Hotel Jendra salah satu hotel terbaik di Kota Yogyakarta, letaknya yang strategis dan berbintang 4, memiliki fasilitas kolam renang yang dikelilingi oleh taman dan pepohonan membuat nuansa asri dan nyaman.
Setelah berenang selama 20 menit, Rinjani menyudahi sesi olahraga airnya yang kemudian ia terlihat mengutak-atik ponsel. Rinjani mencoba berswafoto sambil tersenyum tipis.
"Foto ibu juga" sahut Bu Kristina yang sedang di pinggir kolam, Rinjani berswafoto dengan Bu Kristina di belakang.
"Kirim yah ke WA." pinta wanita paruh baya yang mengenakan baju renang.
"Sip deh bu." jawab Rinjani langsung mengirimkan foto yang diambilnya. Ia tidak tahu jika gerak-geriknya diawasi oleh sepasang mata dari balik jendela kaca kantor Hotel Jendra di lantai dua. Si pria yang mengenakan pakaian kantor kemudian kemudian menekan tiga angka ekstension sekretarisnya.
"Bu Sri, tolong hubungi pool bar untuk memberikan 2 paket breakfast ke mbak yang berpakaian renang warna biru." Ujarnya sambil tersenyum sendiri.
Pria itu pun kembali ke tempat semula memperhatikan si gadis cantik yang ditemuinya saat posyandu nampak terkaget mendapatkan kiriman paket breakfast, Harry Rajendra pun tersenyum puas.
"Padahal kita gak pesan, ibu gak pesan kan?" Tanya Rinjani memastikan dengan semangat. Matanya mengerling ke arah Bu Kristina sambil meneguk jus jeruk yang baru diantarkan pegawai bar.
"Tidak, ibu maunya habis ini mau ngajak makan bareng di luar ma kamu." ucap Bu Kristina sambil mengambil sandwichnya "Sudah di kirim fotonya?"
"Sudah kan." jawab Rinjani, entah kenapa dengan Bu Kristina ini ia sangat akrab, sementara usia membentang lebar di antara mereka. Ini bisa dikatakan pertemanan beda umur.
Tak lama kemudian Rinjani melihat foto mereka telah menjadi status di Whatsapp milik Bu Kristina. "Renang dengan Rinjani". Ini bukan pertama kali bagi Bu Kristina mengunggah foto kebersamaan mereka, malah tiap kali ketika mereka keluar bersama pasti dipamerkannya dengan sepengetahuan Rinjani.
Ibu jaman sekarang memang ngalahin yang lebih muda, batin Rinjani.
~~
Keesokan paginya Rinjani berangkat gym tanpa ditemani oleh Bu Kristina. Ia telah terdaftar sebagai membership gym untuk setahun ke depan dengan biaya agak lumayan di bandingkan gym di luar sana. Sebuah kerugian jika fasilitas tersebut tidak digunakan.
Setelah menaruh tasnya di loker, Rinjani pun menuju ruang gym. Setelah melakukan pemanasan, ia memilih mengayuh sepeda cardio. Rinjani asyik mendengarkan lagu di headphone hingga tak sadar jika ada sosok berdiri di sampingnya.
"Eh, pak." Rinjani kaget sambil mencopot headphonenya sesaat sadar akan keberadaan pria berbadan tinggi yang mengenakan baju olahraga hitam dan celana pendek hitam di sampingnya.
"Harry Rajendra." sambil menjulurkan tangannya.
"Rinjani " menyambut tangan kokoh pria itu.
"Mamanya mana?" tanya Harry mengerling ke tiap sudut gym.
"Eh?" Rinjani sempat kebingungan kemudian tersentak paham. "Oh Ibu Kristina? Beliau bukan mama saya, tapi tetangga di kompleks. Ibu Kristina sedang ke Jakarta." lanjutnya sambil mengulas senyuman tipis.
"Saya temani yah, saya juga mau olahraga." sahut pak Harry sambil duduk di sepeda sebelahnya.
