" Kak pinjam baju!!" suara Cleo memecah keheningan di meja makan.
" Kamu tu memang nggak pernah ada persiapan kalo bepergian!!" suara James terdengar menghakimi sang Adik sepupunya.
" Koper kesayangan aku di rusaknya !!" bela Cleo menunjuk ke arah Gabby.
James melirik Gabby dan di balas Gabby dengan cengiran
" CK' kalian ini!!" gerutu James.
" Kamu bisa pake pakaian Danish atau Dareen Cleo!!" Damar ikut menanggapi.
" Ya!!" jawab Dareen singkat.
" Beneran ??" tanya Cleo kembali memastikan, selama ini pakaian milik Dareen itu selain bermerek model nya juga keren dan trendy jelas Cleo mau.
" Emm!!" Angguk Dareen sambil melanjutkan makan nya.
Sedangkan James, Daffa, Diffa dan Gabby hanya berdecak asal, mereka iri, mengapa Dareen bisa akur dengan Cleo sedang dengan mereka tidak?.
Dareen sendiri tidak perlu repot-repot melirik ke arah sepupunya, melanjutkan makan tanpa perduli sekitar.
" Uhuk"
Tiba-tiba Bunda nya tersendak
Damar, Danish, Dareen langsung menyodorkan gelas air putih untuk Bening bahkan telapak tangan Damar dan Dareen menepuk pelan punggung Bening, Danish yang di hadapan Papa nya langsung menghampiri Bunda nya.
Kelima pasang mata itu menatap penuh kekaguman.
" Bunda tidak apa-apa!!, Mas ING ngak papa!!" Bening menatap ke-tiga nya bergantian.
" Lanjutkan makan Kalian!!"
tutur Bening.
Ketiganya mengangguk, Danish pun kembali ketempat duduknya.
" Kekasih kalian pasti beruntung mendapatkan pria penyayang seperti kalian!?" Gabby berkomentar dengan menatap bergantian adik sepupunya
" Kalian udah punya pacar??" Daffa turut kepo
Semua mata tertuju pada wajah keduanya
Danish hanya mengeleng ringan, sedang Dareen cuek bebek, sekedar mengangkat wajah saja tidak.
---------------
Cleo keluar dari kamar Dareen dengan wajah bahagia nya, sepasang sepatu dan kaos bermerk sudah berada di tangan nya, bukan pinjam. Melainkan Dareen memberikan yang baru untuk nya.
Daffa, Diffa, Gabby, dan James berdecih mereka berempat nyelonong masuk ke kamar Dareen.
Di dalam kamar Dareen sedang menyusun papar bag
Melihat kedatangan mereka alis Dareen menungkik sebelah .
Tanpa mau basa-basi Dareen menunjuk lima bingkisan di atas tempat tidurnya.
Dareen ini memang paling muda di antara mereka tetapi uang yang di dapatkan dari pekerjaan nya empat sampai lima kali lipat gaji para sepupunya, meskipun mereka sudah bekerja masing-masing, tetapi Dareen tak pernah lupa untuk membelikan buah tangan untuk ke empatnya
Mengapa??
Sang Bunda pernah berkata, saudara yang sebenarnya itu setelah dewasa, bukan saat mereka masih anak-anak, ketika masih kecil kebiasaan bersama itu karena memang kita belum ada kegiatan belum ada kehidupan sendiri, sedangkan saat kita dewasa, saat kegiatan mulai mengikis waktu dan jarak tetapi kita masih meluangkan waktu untuk bersama itu baru saudara sejati.
Sebenarnya bukan hanya perkataan Bunda nya, tetapi mereka juga melihat contoh nyatanya.
Bunda nya tiga bersaudara, setiap ada kesempatan mereka selalu kumpul, membawa para anak mereka untuk saling mengenal, kedua Om nya begitu menyayangi Bunda nya, bahkan Tante nya pun sama, itu sebabnya hingga kini persaudaraan mereka masih begitu erat, saling berbagi, saling menyambut itu hal yang biasa.
