Matahari menyapa menyambut pagi yang cerah Elina gadis cantik itu terbiasa bangun pagi untuk memulai aktifitasnya hari ini ia tidak ada jadwal kuliah jadi ia memutuskan untuk bekerja di sebuah toko bunga tak jauh dari lokasi rumahnya
sang pemilik toko seorang wanita paruh baya dimana Elina bekerja setiap sebelum atau sepulang dari kuliah tergantung jadwal Elina wanita itu biasa di panggil Madam Rose karna penampilannya yang selalu glamor namun baik hati dan humoris banyak pelanggan toko bunganya yang menyukai Madam Rose begitu juga Elina
selain bekerja di toko bunga Madam Rose , Elina juga membuka usaha online shop di beberapa ecommerce ia memajang bunga-bunga di toko Madam Rose beruntung ia sudah memiliki banyak pengikut dan online shopnya mulai menghasilkan dengan sistim bagi hasil bersama Madam Rose
Elina memiliki keterampilan di bidang desain grafis juga interior ia bercita-cita ingin menjadi Bachelor of Arts atau sarjana Desain Grafis adalah gelar seni liberal yang diberikan kepada siswa yang menyelesaikan program sarjana desain grafis dan media visual yang kreatif
''selamat pagi Madam Rose''
Elina dengan wajah cerianya menyapa wanita paruh baya yang tengah menata bunga -bunga mawar yang baru saja datang untuk di sortir
''pagi boneka cantikku , bagaimana tidurmu apa kau masih tidak bisa tidur dengan nyenyak seperti biasanya? ''
tanya Madam Rose
''begitulah Madam, aku tak mengerti apa yang terjadi denganku setelah kecelakaan kedua orang tuaku setiap malam aku selalu bermimpi buruk entah kapan aku bisa tidur dengan nyenyak''
jawab Elina dengan menaruh tas kecilnya di loker kerjanya
''sabar sayang, suatu hari nanti jika hati dan tubuhmu sudah bisa menerima semua takdir yang telah Tuhan gariskan pasti kau akan bisa tidur dengan nyaman mungkin karna kau belum ikhlas saja ''
tutur Madam Rose
''mungkin saja Madam''
Elina mengiyakan kata-kata Madam Rose dan ia pun mulai dengan pekerjaannya dengan memeriksa pesanan bunga hari ini
Elina menata semua bunga pesanan yang akan dikirim melalui jasa kurir atau ojek online yang sudah menunggu pesanan mereka Elina melayani para pelanggan toko dengan ramah dan senyum yang tak pernah lepas dari bibirnya
''Elina ada pesanan bunga untuk di kirim ke Mahendra Hospital , tapi kemana perginya Agra ya dari tadi dia belum kembali ?''
Madam Rose sembari memikirkan kemana putra semata wayangnya yang pergi mengambil bunga dari pemasok
''mungkin ada sesuatu yang membuat perjalanan Kak Agra terganggu, biar Elina saja yang mengantar bunganya Madam mumpung pelanggan tidak sedang ramai ''
sahut Elina
''kau yakin?, tapi perjalanan kesana cukup jauh baiklah kau pakai motor Agra saja bukankah kau bisa memakai motor ?''
Madam Rose kembali bertanya
''bisa , Madam serahkan saja semuanya padaku semuanya sesuai dengan apa yang Madam inginkan''
Elina kemudian bersiap dengan tas kecil dan buket bunga pesanan nya
Elina menaruh buket bunganya kedalam keranjang yang di letakan di bagian depan motor matic milik Agra
dengan penuh semangat Elina mengendarai motornya menuju Mahendra Hospital sekitar 30 menitan Elina sampai di rumah sakit ia memarkirkan motornya di halaman parkir rumah sakit mewah dan terbesar di ibukota itu
Elina mengambil buket bunga dari keranjang motornya dan masuk ke dalam rumah sakit itu menuju meja resepsionis
''permisi suster, saya mau mengantarkan pesanan bunga untuk Dr. Wira ''
Elina bertanya pada suster yang menjaga meja resepsionis
''oh iya Nona , silahkan masuk saja ruangan Pak Wira ada dilantai 8 , ia direktur rumah sakit ini langsung saja kau tidak akan kesulitan menemukan ruangannya nanti''
jawab suster
''baiklah terima kasih suster, saya permisi''
Elina pun bergegas untuk memasuki lift yang akan mengantarkannya ke lantai atas dimana ruangan Dokter Wira berada
Elina menekan tombol angka 8 namun saat pintu lift akan tertutup tiba-tiba terbuka kembali seorang pria muda berpenampilan tampan dan juga dingin dengan tubuh tinggi memasuki liftnya
tanpa sepatah katapun
pintu lift pun tertutup hanya mereka berdua yang berada dalam satu lift Elina sekilas menatap wajah tampan pria itu sekilas entah mengapa jantungnya terasa berdebar-debar tak karuan sesuatu yang belum pernah ia rasakan
( "kenapa dengan jantungku ? kenapa terus berdebar- debar saat melihat pria tampan ini oh Tuhan dia tampan juga dingin sekali sikapnya ahhh wangi parpumnya membuatku terbuai")
Elina dalam hati diam-diam ia memperhatikan pria di sampingnya itu
''kenapa menatapku terus apa ada yang aneh denganku?''
tiba-tiba pria disampingnya itu berbicara Elina tertunduk karna ketahuan memperhatikannya
''ma-maafkan aku Tuan, aku tidak sengaja melakukannya''
ucap Elina pelan
Davin hanya tersenyum kecut tak menanggapi ucapan Elina
tiba-tiba lift mengalami goncangan membuat berhenti beroperasi Elina mulai ketakutan
''apa yang terjadi?''
Elina dengan buket bunga ditangannya tampak mulai ketakutan pria disampingnya yang tak lain adalah Davin menatap Elina tak bisa dipungkiri Davin seperti terpesona pada Elina sejenak
''liftnya mati mungkin mati listrik, tenang saja mereka akan segera memberbaikinya ''
tukas Davin
''apa?''
Elina membulatkan matanya dan mulai panik dengan apa yang Davin katakan
''kenapa kau bisa setenang itu Tuan ?''
''memang aku harus bagaimana tidak mungkin juga kan aku harus menangis karna panik ?''
ketus Davin
''dasar raksasa kutub sudah sikapnya dingin , bikin kesal orang untung kau tampan hanya itu kelebihanmu''
gerutu Elina
''kau memaki ku ?''
''tidak? siapa yang memakimu jangan gr ''
sanggah Elina
Davin mengerutkan dahinya akan sikap Elina yang jelas-jelas terlihat kesal padanya, Davin mencoba menelpon seseorang untuk segera memperbaiki liftnya
Elina sekilas memperhatikan apa yang dilakukan Davin ada rasa kagum dalam hatinya
saat melihat Davin tanpa sadar senyum mengembang dibibir gadis mungil itu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
kakak dara
penasaran. semangat ya thor
2021-11-03
1