Perpisahan

Sassya terus berjalan meninggalkan gedung restoran hingga akhirnya sampai di tepi jalan raya. Dirinya sedang menunggu angkutan umum yang lewat,namun setelah tak lama setelahnya sebuah mobil berhenti di depannya.

Sassya tentu kenal pemilik mobil ini. Kaki nya sudah mundur perlahan bersiap untuk lari,namun ia malah tersandung kakinya sendiri.

"Auchh!!" Pekik Sassya saat merasa kakinya beradu dengan aspal.

"Makanya jangan suka lari,lo kayak anak kecil tau." Pemilik mobil yang tak lain adalah Rama itu segera membantu Sassya berdiri.

"Tuh kan,kaki lo jadi lecet. Buruan masuk mobil,kita ke indomaret buat beli plester."

Sassya menggeleng."Luka kecil doang,di siram air juga langsung sembuh."

"Ckk...teori dari mana itu?" Rama berdecak heran."Yang ada luka lo makin perih."

Tanpa ba bi bu lagi,Rama langsung mengangkat tubuh Sassya dan memasukkannya ke dalam mobil.

"Hari ini kita jalan-jalan,gue bakalan traktir lo. Hitung-hitung buat perpisahan,lo pengen gue balik ke Surabaya kan??" Tanya Rama dengan suara lirih. Sebenarnya ia tidak rela meninggalkan gadis ini.

Sassya langsung menoleh dengan wajah antusias."Lo serius tentang ucapan lo?"

Rama mengangguk.

"Akhirnya lo sadar juga kalau gue bukan cewe yang pantas buat lo." Sassya berbicara dengan sumringah.

Aneh sekali gadis satu ini,jika biasanya seorang gadis akan membanggakan dirinya di depan seorang pria yang menyukainya. Maka Sassya adalah sebaliknya.

"Sesenang itu reaksi lo? Atau selama ini lo emang pengen gue pergi?"

Sassya mengangguk."Gue kasian sama ortu lo,punya anak gila kayak lo. Udah tau gue aib,masih aja di kejar. Gue sama sekali gak pantes di perjuangin dan lo satu-satunya cowok gila yang suka sama gue."

Rama hanya diam mendengar ucapan Sassya. Memang benar kata Sassya,dia ini gila. Jika di pikir dua kali,mana ada pria yang sudi mencintai  gadis dengan masa lalu seburuk Sassya. Tapi mau bagaimana lagi,ia juga tidak bisa mengontrol perasaannya.

Mobil akhirnya melaju dengan kecepatan sedang,di dalam mobil Sassya tak henti-hentinya mengoceh memperingati Rama agar mencari wanita yang jauh lebih baik dari dirinya,ia juga mewanti-wanti agar Rama tak lagi memikirkannya jika nanti sudah tiba di sana. Saking konyolnya Sassya sampai meminta Rama untuk cuci otak agar lupa ingatan.

♡♡♡

Di sisi lain Aska yang kini tengah menyetir mobil,tiba-tiba mendapat pesan dari sekretarisnya.

"Tuan nona Michelle membatalkan kerjasama dengan perusahaan kita. Beliau juga menarik kembali uang 30 miliyar yang kemarin sudah dikirim."

Isi pesan yang dikirim Alex pada Aska berhasil membuat pria itu menginjak rem mendadak. Sungguh hal itu bagai bencana,habis sudah harapannya untuk membangun hubungan baik dengan pemilik perusahaan multinasional terbesar se-Asia tersebut.

Berharap masih ada sedikit harapan, Aska buru-buru menelpon kembali asisten pribadinya itu. Begitu panggilan tersambung Aska langsung berbicara.

"Halo Alek,apa tidak ada harapan sama sekali?? Tidak bisakah kita mendatangi nona Michelle untuk meminta maaf,aku juga harus menjelaskan apa yang terjadi tadi!! Mungkin dengan begitu beliau akan mengerti."

"Saya rasa tidak tuan,anda harusnya sudah tau bagaimana kepribadian nona Michelle. Selama ini,orang mengenalnya sebagai orang yang sangat tegas dan tepat waktu. Jika ia mengatakan sekarang,maka harus sekarang. Jika ia mengatakan tidak maka artinya tidak."

"Ckk sial sekali!! Ini semua karena wanita itu. Aku tidak mau tau,kau datangi cafe tempat kita bertemu klien tadi siang. Tanyakan nama pelayan yang sudah membuat masalah denganku tadi. Cari tau semua tentang dia dan bawa padaku."

Setelah memberi perintah panjang lebar,Aska langsung mematikan telepon begitu saja dan kembali mengemudikan mobilnya. Ia memantapkan dirinya untuk mendatangi William.Corp secara langsung.

