Sesampainya Resya dan Mama tirinya dihalaman Rumah, mereka dibuat terkejut lantaran melihat semua barang yang berada didalam Rumah sudah dalam keadaan hancur dan berserakan dilantai dan mendapati tiga orang yang melakukan semua ini.
"Kamu? Akhirnya kamu datang juga mana uang kamu, ini sudah ketiga kalinya kamu belum melunasi hutang, jadi cepat bayar hutang sekarang atau nyawamu akan melayang pada hari ini juga, cepat bayar hutang sekarang!"tegas seseorang bertubuh kekar yang memberikan penegasan pada Monika.
"Mama, hutang apa yang mereka maksud?" tanya Resya, tapi Mama tirinya tidak menanggapi pertanyaan-nya, Monika menghampiri ketiga pria kekar itu sembari berlutut.
"Saya mohon kasih kesempatan kepadaku yang kedua kalinya, saya janji bulan depan saya akan membayar, saya janji!"ucap Monika memohon.
"Janji lagi ...janji lagi, ini udah beberapa kalinya kamu berkata seperti itu, cepat bayar hutang kalau kamu tidak mau nyawamu akan melayang paham!"tegas lelaki itu lagi.
"Tunggu! Tapi ternyata kamu mempunyai Putri yang sangat cantik?"goda seseorang itu takjub akan kecantikan yang Resya miliki.
"Hey apa maksudmu kenapa kamu malah berdalih pada pembicaraan yang lain?"tegas Monika sedikit geram.
"Bukan seperti itu maksudku, coba kamu lihat dia benar-benar wanita yang sangat cantik, jika kita dapatkan dia dan menjualnya pada Mr. Alex, kamu pasti tahu kan berapa banyak uang yang akan dia berikan pada kita," lirih si pria kekar sembari menatap kearah Resya dan membicarakan pada sesama rekannya.
"Jadi kalian tertarik pada putriku ini? Baiklah jika kalian tertarik maka bawalah dan anggap saja kalau hutangku sudahlah lunas agar kita bisa sama-sama saling menguntungkan."
Monika tersenyum puas lain halnya dengan Resya gadis itu terlihat kebingungan.
"Tidak! Aku tidak mau, aku wanita baik-baik jadi aku tidak mau jadi wanita pelacur seperti yang kalian minta, paham!"tegas Resya menolak mentah-mentah.
"Jangan dengarkan dia, cepat bawa dia sekarang juga dengan begitu hutangku yang sebesar 150 juta telah lunas!"ucap Monika.
"Baiklah kita akan membawanya, ayo gadis cantik ikutlah bersama kita!" Dicengkeram pergelangan tangan Resya oleh kedua Pria itu.
"Tidak! Aku tidak mau jangan berani kalian mendekat kearah-ku, jangan ...."
Tanpa berfikir maupun membantu Resya yang hendak akan melarikan diri, Monika dengan sigap ia mendorong tubuh Resya berbalik menyerahkan Putri tirinya pada ketiga pria kekar itu.
"Cepat bawa dia, terserah kalian mau apakan ini anak, karena dia bukanlah anak kandungku jadi aku tidak perduli, kalian mau apakan dia. Karena bagiku dengan hutangku yang sudah lunas aku sudah tidak ada hubungan sama kalian maupun tuan kalian, cepat pergi dan bawa dia pergi dari hadapanku sekarang!" perintah Monika.
"Mama jahat! Lepaskan aku ...lepas!"
Dengan berusaha Resya berniat inggin melarikan diri dan sekuat tenaga ia berusaha memberontak, semua usahanya pun sia-sia lantaran tenaga mereka yang lebih kuat.
******
Langkah Resya seketika terhenti setelah ia tahu kemana mereka akan membawa Resya pergi.
"Hey kenapa kamu berhenti ayo cepat masuk!" perintah si Pria dengan muka geramnya.
"Tidak, aku tidak mau masuk, ini adalah tempat terkutuk dan aku tidak mau masuk ketempat haram seperti ini, aku tidak mau!"tolak Resya mentah-mentah, hampir berhasil akan pergi Lelaki itu kembali menangkapnya.
"Hei mau kemana kamu? Kamu itu sekarang sudah jadi milik kita, jadi jangan harap kalau kamu akan bisa pergi dari sini, karena sebelum kita menyerahkan pada tuan Alex, mustahil bagimu untuk kita lepaskan ngerti!"tegas lelaki itu.
"Aku mohon tolong lepaskan aku, aku mohon lepas, aku janji aku bakal melakukan permintaan kalian apapun asal kalian tidak menjual-ku pada laki-laki hidung belang disana, aku mohon lepaskan aku!"
