Salah paham

"Clark, lepaskan aku," ronta Vega namun tidak digubris sama sekali oleh Clark.

Dengan kasar Clark memasukkan Vega ke dalam mobilnya. Clark saat ini benar-benar sedang dipenuhi oleh amarah, terlihat dari rahangnya yang mengetat dan urat- urat yang menonjol di sekitar lehernya. Dia cemburu saat Vega memeluk pira lain selain dirinya.

Clark mengemudikan mobilnya diatas kecepatan rata-rata.

"Clark, hentikan Clark please aku takut hiks," Vega menangis ketakutan. Dia masih ingin hidup dan tidak ingin mati muda.

Clark sama sekali tidak menggubrisnya, dia semakin membawa mobilnya dengan ugal-ugalan.

"Clark please. I am scared. please Clark ," lirih Vega sambil mengepalkan tangannya dan memejamkan mata untuk mengurangi rasa takutnya.

Clark melihat sekilas lalu dengan tenang dia menghentikan mobilnya di tengah jalan yang cukup sepi.

Clark mengehela nafas, dia masih dikuasai amarah namun seharusnya dia tidak melampiaskan amarahnya pada Vega, gadisnya.

Dengan lembut Clark membawa Vega ke dalam pelukannya. Kepala Vega dia sandarkan ke dada bidangnya.

Vega semakin menangis keras, tubuhnya masih bergetar, namun Vega sama sekali tidak menolak pelukan Clark . Vega tidak munafik pelukan ini sangat nyaman tidak berubah sama sekali, sama seperti dulu sebelum mereka berakhir bertengkar.

Clark melepaskan pelukan mereka kemudian memegang kedua pipi Vega dengan lembut.

"Dengar, yang kau lihat itu tidak benar,"

"sststt."Clark meletakkan jari telunjuknya di bibir mungil Vega saat gadisnya akan melayangkan protes.

"Jangan memotong ucapan ku, aku akan menjelaskan semuanya padamu,"

Flashback On

"Aku tidak mau," ucap Clark pada sahabatnya yang merupakan bos nya.

"ini bukan sebuah permintaan Clark, ini perintah."Tegas Jarel.

"Ayolah Jarel, kau tau aku sudah punya kekasih, bagaimana perasaannya nanti,"desis Clark.

"Kenapa bertanya, itu bukanlah urusanku,"ucap Clark lalu melenggos pergi.

"Sialan, jika saja dia bukan bos ku, sudah aku hajar dia." Clark mendecak kesal.

Clark keberatan akan permintaan Jarel karena dia disuruh untuk menggoda seorang wanita . Anak dari kolega bisnis Jarel.

Pria tua itu cukup berpengaruh, karena bisnis yang akan dijalankan Jarel dengan rekan bisnisnya akan menghasilkan keuntungan yang sangat besar bagi perusahaan Jarel.

Huft, aku tidak percaya harus melakukan ini, sial aku harus menggoda seorang wanita selain gadisku. Kekasih Ku.

Ting

Clark

Kamu dimana

aku kangen hehe

Bisa kamu datang kerumah

Aku membuat kue kesukaan mu dengan mama

Clark

Clark ingin sekali pergi menemui gadisnya, mendekapnya dengan erat. Dia merasa bersalah, pasti gadisnya sudah lelah membuat kue itu untuknya dan dia tidak bisa datang.

Sorry baby, aku ada pekerjaan hm

Besok aku akan datang, sungguh sayang

I love you So much baby

Brakk

Dengan kesal Clark menendang meja didepannya.

"Ah sial ternyata sakit."ucap Clark sambil mengelus kakinya.

Clark benar-benar merasa bersalah karena tidak bisa mengunjungi kekasihnya. Dia juga sudah sangat merindukan Vega.

Dengan wajah datar dan kesal yang masih kentara, Clark pergi untuk menjemput Asia.

Asia terlihat cantik malam ini, Clark mengakui itu tapi Veganya jauh lebih cantik dari wanita dihadapannya ini.

Asia juga terpana dengan ketampanan Clark. Dia memang diam-diam menyukai pria itu.

Setiap ada meeting dengan perusahaan Jarel. Clark yang menghadlenya.

Asia yang pertama kali ikut menemani ayahnya agar dia bisa belajar dan melanjutkan Bisnis ayahnya ikut untuk meeting hari itu .

Hari dimana dia bertemu dengan pria yang sedang berada dihadapannya.

Asia sedang tidak bermimpi, dia sangat senang. Teramat senang.

"Ayo." Dengan lembut Clark menggenggam lembut tangan Asia dan membawanya ke restoran.

Clark memandang Asia yang terlihat salah tingkah didepannya.

Clark menyingkirkan rambut yang menghalangi wajah Asia ke telinga wanita itu.

