Bertemu kembali

Hari ini Elina memutuskan untuk berlibur dari bekerja di toko bunganya karna ia merasa tidak enak badan untung saja ia tak memiliki jadwal kuliah hari ini

Elina bersantai di depan rumah nya menikmati cahaya matahari ditemani teh dan beberapa cemilan nya untuk ia sarapan

selang berapa lama sebuah mobil yang familiar baginya tampak berhenti di depan pagar rumahnya

''Elina''

Elina memekik gembira begitu tau siapa yang datang mengunjunginya

''Hana''

sahutnya , Hana memasuki halaman rumah Elina dengan senyum mengembang diwajahnya

''kau datang?

''tentu saja , aku khawatir dengan mu tidak biasanya kau tidak bekerja kalau kau tidak sakit parah''

''aku baik-baik saja , hanya masuk angin biasa''

tukas Elina dengan senyum tipis di bibirnya Hana meraba kening Elina

''kau yakin?

tanya Hana

''aku yakin''

''tidak , Mama menyuruhku membawamu ke rumah sakit , kau tau kan Mama tidak bisa dibohongi jadi sekarang ayo kita kerumah sakit''

tutur Hana , Elina mencoba menolak namun ia mau tak menuruti perintah Hana dan Mamanya yang menghubungi Elina melalui Hana

''kau dengarkan ?

''ya, ya baiklah''

ahirnya Elina mengikuti keinginan Hana dan bersiap untuk ke rumah sakit

******

1 jam kemudian Elina dan Hana sampai di Mahendra Hospital , Elina menatap bangunan megah itu ia kembali mengingat kejadian terahir kali ia menginjakan kakinya di rumah sakit itu

''kenapa kau diam ? ayo cepat turun ''

''iya... kau ini cerewet sekali''

Elina pun turun dari mobil Hana dan berjalan memasuki rumah sakit itu Hana mengambil no antrian untung saja pagi itu masih belum terlalu ramai sehingga Elina bisa langsung memeriksakan dirinya

ditemani Hana , Elina memasuki salah satu ruang Dokter umum kebetulan Dokter yang bertugas adalah saudara sepupu dari Hana

Elina juga sudah mengenalnya

''apa ada tumben kau kesini?

tanya Dokter pria yang cukup tampan dan berusia sekitar 28 thn itu ramah menatap Hana dan Elina

''Elina , dia katanya kurang enak badan , tolong kau periksa dia ''

ucap Hana

''Elina kau sakit?''

''ah tidak Kak, hanya masuk angin biasa tapi Hana memaksaku harus diperiksa''

''itu karna demi kebaikkan mu El''

''ya aku tau''

Dokter Farhan tersenyum melihat perdebatan kedua sahabat itu

''baiklah , ayo kita periksa dulu , coba kau berbaring di sana''

Farhan meminta Elina untuk berbaring di ranjang pemeriksaan

ia memeriksa tekanan darah , pupil mata Elina dan detak jantung Elina dengan stetoskopnya

''kau punya riwayat anemia? tekanan darahmu kurang apa pola makanmu sudah benar? asam lambungmu juga naik ''

ungkap Farhan

''apa ku bilang? kau bilang baik-baik saja tapi kenyataannya kau sakit begini , sudah jangan membantah lagi malam ini kau pulang saja bersamaku ke rumah Mama dan Papa pasti senang kau datang''

ucap Hana khawatir

''tidak Han, aku tidak ingin merepotkan kalian tidak apa-apa aku pulang ke rumah saja tidak enak dengan Mama dan Papa mereka terlalu baik padaku selama ini''

''tapi El, kau sakit ''

''aku tau, itu sebabnya aku tidak ingin merepotkan kalian ''

''ya sudahlah kau memang keras kepala , aku saja yang akan menginap dirumahmu titik tidak ada lagi bantahan ''

Hana dengan tegas, Elina tersenyum simpul dengan kekhawatiran sahabatnya itu begitu juga Farhan

''untuk beberapa hari sebaiknya kau istirahat saja dulu minimal sampai obatmh habis , jangan terlalu lelah atau stres karna akan berakibat buruk pada kesehatanmu ''

jelas Farhan sembari menuliskan beberapa resep obat yang harus Elina konsumsi nantinya Elina mendengarkan bersama Hana didepan meja Farhan

''kau jangan cemas ada aku yang akan mengawasinya''

''Hana''

Elina mencubit tangan Hana

Farhan tersenyum melihat tingkah kedua sahabat itu

''itu bagus Han, oh ya bagaimana kabar om dan tante mereka baik-baik saja kan?''

''mereka baik-baik saja , sudah lama kau tak pernah main kerumah lain kali datanglah berkunjung mereka juga selalu menanyakan keponakan mereka''

''ok lain kali aku akan berkunjung sampaikan salamku untuk mereka''

''siap''

Elina dan Hana pun pamit pada Farhan dan segera mengantri di bagian obat Hana mengambilkan obat untuk Elina sementara ia menunggu di bangku antrian

tiba-tiba Elina ingin buang air kecil dan pergi mencari toilet Elina berjalan memasuki toilet wanita dimana tampak begitu sepi hanya ada satu dua orang disana ia bergegas masuk ke salah satu toilet

beberapa saat kemudian ia keluar dari toilet dan mencuci tangan nya segera dan bermaksud untuk keluar dari toilet itu namun tiba-tiba ia merasa kepalanya menjadi pusing dan tubuhnya terasa limbung

Grepppp

seseorang menangkap tubuhnya saat akan terjatuh

''kau tidak apa-apa?''