Kali ini Resya memohon balik pada ketiganya namun permintaan gadis itu hanya berbuah angin yang lalu.
"Kamu tenang saja gadis cantik, kita akan bebaskan kamu nanti tapi setelah kamu membuat Mr. Alex puas akan tubuhmu,"hardik salah satu Pria.
"Tidak aku tidak mau, lepaskan aku ...lepaskan!"
Deeg.
Pukulan mendarat tepat di punggung Resya akibat terkena pukulan itu, tubuh Resya seketika melemah tidak sadarkan diri.
"Maaf aku sengaja memukulnya karena dia berusaha memberontak, jadi hanya dengan cara ini kita bisa berhasil memasukkan dia kedalam ruangan Mr. Alex."
"Tidak masalah yang terpenting sekarang cepat kita bawa masuk wanita cantik ini dengan begitu tugas kita sudah selesai. Dan tinggal tuan kita yang menikmatinya nanti," timpal pria yang satunya lagi.
"Baiklah."
Hari yang harusnya dipenuhi dengan kebahagiaan, tapi semua kebahagiaan itu nyatanya tidak berpihak pada gadis cantik bernama Resya. hidup bahagia itu adalah suatu impian besar bagi gadis itu, tapi dia sadar jika bahagia itu bukanlah haknya.
Dalam sebuah tempat yang dipenuhi dengan sinaran cahaya berwarna- warni, dengan alunan musik disko yang membuat siapapun orang yang mendengarnya pasti akan berjoget dan menunjukkan kemolekan tubuhnya terutama bagi kaum wanita.
Ditambah lagi adanya banyak orang yang sedang duduk bersantai sembari meminum beberapa minuman beralcoh*l yang membuat kesadaran mereka perlahan-lahan mulai buyar.
Dalam ruangan dan tempat yang sama ada seorang laki-laki tampan bertubuh sedikit kekar yang menghabiskan waktunya untuk berfoya-foya ditempat seperti ini.
Laki-laki tampan itu yang tak lain ia adalah Richard Betranto laki-laki berusia 29 tahun yang dengan santai meminum dan sudah beberapa botol yang ia habiskan, akibatnya kesadaran. Lelaki itu perlahan mulai menghilang.
" Tuan berhentilah meminum semua ini, anda sudah terlalu banyak minum kondisi anda sudah mabuk berat, jadi hentikanlah.
Perintah seorang laki-laki berumur 25 tahun yang tak lain ia adalah pengawal pribadinya.
"Siapa kamu! Berani sekali kamu memerintahkan ku! Apa kamu lupa aku ini atasanmu, apa kamu lupa aku ini Mafia yang bisa kapan dan dimana aja membun*hmu apa kamu sadar itu. Apa kamu mau merasakan peluru panas yang mengenai perutmu?" ancam Richard dengan kesadaran yang mulai agak hilang.
"Maaf tuan, bukan maksud saya lancang berkata seperti itu, maafkan saya!" Lelaki itu kembali tertunduk patuh.
"Dari pada kamu banyak ngomong, mendingan sekarang cepat kamu pesankan aku kamar karena aku inggin mengistirahatkan tubuhku dikamar ini, cepat pergilah!"perintah Richard.
"Baik tuan saya akan memesankan kamar untuk tuan, tuan tunggu disini!"
"Cepat ..."
*****
"Ini tuan kamar yang sudah saya pesankan, apa tuan inggin saya mengantar kedalam kamar sekalian?"
"Tidak perlu, aku masih sanggup berdiri dan berjalan sendiri, jadi lebih baik sekarang kamu pergi dan tinggalkan aku. Karena aku inggin sendiri sekarang!"tegasnya.
"Baik tuan saya akan pergi, jaga diri tuan, permisi."
Berjalan memasuki ruangan, dengan kondisi yang agak linglung sekaligus sempoyongan, Richard akhirnya berhasil memasuki kamar bernomor 57, dengan segera ia mengunci kamar ini dari dalam ruangan.
Dan dalam ruangan yang sama yang ditempati Richard, lebih tepatnya berada diatas ranjang terdapat lah seorang gadis cantik yang terlihat tertidur pulas, dan se-menit kemudian gadis itu akhirnya tersadar.
"Ada dimana ini aku sekarang kenapa aku bisa berada disini?"
Gadis itu yang tak lain dia adalah Resya, sesaat pandangannya seketika teralihkan setelah ada seorang laki-laki yang sama berada dalam ruangan ini.
"Kamu? Siapa kamu, kenapa kamu bisa ada disini?" teriak Resya akan tetapi laki-laki itu malah menghampirinya.
"Sandra ternyata kamu juga ada disini sayang? Aku ...aku ... membutuhkanmu."
