Sassya meletakkan nampan kosong yang tadi ia bawa ke atas meja pantry. Baru saja ia hendak beranjak ke dapur,seseorang lagi-lagi memanggilnya.
"Kamu darimana sih Sya?? Ngantar pesanan ke ruang VIP aja lama banget. Kelayapan dulu ya kamu??"
Sassya menghela napas mencoba tetap sabar."Maaf mbak Hanum,tapi tadi saya jalannya pelan-pelan karena pesanannya banyak. Takut tumpah." Ujar Sassya menjelaskan.
"Pinter ngelesnya. Udah sini,anterin minuman ini ke meja nomor 18 belas. Jangan sampai salah,saya aduin ke pak Beni kamu nanti."
"Tapi kan mbak,ini udah mau pergantian shif, jam kerja saya sudah mau habis. Saya harus sial-siap pulang."
"Masih kan? Belum habis Sassya,jangan banyak alasan ya kamu. Masih untung di terima kerja,sana cepat anterin."
Dengan terpaksa Sassya meraih nampan berisi 4 gelas minuman tersebut. Andai tak sayang pekerjaan,sudah ia pastikan ia akan menjambak wanita di depannya ini.
"Sabar Sya,sabar. Ingat mama di rumah."
Dengan langkah gontai Sassya berjalan ke luar pantry. Hari sudah beranjak siang,seharusnya ia bersiap pulang,ia lapar,ia juga haus. Tadi pagi ia tak sempat sarapan karena harus berangkat pagi-pagi,belum lagi sebelum berangkat ia harus mengurus ibunya yang sudah satu minggu ini terbaring sakit.
Setelah ini pun ia tak langsung istirahat,ia harus menggantikan mamanya bekerja. Mamanya menjadi pembantu harian di beberapa rumah yang dekat dengan tempat tinggalnya,dan sudah satu minggu ini mamanya tak bekerja karena sakit,mau tak mau Sassya lah yang harus menggantikan sang ibu.
Untung di restoran ia selalu kebagian shif siang. Jadi sore ia gunakan untuk membantu sang mama. "Krukk." Bunyi perut Sassya terdengar ketika kakinya melangkah keluar pantri. Tangannya sudah gemetar,ia memang punya maag kronis,bahkan sekarang lambungnya sudah terasa sangat perih.
Tak ada pilihan lain,ia harus buru-buru mengantar pesanan agar bisa pulang.
♡♡♡
Seorang pria bertubuh tegap keluar dari ruang VIP restoran dengan buru-buru. Dia adalah Sky Aska Ghatama,atau lebih tepatnya Aska. Pria yang tadinya di panggil tuan Sky.
Saat ini ia harus menemui seseorang tepat di jam satu siang dan orang yang harus ia temui adalah nona Michelle. Seorang pengusaha muda yang memegang kekuasan besar di kota ini bahkan hampir se Asia. Sikapnya dingin,kejam,dan juga sangat tepat waktu. Walaupun ia seorang perempuan,tak ada siapapun yang berani mengusiknya.
Karena itulah saat ini Aska begitu buru-buru. Ia tak boleh sampai terlambat,ia tak mau mencari masalah dengan pengusaha sekelas nona Michelle.
"Brukk...."
"Prang...."
Mata Aska membulat sempurna saat melihat berkas-berkas yang ia pegang terjatuh dan basah tertumpah jus di dalam gelas tadi.
Ia sedang terburu-buru saat ini dan apa ini? Ada orang yang menabraknya.
"Kurang ajar!! Kau bisa bekerja tidak?? Apa matamu buta sampai tidak melihat jika ada orang di depanmu??" Suara Aska menggelenggar memenuhi restoran tersebut membuat semua mata memandang ke arah mereka.
Dengan segera Aska memungut berkas-berkas yang ia bawa tadi berharap isinya masih bisa di selamatkan dari tumpahan air. Namun sayang,benda tersebut sudah melunak sehingga kertas di dalamnya ikut basah.
"Sial!!" Umpat Aska geram saat melihat berkas-berkas nya sudah rusak karena tersiram air.
"Tu...tuan,saya benar-benar minta maaf." Pelayan yang tak lain adalah Sassya itu tampak gugup karena baru saja membuat kesalahan.
Aska yang sudah diliputi emosi langsung mendorong gadis malang barusan hingga jatuh dan membentaknya.
"Maaf kau bilang?? Kau lihat!! Akibat perbuatanmu!! Proposal milikku rusak,kau pikir pelayan sepertimu bisa menggantinya lagi hah?!"
Aska terus mengomel membuat keributan mereka akhirnya sampai di telinga sang manager restoran. Tak lama manager restoran tadi buru-buru menghampiri keributan untuk meminta maaf.
"T..tuan Aska??" Manager restoran tadi terkejut bukan main saat mengetahui siapa orang di hadapannya saat ini.
