episode 3

sebenarnya sih takut juga melawan mereka yang gagah,saya tanya pada guru bu kapan silatnya hadir di sekolah pertanyaan saya di tertawakan oleh teman teman nanti siang nak,ngga sabar saya menunggu habis belajar dan hari pertama saya latihan silat di sekolah saya selalu di ejek karena saya terlalu lemah kata temen temen,dan saya masih ingat kata yang membuat hancur kehidupan saya yakni udahlah kamu itu seperti perempuan sana pilih eskul nari aja seperti si putri sahabatmu itu banci mah di larang keras untuk latihan silat di sini sana pergi kalau berbicara saja saya masih menerima tapi di juga memukul serta menendang saya sampai saya jatuh tersungkur

saya tidak peduli dengan mereka yang penting saya bisa menjaga diri sendiri dengan ilmu bela diri dari perguruan yang khusus dari kesultanan cirebon yakni perguruan PIC (perguruan ikatan cirebon) diriku terus berjuang supaya diriku berjaya di masa depan nanti,udah lanjut bercerita pada saat itu saya di tolong oleh pelatih namanya adalah ali syamsudin dan kami biasa memanggilnya bang ali,bang ali adalah salah satu ustadz di pondok pesantren di desa terpencil di daerah cirebon yakni desa benda di desa itu juga banyak tercipta orang orang hebat entah ilmu agamanya atau ilmu bela dirinya yang sangat cepat bahkan saking cepatnya banyak yang tidak tahu bahwa mereka telah di pukul

bang ali bertanya kepada saya "de kenapa wajahnya pada biru begini siapa yang melakukannya kepadamu cepat katakan biar abang yang menghukumnya dengan berat,pertama kali latihan silat udah ada pertarungan kaya gini"dia begitu marah kepada semua orang dan semuapun terdiam karena takut

diriku pun menjawab "bang mereka semua ngga salah saya yang salah karena saya ngga fokus dan terjatuh sampai begini udahlah bang jangan perduli sama saya sekarang mending kita latihan saja betul gak teman teman" dan saya mendengar ada yang berbicara "dasar cupu tinggal bilang aja ke bang ali apa adanya aja ngga berani dasar pengecut" padahal dalam hati saya sangat marah dan menyimpan dendam kepada mereka dalam hatiku awas jika diriku sudah menjadi kuat diriku akan membunuh kalian semuanya

saya hanya bisa terdiam dan menerima nasib saya yang pedih ini tapi bagaimana lagi saya tidak bisa apa apa,yang terpenting saya harus jadi lebih kuat lagi supaya saya bisa melindungi orang yang saya cintai semoga saja tuhan memberi keajaiban kepadaku dan dirku akan membalas semua penghinaan ini,setelah pulang latihan silat saya selalu jadi objek pukul mereka untuk melihat sampai mana kekuatan baru yang mereka dapatkan pada suatu hari saya sudah lelah dengan hal itu dan saya mencoba melawan mereka yang kuat,saya tahu kalau saya melawan saya akan kalah tapi saya harus mencobanya mungkin ini adalah ide tergila yang saya lakukan satu orang melawan enam orang

Kata roy dan gengnya yang selalu mengeroyok diriku

roy berkata "seorang anak cupu dia mau melawan apakah karena kita terlalu keras padanya ataukah kurang dan mau minta di pukul lebih keras lagi oleh kami,aih kirain kami kamu akan melawan dengan hebat tapi tak kusangka hanya bualan saja kawan kawan mari kita pukul dia supaya tidak berani latihan silat lagi hahahaha ternyata memukul orang ada kenikmatan tersendiri sudahlah biarkan dia pulang nanti kalau besok dia datang lagi kita pukul lagi untuk latihan kita ayo kita pergi tinggal kan si cupu ini sendirian"

entah kenapa ketika setelah saya di pukuli saya selalu di obatin oleh si putri sahabat dan wanita tercantik di sekolah mungiknkah si putri ini melihat diriku di pukuli oleh mereka ntahlah yang penting lukaku sembuh dulu baru berpikir yang lainnya dan sebenarnya canggung sih di obati oleh perempuan apalagi wajahnya yang cantik

sebenarnya mereka iri padaku karena dekat dengan si putri si gadis cantik sesekolahku makannya mereka selalu membuli diriku habis habisan saya juga udah sering lapor pada guru tapi hasilnya selalu tidak di respon oleh mereka yah memang nasibku yang jelek seperti ini,sebenarnya saya malu bertanya kepada si putri selalu menolongku saat saya terluka akhirnya saya sekarang memberanikan diri untuk bertanya kepada dia,

saya "anu anu put kenapa kamu baik sekali padaku selalu menolong diriku saat terluka apakah kamu ngga takut sama mereka akan memukulmu nanti jika ketahuan kamu mengobati diriku"dia hanya tersenyum

si putri juga juga berbicara sedikit padaku "iya karena kamu orang yang baik dan juga pintar di semua mata pelajaran,kalau saya di pukul oleh merekakan ada kamu hehehe,seharusnya kamu jangan nekad seperti itu lagi ya oh ya kamu tinggal di mana udah lama kita sahabatan tapi saya ngga tau rumah kamu dimana?"

saya menjawab "ngga terlalu jauh lo dari sekolah cuma berjarang 200 meteran aja rumah jelek banget apakah anda ngga malu?"

putri "malu kenapa kamukan sahabatku ngga peduli kamu miskin,kamu cupu yang penting kamu itu baik hati itulah yang membuatku kagum sama kamu"

saya "oh seperti itu ya maaf hampir setiap hari kamu selalu mengobati diriku yang lemah ini saya berbjanji pada kamu,saya akan melindungimu dan juga menjadi kuat akan kukalahkan mereka hehehehe" si putri tidak menjawab apa yang ku katakan tapi melihat senyum manisnya dia hatiku seperti habis berlari dag dig dug der apakah diriku punya perasaan padanya tapi mending saya simpan karena saya tidak pantas untuk dia yang kaya raya itu

ke esokan harinya saya latihan tanding dengan teman seperguruan di awasi oleh seorang guru olahraga namanya pa hendra,kata bang ali setelah pertandingan ini si rizqi akan melawan si roy,roy adalah salah satu orang yang selalu membully saya,dalam hati saya habislah saya akan mati setelah ini udah luka kemarin kemarin belum sembuh habis di pukulin oleh gengnya si roy yang sangat berkuasa di sekolah saya terus menangkis serangannya saya masih tidak berani melawannya karena mungkin dia akan membalas dengan menghukum ayah ku yang bekerja sebagai ob di perusahaannya

bang ali berbicara "rizqi kenapa kamu diam aja ayo lawan jangan takut ada abang di sini akan melindungi dirimu nak" dan akhirnya saya menendangnya dan dia terpental sejauh 1 meter dan saya minta maaf kapada roy saat dia terjatuh karena tendanganku "maafkan saya roy,saya ngga ada niatan untuk mencelakaimu maafkan saya ya roy" kataku dan dia tak menjawabnya tapi melihat ekspresi si roy di sangatlah marah karena saya menendang perutnya dan dia menyerangku secara brutal pada saat itu,untung saja saya di pisahkan oleh bang ali kalau tidak saya akan mati di sana tapi pertandingan itu di akhiri dengan seri tak ada yang menang

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!