Jika sebagian orang sudah sibuk dengan aktifitas pagi nya di pukul 08.00 maka untuk seorang Paramitha haram hukumnya jika bangun kurang dari pukul 09.00. Mitha seorang karyawan biasa di sebuah perusahaan penyedia obat-obatan dan susu kesehatan untuk anak, dewasa dan lansia. Pekerjaan nya selalu berputar di sektor kesehatan dari satu rumah sakit ke rumah sakit lainnya dari satu klinik ke klinik lainnya mulai dari pukul 10.00 sampai pukul 7 malam nanti. Sama halnya seperti sekarang, Mitha baru saja membuka matanya dilihatnya 30 menit lagi waktu masuk kerja nya tiba. Dengan tergesa Mitha bangkit dari tidurnya lalu melaksanakan ritual mandi yang singkat lebih singkat dari kebanyakan wanita di luar sana. Seperti biasa Radit yang adalah calon suaminya akan menjemput tepat 15 menit sebelum Mitha masuk kerja karena jarak ke kantornya hanya berkisar 10 menit.
" Kesiangan lagi?" Tanya Radit malas.
" Hehe iya yang. Maaf " Mitha menunjukan wajah memelasnya.
" Kebiasaan .." Radit mengacak rambut Mitha.
" Ah jangan jadi berantakan lagi kan? "
Mitha dan Radit pun segera berangkat dan tiba 5 menit sedikit terlambat. Mitha merapikan rambutnya yang berantakan sepanjang perjalanan menggunakan sepedah motor sport milik Radit.
" Yang ganti matic ish, kamu boncengin aku udah kaya yang ngajak balapan "
" Maaf ya cantik, kan kamu buru-buru." Radit mencubit pipi Mitha gemas
" Udah ah aku masuk dulu .. Daahh hati-hati ya dit "
Mitha memasuki kantornya untuk melakukan absen sebelum turun ke lapangan, setiap hari Mitha bergulat dengan teriknya matahari menggunakan sepedah motor atau mobil inventaris perusahaan. Jika memang harus mengantarkan orderan, Mitha akan di ijinkan membawa mobil namun jika hanya kunjungan biasanya Mitha hanya menggunakan sepedah motor.
Mitha mengeluarkan sebuah sepedah motor dari garasi kantornya dibantu oleh Pak Abdul Security kantor.
" Neng, katanya sebentar lagi mau nikah nih .." Sapa Pak Abdul.
" InsyaAllah pak, hmm kalo gak ada hambatan 3 bulan lagi rencananya."
" Semoga lancar ya neng .. "
" Aamiin pak, bapak jangan lupa datang nanti semua orang kantor aku undang " Mitha begitu bersemangat membicarakan rencana pernikahannya dengan Radit.
2 Minggu yang lalu, keluarga Radit mendatangi kediaman Mitha untuk melakukan prosesi lamaran, setelah 3 tahun bersama akhirnya tabungan mereka pun sudah cukup untuk melaksanakan pesta pernikahan, membeli sebuah rumah sederhana dan juga membeli mobil bekas. Radit yang bekerja sebagai teller di bank swasta memang memiliki pendapatan yang cukup untuk membeli semua itu ditambah dengan Mitha yang ikut bekerja tanpa lelah dan tak pernah mengambil cuti tahunan selama 3 tahun ini semua di lakukan demi pesta pernikahan impian mereka.
Mitha memacu kendaraan roda duanya dengan kecepatan sedang, Mitha sampai di halaman parkir sebuah Rumah Sakit besar di kotanya. Seperti biasa, Mitha akan menuju meja resepsionis untuk meminta info kunjungan ke dokter anak, dokter kandungan dan bidan yang sedang senggang karena saat ini Mitha membawa produk susu kesehatan untuk balita.
" Siang Mba, saya dari PT. Nationals Nutrition mau ijin kunjungan ke dokter dan bidan nya .."
" Oh boleh mba lurus aja di ujung sebelah kanan ada ruang yang bertuliskan Staff only nah mba masuk aja biasanya staff medis berkumpul disana."
" Ok terimakasih mba .."
" Iya sama-sama mba."
Mitha berjalan di sebuah koridor yang cukup panjang, kiri kanan nya hanya ada teman sampai saat Mitha lengah karena melihat ke arah taman terus menerus tiba-tiba saja ..
Buukkk ..