Tentu saja ia kenal,bahkan mungkin semua orang di sini kenal pada Aska. Wajah pria itu sudah tidak asing di majalah bisnis maupun televisi,sebagai salah satu pengusaha sukses di usianya yang masih muda.
Orang ini jugalah yang memesan ruang VIP tadi. Lalu sekarang ia marah-marah membuat manager tersebut takut setengah mati.
Merasa jika karyawannya melakukan kesalahan besar. Manager tadi langsung menatap tajam karyawannya seraya meminta maaf pada Aska.
"Tuan,saya benar-benar minta maaf atas kelalaian pelayan kami. Tapi tolong jangan tutup cafe kami tuan!!" Ujar manager yang tak lain adalah pak Beni dengan was-was melihat bagaimana marahnya Aska saat ini.
"Deg..." Jantung Sassya hampir copot mendengar kata 'jangan tutup restoran' . Sudah bisa ia simpulkan seberapa besar kuasa orang di hadapannya ini.
"T...tuan saya benar-benar minta maaf....s...saya bersedia mengganti kerugian t..tuan bagaimanapun caranya." Sassya berlutut dihadapan Aska dengan wajah yang sudah pucat di iringin tangisan penyesalan.
"Cihh,kau pikir air matamu itu berguna untuk mengganti kerugianku?? Aku tidak mau tau,pecat wanita ini sekarang juga kalau tidak ucapkan selamat tinggal pada restoran ini !! Lagian untuk apa memperkerjakan orang ceroboh seperti ini!!"
"MERUGIKAN!!"
Aska menekan kalimat terakhirnya sebelum meninggalkan restoran tersebut.
♡♡♡
"Sial....sial....arghhh!!! Kenapa harus sekarang??"
Aska terus mengumpat bahkan saat sudah sampai di dalam mobil. Pria itu bahkan sampai memukul setir mobil untuk melampiaskan emosinya.
"Jam 12.45!! Ckkkk,bagaimapun aku harus ke sana. Mungkin nona Michelle bisa sedikit mengerti jika ia tau alasan yang sebenarnya."
Aska langsung mengemudikan mobilnya dengan kencang menuju cafe Xx. Bahkan pakaiannya yang masih basah karena tadi ikut tersiram air tidak ia pedulikan. Waktunya tidak banyak,hanya tinggal limabelas menit lagi.
Namun sepertinya kesialan Aska masih berlanjut. Ia malah salah memilih jalur,akhirnya pria itu terjebak macet hampir setengah jam.
"Sial....benar-benar sial!! Aku akan menghancurkan wanita itu jika aku bertemunya kembali. Awas saja!!" Umpat Aska frustasi,ia sudah tidak bisa mengontrol emosinya lagi.
Bayangkan saja sekarang sudah pukul 13.15,artinya pria itu terlambat lima belas menit dari waktu yang dijanjikan. Aska benar-benar berharap kliennya itu sedang berhalangan atau mungkin ikut terjebak macet supaya dirinya lah yang datang lebih dulu.
♡♡♡
Sementara itu sebuah cafe,di ruang VIP seorang gadis muda dengan raut wajah dingin tampak mengaduk-aduk minumannya yang tinggal setengah.
Di belakangnya ada dua bodyguard perempuan yang sedari tadi tidak lepas memperhatikan tingkah laku nona mereka. Hingga beberapa saat setelahnya,tampak seorang gadis lain dengan pakaian yang juga formal berjalan menghampiri gadis berwajah dingin tersebut.
"Dia belum datang juga??" Tanya gadis berwajah dingin tadi pada orang yang baru saja datang tersebut.
"Entah,sepertinya ada masalah di perjalanan. Tadi saya sudah menghubungi asisten pribadi tuan Aska,katanya tuan Aska sudah berangkat ke sini sedari jam 12 tadi."
"Cihh,jam 12 lo bilang?? Ayolah San,lihat sekarang jam berapa?? Dia pikir dia siapa? Sampai gue harus nunggu lebih dari limabelas menit."
Hilang sudah wibawa seorang nona Michelle,sifat tak sabarannya keluar karena merasa sudah di permainkan oleh Aska.
Sedangkan Sandra sahabat yang berperan sebagai asisten pribadinya hanya bisa berdecak sinis ketika melihat sifat kekanak-kanakan bosnya kembali keluar.
"Hiss Zee bisa gak bahasa lo di kontrol!! Kita lagi di jam kerja!!"
"Gak peduli!! Ayo pulang,kerjaan gue masih banyak. Belum tugas kuliah gue,lo mau bantu kerjain?"
"Gak makasih!!"
"Batalin aja kerjasamanya!! Tarik lagi uang yang kemarin udah di transfer. Gue gak suka berurusan dengan orang yang gak tepat waktu!!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments