Hampir saja..........

Jam menunjukkan pukul 11.45, Alin pun bergegas mengambil 2 buah kresek yang ada di atas meja. Dia harus mengantarkan dulu kue pesanan ini sebelum ke kantor. Dia harus tiba di kantor paling lambat jam 1 siang karena kemarin dia meminta ijin datang terlambat.

Setelahnya Alin meminta ijin ke bibinya untuk segera berangkat.

"Bi, aku berangkat dulu yah !" teriakku.

"Ngga makan siang dulu, nak?" terdengar sahutan bibi dari arah dapur.

"Ngga dulu deh, bi. Aku makan di kantin kantor aja. Takutnya nanti telat nyampenya."

"Iya nak. Hati-hati di jalan."

Setelah aku memakai sepatu sneaker andalanku, lalu berlari keluar rumah. Kebetulan rumah susun yang di tempati pamanku berada di lantai 1, jadinya kami tak perlu repot-repot naik turun tangga. Tinggal keluar pagar aja, udah nyampe jalan depan rusun. Setelahnya jalan lagi sekitar 100 meter untuk sampai di halte bus. Setibanya di halte, aku harus menunggu beberapa menit hingga bus datang. Sambil menunggu bus, untuk menghilangkan kebosanan, aku mengeluarkan HP jadulku yaitu Samsung Galaxy J1 Ace yang sudah lecet-lecet bodynya dan layarnya tampak sudah ada retakan tapi masih berfungsi baik apalagi kalau hanya sekedar untuk mengirim dan menerima panggilan.

Tidak lama kemudian, bus datang dan akupun berangkat menuju ke jalan XX untuk mengantarkan kue orderan Bu Wira. Kebetulan rumah Bu Wira searah dengan tempat kerjaku. Tinggal jalan kaki sekitar 15 menit dari rumah Bu Wira, maka akan sampailah di tempat kerjaku.

Setelah mengantarkan pesanan tersebut, akupun berjalan cepat-cepat ke tempat kerjaku karena jam sudah menunjukkan pukul 12.40.

Setibanya di pertigaan jalan, terdapat lampu lalu lintas dan aku melihat lampu hijau untuk menyeberang bagi pejalan kaki sementara menyala. Akupun cepat-cepat berlari ke sana agar bisa ikut menyeberang secepatnya tanpa perlu menunggu lampu hijau berikutnya.

Tapi sayangnya, pas aku di tengah-tengah jalan, lampu lalu lintas itu berganti merah. Aku melihat dari arah samping tampak sebuah mobil sedan berwarna hitam tampak melaju agak kencang. Aku bingung harus bagaimana. Haruskah aku berlari ke depan ataukah kembali ke belakang. Di tengah kebingunganku, mobil itu hampir menabrakku. Tapi akhirnya sopir itu berhasil menarik rem tepat waktu menyebabkan mobil itu berhenti mendadak dan memperdengarkan bunyi decitan yang keras dari gesekan paksa rem, ban dan aspal.

Aku yang kebingungan akhirnya tersadar dan menatap seseorang yang keluar di kursi pengemudi.

"Anda tidak apa-apa, nona?" tanya laki-laki itu dengan raut wajah yang tampak khawatir. Aku hanya menggeleng karena masih shock.

"Silahkan anda ke tepi jalan dulu nona. Saya akan menepikan dulu mobil majikan saya." tanpa menunggu jawabanku, laki-laki itu bergegas kembali ke mobilnya.

"Hampir saja..........." Gumamku sambil melanjutkan berjalan secepatnya tanpa menghiraukan apa yang tadi lelaki itu katakan untuk menunggunya di tepi jalan. Yang ada di pikiranku sekarang adalah kekhawatiranku untuk terlambat tiba di kantor.

………………………………………………………………………………

Sedangkan laki-laki itu kembali ke mobilnya. Begitu masuk, dia kelihatan tegang.

"Anwar, kamu kenapa sih? kenapa ngerem mendadak tadi?" tanya laki-laki yang duduk di belakang yang tak lain adalah Keanu. Setelah dari bandara tadi, dia minta langsung diantar ke kantor Pradana Group karena ada pekerjaan yang harus dia selesaikan. Dia hampir tertidur saat dia tiba-tiba kaget dan terpental ke depan dikarenakan mobilnya berhenti mendadak. Pada saat tersadar dari kekagetannya, dia akan bertanya ke sopirnya tapi ternyata dia sudah tidak ada dan pintu mobil bagian pengemudi sudah terbuka. Tidak lama kemudian Anwar pun kembali. Sebelum dia menjawab pertanyaan majikannya, dia terlebih dahulu menepikan mobil yang dikendarainya agar tidak menyebabkan kemacetan..

"Anu tuan. Tadi itu saya hampir menabrak seseorang yang sedang menyeberang jalan." jawabnya setelah memarkirkan mobil dengan baik di pinggir jalan.

"Terus bagaimana? Orang itu minta ganti rugi berapa?"

"Ngga tuan. Saya belum sempat berbicara dengan orang itu. Saya menyuruhnya menunggu di tepi jalan."

"Terus....mana orangnya?" Reza yang kemudian bertanya.

"Saya belum tahu tuan. Sebentar....saya keluar dulu untuk menemuinya." Jawab Anwar kembali kemudian dia bergegas turun. Setelahnya dia mencari sosok yang tadi hampir di tabraknya. Akan tetapi dia tidak menemukan orang tersebut. Keanu heran melihat sopirnya itu hanya berdiri saja di pinggir jalan sambil menengok ke sana kemari.

"Rez, kamu turun bantuin Anwar. Kalau bisa cepat selesaikan karena aku masih banyak urusan." Keanu berkata kemudian dia mengambil Ipad yang ada di sampingnya dan mulai serius membaca email yang ada di inboxnya.

Tanpa menjawab, Reza langsung membuka pintu mobil lalu turun dan berjalan mendekati Anwar.

"War, mana orangnya?"

"Maaf tuan, saya tak menemukannya..Padahal tadi khan saya menyuruhnya untuk menunggu di pinggir jalan."

"Yah sudah...Kalau dia tidak ada berarti tidak ada masalah dong. Ayo kita kembali ke mobil sebelum si boss ngamuk."

Setelah mendengar perkataan Reza, tanpa basa basi, Anwar melangkah kembali ke mobil dan setelahnya dia melanjutkan perjalanannya untuk mengantarkan majikannya ke kantor.

………00…00…………00…………………00……0000…………

Please Like dan Commentnya yah........😎

Terpopuler

Comments

Conny Radiansyah

Conny Radiansyah

alhamdulillah, ga kenapa" Alin

2021-12-18

1

yuuki

yuuki

masih di sini Thor 🤗🤗

2021-12-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!