Di jaman milenial seperti saat ini jarak bukan alasan untuk bisa kembali berkumpul, pada dasarnya Dareen bukan membenci atau tak suka pada para sepupunya, hanya menurut Dareen suka atau sayang itu tidak perlu terlalu di tunjukkan, toh selama mereka saling berkomunikasi saling tau keadaan satu dengan yang lain itu kan sudah cukup, yang paling utama adalah kedua orang tuanya.
Lihatlah ke empatnya malah sibuk membuka hadiah dari Dareen, tingkah mereka kayak anak SD padahal mereka semua lebih dewasa dari Dareen.
" Untuk Papa dan Mama biar aku bawa ya Reen??"
Suara Gabby membuat Dareen menoleh.
" Untuk Papa dan Mama ku biar kak James ajah yang bawa!!" giliran Diffa yang bicara.
" Emm!!" gunam Dareen, matanya menelisik tempat tidurnya yang saat ini malah dibikin ajang santai ke empat sepupunya.
Bukanya langsung pada keluar mereka malah tidur-tiduran di atas tempat tidur Dareen yang super jumbo itu.
Kenapa ranjang Dareen super jumbo?? karena Dareen saat tidur suka gelundung, banyak polah gitu.
Dareen memilih pergi ke kamar Kaka nya seperti biasa Dareen langsung nyelonong masuk tak perlu repot ketuk pintu.
Danish yang baru mandi cukup kaget melihat Dareen yang tiduran di atas tempat tidurnya.
Satu hal lagi yang unik dari Dareen ini, Dareen hidupnya tak pernah lepas dari kaos kaki, hanya ketika mandi dan sholat saja Dareen meninggalkan benda itu.
"Why??" Danish mengenakan kaos putih polos dan celana santai menghampiri adiknya yang menatapnya dari ujung kaki hingga ujung kepala.
"You are beautiful, how come??"
" CK' !!" Danish berdecak seraya menjatuhkan pantatnya di samping tubuh Dareen.
" Kamu lebih cocok jadi wanita tau ngak kak??, wajah Kaka itu Bunda banget!! andai postur tubuh Kaka mini kayak bunda udah DECH cewek banget, mana kulit Kaka putih banget lagi, coba Kaka orang lain bisa jatuh cinta aku ha-ha-ha!!" cerocos Dareen yang mendapat timpukan bantal dari Danish.
" Apa rencana mu setelah ini Reen??"
" Jaga Bunda, bukankah itu janji kita dulu saat kita akan kuliah di luar negeri??"
" Emm, tetapi maksudnya kegiatan di luar itu, bener mau gantiin posisi Papa??"
" Iya, apa lagi?? Papa sekarang sudah waktunya istirahat!!" lirih Dareen.
" Bahkan sepertinya besok aku akan langsung terjun ke kantor, kata Papa perusahaan Om Adnan ingin bekerja sama dengan perusahaan kita!!" tambah Darren
" Semangat untuk mu Reen!!" Danish menepuk bahu Dareen.
" Kalau Kaka??"
" Masih belum langsung bisa bekerja, tunggu berkas dan lain sebagainya, maklum saja banyak hal yang harus di pastikan sebagai Dokter Junior!!"
" Junior di dini, senior super di sana, heleh, yakin beberapa bulan saja karir Kaka bakal melejit!!"
Danish tertawa kecil.
" Pembisnis dan seorang Dokter itu beda Reen, karir dan prestasi Dokter ya gitu-gitu aja!!"
" Ahh iya juga sich!! eh kak sejak kapan Kaka memiliki tahi lalat di samping mata??" Dareen meraba tahi lalat di wajah Danish.
" Dari dulu Reen!!" Danish hanya menepuk punggung tangan Dareen.
" Gila, berdebar jantung ku meraba wajah mu kak!!'
"Pletak"
Danish menjitak kepala adiknya yang bicara sembrono.
" Jangan bilang kamu ada kelainan seksual Reen!!"
" Mungkin!!" jawab Dareen acuh sembari melangkah keluar kamar Kaka nya dengan wajah menahan tawanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
oyen
ING apa sih thor kepanjangan nya
2022-07-04
0
~🌹eveliniq🌹~
salken ya dari Find the Perfect Love
2022-03-19
0
Nur Hidayat
lucux mereka
2021-11-23
0