Bu Kristina menatap Rinjani yang sedang asyik berbicara dengan pria berkemeja rapi berwarna putih, celana abu muda, badannya tinggi kekar, tampan dan terlihat dewasa di dekat pool bar. Mereka nampak akrab, sesekali tertawa dan saling memandang lekat.
"Siapa dia?" Tanya Bu Kristina sesaat Rinjani kembali duduk di kursi kolam.
"Pemilik hotel ini bu, tetangga kita. Cuma Pak Harry di luar kompleks rumahnya." jawab Rinjani dengan tersenyum.
"Sudah beristri pasti." cetus Bu Kristina.
"Duda satu anak, istrinya meninggal saat melahirkan putri mereka." jelas Rinjani sambil mengingat pembicaraan singkatnya dengan Harry Rajendra.
Bu Kristina terdiam, sambil memikirkan hal yang menjadi impiannya dan pembicaraan yang melibatkan beberapa orang.
....
Sore hari Rinjani sedang bermalas-malasan di tempat tidur, ia ingin mengajak Widya ke mall namun sahabatnya itu pasti masih di Semarang. Sementara Radit sedang perjalanan bisnis ke Ibukota.
Ting!
Pesan dari nomer tak terdaftar membuat manik Rinjani menyipit.
Di panggil mama ke rumah, makan empek-empek, Ezra.
Rinjani langsung menyimpan nomer Mas Ezra dan membalasnya "on the way" lengkap dengan ikon smile.
Tak lama kemudian Rinjani sudah berada di meja makan rumah Bu Kristina menyantap empek-empek yang termasuk salah satu makanan favoritnya.
"Ibu yang bikin yah? Enak banget." ucap Rinjani seraya mengacungkan jempol ke arah Bu Kristina.
"Pesan dari teman ibu, dia gak jual sih cuma kalau minta dibikinin dianya mau, itu ibu sudah siapkan di t*pperware buat Rinjani bawa pulang." kata Bu Kristina sambil menatap gadis didepannya.
"Makasih bu." seru Rinjani sambil menatap Ezra sedang menonton televisi "Mas Ezra sudah makan ini?" Tanyanya lagi menaikkan volume suaranya.
"Dia makan dikit tadi, gak terlalu doyan." jawab Bu Kristina "Ezra, mau jus jeruk gak?" Teriak Bu Kristina kencang mengalahkan suara soundsystem televisi.
"Mau." sahut Ezra tanpa menoleh.
Berapa menit kemudian Rinjani membawakan jus jeruk buat Ezra.
"Nih mas, jusnya." kata Rinjani sambil meletakkan gelas di atas meja depan sofa.
"Duduk sini, temani nonton." balas Ezra sambil menepuk sopa sampingnya.
Rinjani pun duduk di samping Ezra yang sedang menjulurkan kakinya dengan santai. Dari tempatnya duduk, Rinjani bisa mencium wangi parfum Ezra yang menyegarkan. Rinjani sesekali menatap ke arah televisi, namun ia lebih banyak mengutak-atik ponselnya.
"Gak suka yah?" Tanya Ezra melirik Rinjani.
"Aku gak nonton dari awal." balas Rinjani datar sambil menatap layar TV.
"Atau takut mungkin?" Goda Ezra.
"Ah zombie-zombie mah gak takut, cuma bukan genre film aku suka." jelas Rinjani.
"Berarti sukanya Game of Thrones yah?" Tanya Ezra lagi.
"Iya! Klo GOT aku suka." seru Rinjani dengan tersenyum lebar.
Ezra menatap dalam saat Rinjani tersenyum, gadis ini sangat cantik dengan senyuman yang seperti cerahnya sinar matahari.
Ting!
Harry Rajendra mengirimkan pesan,
Suka nonton konser? Malam minggu ada waktu? Saya ada tiket SO7 nih.
Rinjani membalas pesan,
Suka, dengan ikon smile
Harry Rajendra,
Sabtu jam 5 sore saya jemput
Rinjani,
Blok F.4 yah
Rinjani menutup layar ponsel dengan tersenyum lebar.
"Siapa?" Tanya Ezra membuat Rinjani kaget "Pacar?" Selidiknya.
"Teman kok, ngajak nonton konser." jawab Rinjani setengah jujur.
"Ezra ke rumah dulu cek pengerjaan jendela belakang sudah sampai di mana. Rinjani tolong temanin mas Ezra yah?" Kata Bu Kristina mendekati mereka.
"Rumah?" Tanya Rinjani seraya mengerutkan alisnya.
"Ibu lagi bangun rumah di daerah selatan, nanti juga lihat sendiri." jawab Bu Kristina.
"Ayo." kata Ezra beberapa saat setelah berganti pakaian.
"Mas Ezra ganti baju, saya cuma begini? Pulang rumah dulu." Rinjani memerhatikan penampilannya yang sederhana.
"Gak usah, sudah cantik kok." sahut Ezra sambil menatapnya, Rinjani sedikit berdebar dengan ucapan itu.
Perjalanan ke arah selatan sedikit ramai, karena mereka melintasi perempatan tugu yang mana selalu ramai dengan wisatawan yang ingin mengabadikan kedatangannya di Kota Yogyakarta.
"Mas Ezra sudah mulai mengurus Bramantya? merk batik milik keluarga Ezra. Ucap Rinjani mencoba memecah keheningan di dalam mobil.
"Belum sih, mulai bulan depan. Sekarang masih menikmati Jogja, Rinjani sendiri sibuk apa?" logat Ezra yang terdengar bule perpaduan Jawa Jogja.
"Gak ada, karena baru resign kerja tapi akhir-akhir ini lagi mikir mau lanjutin kuliah."
"24 tahun kan umurnya?" Tanya Ezra lagi.
"Iya." singkat Rinjani.
"Ide bagus kalau mau kuliah lagi. Apakah Rinjani gak mikir mau nikah?" Ucap Ezra pelan sambil melirik Rinjani yang memainkan seatbelt.
"Nikah ma siapa? Pacar belum punya." sahut Rinjani sambil terkekeh ringan.
"Kalau ada yang suka gimana?" Tanya Ezra menuntut.
"Tergantung siapa dulu yang suka." jawab Rinjani sekenanya.
"Kalau saya misalnya?"
"Eh? Siapa?" Rinjani dengan kaget sambil menatap pria disampingnya.
"Saya, Ezra."
**********
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Salmah S
Anjani pasti bingung mau pilih yg mana...
2021-11-09
0
ꪶꫝMeitha.V.Aꪶꫝ
Diajakin duda hayu, diajakin perjaka keren hayu, nemenin sahabat hayu duuuuuuhhh enak bgt ya hidup nya beruntung bgt
2021-05-27
0
Hesti Pramuni
mo nembak bang...??
aaii....manissnya..
2021-04-23
0