Kantin

Mata pelajaran matimatika selama tiga jam berakhir saat bell istrirahat terdengar membuat kelas XII MIPA tiga bernafas lega pasalnya selama pelajaran itu yang aktif di kelas hanya Kaila dan beberapa murit yang paham, dan yang tidak terlalu aktif satu persatu ikut tidur seperti Rara.

"Udah istirahat ya?" kata Rara saat mendengar kelas yang tadinya sepi berubah menjadi riuh karena jam istirahat sudah datang.

"Giliran bell aja cepet banget nangkepnya nih telinga" kata Kaila menyentil telinga Rara pelan.

"Kantin yuk" kata Rara yang tidak membalas ucapan Kaila dan langsung menarik tangan sahabatnya itu, kaila yang di tarik secara tiba tiba langsung mengambil kotak bekal yang di kasih bundanya di dalam laci.

Suasana kantin yang mulai ramai dan hampir semua kursi dan meja di tempati beberapa siswa dan sisi untuk mengisi perut mereka di pagi hari, beruntung masih ada kursi yang kosong walau di pojok kantin tapi setidaknya itu lebih baik dari pada tidak mendapatkan tempat sarapan sama sekali.

"Gue pesan dulu, lo mau di pesenin sekalian gk?" tanya Rara menatap Kaila yang sudah duduk di kursi depannya.

"Gue es teh aja" kata Rara menyebut minuman yang biasa ia pesan saat makan di kantin.

"Ok" Rara langsung berdiri dari duduknya dan berjalan ke salah satu kantin yang mulai ramai di kerubungi siswa dan siswi.

Sambil menunggu Rara membawa pesanannya, Kaila memainkan ponselnya, membuka akun Instagram milik Yuda yang ia pegang, membaca satu persatu deretan DM an yang selalu ia lihat setiap hari, sudah biasa kaila melihat deretan DM itu tapi Kaila melarang keras Yuda untuk membalas DM an ke HP-nya.

"Kak Yuda jangan lupa follback ya kak😉"

"Kak boleh minta no hpnya gk?"

"Kak Yuda keren banget😖"

"Kak Yuda udah punya pacar belum?"

"Minta alamat rumahnya dong kak"

dan masih banyak lagi deretan DM an yang kaila buka, membuatnya tersurut emosi, walaupun Yuda tidak pernah membalas pesan mereka satupun, tapi deretan DM itu sepertinya tidak akan pernah habis selama Yuda memposting fotonya di akun Instagram miliknya.

"Dasar undur undur, apa mereka gak tau kalo yuda itu punya gue?"

"Yuda itu hanya milik Kaila Putri Sanjaya, dan selamanya akan milik gue!" guman Kaila pada dirinya sendiri dengan sedikit emosi.

"Jangan terlalu berharap dengan apa belum tentu akan kamu miliki" suara itu membuat jari kaila berhenti di layar ponselnya, beralih menatap seorang yang berdiri di sampingnya sambil meneguk minuman miliknya.

"Raka?" ucap Kaila.

Ini namanya Raka Agbraham biasa si panggil Raka oleh teman temannya, merupakan seorang siswa yang suka bolos dan selalu masuk ruang BK untuk mendapatkan teguran ataupun sangsi. tapi di balik itu semua Raka juga memiliki tinggi badan sebelas dua belas dengan Yuda dan mempunyai wajah yang tidak kalah tampannya, tapi tetap bagi semua siswi Yuda paling tampan.

"Ngapa in lo di sini? gangu aja!" lanjut kaila yang Kembali pada layar ponselnya.

"Jangan terlalu cinta sama orang, karena belum tentu orang itu baik buat lo" kata Raka membuat kaila kembali menatap wajah Raka yang tengah menatap lurus kedepan.

"Maksud lo apa bilang kaya gitu?" tanya Kaila tidak suka dengan ucapan yang di lontarkan Raka tadi.

Raha menaikan bahunya, dan menatap wajah kaila yang ternyata juga tengah menatapnya. "Tidak semua orang yang di luarnya terlihat baik dalamnya akan baik juga"

"Lo ngatain Yuda jahat gitu?"

"Terus lo apa? tukang bolos yang selalu keluar masuk bk" cibir kaila dengan menatap sinis Raka.

Ujung bibir Raka membentuk sebuah senyuman saat mendengar cibiran yang di lontarkan Kaila kepadanya. "Udah gue bilang tidak semua orang yang luarnya terlihat baik dalamnya akan baik juga" kata Raka mengulangi perkataannya tadi.

"Jangan melihat orang dari sisi baiknya saja, karena orang baik sekalipun bisa menjadi pendosa!" setelah mengatakan hall itu Raka langsung pergi meninggalkan Kaila yang tengah menatapnya.

