Ch 4 - Hari-hari Training

Aku tak bisa menjawab. Hanya bisa menunduk dan menelan ludah dengan susah payah. Tinggiku yang hanya 157 cm, terlihat sangat kontras dengan tinggi tubuhnya. Ruangan sempit itu terasa semakin sempit. Keberadaannya sangat mendominasi.

Pak Armand berdiri di depanku sembari menyilangkan tangan di depan dada. Kali ini dia memakai kemeja abu-abu gelap yang dipadu dengan celana hitam pekat. Lengan bajunya digulung sebagian, memperlihatkan otot lengannya yang liat.

Lagi-lagi aku menelan ludah. Untuk ukuran seorang banker, kenapa beliau memiliki tubuh yang begitu prima? Pak Armand benar-benar tahu cara menjaga kebugaran tubuhnya.

Kualihkan pandangan kemana saja, asalkan tidak ke tubuhnya. Melihatnya selalu membuatku kesulitan bernapas. Seakan-akan oksigen di sekitarku telah habis terkuras. Atmosfir menjadi lebih panas. Aku tidak tahu perasaan apa ini. Apakah ini hanya sebuah perasaan takut bertemu dengan orang yang lebih superior, atau ada perasaan lain yang tak kuketahui?

"Biasakan dirimu. Aku kembali 10 menit lagi." Tanpa menunggu jawaban, pria itu melenggang pergi dan memasuki ruangannya sendiri.

"Huft!" Helaan napas lega langsung meluncur begitu saja. Tubuhku yang sedari tadi tegang langsung terduduk lemas begitu saja.

Bagiku, keberadaan Pak Kaku jauh lebih mengintimidasi dibanding branch manager itu sendiri. Aku berharap jiwa tahan bantingku bisa berguna saat ini.

"Aku pasti bisa bertahan di sini!! Pasti bisa!!" ucapku dalam hati sembari mengepalkan tangan, meneguhkan pendirian dan menyiapkan mental.

"Namamu Arsha ya?" Tiba-tiba seorang pria yang perkiraan umurnya tak jauh dari Pak Kaku berdiri di depanku. Postur tubuhnya sedikit lebih pendek dibanding Pak Kaku. Tubuhnya tegap dengan kulit sawo matang. Tatanan rambutnya rapi, ciri khas seorang pegawai bank. Wajahnya berkarakter. Baiklah, aku akan jujur, wajahnya manis. Tapi senyumnya lebih manis lagi. Aku tidak melihat sosoknya sewaktu morbrief. Siapa pria ini?

Tidak mau banyak berspekulasi, aku cepat-cepat berdiri dan mengambil sikap sempurna.

"Perkenalkan Pak, nama saya Arsha Nayyara. Saya staff training yang baru masuk hari ini," ucapku sembari menundukkan kepala. Terhadap senior harus bersikap sopan, terlebih bila senior itu memiliki jabatan. Who knows?

"Aku Haidar. Kepala lending di sini. Arsha, kita akan sering bekerja sama. Mohon bantuannya ya." Pria bernama Haidar menjulurkan tangan sembari tersenyum hangat, mau tak mau aku membalas uluran tangan itu dengan sopan.

"Mohon bantuannya juga Bapak ...."

"Iya, santai saja. Sebelumnya pernah kerja dimana?" Tanganku masih berada di genggaman pria itu. Dengan sopan aku berusaha menariknya secara perlahan.

"Saya ...."

"Sudah selesai intermezzonya? Kalau sudah, cepat ke ruanganku." Ucapanku langsung terpotong. Kami berdua menoleh ke asal suara. Kulihat Pak Kaku tengah bersandar di pintu dengan tangan terlipat di dada. Sorot matanya terlihat lebih dingin dari sebelum-sebelumnya. Diliputi rasa takut yang begitu besar, dengan cepat aku menarik tangan dan bergegas menghampiri Pak Armand.

"S-saya sudah siap Pak ...."

"Masuk!"

"B-baik Pak." Suara berat dan sorot mata tak bersahabat itu semakin membuatku lemas. Aku sudah pasrah akan diperlakukan seperti apa nantinya. Mungkin aku bakal dicincang untuk dijadikan makanan ikan mas? Memangnya ikan mas makan daging? Ah entahlah, pikiranku jadi melantur kemana-mana.

Kulihat Pak Armand masih menatap Pak Haidar. Mungkin aku salah tangkap, tapi aku melihat sorot permusuhan di sana. Begitu melihatku sudah masuk ke ruangan, beliau segera menutup pintu rapat-rapat.

"Duduk!" Perintahnya. Lagi-lagi aku hanya bisa menuruti perkataannya.

