pagi pun menerpa cahaya di ufuk timur telah menembus melalui jendela kamar mereka setelah mandi dan salat subuh Rey memilih untuk kembali melanjutkan tidur sedangkan Maria sibuk bergolek dalam pelukan suaminya dengan bermain handphone dan membalas pesan dari teman-teman nya yang sibuk menanyakan keberadaan bulan madu mereka
Maria merupakan salah satu karyawan di perusahan kota Bandung dan sekarang ia pun masih bekerja di sana namun selama beberapa hari ini ia mengambil cuty untuk menghabiskan bulan madunya bersama sang suami
" *Giman seru gak,,,,lancar kan wkwkwkwk" Dita
" gimana ngak lancar mereka kan menghabiskan malamnya dengan penuh cinta☺️☺️☺️" Amara*
kedua temannya sibuk merayu Maria di grup pribadi mereka ,,,,Maria ,Amara dan Dita merupakan teman satu perusahaan ketiganya merupakan gadis yang masih singgel ,namun sekarang Maria sudah menamatkan masa singgel nya dan tinggallah dua sahabatnya yang masih menahan jomblo
padahal tak seorang lelaki yang suka pada mereka apalagi pergaulan ketiganya sangat terbatas banyak sekali karyawan lelaki yang tertarik pada kepolosan mereka bertiga namun kedua temanya masih saja ingin menjalani hidup dalam status jomblo dan tak mau berfikir tentang menikah
" kamu liat apa hah seru amat " rey mendekat ke arah pipi Maria yang masih fokus pada layar handphone nya
" lagi balas chat Amara sama Dita ,,,," lagi-lagi Maria malu dan terkikik saat melihat chat mereka yang terus menyerang Maria dengan kata-kata rayuan
Rey tiba-tiba menarik handphone di tangan Maria
" sayang kamu mau ngapain aku mau balas chat mereka " Maria mau menarik kembali handphone nya namun Rey menyembunyikannya di belakang badannya
Rey pun memanggil obrolan Vidio di grup mereka saat sedang enak-enakan menyerang Maria mereka mendapat kan Maria memanggil obrolan Vidio lalu kedua wajah kawannya pun sudah terlihat di layar handphone
" kak reyyy" Amara berteriak kaget di balik layar kaca handphone
keduanya pun malu-malu saat melihat kalau Rey lah yang melakukan panggilan Vidio di grup mereka
kemudian Rey mendekap tubuh Maria hingga kepala maria merapat ke dada Rey
" aaaaaa,,,,,KK Rey jangan gitu ah kami masih jomblo" kdua Kawannya berteriak histeris melihat kemesraan pasangan ini yang di pamerkan pada merek melalui laya handphone
" makanya cepetan cari pasangan biar ngak iri sama kami" Rey berkata dengan mencium kepala Maria yang tanpa balutan hijab
dua jomlo abadi di sana seperti menahan bom yang akan segera meladak saat melihat lagi-lagi kemesraan dan hubungan hangat di tunjukkan Rey pada mereka
" sayang ,,,,jangan gitu dong kasian para jomblo jadi sesak liat kita " Maria menambah lagi membuat Amara dan Dita susah untuk bernafas
" sayang mau cium,,," Rey menunjukkan pipinya agar Maria menyisakan senyuman hangat di sana
ummmachhh,,,,,,
"aaaaaaaaaaa" Amara dan Dita teriak kaget dan baper saat melihat Maria melakukan perintah Rey
" sudahlah kalian mengganggu saja ,,,,cepat cari pasangan sana " Rey pun langsung memencet tombol merah tanpa menunggu reaksi dari teman istrinya yang sedang di terpa baper oleh kemesraan mereka
" sayang kasian mereka ,,,,jadi copot jantung tuh nanti" Maria masih menahan gelaknya saat mengingat reaksi para kawan-kawan nya yang masih jomlo dan polos itu
" sudah biarkan mereka ,,,siapa suruh jomblo" keduanya pun tertawa saat mengingat lagi wajah-wajah polos para jomlo itu
" hari ini kamu mau kemana " tanya Rey dengan menyisir rambut Maria dengan tangan
" kemana ajha yang penting sana kamu"
Rey pun langsung menyerang Maria dengan ciuman saat melihat jawaban istrinya yang menggemaskan
" sayang laper" Maria merasa perutnya terasa perih karena semalam dia tak makan
"aku pikir kalau kamu sama aku ngak akan laper laper " Rey tertawa meledek ke arah Maria yang memegang perut kosongnya
tak lama setelah maria mengeluh lapar pintu kamar mereka pun di ketuk oleh seorang pelayan
Maria pun mendekat kearah pintu sedangkan Rey ikut bangun dan menuju ke arah kamar mandi untuk membersihkan diri lagi karena tadi sudah terlelap sekali