Kata yang terlontar dari mulut si Pria, perlahan menghampiri namun panik gadis itu mulai menjauh dari lelaki tersebut.
Dengan kondisi yang setengah sadar akibat meminum alkoh*l, Richard dengan langsung menghampiri kearah Resya dengan bayang-bayang Sandra yang tak lain adalah Istrinya sendiri yang selalu terlintas dalam pikiran Richard sekarang ini.
Dengan adanya kesadaran yang mulai buyar, Richard mendekatkan diri kearah Resya, Resya yang nampak diselimuti rasa takutnya ia lantas langsung bangkit dari tempat tidur.
"Kamu? Apa yang inggin kamu lakukan? Jangan mendekat! Jangan pernah berani mendekatiku paham!" ancam Resya dengan wajah ketakutannya.
"Sandra apa yang kamu katakan? Kenapa kamu melarang-ku untuk jangan mendekatimu. Aku ini Suamimu memangnya apa salah jika seorang Suami mendekati Istrinya sendiri?"hardik Lelaki yang memiliki nama Richard, sedikit menggigo namun langkahnya semakin mendekati Resya.
Resya yang berniat akan pergi, Richard
tiba-tiba memeluknya dari belakang.
"Kamu, apa yang kamu lakukan? Lepaskan aku ...lepaskan aku!"
Dengan berusaha Resya mencoba melepaskan dekapan Richard, tapi dekapan itu malah semakin mempererat erat.
"Anda sudah gila! Tolong lepasin aku, aku harus pulang, aku mohon lepas!" ucap Resya yang mulai merasa cemas. Sesekali ia berusaha tapi semua usahanya lagi-lagi sia-sia.
"Tidak! Aku tidak akan pernah lepasin kamu sayang, selama ini aku sudah sangat menyayangi-mu, jadi aku tidak akan pernah melepaskan kamu, tidak! Itu tidak akan pernah!" tegas Richard.
Richard yang kesadaran mulai berkurang. Entah apa yang ada dipikirannya saat ini, Ataukah akibat meminum alkoh*l yang membuatnya jadi mabuk berat seperti ini.
Richard yang menyadari wanita yang sedang berada dalam dekapannya sedang menangis deras ia bukannya melepaskan pelukan itu agar Resya bisa pergi dari tempat ini, Richard malah mengangkat tubuh Resya keatas, dengan langsung ia juga melemparkan tubuh Resya tepat terjatuh diatas ranjang tempat tidur.
"Aku mohon jangan lakukan itu, aku mohon," mohon Resya yang terus menangis tanpa henti.
"Sayang kamu kenapa nangis? Aku tidak akan membuatmu terluka mari kita nikmati malam yang indah ini bersama."
"Tidak, anda sudah gila cepat pergi ....cepat pergi!" teriaknya sembari melemparkan beberapa barang kearah Richard.
"Pergi ....aku mohon pergi ...."
Melihat seseorang yang terus menerus melemparkan barang kearahnya, Richard bukannya takut ia malah semakin mendekatkan diri ke arah Resya.
Setelah berhasil menarik tangan Resya dan jatuh kedalam pelukannya, dengan segera Richard melemparkan tubuh Resya yang kembali terjatuh tepat diatas ranjang tersebut, yang kemudian Richard pun menyusulnya menjatuhkan diri.
"Sayang. Aku sangat mencintai kamu ...,"ucap Richard yang dengan rasa tidak bersalah.
Richard yang langsung menci*m bibir Resya yang berada tak jauh dari bibirnya . Dengan sigap Resya yang sudah tidak tahan ia langsung melepaskan ciu*an tersebut.
"Lepaskan! Sadarlah anda sedang mabuk berat, aku bukanlah istri anda sadarlah tidak seharusnya anda melakukan tindakan seperti ini," ucap Resya yang berusaha untuk melepaskan pelukan Richard . Akan tetapi lagi-lagi semua usahanya sia-sia sekuat tenaga Resya berusaha untuk melepaskan pelukan itu, Pelukannya malah akan tambah semakin erat.
Seperti orang yang lagi kerasukan, Richard dengan kesadarannya yang hilang, dia yang memandangi wajah Resya dan setiap kali ia memandang Resya wajah Resya pun berubah menjadi wajah Istrinya. Richard yang sudah sangat kepanasan ia membuka satu persatu kancing yang tertempel pada kemeja yang dikenakan Resya.
BERSAMBUNG.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 285 Episodes
Comments
ida fitri
lanjut
2022-10-05
0
Rini Antika
Semangat terus Kak..💪💪
2022-08-13
1
Donna
Jadi minder aku kk'e. cerita nya menarik.
utk Resya aku kasih bunga
2022-05-24
1