"Dasar aneh" guman Kaila saat punggung Raka tidak terlihat lagi dari pandangannya.

"Siapa yang aneh?" tanya Rara yang baru saja datang dengan membawa nampan yang berisi pesan mereka.

"Raka" kata Kaila yang langsung meraih gelas es teh nya meminum es teh tersebut sampai setengah gelas meredakan emosinya yang sempat datang karna ucapan tidak masuk akal Raka tadi.

"Raka teman satu kelas Yuda?" tanya Rara.

"Iyah lah siapa lagi" jawab kaila membuka kotak bekalnya dan menyuapkan satu sendok nasi goreng ke mulutnya.

"Ngapain dia ke sini?" tanya Rara bingung.

"Mana gue tau" jawab Kaila judes.

"Hai kak Yuda"

"Kak Yuda makin hari makin ganteng aja"

"Kak jangan lupa follback ig aku ya kak"

suara riuh itu terdengar dari arah pintu masuk kantin membuat Kaila dan Rara menatap ke arah pintu dan terlihat Yuda yang di kelilingi banyak siswi siswi dari adek kelas sampai satu angkatan dengan Yuda dengan berbagai pertanyaan dengan suara menggoda mereka, Kaila yang melihat itu meletakan kembali sendoknya ke dalam kotak bekal saat Yuda berjalan ke arahnya.

"Hai sayang" sapa Yuda yang langsung duduk di samping Kaila.

"Sampai kapan sih kamu di kerubungi siswi siswi ganjen itu" kata kaila dengan judes tanpa menjawab sapaan Yuda.

Yuda terkekeh melihat wajah kesal Kaila saat ia melihatnya di kerubungi beberapa siswi. "Pakai ketawa lagi, aku serius lo ini!" kata kaila kesal karena Yuda malah tertawa.

"Memangnya kenapa kalo aku di kerubungi siswi siswi itu?" tanya Yuda dengan mata yang melirik sekilas siswi siswi yang tengah melihatnya dan beralih menatap wajah Kaila.

"Lo itu goblok atau bodoh sih Yuda? Kaila seperti itu karena dia cemburu sama cabe cabe an lo itu tolol" kali ini Rara yang menjawab pertanyaan Yuda membuat Yuda memutar bola matanya malas saat harus berbicara dengan Rara.

"Ini bukan urusan lo, lo urus aja urusan lo sendiri!" kata Yuda menatap wajah Rara.

"Ini memang bukan urusan gue, tapi di sini lo yang gk mikir in perasaan Kaila" kata Rara menujuk wajah Yuda yang tengah menatapnya.

"Tau apa lo hah!" nada suara Yuda naik satu oktaf membuat Kaila menatap nya lekat.

"Yang gue tau lo suka banget kalo cabe cabe an lo itu ngejar ngejar lo, lo pikir lo itu artis?" kata Rara yang tidak mau kalah dengan jari menujuk ciwi ciwi Yuda yang masih menatapnya tidak jauh dari tempat mereka duduk sekarang.

"Gue gak pernah minta ya mereka buat ngejar ngejar gue, jadi kalo lo gak tau apa apa gak usah banyak bacot deh lo" kata Yuda yang langsung menarik tangan Kaila, Kaila yang tangannya di tarik secara tiba tiba oleh Yuda menyeimbangkan langkah kakinya.

"Ra, tolong bawa in kotak bekal gue ke kelas ya" teriak Kaila saat jarak mereka sudah lumayan jauh.

"Yuda, pelan pelan dong jalannya" kata kaila saat sudah keluar dari area kantin.

"Yud, pelan pelan!" kali ini suara kaila agak keras karena Yuda menariknya dengan dengan langkah yang sangat cepat, membuat Yuda berhenti berjalan.

"Sakit Yud" kata Kaila melepaskan genggaman tangan dari tangan Yuda dan mengusap lembut pergelangan tangannya yang terasa sakit.

"Maaf, a-aku tidak sengaja, sini aku lihat" kata Yuda yang baru tau letak kesalahannya,dan meraih pergelangan tangan Kaila yang terlihat menerah karena cengkraman tangannya tadi.

Yuda meniup niup pergelangan tangan Kaila sambil mengusapnya lembut, "Apa masih sakit?" tanya Yuda menatap Kaila dan mendapatkan gelengan dari Kaila.

"Kita ke taman belakang sekolah ya" kata Yuda yang hanya mendapatkan anggukan dari Kaila.

Terpopuler

Comments

Azzahra Keza Kayla

Azzahra Keza Kayla

benerr

2021-12-13

0

Diah Ayu Lukitowati

Diah Ayu Lukitowati

kayaknya yg di bilang Raka itu semacam kode deh
mungkin dia tau kelakuan Yudha yg sebenarnya
maybe

2021-12-12

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!