Tepat pukul 19:00 Tasya sudah tiba dirumahnya,Tasya masuk dengan hati-hati berharap Mama Irah tidak mengetahui kedatangannya,ketika Tasya akan melangkahkan kakinya untuk menaiki anak tangga tiba-tiba mama ira memanggilnya.
"Tasya Amairah Nabila".Ucap Mama Ira yang sedang duduk di Kursi sofa.
Tasya pun berbalik sambil memasang senyum indahnya.
"Mama,mama belum tidur?".Tanya Tasya sengaja kepada Mama Ira.
"Dari mana saja kamu"tanya Mama Ira lagi.
"Aku dari kosstan nissa Ma,Mama kan tadi udah tauu".Jawab Tasya membenarkan kata-katanya.
"Jawab yang jujur Sya,Mama gak pernah ajarin kamu untuk berbohong,Apa benar kamu kerja sampai pulang jam segini?".tegas Mama Ira yang sudah mulai meninggikan nada suaranya.
loh kok mama bisa tahu,Nissaaa...kamu harus menjawab ini semua besokk!' gumam Tasya dalam hati.
"Nggak kok mah aku nggak kerja".jawab Tasya berusaha mengelak pernyataan Mama Ira.
"kenapa kamu harus berbohong Sya,mama sudah tahu kamu kerja,jadi nggak usah bohong lagi,Nissa sendiri yang beritahu mama"Ujar mama Ira.
"Iya..iyaa maa aku kerja"jawab Tasya sambil menundukan wajahnya yang sedang menahan air mata.
"Tuh kan,Sya mama itu nggak mau kalau kamu kerja apalagi pulang semalam ini,kalau terjadi apa-apa sama kamu gimana,mama khawatir sya".Ucap Mama Ira sambil menahan air mata.
"Ma,aku sudah besar menurut Tasya ini sudah waktunya Untuk tasya bekerja,aku nggak bisa mah diam terus di Rumah,sedangkan mama seharian bekerja dan terus kecapean,aku nggak bisa lihat mama seperti itu terus".Ujar Tasya dengan air mata yang sudah membasahi pipinya.
"Syaa,kamu anak bungsu Mama yang mama sangat cintai,mama belum rela membiarkanmu untuk bekerja diluar sana,"Ucap Mama Irah sambil memeluk anak kesayangannya.
"Maahh,mama tenang aja,aku bisa kok jaga diri baik-baik,ini keinginanku sendiri untuk bekerja maah..mama tolong Izinkan Tasya yahh?"Ucap Tasya dengan wajah memelas menatap ibunya.
"Maafkan mama sya,mama yang nggak punya apa-apa sampai harus membuatmu seperti ini"ucap Mama Ira sambil mengusap rambut Tasya.
"Nggak apa-apa kok maah,jadi mama izinin aku kan untuk kerja?" tanya Tasya lagi untuk memastikan.
"Iya Sya,kalau memang itu yang kamu mau"ucap mama Ira sambil memeluk Tasya kembali.
"Makasih banyak mah,aku sayang banget sama mama,Pokoknya aku berjanji sama mama,aku akan bekerja agar hidup kita lebih baik lagi dan mama nggak usah kerja lagi"Kata Tasya penuh semangat.
"Yaa nggak bisa gitu dong Sya,mama kan masih betah kerja di Rumah majikan mama"ucap Mama Ira sedikit kesal.
"Yaa gimana ya mah,masa kalau nantinya aku sudah sukses mama masih kerja sih"ucap Tasya.
"Aamiin..ya udah deh,kamu semangat ya sayang,ingat kerjanya nggak boleh sampai kecapean"ucap Mama ira mengingatkan.
"Iya maah,ya udah lepasin dong,masa Tasya dipeluk mulu"ujar tasya.
"Aduh maaf sayang,mama terlalu terharu melihat anak mama udah besar ajah sekarang,ya udah kamu bersih-bersih sana lalu kita makan,takut makanannya keburu dingin"Ucap mama Ira sambil tersenyum.
"Ok mah,tunggu aku yaa"ucap Tasya gembira lalu mencium pipi mama ira.
......................
Sementara di sebuah Apartemen,Denan masih berperang dengan pikirannya,dia sangat penasaran dengan gadis yang berani berbicara padanya yang berbeda dengan wanita-lain ketika bertemu dengannya,bahkan gadis ini malah berani menyalahkan Denan.
Tak lama kemudian Niko datang membawa beberapa kertas,Denan yang memang sudah menunggu kedatangannya segera menatap Niko.
"Apa yang kamu dapatkan dari pencarianmu".Ucap Denan dengan nada dingin.
"Nih'aku udah dapat semua tentang gadis yang kamu maksud itu".ucap Niko sambil memberikan beberapa kertas pada Denan.
Dengan cepat Denan membaca satu per satu kertas itu.
"Ooh jadi namanya Tasya Amairah Nabila,nama yang bagus"ucap Denan sambil tersenyum yang hampir tidak terlihat.
Disela-sela bacaannya,denan tiba-tiba mengernyitkan kening.Dirah Mudya,bukannya dia asisten dirumah papa dan mama. gumam denan dalam hati.
Setelah puas membaca semua data tentang Tasya,Denan kembali menatap Niko yang masih berdiri didepannya dengan tatapan keheranan.
"Kenapa lo natap gue seperti itu,ada yang salah sama gue?"tanya denan yang tak lebih herannya dengan tatapan Niko.
"Nggak ada yang salah sih,cuma kalau gue lihat-lihat kayaknya lo sedang penasaran sama sesuatu,sesuatu yang berharga,hhh"ucap Niko membuat denan kembali menatapnya penuh kekesalan.
"Gue bercanda aja kok,santai Nan santaii.."ujar Niko yang merasa dirinya sebentar lagi akan dihabisi.
"Daripada lo berdiri disitu,mending lo pulang sana"Ucap Denan Seolah mengusir Niko.
"Lo ngusir gue Nan! lo nggak bilang terima kasih dulu ama gue gitu"ujar Niko penuh harap tapi tidak serius.
"Lo mau pulang atau nggak?"Tanya Denan sambil mendekati Niko,dengan segera Niko berbalik badan membuka pintu dan keluar,Denan yang melihat kelakuan sahabatnya itu langsung tersenyum.
"Gadis kecil,kamu nggak akan bisa lepas dariku"ucap Denan sambil melihat salah satu poto Tasya yang berada di salah satu kertas datanya.
Tak lama kemudian Denan membaringkan tubuhnya dan terlelap dalam Mimpinya.
**Bersambung...
guys Bantu** ramaikan dong plisss...
dukung aku terus yaa,walaupun ceritanya membosankan**.Pliisss like,vote,dan komen serta saran kalian kakak-kakak
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments