Bab 3~ (Pergaulan Yang Salah)

...Happy reading...

****

"Sejak kapan lo merokok?" tanya Elang dengan tajam. Elang Mahendra adalah sahabat Dimas sejak masa taman kanak-kanak, mereka tampak akrab walau Elang terlihat dingin dan pendiam.

"Gue pusing!" jawab Dimas dengan tenang. Asap mengepul keluar dari mulutnya ketika sebatang rokok ia hisap.

"Pusing gak harus menghisap asap seperti itu!" ucap Elang dengan tajam. "Lo masih SMP dan bisa-bisanya lo merokok! Kalau ketahuan orang tua lo, gue gak mau bantu apapun!" ucap Elang dengan santai.

"Santai aja! Orang tua gue gak akan peduli tentang kehidupan gue. Mau gue mati sekali pun mereka gak akan peduli!" ucap Dimas seperti tidak ada beban padahal di hatinya sudah menumpuk jutaan beban yang membuat Dimas tidak bisa berpikir dengan jernih. Yang awalnya ia anti dengan rokok, kini Dimas bisa menghabiskan satu bungkus rokok dalam sehari.

"Nilai lo kenapa bisa hancur? Biasanya gue dan lo adalah saingan terberat di kelas," ucap Elang yang tak mau membahas kedua orang tua Dimas karena ia dapat mengetahui Dimas tidak nyaman membahas mereka.

"Gue capek jadi orang pintar tapi gak ada yang peduli tentang nilai gue. Tenang aja sekarang lo gak ada saingan lagi," ucap Dimas.

"Uhuk...uhuk... Jauhkan rokok itu dari gue!" ucap Elang dengan tajam. "Gue tahu permasalahan keluarga lo tapi gak harus membuat lo jadi seperti ini. Perjalanan hidup lo masih panjang, Dim. Ada Jelita yang juga butuh dukungan dari lo," ucap Elang dengan bijak.

"Dia bukan adik gue!" ucap Dimas dengan tajam. Ia membuang putung rokoknya dengan kasar lalu menginjaknya dengan sepatu sekolah yang ia pakai.

"Dia adek lo! Lahir dari rahim yang sama seperti lo!" ujar Elang dengan tajam. "Awas ketahuan guru BP!" ucap Elang dengan datar. Lalu ia meninggalkan Dimas yang terkekeh. Ketahuan pun tak masalah bagi Dimas dengan begitu ada yang memperhatikan dirinya bukan? Ah... Malang sekali nasibnya yang membutuhkan perhatian dari orang lain.

Dimas sampai lupa jika Jelita tak pulang semalaman. Bahkan ia sama sekali tidak peduli jika gadis kecil itu tidak pulang sama sekali. Masa bodoh dengan keadaan gadis kecil yang dulu sangat ia sayangi itu.

"DIMAS ANGGARA, IKUT KE RUANGAN SAYA SEKARANG!"

Dimas tersenyum puas melihat kemarahan guru BP yang berada di depannya.

"Oke, Bu!" jawab Dimas dengan santai membuat guru bernama Sri tersebut kembali merasa kesal. Sebulan ini Dimas selalu saja berbuat onar dan sering kali keluar masuk ruang BP. Kemana Dimas yang baik, pintar dan patuh itu?

****

"Siapa namamu, Nak?" tanya Gladis dengan lembut. Sejak semalam gadis kecil ini pingsan dengan suhu tubuh yang sangat panas hingga Gladis dan Nathan membawanya ke rumah sakit tetapi kata dokter tidak perlu di rawat inap sehingga Gladis membawa Jelita pulang ke rumahnya.

Jelita menatap sekelilingnya yang terasa sangat asing baginya. "Ini dimana?" tanya Jelita dengan lirih.

"Kuburan!" jawab Rasyad dengan datar. Anak berusia 15 tahun itu sama sekali tak menatap Jelita, ia sibuk dengan bukunya. Gara-gara Jelita ia tidak sekolah karena kedua orang tuanya sibuk mengurus Jelita.

Jelita terdiam dengan menunduk sedih. Gladis yang mendengar suara ketus dari Rasyad hanya bisa menghela napasnya dengan dalam karena Rasyad sama seperti Nathan, sangat dingin dan susah tersentuh. Masih ingatkan kalian bagaimana Gladis dari kecil mengejar Nathan hingga berani mencium Nathan saat ulang tahunnya dulu? Rasanya jika mengingat itu Gladis merasa malu sekarang padahal dulu urat malunya sudah putus!

"Rasyad yang sopan, Nak!" tegur Gladis membuat Rasyad terdiam.

