Bertanggung jawab

Mereka bertiga syok mendengar ucapan dokter yang menyatakan kalau Bella ternyata hamil.

Dunia seakan akan runtuh,bingung sudah pasti. Apalagi bunda yang sudah membesarkan Bella terasa sangat gagal mendidik anaknya,sesak rasanya hati ini mendengar Bella hamil.

Bella hanya bisa tertunduk sendiri membayangkan dirinya hamil di usia muda dan tak tau harus berbuat apa.Sesal rasanya sudah melakukan itu dengan sahabatnya sendiri tapi waktu tidak bisa di putar kembali.perih hati ini saat melihat Bunda kecewa kepadaku,oh Tuhan ampuni diriku yang sudah menghancurkan hati bunda.

Sementara Aditya tidak bedah jauh syok nya dan tidak percaya setelah mendengar Bella di nyatakan hamil.Bagaimana kalau bunda dan kedua orang tuanya tau kalau dirinya yang menghamili Bella.

Aditya hanya bisa menjambak rambutnya frustasi.

" Biar lebih pastinya silahkan cek ke bagian dokter kandungan, " ucap dokter.

"Ba.. baik dok " ucap Bunda terbata-bata.

"Kalau gitu kami permisi dulu dan terima kasih,dok" ucap Bunda menjabat tangannya.

Bunda,Bella dan Aditya langsung mendaftarkan ke bagian dokter kandungan untuk memastikannya.Setelah mengantri dan di panggil sama suster merekapun masuk ke ruangan dokter kandungan.

"Silahkan berbaring di kasur" suruh suster yang menemani dokter kandungan,suster menyikap pakaian Bella keatas dada dan langsung di beri gel di atas perut Bella.Dokter itu langsung memeriksa perut Bella dengan alat USG.

"Gimana dok " tutur Bunda penasaran

Dokter pun tersenyum kepada Bunda " Selamat ya bu,usia kandungannya memasuki empat minggu dan janinnya dalam keadaan sehat"ucap Dokter.

Setelah selesai di periksa Bella dan bunda duduk di hadapan Dokter sedangkan aditya berdiri di belakang Bella.

"Apa ada keluhannya bu... " ucap Dokter.

"Mual dan pusing dok" ucap Bella pelan.

"Saya akan kasih resep dulu ya bu dan jangan di lupa di minum vitamin dan obatnya agar kandungannya kuat" ujar dokter

"Iya,, " menganggukkan kepalanya pelan.

***

"Bella,, " ucap Bunda tajam dengan sorot mata kecewa dan sedih.

"Katakan sama Bunda,siapa lelaki yang sudah buat kamu hamil" ucap Bunda menatap Bella tajam.

Bella hanya menundukkan kepalanya dan terisak pelan."JAWAB BELL... "teriak Bunda tak sabaran.

" Bunda mohon jawab, bell "suara Bunda sedikit melunak, " Siapa lelaki yang sudah berani menghamili kamu, nak." suara bunda bergetar menahan tangis yang dari tadi di tahannya.

Hiks hiks hiks

Suara tangis Bella pecah,Bella tidak mampu menjawab pertanyaan yang di lontarkan bunda.

"Aku Bun,,, " jawab Aditya jujur.

Bunda langsung menatap Aditya tajam," Apa bunda nggak salah dengar, kamu yang sudah menghamili Bella? "tanyanya minta kepastian.

" I.. iya Bun, "dengan suara tercekat Aditya menjawab pertanyaan Bunda.

Plakk

Bunda menampar pipi Aditya, "Bunda kecewa sama kamu "ucap bunda dengan nada tinggi.

" Kenapa kamu tega menghamili Bella dan menghancurkan masa depannya,ha."ucap Bunda marah

"Kalian tau,apa yang kalian lakukan itu salah" Bunda menjeda ucapannya," Tidak bisakah kalian menjaga diri kalian agar tidak melakukan yang seharusnya tidak kalian lakukan "

"Bunda kecewa sama kalian berdua" suara Bunda terdengar putus asa.

"Maafin Bella,Bun" ucap Bella ditengah isak tangisnya.

"Bella tau apa yang Bella sama Adit lakuin itu salah" suara Bella parau.

"Iya,Bun.Maafin kami. " suara Aditya bergetar menahan tangisannya.

"Ini semua salah adit Bun,andai saja waktu itu Adit tidak memaksa Bella mana mungkin Bella hamil" ucap Aditya lirih.

"Tolong... maafin Adit, Bun. " menyatukan tangannya di depan dadanya.

Bunda hanya memejamkan matanya,rasa kesal,marah, sedih, kecewa bercampur jadi satu.

"Panggil kedua orang tuamu dan segera temui bunda.Hari ini juga" bunda menekan ucapannya di akhir kalimat.

"Baik bun,,, " menyanggupi permintaan bunda.

