Masih ditempat yang sama Sofya berdiri melongo sembari menatap keluarga Hermawan yang berada di rumahnya sekarang.
Kenapa mereka bisa ada disini,Batin Sofya.
"Silahkan masuk!"Pinta Sofya.
Mereka semua masuk ke dalam rumah Sofya lalu duduk di sofa,Lidya baru saja keluar dari kamar seketika terkejut melihat mereka sudah berada di rumahnya sekarang.
Sejak kapan mereka ada disini,mana penampilanku seperti ini lagi,Batin Lidya.
Lidya tersenyum malu sembari mengangguk kecil ke mereka,Sofya membawa masuk Lidya ke dalam kamar sebelum itu.
"Aku sama Mamah mau ke kamar dulu sebentar"
Mereka berdua masuk ke dalam kamar, sementara Keluarga Hermawan menunggu di ruang tamu,pembantu Sofya memberikan mereka minum dan juga makanan ringan.
"Silahkan di minum dulu"Ucap ramah pembantu Sofya.
Mereka hanya tersenyum lalu meminum sedikit minuman yang pembantu Sofya berikan,Rendra sebenarnya malas dan bosan berada di rumah Sofya.
Lama banget sih mereka,ngapain aja sih di kamar,Batin Rendra.
Kamar Lidya.
Setelah menutup pintu kamar,Lidya menarik tangan Sofya.
"Kok bisa sih mereka udah ada disini?"Tanya Lidya dengan nada lirih.
"Aku juga gak tahu Mah,tiba-tiba aja tadi mereka sudah sampai kemari"Sahut Sofya.
"Mana penampilan Mamah jelek begini lagi"
"Ya udah ayok kita siap-siap dulu"
Mereka pun bersiap-siap agar terlihat lebih rapi dari sebelumnya,setelah bersiap mereka keluar dan berjalan menghampiri keluarga Hermawan yang masih duduk di sana.
"Maaf lama yah"Ucap Lidya tidak enak hati.
"Iya gak papa"Sahut Winda.
"Kira-kira ada apa yah kedatangan kalian ke sini,seperti mendadak banget?"
"Langsung saja yah kedatangan kami kemari, ingin menjodohkan Sofya dengan anak saya Rendra!"
Tentu saja mereka berdua sangat terkejut.
Yang bener saja aku di jodohkan sama Rendra, awh benar-benar sebuah keberuntungan untuk ku,Batin Sofya.
"Oh saya sih terserah Sofya saja,karena Sofya yang akan menjalankannya"Sahut Lidya
"Yah kalian tahu sendiri kan,Rendra sudah menikah dan belum mempunyai anak,jadi aku ingin Sofya menikah dengan Rendra walaupun hanya di jadikan istri kedua"Ucap Winda terus terang.
Gak papa lah jadi istri kedua,setidaknya aku bisa menjadi menantu dari keluarga kaya raya,Batin Sofya.
"Gimana Sof?"Tanya Lidya.
Sofya hanya mengangguk malu dan menundukkan kepalanya sembari sekilas menatap wajah Rendra.
"Alhamdulillah"Ucap Lidya dan juga Winda.
"Jadi kapan pernikahan mereka akan di selenggarakan?"Tanya Lidya.
"Soal pernikahan biar kami yang urus semuanya,yang jelas pernikahan akan diselenggarakan minggu depan"
"Apa tidak terlalu cepat?"Tanya Lidya dengan nada sedikit terkejut.
"Lebih cepat kan lebih baik"
Memang lebih cepat lebih baik,Lidya hanya mengangguk dan menatap Sofya dengan tersenyum senang.
Karena hari sudah malam keluarga Hermawan pamit untuk pulang.
"Gak sabar yah kita nanti jadi besan"Ucap Lidya sembari berjalan mengantarkan mereka keluar rumah.
"Iya doakan saja semoga semuanya lancar"Sahut Winda.
Mereka semua pun pergi meninggalkan rumah Sofya,setelah melihat mobil keluarga Hermawan tidak terlihat lagi mereka berdua saling berpelukan bahagia.
"Akhirnya sebentar lagi kita akan jadi orang kaya!"
Beberapa hari kemudian.
Tiba lah hari pernikahan antara Sofya dan Ariel hari yang selalu Sofya tunggu-tunggu,terlihat di kamar pengantin pria Gea sedang merapikan baju Rendra.
Rendra terus menatap wajah cantik Gea yang masih saja bisa tersenyum padahal ini hari menyakitkan bagi Rendra.
Bagaimana bisa kamu setegar ini,aku tahu jika hati mu pasti sangat sedih,Batin Rendra.
