tak kalah dengan restoran yang ada di kota. Tabjub dengan warga di desa ini, bagaimana bisa mereka hidup mewah didaerah terpencil ini.

"Bu, saya mau pesan makanan, ikan sama sayur ya bu" ungkap Ali.

"Aku sama dengan Ali bu" sambung Adi.

"Sebentar ya nak, saya siapkan dulu ikannya"

Jika membeli makanan dari warung ini makanannya selalu fress bahkan harus memasak terlebih dahulu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!