"Bunda minta sekarang kamu temui orang tuamu" tatap Bunda tajam ke arah Aditya

"Iya... " menganggukkan kepalanya pelan.

Aditya memutarkan tubuhnya dan segera keluar dari rumah bunda.

"Dan kamu Bella,segera masuk kamar"

"Iya... " ucapnya pelan.

Bella bangkit dari duduknya dan segera masuk ke dalam kamarnya.Bella langsung berbaring telungkup di atas kasurnya dan tangisan Bella pecah kembali,suara isak tangisnya tertahan karena Bella membenamkan wajahnya ke bantal.

***

Aditya bingung cara ngomong sama orang tuanya.Dia takut kalau orang tuanya mengamuk.Apalagi papanya yang memiliki sifat tempramen dan mudah meledak ledak.

Aditya menarik nafasnya dalam dan membuangnya secara perlahan.

"Huuu... h" suara hembusan nafas Aditya.

Aditya memberanikan diri menemui kedua orang tuanya yang tengah bersantai di ruang keluarga.

"Mah, Pah,,, "ucap Aditya ragu

" Emmm,,, "Aditya bingung gimana caranya bilang ke orang tuanya.

" Kamu kenapa,Dit?" ucap Mama Dina bingung melihat anaknya.

"Emm,,, " Aditya menghela nafasnya sejenak, "Gini, Bundanya Bella ingin bicara sama Mama dan Papa"

"Memang mau bicara tentang apa?" tanya Papa Surya

Aditya menggaruk tengkuknya karena bingung gimana jelasinnya.

"Pokoknya Mama sama Papa segera ketemu sama Bundanya Bella,ini penting, Pa. "

"Baiklah kalau begitu" mengedikkan bahunya.

"Kira kira Bu Ratna mau ngomong apa ya,Pa" ucap Mama Dina penasaran.

" Mana papa tau... " sahutnya cuek.

"Ya,udah deh.Langsung ke sana aja temuin Bu Ratna biar nggak penasaran" ajaknya kepada suaminya.

"Hhmmm... " jawaban Papa Surya.

Merekapun pergi menemui Bundanya Bella.

***

Tok tok tok

Ceklek, pintu rumah di buka sama Bunda."Silahkan masuk Bu,Pak."

Mama Dina dan Papa Surya saling pandang karena mereka melihat mata bunda Ratna menyimpan kesedihan.

Mama sama Papanya Aditya duduk di ruang tamu dan menghadap ke arah Bunda Ratna.

"Maaf ya Bu Ratna," ucap Mama Dina memulai percakapan mereka.

"Kata Adit, Bu Ratna ada yang mau di omongin"

"Iya,, " jawab Bunda singkat.

"Kira kira ada hal penting apa,sehingga kami harus menemui Bu Ratna" ucap Mama Dina.

Bunda menghela nafasnya untuk menormalkan emosi bunda dan berusaha menenangkan rasa sesak di dada.

"Gini, Bu Dina sama Pak Surya.Kalian harus tau bahwa anak saya Bella sekarang sedang hamil"

"Hamil.. " seru Papa Surya dan Mama Dina bersamaan.

Mereka bingung,kenapa Bella bisa hamil dan siapa yang telah membuat Bella hamil. begitu pikiran Mama dan Papanya Aditya.

Sedangkan Aditya hanya bisa tertunduk dan tangannya saling meremas karena gugup.

"Memang siapa yang menghamili Bella?" kata Papa Surya

"Yang menghamili Bella adalah anak kalian,Aditya" tatapan Bunda tajam mengarah ke Aditya.

Deg

"Aa.. apa yang kamu bilang" ucap Mama Dina bingung.

Mama sama Papanya Aditya saling tatap dan tidak percaya dengan apa yang di ucapkan sama Bunda.

Hening

"Adit,jawab Papa... apa benar yang di katakan Bundanya Bella" geram Papa Surya.

"Ii.. iya, Pa. " ucap Aditya pelan.

"Kurang ajar kamu,,, " ucap Papa Surya dengan nada tinggi.

Papa Surya langsung murka atas perbuatan yang Aditya lakukan terhadap Bella,apalagi menghamili anak orang.

Papa Surya langsung menarik baju Aditya dan menghajarnya.

Bugh Bugh Bugh

"Pa,ampun ,pa... " Aditya memohon agar papanya tidak lagi menghajarnya.

"Adit akan bertanggung jawab,pah" ucap Aditya.

______

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Untung aka udah mau lulus skolahnya..Hadeeuuh..

