Bab 5~ (Pemilik Rasa)

...Happy reading...

***

Bagaimana menurutmu jika kita mencintai seseorang yang selama ini sudah kita anggap sebagai saudara angkat?

Jelita mengalami itu semua! Ia terjebak dengan rasa yang sangat mendalam pada sosok Rasyad yang terkenal dingin tapi terkesan hangat kepadanya. Mengagumi dalam diam sosok lelaki tampan yang sudah merebut hatinya, membuat kehidupannya lebih berwarna, mengubah rasa sakitnya menjadi sebuah kebahagiaan hanya dengan menatap wajah tampan Rasyad.

Salahkah ia jika mencintai kakak angkatnya sendiri? Jelita pernah untuk membendung rasa itu agar tidak semakin dalam tetapi apa yang terjadi, Jelita semakin terperangkap di dalamnya hingga tak bisa keluar lagi. Sesak yang ia rasakan karena selama ini Rasyad hanya menganggapnya seorang adik seperti Rasyid maupun Erina.

Berkali-kali Jelita menghembuskan napas lelahnya agar menghilangkan sesak di hatinya karena pasalnya tadi Rasyad mengenalkan sang pujaan hatinya kepada dirinya dan keluarganya. Bahkan Gladis menyambut gadis cantik itu dengan sangat baik, gadis itu juga sangat baik bahkan dari keluarga baik-baik, tidak seperti dirinya. Jelita adalah gadis yang dilahirkan karena sebuah kesalahan mama dan papanya. Bahkan rasanya ia ingin menuntut keadilan kepada kedua orang tuanya yang sudah berbahagia tanpa dirinya bahkan kabar yang ia dengar sang mama sudah memiliki anak kembali, mereka sangat menyayangi anak itu. Sedangkan dirinya? Tak dianggap dan dibuang seperti sampah yang tak berguna, jika bisa memilih Jelita tidak ingin dilahirkan ke dunia ini atau jika ia bisa memilih ia tidak ingin dilahirkan dari rahim mamanya yang sangat jahat.

"Kenapa?" tanya Rasyid yang baru saja datang dan duduk di sebelah Jelita yang tampak murung.

"Gak apa-apa, Kak. Jelita hanya merindukan mama Jelita," gumam jelita dengan lirih.

Bohong! Selama ini dan selama ia mengenal keluarga ini, Jelita tidak pernah merindukan mamanya yang ada di hatinya hanyalah sebuah kekecewaan yang sangat besar hingga membentuk luka di hatinya yang mungkin tidak bisa disembuhkan begitu saja.

Rasyid membawa Jelita ke dalam pelukannya. Ia sangat menyayangi Jelita sama seperti Erina, adik kandungnya sendiri. "Jangan ingat-ingat sesuatu yang membuat hati kamu terluka," peringat Rasyid dengan lembut.

"K-kak, apa Jelita terlalu buruk hingga semua keluarga Jelita membenci Jelita?" tanya Jelita dengan serak menahan tangis yang hendak pecah. Tangisan itu adalah tangisan karena Rasyad yang setahun lagi akan menikah bukan karena pertanyaannya sendiri. Ia tidak ingin Rasyid tahu perasaannya kepada Rasyad.

"Bukan kamu yang terlalu buruk tetapi mereka yang terlalu buruk. Jangan nangis lagi, besok kakak antar kamu dan Erina jalan-jalan, mau?" ucap Rasyid dengan lembut.

"Besok Jelita mau pulang, Kak! Kak Dimas mabuk lagi, kehidupannya semakin tak terkontrol. Aku takut dia semakin merusak kehidupannya sendiri," gumam Jelita dengan sedih.

Dengan pulang menemui Dimas, ia bisa menghindar dari Rasyad untuk sementara. Ia tak sanggup bertatap muka dengan Rasyad yang terlihat sangat bahagia berbanding terbalik dengan perasaannya saat ini.

"Jelita, tidur!" ucap Rasyad dengan dingin.

Ia menatap Jelita dan Rasyid dengan dingin, kedua tangannya terlipat karena mengawasi kedua orang yang berada di hadapannya dengan tatapan mengintimidasi.

"Sebentar lagi ya, Kak!" ucap Jelita dengan gugup.

