INCARAN

Bina dan Dina tertawa mengingat kejadian itu, kejadian dimana akan diadakan kontes Putri cantik untuk memeriahkan acara kenaikan kelas.

"Terus din yang buat si Rena bakal ngincer aku itu karena apa dong? ".

"Itu karena si Gani deket sama loe".

"Belum deket din, gani baru mau deketin aku.. kan tadi kamu denger sendiri ".

Dina menepuk jidatnya "Emang ya susah ngomong sama loe, udahlah intinya mulai sekarang loe harus hati-hati Ok? " ucap dina serius.

Bina manggut-manggut mendengar ucapan dina.

"GOOD" kata dina sambil menunjukkan ibu jarinya ke depan wajah Bina.

.

.

.

Di kelas XI IPS

"Ren ren, ada gosip baru" kata vika teman satu geng nya Rena.

Rena yang masih sibuk memakai bedak nya, sedikit acuh dengan ucapan vika "Gosip apaan sih? ".

"Gani" ucap vika yang membuat Rena seketika meletakkan Bedaknya.

"Kenapa gani? ".

"Palingan juga di godain sama anak-anak cewek sini, " kata vanya yang sudah selesai mengoleskan lipstik di bibirnya.

"Ini lebih dari sekedar di godain " ucap vika sambil menaik turunkan alisnya sengaja membuat rena semakin penasaran.

"Ada apa, loe kalo cerita yang bener jangan setengah-setengah gue ga suka" ucap rena sambil mendelik tajam pada vika.

"Iya iya santai ren, jadi tadi tuh waktu kita masih di perpustakaan ngerjain tugas si gani satya dan riko makan di kantin sekolah" ucap vika menjeda.

Rena berdecak "Gue kira berita penting apa".

"Iya gue kira berita penting apa, gani kan biasa nongkrong di kantin " timpal vanya.

"Ini kantin tengah guys, bukan kantin belakang " ucap vika menggebu-gebu membuat Rena memelototkan matanya.

"Loe serius vik? ".

"Seriusan, tadi waktu di toilet anak anak cewek pada gosip katanya Gani riko dan satya makan di kantin tengah,. terus yah yang bikin heboh gani ngedeketin anak XI IPA yang cantik itu loh.. siapa ya gue lupa namanya... " vika mencoba mengingat ingat.

Tiba-tiba vanya menjentikkan jarinya "Ahh gue tau, Sabrina kan? yang suka di panggil Bina.. ".

"Iya itu van Bina, anaknya yang mungil gitu... yang cantik imut-imut gitu loh, rambutnya suka di ombre curly, yang.... ".

"Loe sebenarnya mau ngasih info tentang Gani atau mau muji-muji cewek ga jelas ,hah? " tanya Rena dengan kesal.

Vika menyengir kuda "Sory sory ren".

"Lanjutin cerita loe" perintah Rena.

"Jadi di kantin waktu si Bina makan, gani nyamperin ke meja bina dan duduk bareng.. terus gosipnya mereka ngobrol kaya yang udah deket banget sampe si gani aja senyumin dia" sambung vika.

"Gila ren, ini sih ga bisa di diemin aja... Bisa bisa gani bakal berpaling ke si Bina,.. apalagi si Bina termasuk populer juga buat anak cowok, Kak Marvin aja anak kelas XII yang populer itu mantannya si Bina.. " ucap vanya yang membuat Rena semakin geram.

"Serius lo van, ka marvin yang ganteng dan pinter itu? " tanya vika tak percaya.

Vanya mengangguk "Bener lah, kak marvin yang ganteng dan pinter itu... udah lama kali mereka pacaran waktu si bina kelas X, tapi yang gue denger sih mereka pacaran cuman sebentar .. itu juga si Bina yang mutusin, ".

Vika geleng-geleng tak percaya pasalnya ia sangat mengidolakan Kak Marvin, siapa yang ga suka seorang Marvin Vanathiza cowok ganteng dengan lesung pipi di kiri kanan pipi nya, membuatnya semakin manis jika tersenyum di tambah prestasinya yang cemerlang semakin menambah dirinya terlihat keren.. tapi sayang sifat marvin yang dulu ramah terhadap siapapun sekarang menjadi lebih dingin semenjak kabar patah hatinya beredar.. Ya setelah Marvin putus dengan Bina dia berubah menjadi lebih dingin dan tak seramah biasanya.

"Gue ga bakal Biarin dia deket sama Gani apalagi sampe pacaran, yang harus dapetin gani itu gue bukan si Bina atau siapapun itu" Ucap Rena dengan sinisnya.

.

.

.

Bel pulang sekolah pun telah berbunyi, waktunya para siswa siswi kembali ke rumah masing-masing..

