Friend Or Love?
...16 tahun yang lalu...
"Maukah kamu menjadi istriku? Aku sangat mencintaimu Amor. Maukah kamu menerimaku apa adanya?" Ujar Budi
Dengan terharu Amor menjawab " Iya kak. Amor mau"
Lalu mereka berdua berpelukan. Saat itu juga air mata Amor tumpah karena kebahagiaan. Hari ini adalah hari yang sangat ditunggu-tunggu oleh seorang Amorliana Sarala. Sejenak ia berpikir apakah ini nyata atau hanya mimpi belaka.
"Ini bukan mimpi kan kak? Kalau mimpi cepat bangunkan aku dari tidur panjang ini" ujar Amor masih tidak percaya
"Bukan sayang, ini bukan mimpi lihatlah cincin yang ada di jari manismu itulah bukti bahwa ini bukan mimpi" ujar Budi
Kembali Amor melihat cincin yang melingkar di jari manisnya. Seketika Amor kembali meneteskan air mata dan memeluk Budi
...Wedding Day...
"Saya nikahkan engkau Ananda Budi Dwi Gardatama bin Soekarno dengan Adinda Amorliana Sarala binti Sutrisno dengan mas kawin satu set perhiasan dan seperangkat alat sholat dibayar tunai" Ujar Penghulu
"Saya terima nikahnya Adinda Amorliana Sarala binti Sutrisno dengan mas kawin satu set perhiasan dan seperangkat alat sholat dibayar tunai" ujar Budi
"Sah? SAHH!!"
"Alhamdulillahi Robbil Alaminn" ujar Penghulu
Amor mencium tangan suaminya dan Budi mencium kening Amor yang sudah sah menjadi istrinya. Amor menangis di pelukan Budi untuk kesekian kalinya. Ternyata semua yang diusahakan dan didoakan di sepanjang malam telah terwujud.
...Flashback...
Budi Dwi Gardatama. Seorang pria yang lahir dari keluarga terpandang yang menyandang gelar Sarjana Teknik di Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya. Tetapi, Budi tidak ingin bekerja bersama seseorang. Ia ingin bekerja membangun usahanya sendiri.
Amorliana Sarala. Perempuan tangguh dan elok dari keluarga sederhana yang masih mengalir di darahnya "Darah Biru" yaitu darah bangsawan jaman dahulu.
Amor bekerja di sebuah Tunjungan Plaza yang ada di Surabaya. Ia bekerja untuk membantu perekonomian orangtuanya di kampung halaman. Suatu hari Amor bertemu laki-laki be******** yang sering menunggu dan menggoda Amor saat pulang.
"Cantik. Sini dong gua mau kenalan. Nama kamu siapa? Kenalin nama kakak Budi. Boleh tau gak namanya siapa" goda Budi
Amor melongo melihat laki-laki be******** itu. Benar saja, dia mengikuti Amor sampai Amor menyetop angkutan umum yang ada di depannya. Seketika Budi menarik tangan Amor dan Amor jatuh di pelukan Budi.
"Eitdah, udah nempel dulu " goda Budi
"Lepasin kak bukan muhrim." Kata Amor
"Sini kakak halalin" goda Budi sambil mengerlingkan matanya
Seketika Amor terpesona. Akan tetapi, Amor segera menyadari perbuatannya yang dilihat banyak orang yang lalu lalang.
"Apasih kak, lepasin" ujar Amor
"Cantik-cantik cuek amat" ujar Budi
"Dek, jadi naik nggak? Ini Abang mau berangkat cari penumpang lain. Kalau gak naik Abang tinggal noh" kata Sopir angkutan umum
"Iya bang, tunggu bentar masih ada urusan sama orang gila ini" kata Amor
"Orang gila katanya. Orang tampan putih keren gitu" ujar penumpang
"Tapi kayak berandalan. Mungkin mbaknya gak mau" sahut penumpang lainnya.
"Tapi mulus cakep gitu berandalan mah gak apa apa penting cakep bisa memperbaiki keturunan. Mas mau gak sama anak saya aja? Dia lagi jomblo mas"
"Tuh ada yang mau jodohin kakak. Masak kamu gak mau sama kakak" ujar Budi
"Gak mau" sahut Amor
"Dek, naik gak? Udah pada ngegas ini orang di dalem" ujar sopir
"Iya bang. Bentar. Ini masih dipeluk orang gila. Mas, lepasin ya saya mau naik angkot itu kalau gak saya gak bisa pulang" ujar Amor memohon
"Kasih tau nama dulu baru lepasin"
"Amor"
"Nama yang cantik. Oke gua lepasin"
Saat ada kesempatan Amor langsung lari tanpa babibubebo masuk ke dalam angkot.
"Gas bang. Cepetannn" kata Amor
"Siap dek. Gaskeuun"
"Bye Sayang" goda Budi
"Cieee sayang" ujar penumpang
Sekelebat kenangan terlintas di benak Amor. Amor pun tertawa kecil.
"Kenapa sayang senyum-senyum sendiri?"
"Gak apa-apa kak"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments