Maut 2

--- RS Tanah Bang---

Sesampai di sana Amor terduduk lemas dan menangis di pelukan Kena. Berharap ini bukan kenyataan. Karena baru tadi pagi ia bercanda ria bersama suaminya itu.

"Bangun ibu. Ibu harus mengikhlaskan ayah untuk pergi agar ayah tenang di sana ibu. Jika ibu menangis ayah tidak akan tenang berada di sana" ujar Kena

"Tidak Kena ini bukan kenyataan sayang. Tidak Kena" Amor kembali mengeratkan pelukannya pada Kena

"Sudah ibu. Ayah masih ada Bu. Ayah masih ada di sini" Kena memegang tangannya di letak organ hati itu berada.

Kena menangis 😭 di dalam hati. Hanya saja ia tidak memperlihatkan tangisannya di depan ibu dan adik-adiknya. Karena ia harus kuat. Karena ayahnya sudah mengajarinya untuk kuat

----Kediaman Gardatama---

Pemakaman dilangsungkan di rumah Almarhum Budi. Banyak orang datang menangisi kepergiannya. Terutama Nenek Murti. Ia menangis dan ingin sekali lagi melihat anaknya yang berada dalam peti itu.

"Anakku Budi. Kenapa kamu meninggal sayang. Seharusnya ibu dulu yang meninggal bukan kamu Budii. Jika ibu meninggal siapa yang akan menggendong ibu Budi!!!?????" Nenek Murti sambil memegang tangan Tante Novi dan Tante Nawang yang menangis di sebelah ibunya itu"

Seketika tangis di dalam rumah itu pecah. Kena berdiam diri di dalam kamar dan menghabiskan tangisnya dalam diam. Agar saat ia keluar Kena tidak perlu menangis dan harus kuat apalagi di hadapan ibunya dan adik-adiknya.

Kena mengantar ayahnya untuk sampai ke tempat peristirahatan terakhirnya. Ibunya ada di rumah ditemani oleh Tante Novi dan Tante Nawang karena jika Amor ikut bukan tidak mungkin ia merelakan suaminya itu. Kena berdoa untuk ayahnya agar berada di tempat yang indah bersama leluhur mereka

Sesampainya di rumah, Kena mencuci muka dan segera bergabung dengan ibu dan adik-adiknya. Kena menangis dalam hati saat melihat adik-adiknya tertawa riang kesana kemari tanpa tahu ada masalah apa.

"Ibu ibu ayah kemana? Alex kecil bertanya

"Ayah sedang kerja sayang di luar kota"

"Sudah lama ayah gak puyang ibu"

"Iya sayang soalnya ayah kerjanya jauuuhhh banget"

"Jauhnya dimana Bu?. Masak gak kangen sama kita?"

"Kangen sayang. Tapi kan ayah cari uang untuk sekolah Kak Kena sama kalian bertiga" ujar Amor sambil mengelus kepala 3 jagoannya itu

"Kak, kakak kenapa nangis" Xander kecil bertanya kepada Kena karena melihat Kena meneteskan air mata

"Adek gemes Kakak. Nggak sayang Kak Kena nggak nangis. Mata kakak kelilipan sayang"

"Kelilipan itu apa kak?

Kena tersenyum kecil menanggapi ocehan adik bungsunya itu

"Kelilipan itu ada debu kecil yang masuk ke mata kita. Rasanya perih banget Xan"

"Tapi masak sampai nangis kak?".

"Gak percaya. coba nanti Xander kelilipan. Kalau gak nangis kakak beliin permen deh"

"Kalau nangis kak?"

"Ya kamu beliin kakak permen loli"

"Gak mau. Kan Xander masih kecil masak disuruh beliin kakak. Kakak gak malu dibeliin anak kecil?"

Tawa Kena langsung pecah dan memeluk adiknya itu dengan gemas. Kena berjanji dalam diam kepada ayahnya bahwa ia akan menjaga ibu dan adik-adiknya. Hanya angin yang menjadi saksi bisu janji Kena.

Ia langsung mengajak ketiga adiknya untuk keluar rumah sejenak dan pamit ke keluarga terutama ibunya untuk mencari udara segar di luar

Ketika ia berlarian bersama adiknya Kena menabrak bahu seseorang. Badan Kena tidak seimbang dan ia pun terjatuh

"Awww"

"Lo kalau jalan liat-liat dong!!"

"Whattt?" batin Kena

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!