"Tidur Jelita! Dan kamu Rasyid tidak seharusnya kamu mengajak Jelita mengobrol hingga larut malam seperti ini," ucap Rasyad dengan datar.

"Ish... Tadi terlihat seperti orang gila karena Lolita. Sekarang sudah kembali ke sifat awalnya," ucap Rasyid dengan kesal.

"Tidur, Dek. Ada singa jantan di sini," ucap Rasyid mengelus kepala Jelita dengan sayang.

"KAK TEMANI TIDUR!" teriak Erina dengan manja.

"Kenapa lagi?" tanya Rasyid dengan heran melihat wajah kesal adiknya.

"Takut!" ucap Erina dengan manja.

Jelita terkekeh. Padahal usia mereka terpaut setahun dan Erina lebih tua darinya tetapi Erina terlihat sangat manja sekali dengan kedua kakaknya. Apa dia dan Dimas bisa seperti itu kembali? Mengingat itu Jelita kembali murung.

"Minta temani Jelita saja. Pekerjaan kakak sedang menumpuk," ucap Rasyid dengan lembut.

"Kakak juga!" ucap Rasyad dengan datar sebelum Erina berbicara membuat gadis itu mengerucutkan bibirnya.

"Jelita, ayo temani aku," ucap Erina akhirnya. Jelita langsung mengangguk dan akhirnya ia menemani Erina yang memang sangat penakit sekali.

****

Rasyad sama sekali belum tertidur. Ia masih asyik di dapur dengan menyesap kopi yang ia buat, entah mengapa ia memikirkan Jelita yang akhir-akhir ini sikapnya terlihat berbeda.

Rasyad tersentak saat ada seseorang yang mendekat ke arahnya. Keduanya sama-sama terkejut hingga Jelita mengelus dadanya dengan pelan. "Kakak, ngapain di sini?" tanya Jelita dengan pelan.

"Kamu yang ngapain di sini?" tanya Rasyad dengan dingin.

"Haus, Kak," jawab Jelita dengan pelan.

Rasyad memperhatikan Jelita dari tempat duduknya. Gadis itu memang sangat terlihat cantik namun sayang kehidupannya tidak secantik wajahnya.

Sadar jika sejak tadi Rasyad memperhatikannya, Jelita menjadi salah tingkah sendiri gelas yang ia pegang akhirnya terjatuh dari tangannya hingga Rasyad berdecak kesal dan menghampiri Jelita yang terlihat gugup.

"Ceroboh!" ucap Rasyad dengan dingin.

"M-maaf," gumam Jelita gugup. Jelita yang tak hati-hati tangannya terkena serpihan beling hingga jarinya berdarah.

"Awww..."

"Ck... Kenapa kamu sangat ceroboh sekali sih?!" ucap Rasyad dengan kesal. Ia mengambil tangan Jelita untuk ia genggam. Jelita tersentak saat Rasyad memasukkan jari telunjuknya ke dalam mulut dan menghisap darah yang keluar dari telunjuk Jelita.

Gadis itu mematung dengan hebat mendapat perlakuan tidak terduga dari Rasyad. Jika begini bisa-bisa jantungnya bekerja dengan tidak sehat.

"Lain kali hati-hati!" ucap Rasyad dengan datar namun terkesan hangat.

"I-iya, Kak," jawab Jelita dengan gugup.

"Biar Kakak saja yang beresin semuanya. Kamu tidur lagi sana!" ucap Rasyad dengan tegas.

Dengan cepat Jelita langsung berlari ke arah kamar Erina kembali. Rasyad yang melihatnya menjadi menautkan alisnya.

"Kenapa dengan Jelita?" tanya Rasyad pada dirinya sendiri.

*****

Setiap hari bertemu dengan Elang dan Elang selalu membantunya membuat Dimas merasakan kenyamanan kepada Elang. Rasa yang salah itu muncul begitu saja sejak Elang selalu ada untuknya. Tidak mempercayai wanita membuat Dimas menjadi seperti ini. Terkadang tanpa Elang sadari Dimas menatapnya dengan sangat dalam dan yang menyadari itu adalah Arieska karena ia pernah membaca artikel akibat perceraian orang tua anak yang menjadi korbannya dan itu benar-benar terjadi pada Dimas. Dengan semampu Arieska, ia mencoba menyadarkan Dimas tetapi lelaki itu sama sekali tidak mengubrisnya.