"Siapa nama kamu, Nak?" tanya Gladis sekali lagi.

"J-jelita, Tante," gumam Jelita dengan pelan.

"Nama yang cantik seperti orangnya. Kamu semalam demam dan kami tidak tahu rumah kamu di mana. Sekarang boleh kasih tahu rumah kamu di mana pasti kedua orang tua kamu cemas mencarimu, Nak!" ucap Gladis dengan lembut.

Jelita terdiam. Mama dan papanya cemas mencarinya? Sampai dunia kiamat pun mereka tidak akan cemas dan peduli kepadanya.

"Kok diam?" tanya Gladis dengan pelan.

"Bisu!" ucap Rasyad dengan tajam.

"Rasyad!"

"Iya maaf, Bun," ucap Rasyad dengan datar.

Gladis menghela napasnya dengan perlahan. "Keluar dari kamar ini dan bermainlah dengan Rasyid dan Erina di bawah. Kamu membuat Jelita takut," ucap Gladis dengan pelan.

Tanpa ekspresi apapun Rasyad keluar dari kamar tamu yang di tempati Jelita meninggalkan gadis kecil itu dan bundanya.

"Kamu bisa cerita sekarang. Kak Rasyad sudah keluar," ucap Gladis dengan lembut.

Jelita terdiam tetapi matanya berkaca-kaca, ia tak tahu harus berkata apa kepada wanita yang sebaya dengan ibunya ini. "P-apa dan mama gak akan cari Jelita," gumam Jelita dengan sedih.

Awalnya Gladis merasa terkejut tetapi dengan cepat kemudian ia memeluk Jelita. Tanpa berkata pun Gladis tahu seperti apa permasalahan keluarga Jelita. "Pasti mereka sedih Jelita. Tak ada orang tua yang tak mencemaskan keadaan anaknya. Begitu pun dengan kedua orang tua kamu," ucap Glasis dengan lembut.

"Apa benar Tante? Tapi mengapa mama Jelita gak pernah pulang untuk menjemput Jelita. Papa bilang Jelita bukan anaknya. Jelita anak haram dari mama, papa bukan papa kandung Jelita. Padahal Jelita sayang mereka. Anak haram itu apa Tante? Jelita sering dengar dari teman-teman sekolah tetapi Jelita gak paham apa yang mereka maksud," ucap Jelita dengan sedih.

Tes...

Gladis meneteskan air matanya, tetapi ia buru-buru menyekanya dengan cepat agar tidak ketahuan Jelita. Gadis yang mungkin se-usia dengan anak bungsunya ini terlihat sangat malang sekali.

"Kamu bisa anggap Tante ini mama kamu, Nak. Panggil Tante dengan sebutan Bunda," ucap Gladis dengan lirih.

"Apa boleh begitu?" tanya Jelita dengan takut.

"Boleh! Sekarang Tante dan om adalah orang tua angkat kamu dan anak-anak bunda adalah kakak kamu!" ucap Gladis dengan tegas.

Haruskah Jelita bahagia dengan kata-kata Gladis atau merasa sedih karena orang lain lebih peduli kepadanya dari pada keluarganya sendiri?

Mengapa rasanya sangat menyesakkan sekali! Tiba-tiba ia merasa rindu dengan sang mama yang sudah sebulan tidak ia jumpai sama sekali. Mamanya seakan ditelan bumi.

*****

Gimana dengan part ini?

Kasihan Jelita dan Dimas jadi korban keegoisan orang tuanya.

Ramein part ini ya dengan like, vote, komentar, dan favoritkan cerita ini serta bintang 5 nya ya!

Terpopuler

Comments

Mynovel

Mynovel

Emang Nathan dan gladis ada dinovelmu yg mana Thor.?
maaf baru Nemu dan baca karyamu,sepertinya menarik,semoga kompliknya gak berat dan gak berbelit-belit🙏

