Rutinitas harian keluarga Damar saat ini adalah makan siang bersama di kantor.
Satu Minggu setelah Danish aktif menjadi Dokter, Danish akan menjemput sang Bunda untuk makan Siang bersama di kantor .
Kadang kala Damar yang enggan keluar membiarkan kedua putranya makan bersama Bunda mereka.
Bening sendiri meskipun sudah berusia 41th postur tubuhnya tak berubah seperti 20th yang lalu, masih langsing dan terlihat seperti Kaka untuk Danish dan Dareen, saat mereka hanya jalan bertiga banyak yang menyangka mereka bertiga Kaka ber Adik, terlebih kemiripan antara Bening dan Danish.
" Kak bantu kembangin bisnis dong, kita harus jadi nomor satu, aku butuh support dan tenaga Kaka nih!!" Dareen berbicara tentang rencana bisnis nya sesaat setelah usai makan siang.
" Belum bisa Reen Kaka musti fokus dulu!!" Danish melangkah menjauh dari Dareen.
" Aku antar!!" Dareen langsung menyambar tangan Kaka nya.
Danish tak sempat melawan, karena tenaga sang adik jauh lebih kuat.
Bening, Bunda D tidak ikut pulang, Bunda nya akan menghadiri acara bersama Papa mereka setelah jam pulang kantor, sekalian mampir salon rencananya.
" Kenapa harus naik taksi sich?? kalo mau kaka bisa pake mobil aku kan!! atau kalo ngak tinggal ngomong mau mobil yang gimana biar aku beliin!!" Dareen mulai menjalankan mobilnya.
" Nanti saja belum kepikiran mau beli mobil!!"
memang di rumah yang belum punya mobil hanya Danish seorang, saat di Thailand Danish punya, tetapi di jual sebelum pulang, lagian menurut Danish, dirinya masih belum terlalu hafal jalanan ibukota.
" Kak gimana menurut Kaka rencana ku kemarin??"
" Tentang Gemawang??"
" Emm!!"
Gemawang adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Indonesia. Kecamatan ini berjarak sekitar 20 Km dari ibu kota kabupaten Temanggung ke arah utara, dua Minggu yang lalu mereka baru saja berlibur kesana, usulan dari Gabby dan sodara sepupunya yang lain.
Yang lain asik menikmati liburan beda dengan Dareen otak bisnisnya langsung bekerja.
Disana suasananya asri, udara dingin di sekitar tumbuh subur pohon kopi.
Belum banyak yang tau tentang keasrian wilayah itu membuat otak Dareen memikirkan banyak hal yang bisa di manfaatkan di daerah yang masih asri itu.
" Untuk saat ini belum bisa Reen!!"
" Kaka resign ajah DECH!!" usul Dareen asal.
" Jangan kekanakan Reen"
" Ya, kalau gitu bantuin aku dulu!!"
" Nanti Kaka pikirkan!!"
Senyum misterius menghiasi bibir Dareen tanpa sepengetahuan Danish.
Dareen ini tipikal orang yang tidak bisa di tolak ukur karakter nya.
Setiap orang memiliki nilai plus dan minus tersendiri, begitu juga Dareen, nilai minus nya adalah dari segi ego dan benci penolakan, saat ada kemauan akan diraihnya bagaimana pun caranya, bisa dikatakan Dareen ini egois.
Danish sendiri gak habis pikir, bagaimana bisa acara rekreasi mereka kala itu justru malah mengali jiwa bisnis sang Adik, baru saja mereka menginjak kan kaki di daerah Gemawang, Dareen langsung mencetuskan ide dan konsep untuk merambah bisnis di daerah tersebut.
Banyaknya perkebunan kopi membuat Dareen ingin membuka satu pabrik, suasana yang asri membuat Dareen ingin membuat villa wisata, belum ini itu, membuat Danish Gedeg kepala.
" Mulai besok Kaka pergi kerja biar aku yang antar!!"
Danish menoleh
" Tidak ada penolakan, kecuali kamu beli mobil!!"
Ini nih!! kalo udah kata kamu keluar Danish tidak bisa menolak, usia yang tak terpaut jauh membuat mereka seperti sepantaran, malahan banyak yang mengira Danish adalah adik dari Dareen kan kebalik!! tapi ya gitu prawakan Dareen lebih besar dari Danish, yang membuat orang menilai demikian.
Mobil yang di kemudikan Dareen sampai di depan rumah sakit tempat Danish bekerja.
" Kalau siang gini padat ngak pasien??"
Danish terkejut saat Dareen ikut turun dari mobil
" Kamu mau ngapain?? biasa sich untuk pasien yang sudah ada janji temu saja kalo jam segini!!"
" Aku mau periksa Gigi, oh kalo gitu tolong masukan aku jadi daftar pasien mu kak!!"
" Kamu tidak harus periksa di sini, nanti ajah di rumah!!" Danish merasa ada sesuatu yang akan di buat Reen, terapi Danish tidak mau buruk sangka.
Para rekan Danish dan para perawat menyapa Danish, mereka juga sesekali melirik ke arah Dareen, pria tampan dengan rambut berwarna coksu itu sedikit mencuri perhatian, selain tampan Dareen tampak Coll, ditambah anting sebelah pokoknya keren abis
Danish melihat Dareen yang mengekor di belakang nya.
" Kamu ngapain....
Belum selesai dengan pertanyaan nya, Dareen sudah menunduk di hadapannya.
Dareen membenarkan ikat sepatu Danish yang lepas, membuat mereka yang melihat saling berbisik.
" Siapa yaa?? kok perhatian banget sama Dokter Danish??"
" Wahh cowok yang romantis, Baper lihatnya!!"
" Jangan-jangan itu teman Dokter Danish dari Thailand!! apa jangan-jangan Dokter Danish Gay!!"
Danish mengepalkan tangannya, di negara orang saja Danish tak pernah mendengar celotehan memalukan seperti itu, mengapa di negara sendiri mulut orang sekotor dan sembrono itu??
" Udah aku pulang dulu!!" Dareen memeluk Danish tiba-tiba membuat Danish memekik.
Sebelum berlalu Dareen sempat mengedipkan mata sebelah untuk Danish membuat Danish menatapnya tajam.
Ini rumah sakit, jangan bilang Dareen akan merusak reputasi nya di sini dengan ulah tak layak seperti itu, selama ini cukup orang menilai nya orang salah kelamin jangan sampai ada lagi yang menilai nya suka sesama jenis.
Dareen yang rencananya berjalan dengan lancar bersiul-siul memasuki mobil
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
oyen
ya begitu lah warga +62
2022-07-04
0
Maulida
ya ampun dareen bikin ketawa
2022-04-16
0
Asri
aku gak bisa nahan ketawa thor 😂😂😂🤭
2021-11-28
1