Mitha menabrak seseorang bertubuh kekar menggunakan jas putih dan pakaian bedah, Mitha menunduk melihat dari ujung kaki sampai ujung kepalanya. Sosok pria tampan tepat di hadapannya dengan perawakan yang menawan dan wajah yang bersih.
" Baik-baik aja mba?"
" Ah .. Iya dok saya baik-baik aja. Maaf ya saya tadi gak fokus "
" Gak masalah, biasanya yang jalan kesini cuman staff. Mba nya mau kemana?"
" Saya mau ke ruang staff dok. Saya konsultan medis produk susu jadi mau kunjungan dok."
" Oh gitu, susu formula balita bukan?"
" Iya betul dok .. Dokter perlu? Tapi saya lihat dari id card nya dokter bukan dokter anak hehe."
" Kebetulan, saya perlu buat yayasan panti asuhan keluarga saya. Hmm saya masih ada waktu 10 menit kalo gitu bisa promosi cepat di ruangan staff?"
" Boleh dok, mari .. Kesebelah sini kan?"
" Iya mba .."
Mitha berjalan berdampingan bersama seorang dokter yang diketahui dari id card nya tadi, bernama Dokter Prasetya seorang dokter bedah. Mitha berjalan dengan semangat, lumayan dapat harta karun pikirnya karena jika Pras cocok dengan produknya kemungkinan besar bisa meningkatkan omset bahkan menutup targetnya setiap bulan.
Pras membuka pintu ruangan staff, ruangan yang di khususkan untuk seluruh staff medis yang hendak menerima tamu secara umum atau untuk yang hendak beristirahat karena di dalam sana sudah di sediakan berbagai macam jenis minuman dan makanan dengan sofa yang nyaman. Di dalam sudah ada beberapa dokter yang sedang sibuk dengan aktifitas nya masing-masing.
" Hai semuanya ada tamu konsultan medis mau kunjungan sama promosi katanya .." Ucap Pras pada rekan-rekannya.
" Oh boleh Mba silahkan langsung aja, maaf ya ini kami ada yang sambil ngopi, ngerjain tugas, maen game haha nano nano sih kami mba." Jawab Kinan seorang dokter kandungan.
" Enggak papa bu, boleh saya mulai ya kebetulan saya juga bawa sample .." Mitha membagikan sample nya lalu mulai memberikan edukasi kepada staff medis di rumah sakit tersebut.
Ada tantangan tersendiri bagi Mitha karena posisinya hanyalah seorang konsultan lulusan Sekolah Menengah Atas meski Mitha mengambil jurusan di program MIPA namun tetap saja kini yang dihadapinya adalah calon konsumen yang sudah bergelar dokter dengan kemampuan analisa medis di atas nya. Kadang ada rasa minder, namun Mitha selalu berusaha tidak menunjukannya. Bagi seorang yang bekerja di divisi marketing bukan hanya edukasi yang di andalkan namun kepercayaan diri dan kemampuan untuk meyakinkan konsumennya tanpa melihat latar belakang mereka.
" Bagus sih mba, budget dan kandungan gizi dari produknya masuk di kriteria Saya. Hmm ok deh saya coba order 100 box ya?"
" Gak tanggung 120 box aja dok biar jadi 10 karton, 1 kartonnya kan isi 12 box " Bujuk Mitha.
" Mba nya bisa aja, yaudah deh saya ambil 120 box. Oh ya ini kartu nama saya kalau udah ready kabarin saya ya mba. Bisa di anter ke yayasan kan gak harus langsung ke RS?" Tanya Pras sambil memberikan kartu namanya.
" Bisa dok, ke tempat praktek atau ke rumah juga bisa ko."
" Nanti saya juga bantu promosi deh ke orangtua pasien." Tambah Lexi seorang dokter anak.
" Terimakasih banyak ya Dok untuk waktu,kesempatan dan dukungannya." Hati Mitha begitu berbunga-bunga karena merasa disambut dengan hangat belum lagi tiba-tiba tertimpa rezeki dari orderan milik Pras.
" How lucky I am .." Batin Mitha.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 186 Episodes
Comments
Lanjar Lestari
wah bentar lg nikah dokter pras sm mitha nikah paksa krn tragedi yg tak di inginkan recana nikah sm radit g jd.kan tuhan yg nentukan,jodohnya doktet pras mitha.wk wk.2x baca ni
2023-11-15
0
As Ghina Nadiyah
udah fiks ini mah Mitha yang jadi nikah kontrak sama mas pras ganteng wkwk
2023-02-24
0
#ayu.kurniaa_
...
2023-02-21
0