♡♡♡

Setelah perjalanan yang memakan waktu hampir satu jam,mobil Aska akirnya tiba di parkiran kantor William.Corp. Saat itu jam sudah mebhunjukkan pukul 15.00.

"Permisi,apa saya bisa bertemu dengan nona Michelle?" Aska langsung bertanya to the point pada resepsionis yang berjaga di loby kantor.

"Maaf pak,apa sebelumnya sudah membuat janji temu?"

"Emm,sebenarnya sudah. Tapi tadi di jalan saya sedikit mengalami masalah,jadi agak terlambat menemui beliau."

Mendengar kata 'terlambat', resepsionis tadi sedikit ragu untuk mengizinkan pria di depannya ini masuk.

"Maaf pak,tapi sepertinya anda juga tau kalau nona..."

"Iya saya tau nona Michelle tidak suka orang yang terlambat. Tapi saya benar-benar harus menemui dia!!"

Melihat orang yang di depannya ini cukup keras kepala,akhirnya resepsionis tadi menyerah.

"Baik pak,saya akan menghubungi nona Sandra dulu. Kalau nona Sandra mengizinkan,baru anda boleh masuk menemui nona Michelle."

Aska mengangguk paham,ia membiarkan resepsionis tadi menelpon Sandra.

"Sudah pak,anda boleh masuk. Liftnya ada di sana,ruangan nona Michelle ada di lantai lima...."

Ujar resepsionis tadi memberitahu Aska dimana ruangan Zee berada.

♡♡♡

Sedangkan di ruangan Zee,gadis itu tengah sibuk dengan tumpukan dokumen yang tampak menggunung di atas mejanya menunggu untuk diperiksa.

Hingga beberapa saat kemudian,bunyi pintu dibuka membuat Zee kaget. Ia sudah tau siapa pelakunya,siapa lagi jika bukan temannya yang mendadak merangkap jadi asistennya itu.

Walau sudah tau siapa pelakunya, tetap saja Zee protes.

"Kan udah gue bilang,kalau mau masuk ketuk dulu!!"

"Udah tadi,lo yang gak dengar!!" Elak Sandra santai.

"Ckk,lagian ngapain lo ke sini?"

"Oh itu,di depan ada pak Aska mau ketemu sama lo."

Zee yang semula masih fokus pada berkas-berkas yang ia periksa sontak menoleh." Aska? Aska siapa?" Tanya Zee heran.

"Huh!! Dasar pikun!! Pak Aska klien yang ngajak kerjasama lo buat pembangunan taman hiburan dan danau buatan di lokasi XX."

"Manusia yang telat datang tadi siang?" Tanya Zee lagi yang di sambut anggukan oleh Sandra.

"Heh,siapa yang ngizinin dia masuk? Memang di depan gak ada penjaga?"

"Guelah!! Lagian kayaknya dia benar-benar ada halangan tadi. Setidaknya lo dengar dululah alasannya." Ujar Sandra yang di sambut tatapan malas dari Zee.

"Bentar gue panggilin orangnya." Sandra berlalu begitu saja tanpa peduli raut protes yang timbul di wajah Zee.

Sampai akhirnya pintu ruangan Zee terdengar diketuk dari luar. Dengan sedikit mengeraskan suaranya Zee berkata.

"Masuk!!" Ujar Zee dengan nada datar.

"Yah dia kumat!! Guman Sandra dalam hati. Gadis yang itu memilih keluar meninggalkan ruangan Zee.

Di dalam ruangan Aska tampak canggung menatap Zee yang belum beranjak dari tempat duduknya. Sungguh walaupun ia termasuk pengusaha kalangan atas,tapi saat berhadapan dengan gadis belia di depannya ini dia malah canggung sendiri.

"Silahkan duduk!!" Ujar Zee pendek sambil berjalan keluar dari mejanya dan berpindah duduk di sofa yang ada di tengah ruangan.

"Jadi apa maksud kedatangan anda ke sini? Bukan tadi asisten saya sudah menghubungi asisten anda? Apa

pemberitahuannya kurang jelas?"

Pertanyaan beruntun yang Zee keluarkan membuat Aska merasa terintimidasi. Namun pria itu tetap berusaha menjelaskan.

"Begini nona tadi saya mengalami masalah saat hendak ke sini. Sebenarnya saya..."