Berada di ruang tertutup dan hanya berdua saja dengannya kembali menimbulkan kegelisahan tersendiri.

Semua orang yang memiliki penglihatan normal akan mengakui bila Pak Armand memiliki wajah yang tampan, namun bukan wajahnya yang membuatku sangat gelisah, melainkan sikap tak bersahabatnya. Setiap berada di depannya, seolah-olah tengah berhadapan dengan sidang penentuan. Sangat menakutkan dan menegangkan.

Terlalu sibuk dengan pemikiran sendiri, membuatku tak sadar kalau Pak Armand sudah duduk di depanku. Dia menatapku lekat-lekat. Bisa kurasakan bulu kudukku yang meremang. Aku menunduk. Tak berani membalas tatapannya.

"Arsha."

"S-saya Pak?"

"Ini kontrakmu. Baca dengan teliti sebelum ditanda tangani." Beliau menyodorkan beberapa lembar kertas dan kembali menyilangkan lengan di depan dada. Tatapan menilainya seolah menelanjangiku. Entah apa yang dipikirkannya? Apa sikap tak bersahabatnya ini hanya ditujukan padaku atau memang karakternya seperti itu? Bagaimana aku akan bekerja dengan nyaman bila atasan langsungku bersikap seperti ini?

Aku berusaha mengacuhkan keberadaannya dan berpura-pura berkonsentrasi membaca setiap klausal yang tertulis di kontrak.

Di dalam kontrak menyatakan, masa percobaan trainingku selama tiga bulan. Bila kinerjaku dinilai memuaskan, maka aku akan diangkat sebagai pegawai kontrak selama dua tahun. Setelah masa itu habis, akan ada ujian pengangkatan sebagai pegawai tetap. Jika dalam ujian dinilai gagal, namun perusahaan puas terhadap kinerjaku, maka aku akan tetap dipekerjakan sebagai pegawai kontrak biasa.

Selain membahas masalah masa kerja, di dalam kontrak juga membahas masalah gaji, kedisiplinan kerja serta tugas dan tanggung jawab.

"Apa ada hal yang ingin kamu tanyakan?" Suara itu kembali mengusik. Secara spontan aku menengadahkan kepala. Mataku kembali bersitatap dengan mata dingin itu.

"Eh, em, untuk sementara belum ada Pak ...." Sebenarnya mulutku gatal ingin bertanya. Aku penasaran, siapa yang akan menjadi penilai kinerjaku? Pak Armand kah? Atau Pak Marga? Tapi aku menahan diri untuk tidak menanyakannya, karena menurutku kurang etis.

"Kalau tidak ada yang ditanyakan, sekarang mari kita bahas tugas-tugasmu."

"Baik Pak." Aku kembali menegakkan tubuh, semangat untuk bekerja kembali membara di dalam diri. Aku siap dengan pekerjaan ini!

***

"Ambil catatanmu. Catat semua ucapanku."

"Eh, em, iya Pak."

"Poin pertama." Pak Armand mengangkat tangan dan mengacungkan jari telunjuk. "Tidak boleh ada hubungan sesama rekan kerja. Perusahaan menggajimu untuk bekerja, bukan untuk menjalin hubungan asmara."

Tanganku yang sudah siap menari-nari di atas kertas menjadi terhenti. Aku menatap Pak Kaku dengan pandangan bertanya-tanya.

"Sudah kamu tulis?" Selidiknya. Mulutku beneran gatal ingin bertanya, namun lagi-lagi pandangan itu membuatku kembali bungkam.

"Sudah Pak."

"Poin kedua. Bila kedepannya ditemukan indikasi adanya hubungan, maka salah satu atau salah duanya akan dikeluarkan. Mengerti?"

Hah, rupanya Pak Armand benar-benar serius dengan ucapannya. Bukankah peraturan itu sudah dihapuskan? Namun, mengapa masih diterapkan di perusahaan ini?

"Iya, saya mengerti Pak."

"Oke. Poin ketiga. Pekerjaanmu akan merangkap pekerjaan tiga orang sekaligus. Pastikan otakmu cerdas untuk menyerap semua yang kukatakan. Mengerti?!"

Dan, selama satu jam berikutnya, aku mencatat semua sabda dan titah dari Baginda Raja Tuan Armand Yang Maha Berkuasa.