"Dim, udah!" ucap Arieska saat Dimas terus merokok di hadapannya yang membuat Arieska terbatuk-batuk.

"Pulang gak lo! Gue akan tetap merokok kalau lo masih ada di hadapan gue!" ucap Dimas dengan dingin. Ia ingin Arieska pulang agar ia bisa mengkonsumsi barang yang membuatnya tenang dan tidak memikirkan sesuatu. Di dalam rokoknya juga sudah ada campuran barang haram tersebut tetapi tubuhnya merasa tidak cukup, Dimas ingin lebih agar tubuhnya terasa ringan dan tak ada beban berat yang menimpanya seperti sekarang.

"Gue gak akan pulang, Dim!" ucap Arieska dengan tegas.

"Arieska, Pulang!" sentak Dimas dengan kasar.

Arieska merasa kesakitan saat tangannya dicekal dengan kuat oleh Dimas. Dengan kuat lelaki itu mendorong Arieska hingga keluar dari kamarnya.

Brakk...

"PULANG DAN JANGAN PERNAH KE RUMAH GUE LAGI!" teriak Dimas dengan murka.

"Dim, buka pintunya! Gue takut lo nekad," teriak Arieska dengan meneteskan air mata.

"Gak usah sok peduli! Hidup gue ya hidup gue gak ada yang bisa atur kehidupan gue!" teriak Dimas dengan marah.

"Dimas!"

"KELUAR!"

Arieska tidak bisa berbuat apa-apa, ia hanya bisa menatap pintu kamar Dimas yang tertutup dengan sendu.

"Dim, gue peduli sama lo!" gumam Arieska dengan lirih.

Sedangkan Dimas yang berada di dalam kamar sudah terpengaruh dengan barang haram yang ia konsumsi. Tubuhnya terasa ringan dan rasanya beban berat yang selama ini ua emban menghilang begitu saja.

Ini sangat membahagiakan untuknya. Ia ingin damai seperti ini!

****

Gimana dengan part ini?

Ramein yuk!

Jangan lupa like, vote, dan komentar yang banyak ya.