"Tuan Aska Ghatama,saya rasa anda tau saya siapa? Anda juga tau sesibuk apa saya,membuat saya menunggu lebih dari lima belas menit itu adalah kesalahan besar. Anda bisa lihat di meja kerja saya? Lihat berapa banyak pekerjaan yang harus saya selesaikan, jadi saya rasa anda paham kalau saya tidak akan membuang waktu untuk mengurus hal yang tidak penting."

"T..tapi nona..."

"Saya tidak akan memasukkan perusahaan anda ke daftar blacklist jika anda tau dimana pintu keluarnya. Saya rasa akan sangat rugi jika perusahan properti terbesar ke lima milik Ghatama malah berada di daftar blacklist karena kecerobohan pemimpin barunya. Bagaimana menurut anda PAK ASKA??"

Tanya Zee dengan menekankan ucapan di akhir kalimatnya. Aura dingin dari gadis itu makin terlihat saat ia berdiri dari duduknya.

"Silahkan pak Aska,di sana pintu keluarnya." Zee berkata dengan nada datar sambil berjalan kembali ke meja kerjanya.

Merasa perusahaannya di ambang bahaya,tak ada pilihan lain. Dengan langkah gontai Aska akhirya keluar dari ruangan Zee.

♡♡♡

Di mobil Aska memukul kemudi mobilnya dengan keras. "Cihh kenapa juga aku harus berurusan dengan wanita seangkuh nona Michelle. Entah terbuat dari apa mulutnya sampai seenaknya mengatakan urusan perusahaan ku tidak penting. Andai bukan karena dia orang yang bisa menghancurkan perusahaan papa,mungkin sudah ku hajar wajah cantiknya itu. Benar-benar menyebalkan,sepertinya tidak akan ada pria yang mau mendekati gadis seperti itu."

"Dua puluh lima tahun aku hidup,baru kali ini ada orang yang memperlakukan ku tanpa sopan santun sedikitpun. Benar-benar memalukan!!"

Aska terus mengomel di sepanjang jalan pulang ke kantornya. Andai saja tidak memikirkan perusahaan papanya lah yang akan menjadi taruhan. Mungkin tadi Aska sudah membuat perhitungan pada Zee.

Padahal Aska belum tahu saja, jika selain pintar membuat orang mati kutu. Zee juga pintar menghajar orang,jadi mungkin harus ada orang yang memberi tahu Aska agar jangan macam-macam pada seorang Azellea William Michelle.