"Maisya apa kabar pak?" Tanya Rinjani berbasa-basi ketika menemukan bahan pembicaraan, sementara itu ia sedang menguasai kegugupan yang melanda dengan tiba-tiba.
"Sehat, ada di rumah. Kapan-kapan main ke rumah kalau mau ketemu Maisya." ucap Harry menawarkan dengan sungguh-sungguh.
Rinjani kemudian melirik pria yang hanya sekali bertemu kemudian kini keduanya bersisian di gym. Pria itu terlihat tenang, sesekali Rinjani melihat senyuman bijak terpatri di wajah Harry Rajendra.
Setelah sejam berolahraga bersama alias Harry menjadi personal trainer bagi Rinjani. Pria dewasa itu mengajarkan secara rinci dalam menggunakan alat-alat gym, pula membantu Rinjani menggunakan berbagai alat gym dengan baik. Tak salah badan Harry nampak berotot dengan sempurna, pastinya butuh waktu bertahun untuk membentuk tubuh seperti itu.
"Setelah mandi, temui aku di restoran yah?" kata Pak Harry sambil melap keringatnya.
"Eh." cuma itu yang bisa keluar dari mulut Rinjani.
"Temani aku sarapan" sahut Pak Harry "mari kita mengobrol dengan santai" lanjutnya sambil tersenyum
Rinjani salah tingkah, pria ini manis sekali saat tersenyum.
30 menit kemudian, Rinjani telah duduk manis berhadapan dengan Pak Harry yang sudah berganti pakaian dengan batik lengan panjang dan celana kain.
Pria di depannya sungguh berwibawa dan tampan, gumam Rinjani dalam hati.
"Pak Harry Rajendra? Jendra? Jangan-jangan ini hotel bapak yang punya?" Tanya Rinjani setelah melihat perilaku para pegawai hotel saat melihat pria di depannya antara takut atau memang menunjukkan performa terbaiknya.
"Iya" jawab Harry singkat sambil menganggukkan kepala.
Seketika Rinjani diingatkan jikalau Jendra Hotel tidak hanya ada di kota ini, melainkan beberapa hotel lainnya tersebar di Indonesia.
"Berarti menu sarapan kemarin dari bapak?" Seru Rinjani "Terima kasih, sering-sering yah." lanjutnya sambil memamerkan gigi.
"Iya." tawa Harry mendengar ucapan gadis itu. "Rinjani sendiri selain ngegym sibuknya ngapain saja?" lanjutnya bertanya.
"Jadi kader posyandu pak." jawab Rinjani sambil memotong sosis di piringnya. Sempat maniknya beradu dengan mata sipit milik Harry.
"Hahaha." pak Harry tertawa mendengar jawaban Rinjani "Tapi benar saya kaget waktu itu, kenapa ada gadis secantik ini mau bekerja sosial saat yang seusia kamu sedang asyik bersenang-senang."
"Saya juga menikmati kehidupan senang-senang juga kok, Pak." sanggah Rinjani
"Jangan panggil pak, panggil mas atau kakak saja, Rinjani umur berapa sekarang?" selidik Harry sambil menyeruput kopinya.
"24 tahun, bapak sendiri? Eh kak?" Rinjani serba salah.
"31 tahun, kita beda 7 tahun. Belum menikah, kan?" Harry tidak bisa menahan diri untuk mengetahui informasi gadis di depannya
"Belum pak, saya single kok." jawab Rinjani dengan jantung berdebar tak karuan.
"Sama dengan saya, single. Duda satu anak." kata Harry dengan tersenyum
Tuhan! Ingin rasanya Rinjani melompat ke pelukan pria di depannya.
*********
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Fera Nono
seru nih..versi indo asli
2022-10-20
0
Hesti Pramuni
mo langsung peluk ta Rin..? aa..peluk aja langsung..! mumpung palang pintu hatinya lagi terbuka..!!
ho..ho..ho..
2021-04-23
0
Efan Zega
keduluan harry u radit...duda emang paling cepat
2021-04-12
0