Bina yang sedang menuruni tangga menuju lantai satu tidak sengaja berpapasan dengan marvin.

"Hai Anata" sapa marvin dengan senyum manisnya.

Bina yang baru turun dari tangga lantai dua pun berhenti melangkah saat di sapa oleh mantan kekasihnya itu.

Dengan tersenyum kikuk "Hai juga kak" sapanya kembali.

"Kamu baru mau pulang ta? ".

"Hehe iya kak, tadi ada barang yang ke tinggalan jadi aku balik lagi deh ke atas ".

Kak Marvin manggut-manggut "Pulang sama siapa ta? ".

"Mmm.. pulang sama Dina kak, " Bina masih gugup jika bertemu dengan marvin, pasalnya ketika mereka putus dengan keadaan salah paham.. meskipun kesalah pahaman itu sudah diluruskan Bina masih saja kikuk jika bertemu dengan marvin, apalagi marvin masih memanggilnya dengan nama "Anata" .. ia bilang itu nama panggilan kesayangan nya untuk Bina.

"Anata".

"Iya kak? ".

"Langsung pulang kan? ".

"Iya kak langsung pulang, tapi.... ".

Kak marvin mengernyitkan keningnya "Tapi apa? ".

"Kalo ga diajak dina jalan-jalan dulu hehe" jawab bina sambil cengengesan.

Kak marvin tersenyum "Yaudah kamu pulangnya hati-hati yah , bilang sama dina jangan ngebut-ngebut bawa mobilnya.. nanti kasian Bidadarinya aku kalo lecet" pesan kak marvin sambil mengusap pucuk kepala bina.

Bina merona mendapatkan perlakuan dari marvin yang masih manis seperti dulu, seperti saat mereka masih PDKT dan Berpacaran.. yahh meskipun sekarang setelah putus lebih canggung.

Bina mengangguk "Iya kak nanti bina sampein pesen kakak ke dina, kakak tenang aja kalo dina ngebut-ngebut nanti aku kempesin ban mobilnya" jawab bina sambil cengengesan membuat marvin terkekeh.

"Ya udah ya kak, aku duluan.. takut Dina ngamuk, nanti dia banting bantingin mobil orang lagi " kekehnya "Bye bye kak".

Bina berlalu pergi meninggalkan marvin yang masih tersenyum dan melambai ke arahnya.

Sifat kamu masih sama kaya dulu ta, masih ramah dan manis seperti dulu.. tapi kenapa, kamu ga bisa buka hati kamu lagi untuk aku? perasaan aku masih sama ta, masih mencintai kamu SABRINA ANATAYA REYZAK ," gumam marvin lirih.

.

.

.

Di parkiran..

"BINA!!! ".

"Ih lama banget sih cuman ngambil tempat pensil doang juga, ngambil kemana sih loe.. " kesal Dina.

"Maaf ya dina ku" ucap bina sambil mencubit kedua pipi dina gemas.

"Lepas bina sakit pipi gue, loe tuh ngambil di kelas apa dimana sih.. " omel dina sambil melepaskan tangan bina dari pipinya.

"Hihi ngambil tempat pensilnya sih cepet, ngobrolnya yang lama" kata bina cengengesan sambil membuka pintu mobil dina.

"Ah loe gue belum suruh masuk udah masuk duluan aja" gerutu dina yang segera mengitari mobilnya dan duduk di kursi kemudi.

Setelah duduk di kursi kemudi Dina kembali bertanya "Bin..? ".

"Hmm.. ".

"Bina ihhh.. ".

"Iya kenapa sih dina, marah marah mulu dari pagi.. lagi PMS ya kamu? ".

"Ga perlu PMS buat marah marah, tiap hari juga gue bawaannya marah marah mulu kalo ngomong sama loe yang kelewat polos.. ".

Sementara bina hanya cengengesan.

"Jadi.. loe ngobrol sama siapa tadi".

"Yang kapan nih? ".

"Bina ih gue telen juga loe".

"Hihi iya ih aku bercanda dina, udah deh ga usah ngomel-ngomel nanti cantiknya ilang" bujuk dina sambil mengedip ngedipkan mata.

"Jijik bina udah kaya anak cacingan aja matanya kedip kedipan".

Bina mencubit lengan dina.

"Auwww ih bina sakit tau ".

"Habis kamu ngeselin masa aku di bilang cacingan".

"Ya makanya loe cerita deh bin, sebelum gue telen loe idup idup, gemes gue sumpah".

"Iya iya, tadi waktu bina baru turun dari tangga, bina ga sengaja ketemu sama kak marvin.. ".

"KAK MARVIN!!! ".

Next....

Terpopuler

Comments

Sakura

Sakura

mantap

2021-02-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!