Episodes
1 Prolog
2 Kehidupan Sulit
3 Kesalahan
4 Di Pecat
5 Perpisahan
6 Cafe VS Masa Lalu
7 Kangen
8 Peduli
9 Permintaan Untuk Menikah
10 Kepikiran
11 Mencari
12 Ketemu
13 Miris
14 Lupakan Masa Lalu
15 Hampir Ketahuan
16 Jujur
17 Taman Kota dan Orang Asing
18 Dia Adalah....
19 Kiss
20 Menikahlah Denganku
21 Hujan
22 Duka dan Dilema
23 Kau Menyetujuinya??
24 Aku Setuju
25 Curiga
26 Aska? Calon Suami?
27 Orang tua Aska
28 Bilang Pada Tuanmu
29 Apa Kau Mengenalnya?
30 Jangan Berharap Lebih
31 Rumah Doraemon
32 Ketahuan
33 Drama Makan
34 Lamaran Ulang
35 The Wedding
36 Malam Pertama
37 Bertukar
38 Kedatangan Chintiya
39 Penyelamat
40 Nama Panggilan
41 Ulah Chintiya
42 Di Kurung
43 Hukuman
44 Hati Yang Tercubit
45 Asfiksia
46 Tindakan Zee
47 Permintaan
48 Kecewa
49 Orang Jahat
50 Orang Baik
51 Belum Berubah
52 Cerita Pagi
53 Rencana
54 The Plan
55 I want U
56 Menyesali
57 Patner In Crime
58 Obat Kontrasepsi
59 Tidak Di Inginkah
60 Perubahan
61 Tespeck
62 Romantis
63 Fakta
64 Insiden
65 Tidakk!!
66 Hamil
67 Tenpat Aman
68 Mencari Keberadaan mu
69 Dokter Bilang
70 Romantic Dinner
71 Monster
72 Wiskas
73 Shadow
74 Menggugurkan
75 Tuan Aska yang Bodoh
76 Mau Tanggung Jawab
77 Percobaan Pertama
78 Ngidam
79 Banyak Perhatian
80 Meet Again
81 Finding You
82 King Of Dark Night
83 Babak Belur Boss??
84 Ngidam ? Atau Modus?
85 Tengah Malam
86 Surat Apa??
87 Masuk Perangkap
88 Sulit Dipercaya...
89 Jangan Buat Gue Marah
90 Jangan Buat Gue Marah
91 Ya Udah Terserah Lo
92 Hubungan Rumit
93 Zee benar,Aska berbahaya
94 Pergi.....
95 Hilang Tanpa Jejak
96 Di Mana Sassya?
97 Setelah Tanpa Mu..
98 Dalang
99 Kurang Ajar
100 Istriku!!
101 Berjuanglah Tuan Aska!!
102 Perjuangan Aska #1
103 Perjuangan Aska #2
104 Menjodohkan Aska
105 Suami Tampanmu Ini
106 Menemui Ibu Mertua
107 Keputusan Mommy
108 Undangan Pernikahan
109 Amarah Aska
110 Fitting Baju Pengantin
111 Menuju Pesta
112 Perjalanan Maut
113 Pelukan Sang Mantan
114 Takdir Kita
115 Melebur
116 Info Novel Baru
117 Periksa Kandungan
118 Ungkapan Cinta
119 Persiapan Penyambutan Baby
120 Baby Coming Soon
121 Gavriel Brata Ghatama
122 Takdir Bertaut (end)
123 Thanks & Thx special for Irma Herawati
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Prolog
2
Kehidupan Sulit
3
Kesalahan
4
Di Pecat
5
Perpisahan
6
Cafe VS Masa Lalu
7
Kangen
8
Peduli
9
Permintaan Untuk Menikah
10
Kepikiran
11
Mencari
12
Ketemu
13
Miris
14
Lupakan Masa Lalu
15
Hampir Ketahuan
16
Jujur
17
Taman Kota dan Orang Asing
18
Dia Adalah....
19
Kiss
20
Menikahlah Denganku
21
Hujan
22
Duka dan Dilema
23
Kau Menyetujuinya??
24
Aku Setuju
25
Curiga
26
Aska? Calon Suami?
27
Orang tua Aska
28
Bilang Pada Tuanmu
29
Apa Kau Mengenalnya?
30
Jangan Berharap Lebih
31
Rumah Doraemon
32
Ketahuan
33
Drama Makan
34
Lamaran Ulang
35
The Wedding
36
Malam Pertama
37
Bertukar
38
Kedatangan Chintiya
39
Penyelamat
40
Nama Panggilan
41
Ulah Chintiya
42
Di Kurung
43
Hukuman
44
Hati Yang Tercubit
45
Asfiksia
46
Tindakan Zee
47
Permintaan
48
Kecewa
49
Orang Jahat
50
Orang Baik
51
Belum Berubah
52
Cerita Pagi
53
Rencana
54
The Plan
55
I want U
56
Menyesali
57
Patner In Crime
58
Obat Kontrasepsi
59
Tidak Di Inginkah
60
Perubahan
61
Tespeck
62
Romantis
63
Fakta
64
Insiden
65
Tidakk!!
66
Hamil
67
Tenpat Aman
68
Mencari Keberadaan mu
69
Dokter Bilang
70
Romantic Dinner
71
Monster
72
Wiskas
73
Shadow
74
Menggugurkan
75
Tuan Aska yang Bodoh
76
Mau Tanggung Jawab
77
Percobaan Pertama
78
Ngidam
79
Banyak Perhatian
80
Meet Again
81
Finding You
82
King Of Dark Night
83
Babak Belur Boss??
84
Ngidam ? Atau Modus?
85
Tengah Malam
86
Surat Apa??
87
Masuk Perangkap
88
Sulit Dipercaya...
89
Jangan Buat Gue Marah
90
Jangan Buat Gue Marah
91
Ya Udah Terserah Lo
92
Hubungan Rumit
93
Zee benar,Aska berbahaya
94
Pergi.....
95
Hilang Tanpa Jejak
96
Di Mana Sassya?
97
Setelah Tanpa Mu..
98
Dalang
99
Kurang Ajar
100
Istriku!!
101
Berjuanglah Tuan Aska!!
102
Perjuangan Aska #1
103
Perjuangan Aska #2
104
Menjodohkan Aska
105
Suami Tampanmu Ini
106
Menemui Ibu Mertua
107
Keputusan Mommy
108
Undangan Pernikahan
109
Amarah Aska
110
Fitting Baju Pengantin
111
Menuju Pesta
112
Perjalanan Maut
113
Pelukan Sang Mantan
114
Takdir Kita
115
Melebur
116
Info Novel Baru
117
Periksa Kandungan
118
Ungkapan Cinta
119
Persiapan Penyambutan Baby
120
Baby Coming Soon
121
Gavriel Brata Ghatama
122
Takdir Bertaut (end)
123
Thanks & Thx special for Irma Herawati

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!