Alda duduk di anak tangga menuju kelasnya, sedang menunggu para bodyguardnya a.k.a Mika, Rafa, Angga dan Randi yang sedang mengadakan pertemuan basket. Sebentar lagi club basket SMA MAHESWARI mengadakan perekrutan anggota baru.
"Alda, ngapain Lo disini?" Tanya Dian yang melintas di depan Alda.
"Lagi nungguin kang cilok, Yan" jawab Alda.
"Sini temanin Alda" katanya menarik tangan Dian agar duduk disebelahnya.
Dian pasrah.
"Emang penjual cilok udah pindah tempat yah Al?"
"Ya kalii penjual cilok masuk area gedung kelas. Nggaklah, Yan. Aku tuh nungguin kak Mika." Jawab Alda.
Dian hanya mengangguk.
"Lo beneran pacaran dengan Mika?" Tanya Dian kepo.
Alda hanya menghela napas.
"Kak Mika itu cuman temanku, Yan"
"Kok manggilnya pake kak segala? Mana pergi pulang sekolah barengan terus pulak"
"Gimana yaah jelasinnya." Alda menggaruk kepalanya kikuk
"Nanti juga Dian bakal tahu."
Tak banyak orang yang tahu pasangan kembar Arunika sekolah di Maheswari. Hanya beberapa guru dan tentu saja tetangga mereka yang selalu ikut kemana-mana. Jika ditanya A di belakang nama mereka itu apa, mereka hanya menyengir lucu, enggang menjawab.
"Dian gak apa-apa temanin aku nungguin kak Mika?" Tanya Alda tak enak hati.
Dian mengangguk. "Gak apa-apa kok Al. Supirku juga belum datang.."
Baru saja Dian berkata demikian, ponselnya sudah berbunyi. Telpon dari sang supir yang sudah berada di depan gerbang sekolah.
"Al, gue tinggal gak apa-apa kan? Pak Ujang ternyata udak di depan."
"Iya, pulang gih. Kasian pak Ujang nunggu. Makasih yah, Dian. Sudah temanin Al." Kata Alda dengan senyumnya.
Dian pun berdiri dari duduknya.
"Bye Al!"
"See you, Yan" Alda melambaikan tangan.
Tak lama setelah kepergian Dian, Mika juga sudah selesai dengan kegiatannya.
"Maaf yah dek, kakak lama" ucapnya.
Alda berdiri dari duduknya. "Never mind. Kuyy pulang, adek lapar" katanya.
Mika menggenggam tangan sang adik. Mereka berjalan menuju parkiran. Setelah duduk pada posisi masing-masing, mobil Audi R8 itu pun meninggalkan sekolah.
"Kok sepi yah gak ada Rafa, Angga dan Randi?" Alda membuka obrolan.
"Yah gimana lagi, mobil kakak gak muat untuk 5 orang. Sesekali mereka juga harus berkendara sendiri." Jawab Mika.
Yah, mobil yang biasanya di pakai Mika ke sekolah pagi tadi dipakai mamanya arisan. Jadilah dia mengganti mobilnya.
✨✨✨
Keadaan kantin cukup ramai. Alda dan kawan-kawan sedang menikmati waktu istirahat mereka.
"Permisi kak" ucap seseorang yang langsung menghentikan kegiatan mereka.
" Kenapa?" Tanya Angga.
"Ini buat kak Alda. Titipan dari Renal" katanya sambil memberikan sekotak permen karet.
Tanpa menunggu lama, Alda menerima kotak permen itu.
"Terimakasih yah" ucapnya.
Siswa itupun kembali meninggalkan meja yang isinya sedang memikirkan hal yang berbeda.
"Renal yang adik kelas itukan?" Tanya Angga yang tanggap duluan.
"Sepertinya." Jawab Alda lalu membuka kotak itu. Dengan mata berbinar ia mulai menghitung berapa banyak permen dikotak tersebut.