2022-11-08

1

lina

lina

😭😭ceritanya bagus thor

2022-11-04

0

Ismi

Ismi

siapa yg menaroh bawang di sini😭

2021-12-22

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1~ (Awal Mula Sebuah Luka)
2 Bab 2~ (Luka Menganga)
3 Bab 3~ (Pergaulan Yang Salah)
4 Bab 4~ (Semakin Buruk)
5 Bab 5~ (Pemilik Rasa)
6 Bab~6 (Cinta Setulus Hati)
7 Bab 7~ (Hubungan Terlarang)
8 Bab 8~ (Cinta Yang Menyakitkan)
9 Bab 9~ (Lelaki Dingin Dan Tidak Peka)
10 Bab 10~ (Berusaha Diet)
11 Bab 11~(Kemarahan Dimas)
12 Bab 12~ (Kedekatan)
13 Bab 13~ (Omelan Dimas)
14 Bab 14~ (Tidak Akan Menyerah)
15 Bab 15~ (Ketakutan Jelita)
16 Bab 16~ (Penolakan Jelita)
17 Bab 17~ (Menghindar)
18 Bab 18~ (Pengorbanan Arieska)
19 Bab~19 (Arieska Yang Tak Dianggap)
20 Bab~20 (Rasa Khawatir)
21 Bab 21~ (Memulai Rencana)
22 Bab 22~ (Khawatir)
23 Bab 23~ (Kemarahan Rasyad)
24 Bab 24~ (Jelita Sakit)
25 Bab 25~ (Membatasi Diri)
26 Bab 26~ (Nasihat Arieska)
27 Bab 27~ (Keputusan Terberat)
28 Bab 28~ (Amukan Rasyad)
29 Bab 29~ (Tidak Menemukan Keberadaannya)
30 Pengumuman
31 Bab 30~ (Penyesalan Rasyad)
32 Bab 31~ (Diam-diam Rindu)
33 Bab 32~ (Bertemu?)
34 Bab 33~ (Mulai perhatian)
35 Bab 34~ (Bunda)
36 Bab 35~ (Menemui Jelita)
37 Bab 36~ (Menemani Arieska)
38 Bab 37~ (Pernikahan Rasyad & Lolita)
39 Bab 38~ (Jeritan Pilu Jelita)
40 Bab 39~ (Malaikat penolong)
41 Bab 40~ (Sisi Lain Dimas)
42 Bab 41~ (Penyesalan Dua Orang Lelaki)
43 Bab 42~ (Malam Pertama Yang Mengecewakan)
44 Bab 43~ (Depresi Berat)
45 Bab 44~ (Kemarahan Tuan Muda)
46 Bab 45~ (Kekecewaan Rasyad)
47 Bab 46~ (Janji Raka)
48 Bab 47~ (Bertemu Dimas)
49 Bab 48 ~ (Kepergiaan Jelita)
50 Bab 49~ (Keadaan Yang Memburuk)
51 Bab 50~ (Kebahagiaan Baru)
52 Bab 51~ (Kesadaran Arieska)
53 Bab 52~ (Rindu Yang Menyakitkan)
54 Bab 53~ (kebahagiaan Semu Vs Kebahagiaan Tulus)
55 Bab 54~ (Waktu Cepat berlalu)
56 Bab 55~ (Berantakan)
57 Bab 56~ (Permintaan Jelita)
58 Bab 57~ (Cerai)
59 Bab 58~ (Kepulangan Yang Mendadak)
60 Bab 59~ (Firasat)
61 Bab 60~ (Siapa Dia?)
62 Bab 61~ (You are Mine!)
63 Bab 62~ (Fakta Yang Mengejutkan)
64 Bab 63~ (Berubah)
65 Bab 64~ (Posesif)
66 Bab 65~ (Menghapus Rasa)
67 Bab 66~ (Temu Rindu)
68 Bab 67~ (Memanas-manasi Dimas)
69 Bab 68~ (Memikirkannya)
70 Bab 69~ (Hukuman Untuk Pacar Nakal)
71 Bab 70~ (Debaran Cinta)
72 Bab 71~ (Bertemu Bunda)
73 Bab 72~ (Damian Erlangga)
74 Bab 73~ (Bucinnya Dimas)
75 Bab 74~ (Permintaan Bunda)
76 Bab 75~ (Terpaksa Menikah)
77 Bab 76~ (Isakan Pilu Erina)
78 Bab 77~ (Bukan Wanita Murahan)
79 Bab 78~ (Pernikahan Tanpa Cinta?)
80 Bab 79~ (Sikap Dingin)
81 Bab 80~ (Hasrat)
82 Bab 81~ (Dua Orang Asing)
83 Bab 82~ (Ingin Menikah)
84 Bab 83~ (Terpancing Gairah)
85 Bab 84~ (Kepergok)
86 Bab 85~ (Restu?)
87 Bab 86~ (Amarah Yang Terpendam)
88 Bab 87~ (Kebenaran Yang Ada)
