Bertemu Denan Lagi

Pagi hari sudah tiba, tasya dengan semangat bangun dari tidurnya karena sudah tidak seperti biasanya dia harus sembunyi-sembunyi dan tidak berbohong lagi dengan mama ira.

"Akhirnya aku bisa bekerja tanpa harus berjaga-jaga karena takut mama melihatku." ucapnya seraya tersenyum, dan langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya sebelum berangkat kerja.

Tak beberapa lama tasya sudah turun dari kamarnya,dia melihat ke meja makan seperti biasanya sarapan sudah tersaji disana,dengan senyum-senyum manis tasya langsung memakan sarapannya,Ketika sedang asik makan,tasya melihat sesuatu di pinggir meja.

"Semangat kerjanya Sayang,mulai sekarang Mama akan selalu mendukungmu." Isi surat tersebut.

"Makasih mah,aku juga sayang mama,Mama adalah malaikat untukku." ucap tasya pada dirinya sendiri sambil mengusap air matanya yang lolos membasahi pipi mulusnya.

'Semua ini untuk mama juga,biar seneng dan supaya tasya juga bisa jadi anak yang mama banggakan.'

......................

Setelah 45 Menit perjalanan akhirnya tasya tiba di Gedung Wijaya Corp.

setelah membayar taxi, tasya langsung masuk kedalam kantor untuk segera bekerja,karena para karyawan belum terlalu banyak yang berdatangan.

Ditengah-tengah tasya sedang membersihkan,karyawan sudah mulai berdatangan dan berlalu lalang,untungnya tasya sudah membersihkan bagian-bagian tempat Karyawan.

Tasya terus fokus pada kerjaannya sehingga Nisaa mengagetkannya.

"Selamat pagi sayangku,cintaku." ucap Nisaa sambil memeluk tasya dari belakang.

"iya pagi anak cerewet,Niss, sebentar jam makan siang kita ke cafe aja yaa,ada yang ingin gue omongin sama lo."Ucap tasya yang susah ditebak,tapi jelas membuat nisaa merinding.

"Aduh sya, gue sibuk bangat hari ini,gimana kalau besok-besok aja?." ujar Nisaa berbohong.

"Udah kamu ikut aja,nggak usah banyak alesan." ucap tasya lagi,dia tahu kalau sahabatnya yang satu ini sengaja untuk menghindarinya.

"Iya..iyaa deh terserah lo ajah,Gue kerja dulu yah."ucap nisaa sambil melangkahkan kakinya menjauh dari tasya.

Astaga..! ruang CEO aku belum membersihkannya.!

Dengan langkah cepat tasya segera masuk ke ruangan denan untuk membersihkan lantai,sesaat tasya sedang membersihkan dia baru sadar ada papan nama diatas meja.

"Denan Danara Putra Wijaya,pasti orangnya ganteng,dan pintar." ucap tasya memperhatikan papan nama tersebut dan membayangkan wajah tampan sang CEO itu.

Tak lama kemudian Tasya mendengar deheman dari belakangnya.

Tasya yang sedang memperhatikan papan nama denan sambil memasang senyuman,langsung berbalik ke arah suara deheman itu.

Tasya langsung membulatkan matanya karena yang dia lihat adalah Pria yang bertubuh kekar,pakaian yang rapih dan mata yang tajam,dan pastinya yang membuat dia terkejut karena Pria itu adalah Si Pria Galak.

"Anda...ngapain anda disini,mau mencari pak CEO?Eh maksudku Pak Denan?dia nggak ada disini." ucap tasya penuh percaya diri.

Denan yang sedang berdiri pun kaget melihat tasya yang seolah-olah tahu denan itu orangnya yang mana.

Dengan Senyuman tipis,denan mendekati tasya.

"Maaf sebelumnya nona,memangnya nona sudah melihat orang yang anda maksud itu?." ujar denan memasang wajah jahil,dan mengangkat satu alisnya.

"Tentu saja aku sudah melihatnya,untuk apa anda masuk diruangan ini?tanpa mengetuk pintu terdahulu."Tiba-tiba seusuatu terlintas dalam pikirannya.

"Menurut kamu bagaimana hmm?." sahut denan,dengan kedua tangannya yang masih betah di kedua saku celananya.

Astaga tasya,mungkin saja dia adalah Denan Danara Putra Wijaya,kenapa kamu berani bicara lantang padanya,aduuh habislah aku sekarang'.'

melihat tingkah aneh tasya,denan memulai aksinya karena dia sudah tahu pasti gadis kecil didepannya itu sudah tahu kalau dia siapa.

"Kenapa kamu diam,memangnya pak Denan yang kamu maksud itu dimana sekarang,saya ingin bertemu dengan dia." Ucap denan dengan suara dingin.