***

Happy Reading 🥰

NB : Alurnya ngeslow ya. Semoga gak bosen bacanya. Aku ceritain secara runut. Mungkin beberapa episode ke depan masih membahas masalah pekerjaan. Namun, dari pekerjaan inilah, semuanya bermula, hohoho 😌😆🤭

Terpopuler

Comments

Ma Malikha

Ma Malikha

wkwkwkwk... baginda raja 😍😍😍😍😍🤣🤣🤣🤣🤣

2024-11-22

0

Zizie Malek

Zizie Malek

/Grin/

2024-10-27

0

Hasbi Asidiqi

Hasbi Asidiqi

pak kaku sedingin es karna titisan beruang kutub🤭🤭

2024-08-10

0

lihat semua
Episodes
1 MOHON UNTUK DIBACA
2 Ch 1 - Pertemuan Pertama
3 Ch 2 - Aku Diterima!!
4 Ch 3 - Hari Pertama Bekerja
5 Ch 4 - Hari-hari Training
6 Ch 5 - Selamat Datang Kebebasan
7 Ch 6 - Hari-hariku Bersama Pak Kaku
8 Ch 7 - Yang Mana Karaktermu?
9 Ch 8 - Ingin Tahu Tentangmu
10 Ch 9 - Mengapa Melindungiku?
11 Ch 10 - Ada Apa Dengan Pikiranku?
12 Ch 11 - Membuat Masalah Lagi!!
13 Ch 12 - Dewa Penolongku
14 Ch 13 - Pandanganku Berubah
15 Ch 14 - Memilih Menghindar
16 Ch 15 - Hanya Berdua?!
17 Ch 16 - Tidur di Bahumu
18 Ch 17 - Kami di Puncak!!
19 Ch 18 - Temani Aku
20 Ch 19 - Alasan Mengirim Chat
21 Ch 20 - Pagiku Bersamamu
22 Ch 21 - Rumor
23 Ch 22 - Meleyot
24 Ch 23 - Pindah
25 Ch 24 - Menyukaimu Secara Diam-diam
26 Ch 25 - Outbond
27 Ch 26 - Game
28 Ch 27 - Terluka
29 Ch 28 - Dewa Penolongku Datang
30 Ch 29 - Aku Tahu Kamu Juga Menyukaiku
31 Ch 30 - Kejadian Memalukan
32 Ch 31 - Sepertinya Dia Tidak Menyadarinya
33 Ch 32 - Tolong Temani Saya
34 Ch 33 - Calon Mantu?
35 Ch 34 - Kamu Mau?
36 Ch 35 - Perasaan Galau
37 Ch 36 - Hati Yang Hancur
38 Ch 37 - Kenyataan Pahit
39 Ch 38 - Luapkan & Lupakan!!
40 Ch 39 - Berusaha Bersikap Biasa
41 Ch 40 - Pertemuan Tak Terduga
42 Ch 41 - Sikap Tak Terduga
43 Ch 42 - Ada Hati Yang Harus Dijaga
44 Ch 43 - Siapa Dia?
45 HIATUS
46 Ch 44 - Sang Saka
47 Ch 45 - Bertemu
48 Ch 46 - Sudah Berapa Lama
49 Ch 47 - Will You
50 Ch 48 - Kegilaan Saka
51 Ch 49 - Resmi Pacaran
52 Ch 50 - Family Gathering
53 Ch 51 - Kursi Kosong
54 Ch 52 - Aku Menyukai
55 Ch 53 - Ungkapan Perasaan
56 Ch 54 - Hal Tak Terduga
57 Ch 55 - Terluka
58 Ch 56 - Pulang
59 Ch 57 - Menghindar
60 Ch 58 - Salah Paham
61 Ch 59 - Mencarimu
62 Ch 60 - POV Armand
63 Ch 61 - POV Armand
64 Ch 62 - POV Armand
65 Ch 63 - POV Armand
66 Ch 64 - POV Armand
67 Ch 65 - POV Armand
68 Ch 66 - POV Armand
69 Ch 67 - POV Armand
70 Ch 68 - POV Armand
71 Ch 69 - POV Armand
72 Ch 70 - [POV Author] Menyadari Perasaan
73 Ch 71 - [POV Author] Kebakaran
74 Ch 72 - [POV Author] Mengakui Kekalahan
75 Ch 73 - [POV Author] Penyelamatan
76 Ch 74 - [ POV Author] Penanganan
77 Ch 75 - [POV Author] Hal Yang Harus Diketahui
78 Ch 76 - [POV Author] Pengakuan
79 Ch 77 - [POV Author] Pengakuan 2
80 Ch 78 - [POV Author] Bertemu Denganmu
81 Ch 79 - [ POV Author] Kecup Manis
82 Ch 80 - [POV Author] Pengalaman Pertama
83 Ch 81 - [POV Author] Patah Hati
84 Ch 82 - [POV Author] Pokoknya Kita Pacaran
85 Ch 83 - [POV Author] Berusaha Jujur
86 Ch 84 - [POV Author]
87 Ch 85 - [POV Author] Kejutan
88 Ch 86 - [POV Author] END
89 Bonus Chapter 1
Episodes