Cupp!
sebuah kecupan mendarat di kening Gea,Gea sedikit tersipu malu ia langsung menundukkan kepalanya.
"Kenapa?"Goda Rendra.
"Apaan sih,dah lah sekarang kamu sudah siap!"Ucap Gea membalikan badan Rendra menghadap ke cermin.
"Ganteng kan sekarang!"
"Bukannya aku udah ganteng dari dulu masa kamu gak tahu sih"Ucap Rendra tak terima akan ucapan Gea tadi.
"Iya deh,suamiku yang ganteng nya sedunia, sekarang makin ganteng kan"
"Jelas dong,siapa dulu yang merias"Ucap Rendra mencubit hidung Gea.
Aku tahu kamu pasti memikirkan aku dan nanti kamu bakalan tidak fokus sama pernikahan mu,untuk itu aku berusaha tegar dan membuatmu bahagia walaupun hanya sebentar,Batin Gea.
Beberapa jam kemudian pengantin pria dan pengantin wanita duduk di pelaminan dengan tangan Rendra menjabat ke penghulu.
"Saya terima nikahnya Gea Lestari bin Abdul deng-"
Semua orang kebingungan kenapa istri pertama Rendra yang disebutkan bukan Sofya calon istri keduanya.
"Apa jangan-jangan dia terpaksa menikah lagi,dan sebenarnya dia sangat mencintai istrinya"Bisik para tamu.
Gea juga bingung kenapa Rendra menyebutkan namanya bukan Sofya,Winda mendekat kepada Rendra.
"Kamu jangan malu-maluin dong,fokus!"Bisik Winda.
Sofya hanya terdiam walaupun sebenarnya ia sedikit sedih,tapi tidak apa-apa setidaknya nanti ia menjadi menantu dari keluarga Hermawan.
"Gimana kita lanjutkan?"Tanya Pak penghulu.
"Iya"Sahut Rendra.
Rendra menatap Gea sebentar sebelum melanjutkan mengucapkan akad nikah,Gea tersenyum mengangguk kepada Rendra.
"Kamu pasti bisa"Lirih Gea.
Rendra pun juga tersenyum lalu kembali menjabat tangan penghulu.
"Saya terima nikahnya Sofya Saraswati bin Toni dengan mas kawin seperangkat alat sholat dibayar tunai!"
"Bagaimana para saksi?"
"Sah!!"
Tidak bisa dipungkiri air mata Gea menetes setelah tadi ia berusaha menahan air matanya,ia sudah tidak kuat melihat Suaminya bersanding di pelaminan dengan wanita lain ia pun pergi ke kamar mandi.
Rendra yang melihat Gea pergi hendak menyusul,tetapi di tahan oleh Winda,pengantin saling bertukar cincin.
Sofya mencium tangan Rendra dan Rendra mencium kening Sofya walaupun hanya sekilas.
Di dalam kamar mandi Gea menangis sesenggukan jujur sekarang ia sudah tidak kuat melihat semuanya yang sudah terjadi.
"Kenapa harus ada wanita lain di rumah tanggaku"Ucap Gea dengan menggepal kan kedua tangannya.
Di luar pintu kamar mandi terlihat Lidya yang masuk ke dalam kamar mandi dan menghampiri Gea yang sedang menangis disana.
"Kasihan yah di madu sama suami sendiri"Ucap Lidya.
Gea melihat sekilas Lidya yang sedang berdiri di sebelahnya dengan menatap sinis Gea.
"Ngapain Tante kemari!"
"Loh emangnya salah Hah,ini kan kamar mandi umum!"
Gea tidak menjawab ia mengibaskan air matanya dan hendak pergi dari sana.
"Kalau aku jadi kamu pasti malu banget,udah lama menikah tapi belum ngasih keturunan huh menyedihkan"
"Iya mungkin menyedihkan,tapi aku yang menjalankan semuanya jadi Tante tidak usah ikut campur"Sahut Gea dan pergi keluar dari kamar mandi.
"Sialan berani menjawab aku rupanya dia"Pekik Lidya tidak percaya jika Gea berani menentang dia.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
𝕹𝖚𝖗𝖚𝖘𝖞𝖘𝖞𝖎𝖋𝖆
Sungguh dalam luka ini, Mas Rendra. kau duakan aku..
🤧🤧🤧🤧🤧
#PA
2021-12-14
1
Cerita Aveeii
sabar gea
2021-12-12
1
mikakayy_
dari pada menimbulkan fitnah ya
#penaautoon
2021-12-12
0