Elina menatap seseorang itu yang tak lain adalah Davin yang kebetulan lewat dan melihat Elina seperti akan terjatuh dan segera ia mengahampirinya dan menahan tubuh gadis itu kedalam dekapannya

keduanya kembali saling bertatapan dan terhanyut dalam tatapan mereka jantung keduanya pun berdetak kencang tak karuan

''a-aku tidak apa-apa , terimakasih ''

Elina mencoba menyadarkan dirinya

''kau yakin?''

tanya Davin kembali

''wajahmu tampak pucat, kau tau tubuhmu juga sepertinya agak demam''

''kau tak perlu khawatir, aku memang sedikit kurang enak badan barusan aku sudah diperiksa ''

''apa kau sendirian ? bagaimana kalau aku mengantarmu ''

''tidak usah, aku bersama sahabatku dia sedang mengambil obatku , aku kesini karna ingin buang air kecil sekali lagi terima kasih atas bantuannya''

ucap Elina ramah ia membungkukan badannya sedikit pada Davin yang tampak menatap Elina dengan perasaan berkecamuk dihatinya sudah beberapa hari ia mengikuti gadis itu dan kini saat ia berhadapan dengan nya ia malah tak bisa untuk berbicara

Episodes
1 Visual tokoh
2 Gadis yang penuh semangat
3 Raksasa tampan
4 Mencari tahu
5 Bertemu kembali
6 Perasaan apa ini?
7 Mengerti perasaan
8 Sebuah rasa yang tersimpan
9 Terperangkap
10 Cinta terpendam
11 Menepis rindu
12 Melupakanmu
13 Study tour
14 Masa lalu
15 Pertemuan tak terduga
16 Terjebak
17 Terjebak 2
18 Cemburu
19 Apa arti diriku?
20 Gelisah
21 Bahagia aku bila di sampingmu
22 Davin dan Agra
23 Pesta Reuni
24 Mabuk
25 Malu tapi mau
26 Mulai candu
27 Tak terduga
28 Meminta restu
29 Meminta restu 2
30 Kerja kelompok
31 Hari pernikahan
32 Yang pertama dan terahir
33 Honeymoon
34 Honeymoon2
35 Hari kelabu
36 Hana dan Agra
37 Bertemu kembali
38 Rutinitas
39 Istri idaman
40 Penjelasan
41 Wine
42 Lula Ataya
43 Gagal total
44 Hari kelulusan
45 Perubahan Lula
46 Kekecewaan Elina
47 Amarah Davin
48 Terpuruk
49 Rindu yang menyiksa
50 Tempat ternyaman
51 Morning sickness
52 Kebersamaan
53 Elina yang posesif
54 Pesta keluarga Mahendra
55 Malam panjang
56 Ngidam
57 Ngidam2
58 Teman lama
59 Diawasi
60 Cemas
61 Kekhawatiran Elina
62 Singa betina
63 Amarah Lula
64 Hari yang indah
65 Bertemu Cristian
66 Ancaman James
67 Menyusun rencana
68 Sahabat
69 Sebuah rasa
70 Kunjungan
71 Dendam Lula
72 Mimpi buruk
73 Siasat Davin
74 Siasat Davin#2
75 Elina drop
76 Dilema
77 Koma
78 Sakit tapi tak berdarah
79 Terjebak
80 Kebahagiaan Davin
81 Rasa bersalah
82 Bangkit
83 Siasat
84 Siasat#2
85 Takdir
86 Tak terduga
87 Nostalgia
88 Nekat
89 Bertahan
90 Rapuh
91 Awal baru
92 Ahir bahagia
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Visual tokoh
2
Gadis yang penuh semangat
3
Raksasa tampan
4
Mencari tahu
5
Bertemu kembali
6
Perasaan apa ini?
7
Mengerti perasaan
8
Sebuah rasa yang tersimpan
9
Terperangkap
10
Cinta terpendam
11
Menepis rindu
12
Melupakanmu
13
Study tour
14
Masa lalu
15
Pertemuan tak terduga
16
Terjebak
17
Terjebak 2
18
Cemburu
19
Apa arti diriku?
20
Gelisah
21
Bahagia aku bila di sampingmu
22
Davin dan Agra
23
Pesta Reuni
24
Mabuk
25
Malu tapi mau
26
Mulai candu
27
Tak terduga
28
Meminta restu
29
Meminta restu 2
30
Kerja kelompok
31
Hari pernikahan
32
Yang pertama dan terahir
33
Honeymoon
34
Honeymoon2
35
Hari kelabu
36
Hana dan Agra
37
Bertemu kembali
38
Rutinitas
39
Istri idaman
40
Penjelasan
41
Wine
42
Lula Ataya
43
Gagal total
44
Hari kelulusan
45
Perubahan Lula
46
Kekecewaan Elina
47
Amarah Davin
48
Terpuruk
49
Rindu yang menyiksa
50
Tempat ternyaman
51
Morning sickness
52
Kebersamaan
53
Elina yang posesif
54
Pesta keluarga Mahendra
55
Malam panjang
56
Ngidam
57
Ngidam2
58
Teman lama
59
Diawasi
60
Cemas
61
Kekhawatiran Elina
62
Singa betina
63
Amarah Lula
64
Hari yang indah
65
Bertemu Cristian
66
Ancaman James
67
Menyusun rencana
68
Sahabat
69
Sebuah rasa
70
Kunjungan
71
Dendam Lula
72
Mimpi buruk
73
Siasat Davin
74
Siasat Davin#2
75
Elina drop
76
Dilema
77
Koma
78
Sakit tapi tak berdarah
79
Terjebak
80
Kebahagiaan Davin
81
Rasa bersalah
82
Bangkit
83
Siasat
84
Siasat#2
85
Takdir
86
Tak terduga
87
Nostalgia
88
Nekat
89
Bertahan
90
Rapuh
91
Awal baru
92
Ahir bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!