2023-06-10

0

Sofya Sofy

Sofya Sofy

coba coba siih kamu dit

2022-03-05

0

Ara Vynx

Ara Vynx

semangat

2021-12-01

0

lihat semua
Episodes
1 NM 1
2 NM 2
3 Hamil
4 Bertanggung jawab
5 Menikah
6 Nggak Peka
7 Di Tolak
8 Sepiring Berdua
9 Ngidam
10 Pengganggu
11 Aku Cinta Kamu
12 Di Tolak Lagi
13 Terkurung
14 Kecurigaan Risa
15 Penyatuan bangsa
16 Cek kandungan
17 Berita
18 Bertemu kepala sekolah
19 Rencana Jahat Nanda
20 Tugas Suci
21 Kepulangan Fahri
22 Perasaan Fahri
23 Pengakuan
24 Kemarahan Aditya
25 Ungkapan Bella
26 Mall
27 Tertabrak
28 Kehilangan
29 Belajar Ikhlas
30 Aditya VS Fahri
31 Menjenguk Bella
32 Harapan Aditya
33 Angkhey Payah
34 Mengalah
35 Membela pelayan wanita
36 Senjata makan tuan
37 Salah sasaran
38 Marahnya Bella
39 Di tangkapnya Nanda
40 kantor polisi
41 Bengkel
42 Bertamasya
43 pulang Kampung.
44 Gagal berbuka puasa
45 Suara laknat dari kamar sebelah
46 kembali ke rumah
47 Malam yang panas
48 Pengagum
49 Rencana pindah
50 Demi kebaikan bersama
51 Sinta bertemu Fahri
52 Tatapan Zain
53 Pacar baru Risa
54 tertimpa benda jatuh
55 Menjodohkan
56 Tawaran menggiurkan
57 Jatuh cinta berjuta rasanya
58 Keluar dari rumah sakit
59 Membasmi pelakor
60 Iya,aku mau
61 Katanya aku bau
62 Positif
63 Twins
64 Ke kantor Papa Surya
65 Kejutan untuk Adit
66 pengumuman
67 Panggilan baru untuk Adit
68 Bella pingsan
69 Masuk Rumah Sakit
70 Menenangkan si Angsa
71 Pesan singkat dari Fahri
72 Yang akan selalu ada di hati
73 Dasar Istri Nakal
74 Jangan Bilang Gendut
75 Penderitaan masih berlanjut
76 Mata-mata
77 Hukuman
78 Adu Bella Kepada Papa
79 Akal bulus Aditya
80 Andai bisa di putar kembali
81 Kejutan Untuk Bella
82 Kejutan Untuk Bella (2)
83 Mendadak Menikah
84 Rindu
85 Kontraksi
86 Hari yang membahagiakan ( Tamat )
87 Pengumuman Novel baru
88 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 88 Episodes

1
NM 1
2
NM 2
3
Hamil
4
Bertanggung jawab
5
Menikah
6
Nggak Peka
7
Di Tolak
8
Sepiring Berdua
9
Ngidam
10
Pengganggu
11
Aku Cinta Kamu
12
Di Tolak Lagi
13
Terkurung
14
Kecurigaan Risa
15
Penyatuan bangsa
16
Cek kandungan
17
Berita
18
Bertemu kepala sekolah
19
Rencana Jahat Nanda
20
Tugas Suci
21
Kepulangan Fahri
22
Perasaan Fahri
23
Pengakuan
24
Kemarahan Aditya
25
Ungkapan Bella
26
Mall
27
Tertabrak
28
Kehilangan
29
Belajar Ikhlas
30
Aditya VS Fahri
31
Menjenguk Bella
32
Harapan Aditya
33
Angkhey Payah
34
Mengalah
35
Membela pelayan wanita
36
Senjata makan tuan
37
Salah sasaran
38
Marahnya Bella
39
Di tangkapnya Nanda
40
kantor polisi
41
Bengkel
42
Bertamasya
43
pulang Kampung.
44
Gagal berbuka puasa
45
Suara laknat dari kamar sebelah
46
kembali ke rumah
47
Malam yang panas
48
Pengagum
49
Rencana pindah
50
Demi kebaikan bersama
51
Sinta bertemu Fahri
52
Tatapan Zain
53
Pacar baru Risa
54
tertimpa benda jatuh
55
Menjodohkan
56
Tawaran menggiurkan
57
Jatuh cinta berjuta rasanya
58
Keluar dari rumah sakit
59
Membasmi pelakor
60
Iya,aku mau
61
Katanya aku bau
62
Positif
63
Twins
64
Ke kantor Papa Surya
65
Kejutan untuk Adit
66
pengumuman
67
Panggilan baru untuk Adit
68
Bella pingsan
69
Masuk Rumah Sakit
70
Menenangkan si Angsa
71
Pesan singkat dari Fahri
72
Yang akan selalu ada di hati
73
Dasar Istri Nakal
74
Jangan Bilang Gendut
75
Penderitaan masih berlanjut
76
Mata-mata
77
Hukuman
78
Adu Bella Kepada Papa
79
Akal bulus Aditya
80
Andai bisa di putar kembali
81
Kejutan Untuk Bella
82
Kejutan Untuk Bella (2)
83
Mendadak Menikah
84
Rindu
85
Kontraksi
86
Hari yang membahagiakan ( Tamat )
87
Pengumuman Novel baru
88
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!