Terpopuler

Comments

Dee-dee

Dee-dee

saya dah favorit sama novel-novel Thor, jd pastinya sukaa sama part ini juga

2021-10-17

0

Nazwa Aa

Nazwa Aa

Lanjut

2021-10-13

0

FatayatulNASA Tarik-SDA

FatayatulNASA Tarik-SDA

jelita 😭😭😭😭😭

2021-10-13

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1~ (Awal Mula Sebuah Luka)
2 Bab 2~ (Luka Menganga)
3 Bab 3~ (Pergaulan Yang Salah)
4 Bab 4~ (Semakin Buruk)
5 Bab 5~ (Pemilik Rasa)
6 Bab~6 (Cinta Setulus Hati)
7 Bab 7~ (Hubungan Terlarang)
8 Bab 8~ (Cinta Yang Menyakitkan)
9 Bab 9~ (Lelaki Dingin Dan Tidak Peka)
10 Bab 10~ (Berusaha Diet)
11 Bab 11~(Kemarahan Dimas)
12 Bab 12~ (Kedekatan)
13 Bab 13~ (Omelan Dimas)
14 Bab 14~ (Tidak Akan Menyerah)
15 Bab 15~ (Ketakutan Jelita)
16 Bab 16~ (Penolakan Jelita)
17 Bab 17~ (Menghindar)
18 Bab 18~ (Pengorbanan Arieska)
19 Bab~19 (Arieska Yang Tak Dianggap)
20 Bab~20 (Rasa Khawatir)
21 Bab 21~ (Memulai Rencana)
22 Bab 22~ (Khawatir)
23 Bab 23~ (Kemarahan Rasyad)
24 Bab 24~ (Jelita Sakit)
25 Bab 25~ (Membatasi Diri)
26 Bab 26~ (Nasihat Arieska)
27 Bab 27~ (Keputusan Terberat)
28 Bab 28~ (Amukan Rasyad)
29 Bab 29~ (Tidak Menemukan Keberadaannya)
30 Pengumuman
31 Bab 30~ (Penyesalan Rasyad)
32 Bab 31~ (Diam-diam Rindu)
33 Bab 32~ (Bertemu?)
34 Bab 33~ (Mulai perhatian)
35 Bab 34~ (Bunda)
36 Bab 35~ (Menemui Jelita)
37 Bab 36~ (Menemani Arieska)
38 Bab 37~ (Pernikahan Rasyad & Lolita)
39 Bab 38~ (Jeritan Pilu Jelita)
40 Bab 39~ (Malaikat penolong)
41 Bab 40~ (Sisi Lain Dimas)
42 Bab 41~ (Penyesalan Dua Orang Lelaki)
43 Bab 42~ (Malam Pertama Yang Mengecewakan)
44 Bab 43~ (Depresi Berat)
45 Bab 44~ (Kemarahan Tuan Muda)
46 Bab 45~ (Kekecewaan Rasyad)
47 Bab 46~ (Janji Raka)
48 Bab 47~ (Bertemu Dimas)
49 Bab 48 ~ (Kepergiaan Jelita)
50 Bab 49~ (Keadaan Yang Memburuk)
51 Bab 50~ (Kebahagiaan Baru)
52 Bab 51~ (Kesadaran Arieska)
53 Bab 52~ (Rindu Yang Menyakitkan)
54 Bab 53~ (kebahagiaan Semu Vs Kebahagiaan Tulus)
55 Bab 54~ (Waktu Cepat berlalu)
56 Bab 55~ (Berantakan)
57 Bab 56~ (Permintaan Jelita)
58 Bab 57~ (Cerai)
59 Bab 58~ (Kepulangan Yang Mendadak)
60 Bab 59~ (Firasat)
61 Bab 60~ (Siapa Dia?)
62 Bab 61~ (You are Mine!)
63 Bab 62~ (Fakta Yang Mengejutkan)
64 Bab 63~ (Berubah)
65 Bab 64~ (Posesif)
66 Bab 65~ (Menghapus Rasa)
67 Bab 66~ (Temu Rindu)
68 Bab 67~ (Memanas-manasi Dimas)
69 Bab 68~ (Memikirkannya)
70 Bab 69~ (Hukuman Untuk Pacar Nakal)
71 Bab 70~ (Debaran Cinta)
72 Bab 71~ (Bertemu Bunda)
73 Bab 72~ (Damian Erlangga)
74 Bab 73~ (Bucinnya Dimas)
75 Bab 74~ (Permintaan Bunda)
76 Bab 75~ (Terpaksa Menikah)
77 Bab 76~ (Isakan Pilu Erina)
78 Bab 77~ (Bukan Wanita Murahan)
79 Bab 78~ (Pernikahan Tanpa Cinta?)
80 Bab 79~ (Sikap Dingin)
81 Bab 80~ (Hasrat)
82 Bab 81~ (Dua Orang Asing)
83 Bab 82~ (Ingin Menikah)
84 Bab 83~ (Terpancing Gairah)