setelah menerima hidangan sarapan pagi Maria pun membawanya ke arah meja makan yang berukuran dua orang itu ,,,,,diapun menunggu Rey keluar dari kamar mandi
" sayang cepetan keluar aku udah laper ni"
Rey pun sengaja melambat lambat di kamar mandi untuk menjengkelkan istrinya yang terlihat tak sabar untuk menikmati menu pagi yang terlihat sangat menggiurkan apalagi saat keadaan sangat lapar seperti Maria sekarang
akhirnya Rey keluar dengan sebuah handuk kecil di tangannya setelah 20 menit di kamar mandi
entah apa yang ia lakukan disana sampai membuat Maria kesal untuk menunggu setengah piring berisi sarapan telah kandas dalam perut Maria
" sayang kamu makannya kok ngak nunggu suaminya sih" Rey pun menarik kursi ke samping Maria yang masih sibuk menghabiskan sarapannya
" kamu lama banget di kamar mandi udah tau aku lagi laper sengaja lagi buat aku nunggu" Maria pun memasang wajah kesal pada suaminya
" iya maafin aku sayang" Rey langsung menarik sendok yang ada di tangan Maria
" buka mulutmu" Rey mengambil sarapan di piring Maria dengan sendok itu lalu menyondor ke arah mulut Maria
huuup,,,,
maria pun menyapu makanan yang ada di sendok itu kedalam mulutnya
" buka mulutmu" Maria pun melakukan hal yang sama dengan mengambil sendok lain dan menyodorkan sarapan itu ke mulut Rey
" ngak mau kok pkek sendok bersih sih" protes Rey yang makin tampan dengan rambut basahnya
" truss bekas aku gitu "
Rey mengangguk gemas ,,,Maria pun meletakkan sendok di tangannya dan mengambil sendok dari tangan Rey yang bekas suapan mulutnya
pagi itu pun mereka menghabiskan sarapan pagi dengan penuh cinta sampai seluruh hidangan itu kandas ke dalam perut mereka dan kebanyakan ke perut Maria yang sedang lapar
setelah acara sarapan pagi selesai
Rey mengajak Maria untuk kembali menelusuri bibir pantai dan bermain air
" sayang aku takut air " Maria terus menghindar saat Rey menariknya untuk bertemu dengan air laut
" ayolah sayang ,,,,kok kamu kayak kambing sih takut air gitu" ledek Rey saat melihat Maria yang terus menghindar dari setiap pecahan ombak yang menerpa ke bibir pantai
tanpa kata Rey pun mengangkat tubuh Maria dan membawanya ke dekat air hingga lututnya terbenam oleh air laut
" sayang aku mau kembali lagi ke darat kiat main pasir ajha yuk "
" sayangku nikmati dulu hembusan angin di sini apa kamu tidak mau menikmati keindahan laut hijau ini"
" sayang kita bisa menikmatinya dari darat kan ayo lah suamiku aku takut kalau nanti jatuh ke dalam air "
karena Maria terus merengek akhirnya Rey membawa tubuh Maria kemabli ke darat dan mendudukkan nya si atas pasir yang lembut di bawah sebuah pohon karena matahari semakin terik dan hawa yang terus bertambah panas
mereka berteduh disebuah pohon yang kemarin sore di duduki untuk menikmati sunset
" sayang aku mau tanya sesuatu boleh ngak"
" apa" tanya Rey menyentuh pipi Maria
" sejak kapan kamu jatuh cinta sama aku "
Rey langsung tergelak saat mendengar pertanyaan Maria yang sudah terlambat itu
" kenapa baru kamu tanyakan "
" karena cinta yang sesungguhnya adalah kemarin " kemarin adalah hari mereka sah menjadi pasangan suami istri
" semenjak aku mengucap ijab kabul " jawab Rey
" kalau cinta pura-pura nya kapan "
" saat pertama kali melihat kamu sedang menangis kepergian matanmu" Rey langsung tertawa ia tak sanggup membayangkan lagi wajah Maria yang saat itu sedang memaki-maki mantannya dan dengan tangisan histeris akibat di tinggal nikah oleh sang pacar
" sayang jangan ingatkan masa itu aku jadi malu dan benci mengingatnya "
" tapi kenangan itu yang sangat kuat dalam ingatan aku seorang perempuan yang sedang memaki mantannya di depan aku lalu marah-marah saat aku membantu meredakan tangisannya dan ternyata ehh malah jadi bidadari ku "
Maria langsung malu saat masa-masa itu di ungkit oleh Rey masa menyakitkan sekaligus kesan pertemuan pertama dengan Rey di tempat itu
dia ingat kembali saat memaki matannya yang pergi dengan menikah dengan orang yang akrab dengannya dengan wanita yang berhutang Budi padanya
bersambung,,,,,,,,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Hanipah Fitri
cerita mu bagus thor.... semoga banyak peminatnya
2021-11-01
0