Selama ini apabila aku keluar rumah, maka paman akan menyuruhku untuk memakai masker untuk menutupi sebagian wajahku. Paman khawatir apabila itu tidak dilakukan maka akan mengundang banyak kejahatan untuk diriku. Menurut paman, aku terlalu cantik untuk menjadi orang pas-pasan yang hidup susah yang kerjaannya tiap hari naik angkot dan bekerja jadi pesuruh. Sepantasnya aku tuh naik mobil pribadi dan bekerja sebagai artis atau model yang memang mengandalkan kesempurnaan fisik. Mendengar omongan paman, aku sering tertawa.
"Ada-ada aja paman ini. Mana ada yang mau nonton sinetron yang aku bintangi nanti soalnya khan aku orangnya butek paman....nggak kinclong kayak artis kebanyakan."kataku sambil terbahak menertawakan impian paman.
"Bisa aja khan, nak. Apalagi betul.kata pamanmu. Kamu cantik, kulit putih, tinggi semampai." Bibi ikut menimpali.
"Maksud bibi, Semeter tak Sampai yah". Jawabku.
"Bener loh nak. Anaknya Bu Sarjo yang diujung itu aja yang wajahnya pas-pasan, bisa ikut main sinetron." kata bibi lagi.
"Iya bi. Tapi anaknya Bu Sarjo cuman dua kali muncul dari 95 episode sebagai tukang sayur keliling".
"Iya khan tetap namanya main sinetron dan masuk TV." Bibi tak mau kalah berargumen.
"Udahlah bu. Ngga baik membanding - bandingkan seseorang dengan orang lain karena orang memiliki rejeki dan takdir masing-masing. Ngga bisa disamain." Paman ikut berkata.
"Iya pak. Aku khan sekedar memberitahu."
"Nak, kamu capek ngga" tanya bibiku lagi.
"Ngga, bi. Kenapa?".
"Bantu bibi antar kue pesanan Bu Wira di Jalan XX yah, nak. Pake motor pamanmu dulu."
"Pesanannya banyak ngga, bi? Kalau ngga, nanti aku antar sekalian ke tempat kerja. Sekitar jam 12an."
"Iya boleh, nak. Hanya dua kresek saja. Katanya sih mau dipake pengajian jam 3 sore."
"Okay, bi." Kataku dengan riang sambil memeluk bibi kesayanganku ini yang sudah aku anggap seperti ibuku sendiri.
Bibi terharu melihat Alin yang selalu riang walaupun hidup susah. Selain cantik, Alin juga anak yang baik dan mandiri, tidak pernah menyusahkan mereka. Tidak seperti kedua anaknya yaitu Sari dan Sara yang bawaannya manja dan malas. Usia Sari lebih tua 2 tahun dari Alin. Dia sekarang sementara kuliah. Sedangkan Sara masih SMA kelas 1. Kedua anaknya tidak pernah mau membantu pekerjaan di rumah. Kalau di rumah, bawaannya main HP saja. Setelah bosan di rumah, dia akan hang out bareng teman-temannya. Urusan pakaian mereka pun dikerjakan oleh Alin. Paman dan Bibi sering melarangnya akan tetapi Alin kekeuh tetap melakukannya karena dia berpikir kalau inilah salah satu yang bisa dia bantu untuk paman dan bibinya.
…………………………………………………………………………………
Sekitar jam 11 siang, di tempat lain yaitu di bandara internasional SH, tampak seorang lelaki tampan berjalan keluar dengan angkuhnya dari Personal Lounge Airport. Kacamata hitam bertengger anggun di hidungnya yang mancung khas bule. Kulit putihnya bersinar terkena pantulan cahaya matahari. Badan tegap dan tinggi dibungkus oleh setelan jas mahal karya rancangan desainer terkenal. Tampilan yang membuat para lelaki dan ibu-ibu, iri dan berdecak kagum serta membuat para wanita menjerit histeris. Tangan kanannya memegang ponsel mahal sedangkan tangan kirinya dimasukkan ke saku celana.
Di sampingnya tampak seorang lelaki yang juga tak kalah tampannya berjalan mengikuti atasannya itu sambil membawa sebuah tas kerja.
Lelaki itu adalah Keanu Gibran Pradana dan sang asisten Reza Adrian. Mereka barusan tiba di tanah air sehabis dari Paris untuk urusan bisnis dan sekaligus mengunjungi Irene, tunangannya yang sedang mengembangkan kariernya di negara mode dunia tersebut.
Setelah keluar dari Airport Lounge, mereka di sambut oleh seorang sopir yang langsung membukakan pintu sebuah mobil mewah yaitu Aston Martin Rapide kepada tuannya yang bermuka kaku itu.
Begitu memasuki mobil, Keanu langsung menghempaskan tubuhnya ke kursi mobil tersebut lalu menarik nafas panjang pertanda lelah. Memang sih perjalanan dari Paris ke Indo melelahkan karena menghabiskan waktu sekitar 16 jam. Walaupun mereka menaiki pesawat pribadi tapi tetap saja itu melelahkan. Apalagi selama di Paris, Keanu kurang istirahat dikarenakan siang hari dia mengurusi bisnisnya dan malam hari dia menghabiskan waktunya bersama Irene di hotel. Ahhhhh, begitu melelahkan tapi mengasikkan..🤔
Sang asisten hanya menatap acuh pada atasannya yang sekarang menyandarkan kepala ke kursi dan menutup matanya. Reza malas mengomentari kelakuan atasannya itu karena dia pun lelah. Masih mending bossnya itu, sewaktu di Paris, kalau pulang kerja ada tunangannya yang mijitin atas bawah. Lah....kalau dia yang jomblo akut, gimana coba....
……………………………………………………………………………………
Please Like dan Comment-nya yah....biar author tambah semangat nulis ceritanya. 😘😘🤗🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Conny Radiansyah
ceritanya menarik ... lanjut
2021-12-18
1
yuuki
cerita ny udh asik aja Thor 🤗 tetap cemungut untuk berkarya ok 👍👍👍
2021-12-17
1