85 Bab 84~ (Kepergok)
86 Bab 85~ (Restu?)
87 Bab 86~ (Amarah Yang Terpendam)
88 Bab 87~ (Kebenaran Yang Ada)
89 Bab 88~ (Ternyata Aku Salah)
90 Bab 89~ (Menggapai hatimu Kembali)
91 Bab 90~ (Kesadaran Bunda Gladis)
92 Bab 91~ (Masih Memiliki Rasa Yang Sama)
93 Bab 92~ (Sosok Bidadari)
94 Bab 93~ (Gara-Gara Minuman)
95 Bab 94~(Obat Perangsang)
96 Bab 95~ (Tertunda)
97 Bab 96~ (Bertahan Atau Berpisah)
98 Bab 97~(Istri Siri)
99 Bab 98~ (Berbicara Empat Mata)
100 Bab 99~ (Posesif)
101 Bab 100~ (Rujak Mangga Muda)
102 Bab 101~ (Sakit Kepala)
103 Bab 102 (Akhirnya Gol)
104 Bab 103~ (Dahaga Yang Tak Usai)
105 Bab 104 (Menenangkannya)
106 Bab 105 (Bercinta Denganmu)
107 Bab 106 (Calon Daddy Yang Merepotkan)
108 Bab 107 (Sate Tongseng Kambing)
109 Bab 108 (Luka Yang Membekas)
110 Bab 109 (Menatapmu)
111 Bab 110 (Bertindak)
112 Bab 111 (Sah Di Mata Hukum Dan Agama)
113 Bab 112 (Fakta Yang Mengejutkan)
114 Bab 113 (Kebahagiaan Rasyad)
115 Bab 114 (Kepergian Raka)
116 Bab 115 (Menentang Kakek Agam)
117 Bab 116 (Tempat Ternyaman)
118 Bab 117 (Tak Sengaja Bertemu)
119 Bab 118 (Sekian Lama Akhirnya Bertemu!)
120 Bab 119 (Mencoba Berdamai)
121 Bab 120 (Kehangatan Keluarga)
122 Bab 121 (Rasa Yang Tertinggal)
123 Bab 122 (Bukan Salahku!)
124 Bab 123 (Menyesal)
125 Bab 124 (Jadi Baik?)
126 Bab 125 (Permintaan Maaf)
127 Bab 126 (Akhir Dari Kesakitan)
128 Bab 127 (Selamat Datang Twins)
129 Bab 128 (Cinta Yang Sempurna)~End
130 Promosi
131 Ekstra Part (Launching Baby Junior)
132 Tuan Arogan (New Story)
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Bab 1~ (Awal Mula Sebuah Luka)
2
Bab 2~ (Luka Menganga)
3
Bab 3~ (Pergaulan Yang Salah)
4
Bab 4~ (Semakin Buruk)
5
Bab 5~ (Pemilik Rasa)
6
Bab~6 (Cinta Setulus Hati)
7
Bab 7~ (Hubungan Terlarang)
8
Bab 8~ (Cinta Yang Menyakitkan)
9
Bab 9~ (Lelaki Dingin Dan Tidak Peka)
10
Bab 10~ (Berusaha Diet)
11
Bab 11~(Kemarahan Dimas)
12
Bab 12~ (Kedekatan)
13
Bab 13~ (Omelan Dimas)
14
Bab 14~ (Tidak Akan Menyerah)
15
Bab 15~ (Ketakutan Jelita)
16
Bab 16~ (Penolakan Jelita)
17
Bab 17~ (Menghindar)
18
Bab 18~ (Pengorbanan Arieska)
19
Bab~19 (Arieska Yang Tak Dianggap)
20
Bab~20 (Rasa Khawatir)
21
Bab 21~ (Memulai Rencana)
22
Bab 22~ (Khawatir)
23
Bab 23~ (Kemarahan Rasyad)
24
Bab 24~ (Jelita Sakit)
25
Bab 25~ (Membatasi Diri)
26
Bab 26~ (Nasihat Arieska)
27
Bab 27~ (Keputusan Terberat)
28
Bab 28~ (Amukan Rasyad)
29
Bab 29~ (Tidak Menemukan Keberadaannya)
30
Pengumuman
31
Bab 30~ (Penyesalan Rasyad)
32
Bab 31~ (Diam-diam Rindu)
33
Bab 32~ (Bertemu?)
34
Bab 33~ (Mulai perhatian)
35
Bab 34~ (Bunda)
36
Bab 35~ (Menemui Jelita)
37
Bab 36~ (Menemani Arieska)
38
Bab 37~ (Pernikahan Rasyad & Lolita)
39
Bab 38~ (Jeritan Pilu Jelita)
40
Bab 39~ (Malaikat penolong)
41
Bab 40~ (Sisi Lain Dimas)
42
Bab 41~ (Penyesalan Dua Orang Lelaki)
43