Updated 89 Episodes

1
MOHON UNTUK DIBACA
2
Ch 1 - Pertemuan Pertama
3
Ch 2 - Aku Diterima!!
4
Ch 3 - Hari Pertama Bekerja
5
Ch 4 - Hari-hari Training
6
Ch 5 - Selamat Datang Kebebasan
7
Ch 6 - Hari-hariku Bersama Pak Kaku
8
Ch 7 - Yang Mana Karaktermu?
9
Ch 8 - Ingin Tahu Tentangmu
10
Ch 9 - Mengapa Melindungiku?
11
Ch 10 - Ada Apa Dengan Pikiranku?
12
Ch 11 - Membuat Masalah Lagi!!
13
Ch 12 - Dewa Penolongku
14
Ch 13 - Pandanganku Berubah
15
Ch 14 - Memilih Menghindar
16
Ch 15 - Hanya Berdua?!
17
Ch 16 - Tidur di Bahumu
18
Ch 17 - Kami di Puncak!!
19
Ch 18 - Temani Aku
20
Ch 19 - Alasan Mengirim Chat
21
Ch 20 - Pagiku Bersamamu
22
Ch 21 - Rumor
23
Ch 22 - Meleyot
24
Ch 23 - Pindah
25
Ch 24 - Menyukaimu Secara Diam-diam
26
Ch 25 - Outbond
27
Ch 26 - Game
28
Ch 27 - Terluka
29
Ch 28 - Dewa Penolongku Datang
30
Ch 29 - Aku Tahu Kamu Juga Menyukaiku
31
Ch 30 - Kejadian Memalukan
32
Ch 31 - Sepertinya Dia Tidak Menyadarinya
33
Ch 32 - Tolong Temani Saya
34
Ch 33 - Calon Mantu?
35
Ch 34 - Kamu Mau?
36
Ch 35 - Perasaan Galau
37
Ch 36 - Hati Yang Hancur
38
Ch 37 - Kenyataan Pahit
39
Ch 38 - Luapkan & Lupakan!!
40
Ch 39 - Berusaha Bersikap Biasa
41
Ch 40 - Pertemuan Tak Terduga
42
Ch 41 - Sikap Tak Terduga
43
Ch 42 - Ada Hati Yang Harus Dijaga
44
Ch 43 - Siapa Dia?
45
HIATUS
46
Ch 44 - Sang Saka
47
Ch 45 - Bertemu
48
Ch 46 - Sudah Berapa Lama
49
Ch 47 - Will You
50
Ch 48 - Kegilaan Saka
51
Ch 49 - Resmi Pacaran
52
Ch 50 - Family Gathering
53
Ch 51 - Kursi Kosong
54
Ch 52 - Aku Menyukai
55
Ch 53 - Ungkapan Perasaan
56
Ch 54 - Hal Tak Terduga
57
Ch 55 - Terluka
58
Ch 56 - Pulang
59
Ch 57 - Menghindar
60
Ch 58 - Salah Paham
61
Ch 59 - Mencarimu
62
Ch 60 - POV Armand
63
Ch 61 - POV Armand
64
Ch 62 - POV Armand
65
Ch 63 - POV Armand
66
Ch 64 - POV Armand
67
Ch 65 - POV Armand
68
Ch 66 - POV Armand
69
Ch 67 - POV Armand
70
Ch 68 - POV Armand
71
Ch 69 - POV Armand
72
Ch 70 - [POV Author] Menyadari Perasaan
73
Ch 71 - [POV Author] Kebakaran
74
Ch 72 - [POV Author] Mengakui Kekalahan
75
Ch 73 - [POV Author] Penyelamatan
76
Ch 74 - [ POV Author] Penanganan
77
Ch 75 - [POV Author] Hal Yang Harus Diketahui
78
Ch 76 - [POV Author] Pengakuan
79
Ch 77 - [POV Author] Pengakuan 2
80
Ch 78 - [POV Author] Bertemu Denganmu
81
Ch 79 - [ POV Author] Kecup Manis
82
Ch 80 - [POV Author] Pengalaman Pertama
83
Ch 81 - [POV Author] Patah Hati
84
Ch 82 - [POV Author] Pokoknya Kita Pacaran
85
Ch 83 - [POV Author] Berusaha Jujur
86
Ch 84 - [POV Author]
87
Ch 85 - [POV Author] Kejutan
88
Ch 86 - [POV Author] END
89
Bonus Chapter 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!