"Maa..maaf pak,tolong jangan pecat saya,saya sengat membutuhkan kerjaan ini pak." ucap tasya yang tiba-tiba mendekati denan dan berbicara dengan nada sedikit manja, denan yang kaget melihat tasya pun berusaha menahan tawanya,karena dia rasa tingkah tasya sangat lucu.

"Siapa yang bilang mau mecat kamu." Ujar denan sambil melihat ke arah tasya yang sangat dekat dengannya.

"Jadi Pak Denan, nggak akan mecat aku,makasih yaa pak..makasih banyak." ucap tasya gembira dan tanpa sengaja dia memeluk denan.

Denan yang sengaja itupun memanfaatkan pelukan tasya.

Sedangkan dibelakang mereka,sudah ada Niko dan Sekretaris Denan yang hanya terpaku melihat kejadian tak terduga didepan mata mereka. Sekretaris denan hanya memutar bola matanya malas melihat pemandangan itu.

"Sepertinya ada yang nyaman dipelukan saya." Sindir denan,dengan cepat tasya melepaskan pelukannya dan tertunduk malu.

"Maaf pak saya cuma kelewat seneng aja."

Aduh tasya kenapa sekarang kamu jadi ceroboh siih,tau ah malu banget' gumam tasya dalam hati. Sedangkan denan masih senyum-senyum melihat tasya.

"Ya sudah pak saya permisi dulu." ucap tasya mengambil alat-alatnya dan segera berlalu keluar ruangan,yang ada dipikiran tasya bagaimana caranya supaya dia bisa cepat-cepat keluar dan sekarang perasaannya sudah lega.

Denan yang melihat tasya hanya menggelengkan kepalanya.

Niko dan sekretaris denan,menghampiri denan yang sudah duduk di kursi kekuasaannya itu.

Dengan senyum sumringah niko meledek Denan.

"Sepertinya ada es batu yang sedang meleleh nih." niko melihat sekilas ke arah denan yang sedang melototinya,niko tidak berani meneruskan ledekannya karena tatapan mematikan yang denan selalu berikan padanya membuatnya tidak bisa berkutik,ditambah lagi ada sekretarisnya disana.

Sementara di tempat lain,tasya sedang menggeruguti dirinya sendiri.

"kamu apa-apan sih sya,baru juga kerja,sudah sok tau di kantor ini,Aku maluu bangett gimana ini." ucap tasya sambil beristirahat karena baru menyelesaikan kerjaannya.

Tak lama kemudian ponselnya berbunyi,sebuah pesan singkat masuk.

"Sya ayo kita makan,ini sudah jam makan siang" isi pesan Nisaa yang tidak dibalas oleh tasya,tasya segera keluar dari ruangan OG dan menemui Nisaa yang sudah menunggunya.

Sesampainya mereka di Cafe yang tak jauh dari kantor,mereka langsung memesan makanan yang biasa mereka makan.

"Niss lo kemarin kenapa bilang sama mama kalau gue kerja?."tanya tasya kepada nisaa yang sudah memulai makannya.

Nisaa langsung menghentikan kegiatannya dan menatap tasya penuh manja.

"Aah ituuu... sya gue minta maaf kemarin mama nelpon gue dan maksa gue untuk jawab pertanyaannya,dan secara gue anak yang soleha,nggak tega tau sya lihat mama terus-terusan khawatirin lo." ucap nisaa jujur.

Nissa memanggil mama ira dengan sebutan Mama karena dia sudah dianggap sebagai keluarga tasya,begitupun nisaa.

"Heeuh..Lo ada-ada aja dehhh disuruh diam malah sebaliknya." ucap tasya malas.

"Tapi mama nggak marah kan sama lo sya."Sambung nissa memastikan.

"Ya marah lah,lo kan tahu kalau mama nggak mau gue kerja."jelas tasya.

"Tapi kenapa lo masuk kerja hari ini?"Tanya nisaa lagi.

"Yaa gue berusaha lah meyakinkan mama,akhirnya dia setuju dengan keputusan gue."jawab tasya.

"Kalau gitu lo, harus berterima kasih dong sama gue heheee."ucap nisaa tertawa.

"Enak aja,Lain kali gue nggak akan mempercayakan lo tentang rahasia."Ujar tasya ngambek.

"Ya udah siih sya yang penting mama sudah setuju lo kerja,udah ah ayo makan nanti lewat loh jam makan siangnya."ucap nisaa mengajak tasya,tasya pun menuruti perkataan nisaa dan mereka makan bersama.

bersambung...

Guys dukunganmu semangatku...

Guys dukung aku terus yaa,walaupun ceritanya membosankan**.Pliisss like,vote,dan komen serta saran kalian kakak-kakak❤️

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!