Bab 42~ (Malam Pertama Yang Mengecewakan)
44
Bab 43~ (Depresi Berat)
45
Bab 44~ (Kemarahan Tuan Muda)
46
Bab 45~ (Kekecewaan Rasyad)
47
Bab 46~ (Janji Raka)
48
Bab 47~ (Bertemu Dimas)
49
Bab 48 ~ (Kepergiaan Jelita)
50
Bab 49~ (Keadaan Yang Memburuk)
51
Bab 50~ (Kebahagiaan Baru)
52
Bab 51~ (Kesadaran Arieska)
53
Bab 52~ (Rindu Yang Menyakitkan)
54
Bab 53~ (kebahagiaan Semu Vs Kebahagiaan Tulus)
55
Bab 54~ (Waktu Cepat berlalu)
56
Bab 55~ (Berantakan)
57
Bab 56~ (Permintaan Jelita)
58
Bab 57~ (Cerai)
59
Bab 58~ (Kepulangan Yang Mendadak)
60
Bab 59~ (Firasat)
61
Bab 60~ (Siapa Dia?)
62
Bab 61~ (You are Mine!)
63
Bab 62~ (Fakta Yang Mengejutkan)
64
Bab 63~ (Berubah)
65
Bab 64~ (Posesif)
66
Bab 65~ (Menghapus Rasa)
67
Bab 66~ (Temu Rindu)
68
Bab 67~ (Memanas-manasi Dimas)
69
Bab 68~ (Memikirkannya)
70
Bab 69~ (Hukuman Untuk Pacar Nakal)
71
Bab 70~ (Debaran Cinta)
72
Bab 71~ (Bertemu Bunda)
73
Bab 72~ (Damian Erlangga)
74
Bab 73~ (Bucinnya Dimas)
75
Bab 74~ (Permintaan Bunda)
76
Bab 75~ (Terpaksa Menikah)
77
Bab 76~ (Isakan Pilu Erina)
78
Bab 77~ (Bukan Wanita Murahan)
79
Bab 78~ (Pernikahan Tanpa Cinta?)
80
Bab 79~ (Sikap Dingin)
81
Bab 80~ (Hasrat)
82
Bab 81~ (Dua Orang Asing)
83
Bab 82~ (Ingin Menikah)
84
Bab 83~ (Terpancing Gairah)
85
Bab 84~ (Kepergok)
86
Bab 85~ (Restu?)
87
Bab 86~ (Amarah Yang Terpendam)
88
Bab 87~ (Kebenaran Yang Ada)
89
Bab 88~ (Ternyata Aku Salah)
90
Bab 89~ (Menggapai hatimu Kembali)
91
Bab 90~ (Kesadaran Bunda Gladis)
92
Bab 91~ (Masih Memiliki Rasa Yang Sama)
93
Bab 92~ (Sosok Bidadari)
94
Bab 93~ (Gara-Gara Minuman)
95
Bab 94~(Obat Perangsang)
96
Bab 95~ (Tertunda)
97
Bab 96~ (Bertahan Atau Berpisah)
98
Bab 97~(Istri Siri)
99
Bab 98~ (Berbicara Empat Mata)
100
Bab 99~ (Posesif)
101
Bab 100~ (Rujak Mangga Muda)
102
Bab 101~ (Sakit Kepala)
103
Bab 102 (Akhirnya Gol)
104
Bab 103~ (Dahaga Yang Tak Usai)
105
Bab 104 (Menenangkannya)
106
Bab 105 (Bercinta Denganmu)
107
Bab 106 (Calon Daddy Yang Merepotkan)
108
Bab 107 (Sate Tongseng Kambing)
109
Bab 108 (Luka Yang Membekas)
110
Bab 109 (Menatapmu)
111
Bab 110 (Bertindak)
112
Bab 111 (Sah Di Mata Hukum Dan Agama)
113
Bab 112 (Fakta Yang Mengejutkan)
114
Bab 113 (Kebahagiaan Rasyad)
115
Bab 114 (Kepergian Raka)
116
Bab 115 (Menentang Kakek Agam)
117
Bab 116 (Tempat Ternyaman)
118
Bab 117 (Tak Sengaja Bertemu)
119
Bab 118 (Sekian Lama Akhirnya Bertemu!)
120
Bab 119 (Mencoba Berdamai)
121
Bab 120 (Kehangatan Keluarga)
122
Bab 121 (Rasa Yang Tertinggal)
123
Bab 122 (Bukan Salahku!)
124
Bab 123 (Menyesal)
125
Bab 124 (Jadi Baik?)
126
Bab 125 (Permintaan Maaf)
127
Bab 126 (Akhir Dari Kesakitan)
128
Bab 127 (Selamat Datang Twins)
129
Bab 128 (Cinta Yang Sempurna)~End
130
Promosi
131
Ekstra Part (Launching Baby Junior)
132
Tuan Arogan (New Story)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!