Orang baru

"Apa kamu harus pergi, kenapa sangat lama," gerutu Vega pada Clark.

Ya, Clark dan Vega akhirnya berbaikan setelah perdebatan dan acara ngambek Vega.

Vega sudah memaafkan kekasihnya karena Clark memang hanya bekerja, tapi Vega juga kesal dengan Clark yang menyentuh gadis itu dan sialnya dia melihat itu sendiri. Vega tidak suka. Dia cemburu,rasanya sangat panas dan membuat dadanya sesak.

Dan Clark berjanji tidak akan menanggapi gadis yang bernama Asia itu, Clark akan berbicara dengan Jarel agar dia tidak harus menggoda wanita itu.

Dan akhirnya Jarel menyetujui hal tersebut karena tidak mau hubungan sahabatnya jadi retak hanya karena pekerjaan yang diberikan olehnya. Yang alhasil mereka harus memenangkan tender di California agar tidak perlu bekerja sama dengan perusahaan milik ayah Asia

"Itu tidak lama sayang, hanya satu Minggu ," kekeh Clark. Dia memang akan pergi keluar negeri bersama Jarel untuk mengeruk bisnis mereka disana.

"Itu sangat lama," rengek Vega. " Apa aku tidak bisa ikut,"pinta Vega.

"Aku kesana bukan untuk liburan sayang, aku kesana untuk bekerja. Kamu akan bosan nanti," Clark memberikan pengertian pada Vega.

"Baiklah," pasrah Vega.

Clark tersenyum menanggapi dan membawa gadis itu kepelukannya.

"Setelah aku pulang, aku akan mengajakmu untuk jalan-jalan. Jangan memasang wajah cemberut itu. Kau sangat menggemaskan sayang," Clark mencubit kecil pipi Vega .

***

"Aku tidak mau ikut denganmu," bantah Vaela.

"Aku sedang tidak menanyakan pendapatmu sweet. Aku sudah mempersiapkan semuanya. Besok kita akan berangkat."

"Huh, apa yang akan aku lakukan disana, lagian pula aku juga memiliki pekerjaan disini," elak Vaela.

"Pekerjaan, bukannya kau sudah dikeluarkan sweet," smirk Jarel. Ya benar sekali, Jarel yang membuat wanita itu dikeluarkan dari pekerjaannya karena menahan gadis itu di mansionnya hingga dia dikeluarkan padahal Vaela baru saja bekerja di perusahaan tersebut.

"Karena kamu aku dikeluarkan, maka bersiaplah kamu harus menanggung semua kebutuhanku," ucap Vaela.

"Tentu saja sweet, tidak usah khawatir kan tentang itu, semua uangku juga milikmu," ucap Jarel .

"Apa aku bisa mengajak temanku, agar akau tidak bosan saat kau sedang bekerja nanti," tawar Vaela.

"Tidak boleh,"

"Ayolah, dia seorang wanita," bujuk Vaela.

"Baik, tapi ada syaratnya," ucap Jarel dengan kedutan di sudut bibirnya.

"Apa-apaan, kenapa memakai syarat," protes Vaela.

"Kamu mau atau tidak,"

"Ya baiklah, apa syaratnya." Vaela memutar bola matanya malas.

"Cium aku," Jarel sedikit menunduk dan memberikan pipinya mengode Vaela agar segera mencium dirinya.

Dengan cepat Vaela mengecup pipi Jarel dan secepat kilat berlari dari ruangan kerja Jarel.

Sedangkan Jarel amat sangat senang, dia menyentuh pipinya sendiri sambil tersenyum tidak jelas dan meloncat-loncat tidak karuan.

"Tuan," ucap anak buahnya dan dia bingung melihat tuannya seperti orang gila. Dia tidak pernah melihat seorang Jarel bertingkah seperti anak kecil yang diberikan permen.

Dengan cepat Jarel mengubah mimik wajahnya menjadi datar dan menatap tajam anak buahnya itu. Berani sekali dia mengganggu kesenangan Jarel.

"Ada apa," bentak Jarel kuat.

Anak buahnya terlihat bergetar ketakutan mendengar bentakan keras dari sang majikan.

"Em itu tuan, orang itu sudah ada di ruang bawah tanah," jelasnya dengan gugup.

"Kerja bagus,pergilah!"

Dengan langkah tenang Jarel pergi ke ruang bawah tanah di mansionnya.

Ruangan itu minim dengan pencahayaan, bau anyir darah masuk kedalam hidung Jarel.

Didalam jeruji tersebut ada beberapa orang tawanan-nya yang sudah tepar dan terlihat darah mengering di sekitar dahi mereka.

Jarel tiba di jeruji yang paling terakhir, disana seorang wanita meringkuk dengan memeluk kedua kakinya dan isakan tangis terdengar di sekitar pendengaran-nya.