89 Bab 88~ (Ternyata Aku Salah)
90 Bab 89~ (Menggapai hatimu Kembali)
91 Bab 90~ (Kesadaran Bunda Gladis)
92 Bab 91~ (Masih Memiliki Rasa Yang Sama)
93 Bab 92~ (Sosok Bidadari)
94 Bab 93~ (Gara-Gara Minuman)
95 Bab 94~(Obat Perangsang)
96 Bab 95~ (Tertunda)
97 Bab 96~ (Bertahan Atau Berpisah)
98 Bab 97~(Istri Siri)
99 Bab 98~ (Berbicara Empat Mata)
100 Bab 99~ (Posesif)
101 Bab 100~ (Rujak Mangga Muda)
102 Bab 101~ (Sakit Kepala)
103 Bab 102 (Akhirnya Gol)
104 Bab 103~ (Dahaga Yang Tak Usai)
105 Bab 104 (Menenangkannya)
106 Bab 105 (Bercinta Denganmu)
107 Bab 106 (Calon Daddy Yang Merepotkan)
108 Bab 107 (Sate Tongseng Kambing)
109 Bab 108 (Luka Yang Membekas)
110 Bab 109 (Menatapmu)
111 Bab 110 (Bertindak)
112 Bab 111 (Sah Di Mata Hukum Dan Agama)
113 Bab 112 (Fakta Yang Mengejutkan)
114 Bab 113 (Kebahagiaan Rasyad)
115 Bab 114 (Kepergian Raka)
116 Bab 115 (Menentang Kakek Agam)
117 Bab 116 (Tempat Ternyaman)
118 Bab 117 (Tak Sengaja Bertemu)
119 Bab 118 (Sekian Lama Akhirnya Bertemu!)
120 Bab 119 (Mencoba Berdamai)
121 Bab 120 (Kehangatan Keluarga)
122 Bab 121 (Rasa Yang Tertinggal)
123 Bab 122 (Bukan Salahku!)
124 Bab 123 (Menyesal)
125 Bab 124 (Jadi Baik?)
126 Bab 125 (Permintaan Maaf)
127 Bab 126 (Akhir Dari Kesakitan)
128 Bab 127 (Selamat Datang Twins)
129 Bab 128 (Cinta Yang Sempurna)~End
130 Promosi
131 Ekstra Part (Launching Baby Junior)
132 Tuan Arogan (New Story)
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Bab 1~ (Awal Mula Sebuah Luka)
2
Bab 2~ (Luka Menganga)
3
Bab 3~ (Pergaulan Yang Salah)
4
Bab 4~ (Semakin Buruk)
5
Bab 5~ (Pemilik Rasa)
6
Bab~6 (Cinta Setulus Hati)
7
Bab 7~ (Hubungan Terlarang)
8
Bab 8~ (Cinta Yang Menyakitkan)
9
Bab 9~ (Lelaki Dingin Dan Tidak Peka)
10
Bab 10~ (Berusaha Diet)
11
Bab 11~(Kemarahan Dimas)
12
Bab 12~ (Kedekatan)
13
Bab 13~ (Omelan Dimas)
14
Bab 14~ (Tidak Akan Menyerah)
15
Bab 15~ (Ketakutan Jelita)
16
Bab 16~ (Penolakan Jelita)
17
Bab 17~ (Menghindar)
18
Bab 18~ (Pengorbanan Arieska)
19
Bab~19 (Arieska Yang Tak Dianggap)
20
Bab~20 (Rasa Khawatir)
21
Bab 21~ (Memulai Rencana)
22
Bab 22~ (Khawatir)
23
Bab 23~ (Kemarahan Rasyad)
24
Bab 24~ (Jelita Sakit)
25
Bab 25~ (Membatasi Diri)
26
Bab 26~ (Nasihat Arieska)
27
Bab 27~ (Keputusan Terberat)
28
Bab 28~ (Amukan Rasyad)
29
Bab 29~ (Tidak Menemukan Keberadaannya)
30
Pengumuman
31
Bab 30~ (Penyesalan Rasyad)
32
Bab 31~ (Diam-diam Rindu)
33
Bab 32~ (Bertemu?)
34
Bab 33~ (Mulai perhatian)
35
Bab 34~ (Bunda)
36
Bab 35~ (Menemui Jelita)
37
Bab 36~ (Menemani Arieska)
38
Bab 37~ (Pernikahan Rasyad & Lolita)
39
Bab 38~ (Jeritan Pilu Jelita)
40
Bab 39~ (Malaikat penolong)
41
Bab 40~ (Sisi Lain Dimas)
42
Bab 41~ (Penyesalan Dua Orang Lelaki)
43
Bab 42~ (Malam Pertama Yang Mengecewakan)
44
Bab 43~ (Depresi Berat)