Asia tersipu, jantungnya berdetak kencang.

Ini benar-benar gila. Selama ini Clark bahkan tak pernah memandang dirinya sekalipun Selain patner bisnis.

"Clark sialan"

Vaela .

Ya itu Vaela, sahabat dari kekasihnya. Clark menoleh .

Deg

Disana, disamping Vaela , gadisnya menatapnya dengan pandangan dengan sorot kekecewaan, marah dan sedih bercampur satu.

Clark melihat mata gadisnya berkaca-kaca . Clark menggeleng.

"No, tidak sayang," Clark bangkit dari duduknya ingin mengejar Veganya, namun dihalangi oleh Vaela.

Vaela Menggeram marah dan menghalangi pria itu untuk mengejar gadisnya.

"Sial, menyingkirkan lah Vaela" Clark yang sudah kesal pun dengan cukup kasar mendorong Vaela

Dia tidak peduli, dia hanya menginginkan gadisnya saja.

Vaela melirik tajam pada wanita yang duduk dengan diam melihat perdebatan mereka. Wanita yang bersama Clark.

Asia terhenyak, dia menatap sendu Clark yang mengejar wanita itu , wanita yang Asia tidak ketahui siapa.

Tega sekali Clark meninggalkan dirinya sendirian. Asia tersenyum miris.

Tapi melihat ketakutan Dimata Clark tadi, Asia khawatir. Apakah wanita itu mempunyai hubungan dengan Clark.

Flashback end

"Benarkah," ucap Vega.

"Tentu saja sayang,".

"Lalu mengapa kamu berbohong, jika aku yang berbohong kau pasti sangat marah," decak Vega.

"kamu yang bilang untuk tidak menyembunyikan masalah sekecil apapun itu. Harus berterus terang satu sama lain. Tapi lihatlah sekarang."

Cup

Clark mencium pipi Vega dengan lembut.

"Maaf sayang,"

"Hmm tentu, tapi anak nakal harus mendapat hukuman benar begitu," Vega meniru ucapan Clark setiap dia berbuat kesalahan pasti Clark akan menghukumnya.

Clark terkekeh kecil. "Baiklah, hukuman apa yang akan diberikan oleh gadis ini hm," Clark menduselkan kepalanya ke leher Vega. Menghirup aroma khas gadisnya.

"Eumm, aku masih memikirkan nya. Besok saja deh,"

Clark tersenyum hangat. Dia sangat mencintai gadis ini. Clark akan gila apabila kehilangan Vega dari kehidupannya.

Clark mengusap rambut Vega sesekali dia mengecupi rambut Vega dengan sangat lembut sampai gadisnya itu tertidur.

Clark kemudian melepaskan pelukannya, dia menangkup lembut pipi gadisnya dan mengusapnya dengan ibu jarinya.

cup , cup ,cup

Dia mengecupi seluruh wajah Vega. Clark mengusap mata Vega yang mengeluarkan air mata , hatinya sakit melihat gadisnya menangis karena dirinya.

Clark mencium kedua mata itu terakhir dia mengecup kening Vega lama sambil memejamkan matanya.

"I'm sorry honey," ucap Clark menyesal. Mata Vega membengkak.

Dengan hati-hai Clark membawa kembali mobilnya dan sebelah tangannya tidak berhenti mengusap pucuk kepala Vega dan sesekali dia mengecup lembut rambut indah Vega.

***

"Sial, dia mengabaikan pesanku." Agnes Menggeram marah.

"Pasti gara-gara wanita sialan itu."

"CK, kau berisik sekali,"ucap Pria yang sedang asik rebahan sambil mengangkat kakinya di sofa rumah Agnes. Rafka sahabatnya.

"Aku kesal Raf, sudah sebulan ini dia benar-benar menghindari ku,"

"Apa sebenarnya yang kau inginkan darinya, jelas-jelas dia sudah menolakmu mentah-mentah,cinta memang membuat orang bodoh" balas Rafka.

"Lalu, apa sekarang rencanamu," Rafka bangkit dari rebahan-nya dan mendekat ke arah Agnes.

"Hmm, akhir -akhir ini aku menyuruh orang untuk mengawasinya, ternyata dia sedang mengawasi seorang wanita dari jauh. Dia terlihat sangat mencintai wanita itu."

"Aku tau , kau pasti akan menyingkirkan wanita itu juga, sial sekali nasibnya tidak tahu apa -apa malah terseret dalam masalahmu."kekeh Rafka.

"Diamlah, kali ini kau harus membantuku, aku tidak mau mendengar alasan- alasanmu lagi," tekan Agnes.

"Hm tentu saja, aku penasaran siapa yang membuat seorang Jarel luluh."

TBC

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!