"Diamlah, kau sangat berisik," sarkas Jarel.

Wanita itu mendongkak dan menoleh pada Jarel yang tersenyum remeh memandang rendah dirinya.

"Tolong lepaskan aku, aku mohon," ucap wanita itu lirih dengan bibirnya yang terlihat pucat.

"Apa yang akan aku dapatkan jika aku melepaskanmu? tanya Jarel.

"aku akan melakukan apapun yang kau perintahkan, tolong tuan aku mohon,"

Sejujurnya Jarel merasa kasihan dengan wanita ini, tapi karena dialah perusahaan miliknya hampir diambang kehancuran karena rival bisnisnya menyuruh wanita ini mengambil data-data penting perusahaannya.

Bagaimana bisa dia melakukan-nya padahal keamanan Jarel sudah dipastikan ia pastikan aman.

Jarel cukup tertarik, karena wanita ini benar-benar memiliki kemampuan IT yang lumayan bagus, bahkan bisa membobol server perusahaan-nya.

Beruntung saja tidak semua data penting-nya tidak dia disimpan disana hanya sebagian kecil jadi Jarel masih bisa untuk memperbaiki keamanan perusahaannya.

"Baiklah, kamu boleh bekerja di perusahaan milikku dan tentu saja untuk menemani wanitaku saat dia sedang bosan. Apa kamu mau? tanya Jarel.

Dengan cepat Aneska mengangguk, ini kesempatan bagus untuknya mana mungkin dia bisa menolak tawaran itu.

"Jack," panggil Jarel pada pengawalnya agar membantu Aneska keluar dari tahanan tersebut.

"Iya tuan," ucap Jack.

"Bantu Dia, siapkan semua keperluannya," Jack lalu melenggang pergi untuk menemui Vaela, wanitanya.

Setelah kepergian Jarel, Jack menatap lekat gadis dihadapannya. Wajahnya cukup cantik dan Jack suka.

Jack membawa gadis itu di sebelah kamar miliknya. Memang selama bertahun-tahun bekerja dengan Jarel, Jack selalu tinggal di mansion milik Jarel.

"Ini kamarmu, semoga kamu betah," ucap Jack datar.

"Terimakasih tuan," ucap Aneska pada Jack dengan senyuman khas miliknya dengan sebelah lesung pipi yang begitu menawan.

Jack berdehem pelan untuk menutupi rasa gugupnya. Gadis ini benar-benar cantik di matanya.

"Jangan memanggilku tuan, aku bukan bosmu."Tegas Jack dan berlalu pergi dengan getaran di hatinya.

Sambil berjalan Jack memegang jantungnys yang kian berdetak kencang tak karuan.

"Ada apa denganku," gumam Jack pelan.

Sesaat kemudian Jack menggelengkan

kepalanya. Ini mungkin hanya perasaan sesaat pikirnya.

Dilain tempat Aneska mengamati kamar yang akan ditempatinya. Ini cukup bagus. Aneska berpikir apa semua pekerja Jarel tinggal di mansion ini dan mendapatkan fasilitas yamg cukup.

Aneska bersyukur Jack mau menerima dirinya saat bekerja dengan rival Jarel dia merasa tertekan. Karena bosnya yang dulu benar-benar sangat tempramental.

Satu saja kesalahan yang dilakukan dia akan memarahi para pekerja. Dia juga orang yang yang sangat licik.

Aneska berjanji pada dirinya akan setia ada bosnya yang sekarang. Akhirnya dia bisa keluar dari cengkraman bosnya yang lama akibat kontrak kerja dan dia harus membayar pinalti jika ingin keluar sedangkan dia sama sekali tidak punya uang sebanyak itu.

Aneska jadi penasaran seperti apa wanita yang dicintai oleh Jarel. Terlihat sekali hanya dengan menyebut nama wanitanya Jarel terlihat amat sangat mencintai wanita tersebut. Aneska dapat melihatnya. Semoga saja dia mendapatkan pria yang kelak akan hanya mencintai dirinya saja.

TBC

Terpopuler

Comments

Ig : Fairlyy.stvvny

Ig : Fairlyy.stvvny

Terimakasih ka sarannya ☺️, di next cerita bisa lebih tau sama bisa diperbaiki. Thank You

2022-01-24

1

ants

ants

harus ny jangan trlalu bnyak tokoh,,,,,biar cerita n kisah ny jg gak rumit... bukan org tidak paham,,, tp kalo tdk fokus d satu inti cerita justru gak menarik.
kalo pun bnyak toh n bnyak kisah yg mau disampaikan k pembaca stidak ny jgn lngsung d lompati jalur cerita ny,,, jgn per episode malah lngsung ganti tokoh yg lain lagi tnpa ditulis detail sp nm tokohn latar belakanh cerita..

2022-01-24

5

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!