"Bagi dong dek" pinta Mika.
Alda mengangkat pandangannya. Melihat satu persatu isi meja tersebut.
"Kalian juga mau?" Tanya Alda.
Rafa, Angga dan Randi mengangguk kompak.
Dengan telaten Alda membagi permen tersebut sama banyaknya dengan dirinya.
"Dedek Al yang terbaik" ucap Mika, Rafa, Angga dan Randi kompak.
Alda hanya tersenyum polos. Kemudian berkata "pulang sekolah ganti ice cream 3 kotak perorang yah"
"Pemerasan"
"Duitkuuu"
"Yaa Allah"
Kata Angga, Rafa dan Randi serempak.
Sementara Mika dan Alda bertos ria.
Disudut kantin, seseorang memperhatikan itu dalam diam. Mengamati setiap ekspresi dari kakak kelasnya yang manis dan mungil itu. Sesekali ia tersenyum melihat tawa bahagia sang senior.
"Awas Lo, Ren. Entah kesurupan" kata William yang sedari tadi memperhatikan gerak gerik temannya.
Renal hanya mengedikkan bahunya
"Yakin Lo Ren deketin kak Alda? Dia kakel kita woii. Udah gitu bodyguardnya 4 orang pulak" tanya Sandi serius
Renal yang mendengar pertanyaan Sandi pun hanya mampu tersenyum.
"Dia berbeda, San. Gue pasti bakal dapetin." Jawabnya yakin.
"Ma, tahu gak tadi adek dapat permen karet loh" Mika buka suara.
"Yah paling dari Rafa, Angga kalau nggak yah Randi. Kok mesti di umumkan segala" respon sang ibu.
Alda yang mendengar Kakak dan ibunya bergosip hanya menghela napas. Ia tetap berada dipangkuan sang papa, menikmati elusan sang papa di kepalanya.
"Kalau dari mereka bertiga yahh Kakak gak bakal umumin jugalah ma." Mika mulai jengah.
"Terus dari siapa kak?" Tanya sang papa.
"Dari itu loh pa, adik kelas. Yang kata adek tinggal di Arunika's juga" jawab Mika.
Mendengar jawaban sang anak, pandangan sang papa mengarah ke anak perempuannya.
"Emang bener, dek?" Tanyanya.
Alda mengangguk.
"Bentar lagi kakak bakal pensiun dong mepetin adiknya terus" goda Aina pada anak sulungnya.
"Nggaklah ma. Lewatin dulu nih 2 jagoan Arunika sebelum mepetin adikku"
Sang papa dan Aina hanya terkekeh mendengar kalimat posesif sang anak.
"Tampan orangnya, dek? " Tanya sang mama.
Alda mengangguk. "Lumayan tampan, ma" jawabnya.
"Emang papa bolehin adek dekat dia?" Tanya Mika.
Sang papa mengangguk. "Dia anak Maheswari kan?"
"Papa tahu?" Tanya sang mama, Aina.
"Ma, di Arunika's Residence cuma kita berlima. Ya kali papa gak tahu tetangga kita." Jawabnya.
"Emang bener pa dia anak pak Maheswari?" Tanya Alda kepo.
"Adek gak tahu? Kan adek yang jadi mentornya.
Alda menggeleng. "Waktu perkenalan dia cuma bilang gini. Nama saya Renaldi, tinggal di Arunika's" kata Alda mempraktekkan cara Renal memperkenalkan diri.
"Dia gak ada bilang anaknya pak Maheswari"
Sang papa mengangguk. "Seperti adek kan yang gak bilang namaku Renalda Arunika Atmadja." Skak sang papa.
Alda hanya mencebikkan bibirnya dan menyembunyikan wajahnya di dada bidang sang papa.
Sang papa, Aina dan Mika terkekeh melihat sang adik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
Rahayu Pus
ini cuman pada baca z... mana jejak buat si otot....
2022-06-13
0