45
Bab 44~ (Kemarahan Tuan Muda)
46
Bab 45~ (Kekecewaan Rasyad)
47
Bab 46~ (Janji Raka)
48
Bab 47~ (Bertemu Dimas)
49
Bab 48 ~ (Kepergiaan Jelita)
50
Bab 49~ (Keadaan Yang Memburuk)
51
Bab 50~ (Kebahagiaan Baru)
52
Bab 51~ (Kesadaran Arieska)
53
Bab 52~ (Rindu Yang Menyakitkan)
54
Bab 53~ (kebahagiaan Semu Vs Kebahagiaan Tulus)
55
Bab 54~ (Waktu Cepat berlalu)
56
Bab 55~ (Berantakan)
57
Bab 56~ (Permintaan Jelita)
58
Bab 57~ (Cerai)
59
Bab 58~ (Kepulangan Yang Mendadak)
60
Bab 59~ (Firasat)
61
Bab 60~ (Siapa Dia?)
62
Bab 61~ (You are Mine!)
63
Bab 62~ (Fakta Yang Mengejutkan)
64
Bab 63~ (Berubah)
65
Bab 64~ (Posesif)
66
Bab 65~ (Menghapus Rasa)
67
Bab 66~ (Temu Rindu)
68
Bab 67~ (Memanas-manasi Dimas)
69
Bab 68~ (Memikirkannya)
70
Bab 69~ (Hukuman Untuk Pacar Nakal)
71
Bab 70~ (Debaran Cinta)
72
Bab 71~ (Bertemu Bunda)
73
Bab 72~ (Damian Erlangga)
74
Bab 73~ (Bucinnya Dimas)
75
Bab 74~ (Permintaan Bunda)
76
Bab 75~ (Terpaksa Menikah)
77
Bab 76~ (Isakan Pilu Erina)
78
Bab 77~ (Bukan Wanita Murahan)
79
Bab 78~ (Pernikahan Tanpa Cinta?)
80
Bab 79~ (Sikap Dingin)
81
Bab 80~ (Hasrat)
82
Bab 81~ (Dua Orang Asing)
83
Bab 82~ (Ingin Menikah)
84
Bab 83~ (Terpancing Gairah)
85
Bab 84~ (Kepergok)
86
Bab 85~ (Restu?)
87
Bab 86~ (Amarah Yang Terpendam)
88
Bab 87~ (Kebenaran Yang Ada)
89
Bab 88~ (Ternyata Aku Salah)
90
Bab 89~ (Menggapai hatimu Kembali)
91
Bab 90~ (Kesadaran Bunda Gladis)
92
Bab 91~ (Masih Memiliki Rasa Yang Sama)
93
Bab 92~ (Sosok Bidadari)
94
Bab 93~ (Gara-Gara Minuman)
95
Bab 94~(Obat Perangsang)
96
Bab 95~ (Tertunda)
97
Bab 96~ (Bertahan Atau Berpisah)
98
Bab 97~(Istri Siri)
99
Bab 98~ (Berbicara Empat Mata)
100
Bab 99~ (Posesif)
101
Bab 100~ (Rujak Mangga Muda)
102
Bab 101~ (Sakit Kepala)
103
Bab 102 (Akhirnya Gol)
104
Bab 103~ (Dahaga Yang Tak Usai)
105
Bab 104 (Menenangkannya)
106
Bab 105 (Bercinta Denganmu)
107
Bab 106 (Calon Daddy Yang Merepotkan)
108
Bab 107 (Sate Tongseng Kambing)
109
Bab 108 (Luka Yang Membekas)
110
Bab 109 (Menatapmu)
111
Bab 110 (Bertindak)
112
Bab 111 (Sah Di Mata Hukum Dan Agama)
113
Bab 112 (Fakta Yang Mengejutkan)
114
Bab 113 (Kebahagiaan Rasyad)
115
Bab 114 (Kepergian Raka)
116
Bab 115 (Menentang Kakek Agam)
117
Bab 116 (Tempat Ternyaman)
118
Bab 117 (Tak Sengaja Bertemu)
119
Bab 118 (Sekian Lama Akhirnya Bertemu!)
120
Bab 119 (Mencoba Berdamai)
121
Bab 120 (Kehangatan Keluarga)
122
Bab 121 (Rasa Yang Tertinggal)
123
Bab 122 (Bukan Salahku!)
124
Bab 123 (Menyesal)
125
Bab 124 (Jadi Baik?)
126
Bab 125 (Permintaan Maaf)
127
Bab 126 (Akhir Dari Kesakitan)
128
Bab 127 (Selamat Datang Twins)
129
Bab 128 (Cinta Yang Sempurna)~End
130
Promosi
131
Ekstra Part (Launching Baby Junior)
132
Tuan Arogan (New Story)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!